Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Thursday, September 1, 2016

SUDAHKAH KAU ASURANSIKAN SURGAMU?

SUDAH ASURANSIKAN RUMAHMU, SUDAH ASURANSIKAN MOBILMU, SUDAH ASURANSIKAN DIRIMU, SUDAHKAH KAU ASURANSIKAN SURGAMU?

“Emang bisa?”


“Bisa lah!”

“Gimana caranya?”

“Bayar preminya.”

“Lah kok kayak asuransi jiwa?”

“Lah iya. Memang mirip caranya.”

“Berapa preminya?”

“Murah!”

“Iyaaa... murah itu berapa?”

Bisa jadi percakapan diatas spontan terjadi setelah membaca judul tulisan ini. Mungkin sebagian kita bingung, bagaimana cara mengasuransikan surga padahal selama ini yang kita asuransikan adalah rumah, kita, mobil, kita, biaya sekolah anak-anak kita, dan bahkan diri kita sendiri. Tapi sudahkah kita asuransikan surga kita, surga yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang beriman.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan kepada orang-orang yang mu’min lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah lebih besar; Itu adalah keberuntungan yang besar. (QS. At-Taubah:72)
Sekarang mari kita renungkan, kita akan tinggal di dunia ini rata-rata selama 60 hingga 70 tahun dan lebih dari itu hanya sedikit saja, namun kita akan tinggal di akhirat untuk selamanya yang 1 (satu) hari di sana sama dengan 1000 tahun.

“Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”
(QS. Al Hajj: 47)

Dan kita hanya akan menempati salah satu dari dua pilihan, Surga atau Neraka. Akankah kita mengharapkan selain surga? Tidak, nauzubillah. Terpapar panas terik matahari dari bumi dalam beberapa menit saja sudah membuat kita kesusahan, tersulut panas api yang kecil saja sudah membuat tubuh kita melepun dan rasanya nyeri sekali, lalu apa yang akan terjadi dan dirasakan jika yang kita tempati adalah neraka yang waktunya sangat sangat lama.



JAMINAN SURGA BAGI YANG MENANGGUNG ANAK YATIM

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya. (HR. Bukhari no 4998)

Inilah jaminan Allah dan Rasul Nya bahwa siapa yang menanggung anak yatim, kedudukannya akan sangat dekat dengan Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassalam di surga nanti. Saudaraku, betapa murah dan mudahnya Allah memberikan surga bagi orang yang beriman namum masih saja berat bagi kita untuk melakukannya.

Kita masih sangat mencintai dunia dan takut mati dengan ciri-ciri kita sering berkata jika ingin bahagia menabunglah. Padahal dengan jelas konsep Islam berbeda, jika ingin bahagia, infakkan lah hartamu di jalan Allah. Sebagai ganjarannya, pertama, Allah akan berikan Surga, dan kedua, Allah akan lipat gandakan kekayaanmu (kebahagiaanmu) di dunia.

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah : 261)

Memang tentu saja semangat berinfak disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan. Abu Bakr As-Siddiq ra. pernah menginfakkan seluruh hartanya dan Umar ibn Khaththab ra. Pernah menginfakkan separuh hartanya.


AS-SALAM JANNAH PROJECT

Kemarin, Rabu 28 Dzulqaidah 1437/31 Sept 2016, saya (penulis-Andrie Setiawan) berkunjung ke Rumah Yatim dan Dhuafa TAMAN QUR’ANI di Tambun Bekasi untuk menyampaikan “Premi Asuransi SURGA” bagi kami sekeluarga. Sempat berbincang dengan pengurus (Ust. Yasir) menyanyakan jumlah anak yatim dan dhuawa yang dirawat disana. Dari beliau didapatkan informasi ada 25 anak yang diasuh dan biaya yang dibutuhkan perbulan untuk keperluan anak-anak tersebut sekitar Rp. 10 juta dan ditambah untuk membayar honor para ustadz nya, yayasan mengeluarkan sekitar Rp. 15 juta.

Mari kita hitung, jika Rp. 15 juta dibagi sejumlah 25 anak, maka setiap anak akan membutuhkan Rp. 600 ribu. Dan mari kita hitung lagi, Rp. 600 ribu kedudukannya untuk mendapatkan Surga nya Allah? Murah, bukan? Bagi Anda yang masih belum memiliki dana sebanyak itu, bagaimana dengan meringankan beban operasional membayar honor pada ustadz? Satu orang anak kira-kira berkontribusi Rp. 200 ribu untuk membayar honor tersebut. Sungguh Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.





MARI BERASURANSI SURGA
(PRODUCT SPEC)



PENANGGUNG

اللة


TERTANGGUNG


ANDA (ORANG BERIMAN).

PERSYARATAN ADMINISTRASI

TIDAK PERLU MENGISI SPAJ, HANYA PERLU BERSYAHADAT.


UNDERWRITING

ANDA MASIH SEHAT ATAU SUDAH SAKIT PENGAJUAN ASURANSI TETAP DITERIMA, YANG PENTING ANDA RIDHO DIATUR ALLAH DAN ALLAH PUN RIDHO PADA ANDA, WALLAHU A’LAM.


BESAR PERTANGUNGAN


SURGA DENGAN SEGALA KENIKMATAN DI DALAMNYA YANG TIDAK AKAN PERNAH HABIS DAN SELESAI (KEKAL).


MANFAAT TAMBAHAN

ANAK-ANAK YATIM INI ADALAH PARA PENGHAPAL AL QUR’AN, INSYAA ALLAH YANG TELAH ANDA INFAKKAN MENJADI KEBAIKAN DAN PAHALA JUGA MENGALIR UNTUK ANDA.


MASA PEMBAYARAN PREMI


SETERUSNYA SEMAMPUNYA ANDA.

LAPSE


MANFAAT AKAN TERPUTUS KETIKA MURTAD (NAUZUBILLAH)

CUTI PREMI


MANFAAT PAHALA INSYAA ALLAH TETAP BERLAKU, DAN BERDOALAH AGAR ALLAH MEMAMPUKAN ANDA KEMBALI.


BESAR PREMI

RP. 600.000 UNTUK MENANGGUNG SATU ORANG ANAK, ANDA YANG MEMILIKI KEMAMPUAN LEBIH SELAYAKNYA MENANGGUNG LEBIH DARI ITU. ANDA YANG BELUM MAMPU, INSYAA ALLAH BOLEH KURANG DARI ITU ATAU JADILAH AGEN KAMI UNTUK MENYEBARKAN INFORMASI INI.


AGEN

KITA, KEBAIKAN YANG KITA DAPAT SAAT MENGAJAK ORANG LAIN BERBUAT BAIK SAMA DENGAN KEBAIKAN YANG DITERIMA PELAKUNYA TANPA MENGURANGI PAHALA YANG DIBERIKAN PADANYA.


PREMI DI TRANSFER KE


BANK SYARIAH MANDIRI NO REK. 0050337649 YYS AMAL SHOLEH AL MUBAROK


CUSTOMER CARE


081218619710, 081808169038

AGENT

www.assalamconsultant.com (Anda bisa menggantinya dengan nama Anda jika mau)


EMAIL AGENT




KOMISI AGENT


PAHALA YANG SAMA BESARNYA DENGAN PAHALA YANG ANDA AJAK BERINFAK TANPA MENGURANGI PAHALANYA.
(KOMISI 100%, OVERRIDING 100%)


TERTARIK MENJADI AGENT


LANGSUNG COPY PASTE SAJA DAN MENGGANTI NAMA AGENT, EMAIL DENGAN DATA ANDA SENDIRI.







Saturday, December 19, 2015

Seri Psikologi Organisasi: BELAJAR BERORGANISASI DARI KEHIDUPAN KELUARGA

Hampir setiap orang paham bahwa definisi organisasi adalah kumpulan beberapa orang yang memiliki kesamaan-kesamaan dan karena kesamaan tersebut mereka sengaja menghimpun dirinya dalam satu wadah. Sudah sewajarnya, yang namanya kumpulan mesti memiliki struktur, paling tidak sedikitnya ada dua tingkatan dalam struktur tersebut, yaitu ada pemimpin dan ada pengikut.
 
Saya secara awam memandang organisasi ini dalam dua bentuk yaitu informal dan formal. Anda tentu sudah tahu bahwa organisasi pecinta hobi tertentu merupakan salah satunya. Sama-sama naik Suzuki Ertiga, kemudia mereka membentuk kumpulan Ertiga Club, misalnya. Sama-sama pecinta pesawat mainan, kemudian mereka juga membentuk perkumpulannya. Dalam organisasi macam ini, seseorang dapat dengan mudah dating dan pergi, berbeda halnya dengan organisasi yang formal. Pernikahan merupakan salah satu organisasi formal. Organisasi ini dalam pengukuhannya bukan hanya disaksikan oleh orang yang berkepentingan tapi juga banyak pihak. Ada nya pencatatan pengukuhan dan saksi-saksi menambah formalitas lembaga perkawinan. Dalam organisasi ini tidak mudah bagi seseorang untuk dating dan pergi, banyak aturan yang membatasi. Organisasi formal lainnya adalah yang terdapat di dalam kehidupan kantor. Struktur dalam kantor merupakan organisasi yang formal juga.
 
Tantangan dalam organisasi formal adalah Interpersonal Conflict atau konflik antar pribadi. Ketika terjadi konflik ini seseorang tidak akan dengan mudah meninggalkan organisasi ini. Seorang istri yang berkonflik dengan suaminya tidak dapat dengan mudah meninggalkan lembaga ini. Untuk bercerai, mereka harus melalui prosedur yang tidak sederhana. Dan terkadang ada pertimbangan manfaat jika harus berpisah, sebagai contoh kerena keberadaan anak ditengah-tengah keluarga yang berkonflik dan sering kali pada akhirnya si istri memaksakan diri untuk tetap bersama. Jika ini terjadi, organisasi atau lembaga rasanya adalah tempat terburuk didunia.
 
Konflik sering kali disebabkan karena hal sederhana, walaupun tentu ada kalanya hal-hal besar menyebabkan konflik. Seperti contoh;
 
Seorang istri baru saja selesai menghadiri seminar manajemen keluarga yang didalamnya diajarkan manajemen konflik. Dalam manajemen konflik itu diajarkan untuk menginventarisir hal-hal positif dan negative dari masing-masing pasangan. Si istri berkata, "Pah, ini ada formulir, ayuk kita isi. Tolong tulisin hal-hal positif dari Mamah dan hal-hal negatifnya menurut Papah. Nanti Mamah juga akan menuliskannya tentang Papah."
 
Si Papah menerima lembaran formulir sambil senyum-senyum.
 
Si Mamah mulai menulis sedangkan si Papah memerhatikan istrinya sambil senyum-senyum.
 
"Ayo Pah tulis, kok malah senyum-senyum." sergah istrinya yang kemudian melanjutkan menulis dengan semangat. Dari gayanya terlihat, sepertinya daftar dosa dan pahala suaminya sangat panjang.
 
Sudah beberapa menit berlalu, si istri masih menulis dan hampir menyelesaikan daftar tersebut dan si suami mulai menulis sambil tersenyum dan tak sampai satu menit ia telah selesai.
 
"Udah nulisnya, Pah?"
 
"Sudah, Mah."
 
"Ya udah, siapa dulu yang mau bacain daftarnya, Pah?"

"Silakan Mamah duluan."
 
Kemudian istrinya mulai membacakan hal-hal positif mengenai suaminya dan tak berapa lama hal itu selesai dan ia lanjut membaca hal-hal negatifnya. Rupanya pembacaan hal-hal negative berdurasi lebih panjang dari hal-hal positifnya. Ini menandakan suami memiliki lebih banyak hal negative ketimbang positif di mata istrinya.
 
"Nih yah, Pah. Papah sering kali gak mengerti perasaan aku, saat aku maunya apa tapi malah jadi bikin marah."
 
"Papah juga sering kurang percaya diri kalo disekitar teman-teman kantor ku dan itu bikin aku malu, Pah."
 
"Trus, Pah. Maaf yah Pah. Penghasilan kita hamper sama dan bahkan beberapa kali penghasilan Mamah lebih besar dari penghasilan Papah. Teman-Teman ku di kantor, penghasilan suaminya lebih tinggi dari istrinya, Pah."
 
Dan masih banyak lagi daftar keluhan si istri sampai agak beberapa lama kemudian ia berhasil menyelesaikan daftar keluhannya dan tersadar suaminya dari tadi hanya senyum-senyum mendengarkan daftar "dosa-dosa suami" dibacakan
 
"Kok Papah senyum, senyum, sekarang giliran Papah yang baca tentang Mamah supaya kita bias mengetahui apa yang harus kita perbaiki.."
 
"Baik, Mah. Ini kertasnya."
 
Si istri menerima kertas tersebut dalam kondisi terlipat seraya bingung dalam pikirannya kenapa kertas tersebut tidak dibacakan tapi malah diberikan, dan ia juga penasaran apa yang ditulis suaminya dalam waktu yang sangat singkat padahal dia sendiri menghabiskan waktu yang lama untuk menuliskan daftar tentang suaminya. Lalu ia mulai membuka kertas tersebut terbacalah apa yang dituliskan suaminya.
 
"BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM
 
ALLAH TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA BENTUK DAN ALLAH TELAH MENCIPTAKAN KAMU SEBAGAI ISTRI TERBAIK UNTUKKU.
 
BUKANLAH AKU YANG HARUS MENUNTUTMU MENJADI ISTRI YANG TERBAIK TETAPI AKULAH YANG HARUS BERUSAHA UNTUK MENJADI SUAMI TERBAIK UNTUK KAMU.
 
SEMOGA ALLAH MERIDHOI." Demikian isi kertas tersebut
 
Tangan istrinya gemetar setelah membaca, matanya mulai mengucurkan air mata, dalam pikirannya kacau. Ia yang selama ini merasa lebih tahu dengan mengikuti seminar ini dan itu, yang mengajarkan cara-cara menjadi baik tetapi yang ada hal-hal tersebuthanya mengajarkannya untuk membuat tuntutan untuk kepentingannya sendiri. Ia malu-se malu malunya karenanya.
 
"Maafkan Mamah, Pah. Mamah lupa diri karena Mamah merasa tahu semuanya dan ternyata Mamah lupa bahwa Mamah belum pernah berusaha untuk menjadi istri Papah yang baik."
 
Ini lah yang sering terjadi dalam rumah tangga, ke alpaan pikiran kita untuk berpikir dan merasa mengapa kita menikahinya. Membanding-bandingkan dengan orang lain malah bukan membuat dirinya bijaksana namun membuatnya lebih banyak menuntut.
 
Sebagian besar perselingkuhan di kantor karena suami atau istri membandingkan pasangannya dengan teman sekantornya kemudian menuntut pasangannya untuk menjadi seperti perbandingan itu padahal dengan berfokus memikirkan bagaimana menjadi pasangan yang terbaik dari pada menuntut pasangannya menjadi yang terbaik. Bukankah menuntut diri sendiri lebih mudah dari pada menuntut orang lain?
 
Ini juga yang terjadi dalam konflik antar pribadi dikantor. Orang-orang tidak menyadari posisi dan perannya, setiap orang ingin mengatur dan yang muncul hanyalah tuntutan karena harapannya tidak terpenuhi. Pemimpin menuntut bawahannya tanpa memerhatikan apa yang seharusnya ia lakukan dan sebaliknya begitu juga bawahannya menuntut atasannya tanpa pernah berpikir bagaimana mereka menjadi pengikut terbaik.
 
 
 
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
(Ar Ruum : 21)

Friday, December 18, 2015

MENJADI TRAINER LUAR BIASA


 
Menjadi seorang trainer itu mudah, bener, mudah kok. Hanya perlu melamar sebagai trainer ke sebuah perusahaan dan kalau beruntung diterima ya lalu dia akan ditugasi menjadi trainer. Tapi ya apa memang bener begitu? Dari sisi otoritas memang dia seorang trainer tapi dari sisi kualitas? Belum Tentu.
 
Seorang Trainer sebelum benar-benar melatih, ia harus melalui banyak pelatihan, bukan hanya dilatih keterampilannya, tetapi juga ditempa jiwanya. Mirip tentara. Tentara dilatih berperang, bertahan, dan menyerang, menggunakan senapan dan senjata lainnya, hal-hal tersebut yang disebut hard skill. Mereka juga harus ditempa jiwanya; bersabar, menjaga semangat, berani, berpikir positif, dan memiliki motivasi membela Negara.
 
Seorang trainer juga berfungsi melayani. Dari kualitas layanannya, dia mirip-mirip pelayanan di restoran. Ada restoran dengan layanan biasa saja, layanan yang baik, dan layanan yang Luar Biasa, bahkan ada juga restoran yang layanannya buruk.
 
 
Bagi kebanyakan orang, restoran dengan layanan biasa adalah jika restoran tersebut menyajikan makanan yang rasanya cukup baik dengan harga yang pas namun minim fasilitas. Meja kursi dan lingkungannya biasa saja, orang-orang lebih suka untuk membungkus makanannya dan memakannya dirumah.
 
Sedangkan restoran dengan layanan baik biasanya memiliki makanan yang enak di lidah sedikit lebih mahal dari restoran sebelumnya memang, fasilitas standar, meja kursi dan lingkungan nyaman, toilet nyaman, dan paling tidak restoran ini memenuhi harapan pelanggan sebagai tempat untuk makan.
 
Lalu, restoran dengan layanan luar biasa menyajikan makan dengan cita rasa yang membangkitkan selera, fasilitas lengkap dengan lingkungan yang sangat nyaman sehingga pelanggan senang berlama-lama disana. Pelanggan bias menikmati makanan sekaligus beristirahat yang dilengkapi dengan layanan hiburan yang menyenangkan, bahkan luar biasanya restoran ini adalah memberikan layanan cuci mobil. Memang restoran ini paling mahal dari lainnya, tetapi harga bukan masalah dan restoran ini tidak pernah sepi pengunjung yang kerap memesan makanan berulang kali karena mereka suka untuk berlama-lama didalamnya.
 
Bagaimana restoran dengan layanan buruk? Tentu Anda sudah dapat menebaknya. Restoran ini memiliki layanan dan fasilitas jauh dibawah harapan Anda. Makanannya tidak enak, lingkungannya kotor, dan cara menyajikan dan layanannya tidak ramah. Walaupun harganya murah namun sekali Anda pergi ke sana, Anda langsung bersumpah untuk tidak akan pernah datang lagi.
 
Lantas... Bagaimana penjelasan tentang trainer biasa, baik, luar biasa, dan buruk?
 
Trainer biasa adalah jenis trainer yang ketika didalam kelas hanya berperan untuk menggugurkan kewajiban. Membawakan training seadanya, tidak melakukan kesalahan, namun juga tidak ada nilai tambah yang diterima pesertanya. Setelah training selesai, peserta tidak mendapatkan pengalaman sesuai harapannya dan mereka biasanya berkata, "Kayaknya lebih baik kalau saya baca bukunya saja. Saya pasti akan lebih paham dan tidak menghabiskan waktu dating kesini."
 
Trainer yang baik, memberikan pelatihan sesuai standar dan mampu memberikan manfaat pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan  didalam kelas walaupun, biasanya, saat didunia nyata peserta masih kesulitan menghadapi persoalan yang belum pernah dilatih di dalam kelas pelatihan. Peserta akan datang lagi dan menyanyakan solusi bagi permasalahan yang berbeda
 
Trainer luar biasa tidak hanya memberikan pelatihan sesuai dengan standar tapi juga mampu menghubungkan materi yang diajarkan dengan materi lainnya yang terkait yang dibutuhkan peserta. Trainer ini bukan hanya melatih dan memberikan pemahaman tapi juga menginspirasi sehingga saat peserta menghadapi persoalan yang belum pernah dilatihkan di dalam kelas, mereka dapat berpikir mandiri dengan menggunakan inspirasi-inspirasi yang ajarkan didalam kelas. Trainer mampu mengubah-ubah perannya sesuai kebutuhan. Sesekali ia berperan sebagai trainer, kemudian mentor, lalu bias juga menjadi coach.
 
Jika Anda ingin berkunjung ke restoran, apakah cukup dengan berkunjung ke restoran dengan pelayanan buruk? tentu tidak. Dan jika tersedia pilihan Restoran dengan layanan Biasa, Baik, dan Luar Biasa dan Anda mampu untuk memilih yang manapun salah satu dari ketiganya, apakah Anda akan memilih restoran yang luar biasa? Jika jawabannya YA, maka kita adalah manusia yang memiliki kecenderungan yang sama, hanya ingin mendapatkan yang terbaik dari pilihan yang ada.
 
Bagaimana dengan peserta training Anda? Apakah mereka akan memilih trainer dengan kualitas layanan yang buruk? Saya yakin tidak, mereka akan selalu berharap untuk mendapatkan trainer yang luar biasa. Itu artinya, Anda yang ingin bertahan di dunia pelatihan, Anda harus menjadi trainer luar biasa karena dengan begitu para peserta akan terus mencari Anda.
 
Ada satu tips untuk menjadi trainer luar biasa yaitu berpikir positif atas peserta pelatihannya. Trainer luar biasa selalu berpikir bahwa peserta Anda adalah sumber daya berkualitas yang siap Anda latih sehingga hal itu akan membentuk layanan yang luar biasa karena Anda sedang mengajar orang-orang luar biasa.

Para trainer seolah melihan angka 10 disetiap dahi peserta pelatihan yang Anda adakan dan angka tersebut menunjukkan bahwa mereka datang ke kelas Anda dengan kemampuan optimal dan sempurna. Mereka siap menerima pelajaran dan arahan Anda. Sederhananya, Setiap orang adalah cerdas dengan keunikannya masing-masing. Berpikir positif ini juga yang diajarkan Islam yang biasa kita sebut khusnuzon alias berprasangka baik.

Hal ini sejalan dengan Hadits Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam riwayat Abu Daud;

Jauhilah oleh kalian buruk sangka, sebab buruk sangka adalah sejelek-jelek perkataan. Jangan saling mencari tahu (aib orang lain) dan jangan saling memata-matai.

Mari, para trainer, mulai sekarang kita selalu berusaha untuk menjadi trainer luar biasa karena trainer yang biasa-biasa saja biasanya tidak berumur lama.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Saturday, August 22, 2015

ORANG MUSLIM KAYA

Jika orang Muslim kaya, itu memang keren.

Tapi perlu diperhatikan bahwa ia harus muslim (berserah diri pada Allah) dahulu barulah menjadi kaya.

Tidak seharusnya untuk menjadi muslim (berserah diri  pada Allah) seseorang menunggu menjadi kaya terlebih dahulu. Jangan-jangan belum sempat menjadi muslim, kita sudah keburu dipanggil Allah. Bahkan bisa jadi sebelum kaya, kita sudah meninggal.

Jika proses KAYA mendahului menjadi MUSLIM, bisa jadi inilah yg terjadi KAYA MUSLIM (seperti orang muslim), gak bener-bener muslim, gak Kaffah, alias muslim KW.

Dan jika masih ada orang yang berdalih menjadi muslim dapat berbarengan dengan menjadi kaya, menurus saya itu juga tidak memiliki makna, lihatlah ini "Mkuasylaim". Anda tidak sedang salah baca atau bukan pula salah eja. Kata tersebut adalah pemaksaan proses menjadi Muslim dan Kaya secara bersamaan.

Maka menjadi muslim lah terlebih dahulu barulah menjadi kaya (MUSLIM KAYA), hal ini menjadi lebih bermakna jika prosesnya dibalik (KAYA MUSLIM), terlihat seperti muslim saja tapi sesungguhnya bukan. Dan jangan pula memaksakan prosesnya menjadi MUSLIM dan KAYA secara bersamaan, maka akan menjadi MKUASYLAIM. Tidak ada maknanya.

Menjadi Muslim yang kaya tidak akan risau jika Allah ambil kembali kekayaannya. Menjadi kaya muslim akan galau jika Allah mengambil hartanya. Menjadi MKUASYLAIM, hidupnya pasti stress, hehehe (membacanya saja sudah stress apalagi menjalaninya).

Muslim tidak harus kaya, tetapi muslim kaya bisa membuat hidup lebih bermakna, insyaa Allah.


“Sekelompok fakir dari kaum muhajirin mendatangi Nabi SAW, lalu mengadu: beruntunglah para orang kaya, mereka memilik derajat, kehormatan dan kedudukan. Rasul SAW berkata: apa yang kalian maksud. Mereka menjawab: Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa, dan mereka sedekah sedangkan kami tidak bisa bersedekah serta mereka bisa memerdekakan budak sedangkan kami tidak bisa. Rasul SAW bersabda: maukah aku ajarkan sebuah amalan yang bisa mengungguli orang-orang sebelum dan sedudah kalian dan tidak ada yang bisa menandingi derajat kalian kecuali mereka yang berbuat seperti yang kalian amalkan. Mereka menjawab; baiklah, ya Rasulullah. Rasul bersabda: bacalah tasbih, takbir dan tahmid setiap selesai shalat masing-masing sebanyak 33 kali. Abu Shalih berkata: Kemudian orang-orang miskin itu kembali menemui Rasul SAW dan mengadu: ‘Orang-orang kaya telah mendengar hal itu dan mereka juga melakukan hal yang sama sebagaimana yang kami perbuat. Rasul SAW bersabda: Itulah kelebihan yang deberikan Allah SWT kepada siapa yang dikehendaki.” (H.R Muslim: 936)

Sunday, April 5, 2015

LARI DARI TAKDIR ALLAH MENUJU TAKDIR ALLAH YANG LAIN

SETUJUI KEBERATAN PELANGGAN, BUKAN MENDEBATNYA

Masih ingat apa yang kita bahas dalam tulisan sebelumnya, PELANGGAN SELALU BENAR (?)? Kebanyakan penjual bersusah payah belajar dan berlatih untuk menjawab dan bahkan menyanggah keberatan pelanggan dan berusaha keras membalikkan keberatan tersebut agar pelanggan setuju membeli.

Sebagai penjual kita bisa menggunakan cara lain yang masih jarang dilakukan orang lain dan ingatlah bahwa rejeki kita ada dan berasal dari Allah. Sekeras apapun Anda menyanggah keberatan pelanggan bahkan sampai terjerumus kedalam kata-kata yang berlebihan apalagi sampai berbohong, jika Allah belum berkenan maka mereka tidak akan menjadi pelanggan Anda. Jadi, santai dan terus berusaha ya...

Dari pada menangani keberatan, akan lebih ringan jika Anda menyetujui keberatan. Stres tidak perlu terjadi dan kita akan dengan santai serta bahagia menjalani pekerjaan ini, in syaa Allah, Amiiin.

Ijin kan saya memberikan ilustrasi dari ide ini, yang saya tawarkan pada Anda.

Sebuah perusahaan Asuransi jiwa memiliki produk syariah namun dalam kelas pelatihan, mereka masih menghadapi persoalan keberatan pelanggan. 

Sebelum memiliki produk syariah, para tenaga pemasarnya kerap mendapatkan keberatan bahwa berasuransi sama dengan LARI dari Takdir Allah. Tidak pasrah dan menyerahkan diri pada Allah. Namun setelah perusahaan tersebut memiliki produk syariah, para tenaga pemasar pun masih menghadapi keberatan yang sama, Asuransi sama dengan lari dari takdir Allah!

Beginilah cara menyetujui keberatan pelanggan;

Pelanggan: "Berasuransi itu sama dengan lari dari takdir Allah."

Tenaga Pemasar: "Bapak benar, Berasuransi itu sama dengan lari dari takdir Allah. (Ulangi kalimatnya sebagai tanda bahwa Anda mendengarkan, memahami, dan menyetujui kata-kata nya)."

"Ingatkah Bapak ketika Umar ibnul Khaththab pergi ke Syam. Kemudian ketika ia sampai di sebuah desa antara perbatasan Hijaz dan Syam, Umar bertemu dengan panglima pasukan, Abu Ubaidah bin Al Jarrah dan teman-temannya."

"Mereka menginformasikan bahwa di Syam sedang terjadi wabah lepra Amwas. Kemudian para sahabatnya berbeda pendapat. Ada yang menyarankan untuk terus ke Syam dan ada yang menyarankan untuk kembali ke Madinah. Beberapa kelompok lain dari para sahabat dimintai pendapat dan hasilnya sama, yaitu berbeda pendapat."

"Mendapati dua suara berbeda yang sama banyak, Umar memutuskan kembali ke Madinah dan kemudian Abu Ubaidah berkata, "Hendak lari dari takdir Allah?""

"Umar menjawab, "... Apa pendapatmu jika untamu jatuh pada lembah yang memiliki dua sisi. Satu sisi dari lembah itu subur, dan sisi lainnya tandus? Bukankah jika kamu menggembalakan untamu di lembah yang subur maka sama saja kamu menggembalakannya dengan takdir Allah, sedangkan jika kamu gembalakan di tanah yang tandus maka kamu juga menggembalakannya dengan takdir Allah?"

"Beberapa waktu kemudian Abdurrahman bin Auf datang dan memberitahukan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Jika kalian mendengar sebuah wabah tengah melanda satu daerah, maka jangan kalian mendatanginya. Sedangkan jika terjadi wabah pada satu daerah dan kebetulan kalian berada di tempat itu maka janganlah kalian keluar lari darinya!"

Tenaga Pemasar: "Saya yakin Bapak memahami maksud dari perkataan Rasulullah SAW dan berkaitan dengan urusan kita, Bapak tahu bahwa kita cepat atau lambat akan meninggalkan dunia ini menuju kepada-Nya, dan Bapak memiliki pilihan  atas dua Takdir Allah dalam meninggalkan keluarga Bapak, dalam kondisi kecukupan atau meminta-minta dan bergantung pada manusia. Bapak lari dari takdir dan menuju takdir Allah yang lain. Silakan Bapak tandatangani ilustrasi manfaat asuransinya disini (sambil menunjuk tempat tandatangan)."

SEMOGA BERMANFAAT.