Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Thursday, December 31, 2009

Hipnosis bisa Menggantikan Kokok Ayam Jago 2010 dan...Jam Waker 2010?

Apakabar Sahabat,

Apakah Anda percaya ramalan? Tahun 2010 Anda seperti apa? Menurut Zodiak Anda akan mendapat apa? Dan lain sebagainya.

Sebagian dari Sahabat mungkin akan langsung berkata, “Saya sih tidak percaya!”, dan sebagian lain masih mikir-mikir. Saya termasuk yang langsung berkata,

“Saya PERCAYA!”.

Tapi untuk ramalan yang bagus-bagus saja (he.he.) Yang jelek-jelek langsung saya katakan, “GA’ Percaya”.

Sahabat tentu tahu bahwa Harapan menciptakan kenyataan. Apa yang kita harapkan, itu yang akan dijalankan oleh diri kita.

Mau coba?!

Hipnosis dapat menggantikan fungsi Ayam Jago! Untuk apa? Ya sebagai wake up call mirip dengan fungsi jam Waker.

Teknik ini saya gunakan pertama kali saat saya sedang memberikan training di luar kota saat menginap disebuah hotel tentunya, dengan tujuan berlomba dengan mesin Wake Up call dan Alarm telepon selular saya.

Syarat utama melakukan teknik ini adalah bagi Anda yang sedang dalam keadaan normal ingin dan akan tidur, dan tidak disarankan bagi Anda yang sedang sakit, dalam pengaruh obat-obatan, alkohol, dan sangat tidak disarankan mencoba teknik ini ketika sedang berkendara di jalan, lha iya lah, inikan teknik yang digunakan menjelang tidur.he.he.


Dalam keadaan berbaring silakan buat tubuh Anda SANTAI. Santai artinya semua otot-oton mengendur dan tubuh tanpa beban. Bahkan karena sudah merasa sangat santai tanpa beban Anda hanya dapat merasakan PIKIRAN Anda, hanya PIKIRAN Anda. Boleh dilakukan dengan mata terbuka atau terpejam. Tapi lebih enak rasanya jika mata mulai di pejamkan.....TAPI....JANGAN sekarang....Bagaimana bisa membaca cara selanjutnya dengan mata terpejam (he.he.)

SEKARANG saatnya membuat PIKIRAN Anda relaks...Konsentrasikan pada satu hal...satu hal saja....Yang membuat Anda merasa santai, nyaman, bahagia. Untuk mempermudah silakan pilih pengalaman yang menyenangkan dan membahagiakan Anda jika memikirkannya kembali. Bisa saja pengalaman tadi pagi, kemarin, minggu lalu, bulan lalu, tahun lalu, dan seterusnya. Yang penting pengalaman yang telah terjadi. Jika Anda membayangkan sesuatu yang akan Anda alami, saya yakin Anda akan menjadi lebih sulit tidur karena sibuk memikirkan apa yang akan dan direncanakan terjadi. Bisa-bisa tidak jadi tidur alias begadang.

Buat pikiran Anda menjadi SANTAI, sekarang!

Yang akan dilakukan selanjutnya adalah meniatkan diri untuk tidur. BERDOA-lah.

Dan selanjutnya katakan pada bagian lain dalam diri Anda ‘the Unconscious’ yang membantu Anda untuk mengatur tubuh Anda. Saat Anda tidur, ‘the Unconscious’ mengatur nafas, detak jantung, dan lainnya yang tidak kita sadari.

Jika Anda mau katakan lah AKU MENCINTAIMU! Tak perlu malu dan sungkan, toh itu bagian dari diri Anda sendiri. Setelah Anda merasa ‘the Unconscious’ sudah siap mendengarkan Anda. Katakan,

“Aku ingin kau membantuku membangunkan Aku jam (sebutkan jam yang diinginkan)”

Dengarkan apa jawabnya...Biasanya ia langsung OK, kecuali jika Anda dalam keadaan sakit atau sangat lelah biasanya ia sedikit menolak karena jam istirahat yang Anda minta belum cukup. Tugas ‘the Unconscious’ adalah melindungi Anda agar Anda memiliki istirahat yang berkualitas.

Jika ‘the Unconscious’ bilang OK, ucapkan, “TERIMAKASIH” dan tidur lah. Sampai jumpa besok di waktu dan jam yang telah Anda tentukan.

Anda akan terkejut bagaimana diri Anda sendiri sadar akan waktu kapan harus terbangun atau tetap tidur.

Sekali lagi...

HARAPAN MENCIPTAKAN KENYATAAN.

Apa yang Anda harapkan akan direspon oleh tubuh Anda untuk menjalankan apa yang Anda HARAPKAN.

Di Tahun yang Baru ini Mari kita semua membuat Harapan-harapan yang baik dan kita akan mendapatkan apa yang kita harapkan. Amin!

Selamat Tahun Baru 2010 dan SUKSES selalu.

Thursday, December 24, 2009

Bagaimana Menghipnosis Anak?

Selamat Hari Ibu,

Silakan klik link ini untuk membaca tulisan dan mengunduh format ebook-nya

Bagaimana Menghipnosis Anak?

Friday, December 18, 2009

Imajinasi yang Menyembuhkan

Halo Sahabat, Tentu Anda sering mendengar bahwa pikiran manusia sangat luar biasa. Ungkapan itu benar. Tuhan menciptakan pikiran manusia dilengkapi dengan kemampuan untuk menyembuhkan.

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan singkat saya terdahulu yang berjudul Menghadapi Hinaan ala Hipnosis. Tulisan tersebut, dan kelanjutannya ini, ditujukan bagi orang-orang yang trauma menghadapi penolakan yang disertai dengan hinaan.

Sebagai seorang trainer di perusahaan asuransi, contoh kasus yang saya gunakan adalah yang berasal dari kelas training yang saya jalankan. Saya berhadapan dengan banyak tenaga pemasar asuransi dan banyak dari mereka mengeluh dan merasa takut akan penolakan. Tidak jarang penolakan yang mereka hadapi dilengkapi dengan caci maki dan hal ini membuat mereka tidak lagi bersemagat melakukan aktifitas pemasarannya.

Dalam sebuah seri training yang yang berjudul 28 Cara Meningkatkan Penjualan, seorang agen bertanya,"Pak Andrie, bagaimana saya bisa menghilangkan rasa deg-deg-an yang amat sangat sesaat sebelum saya bertemu calon nasabah saya? Hal ini seringkali membuat saya mengurungkan niat saya untuk bertemu dengan mereka."

Setelah beberapa pertanyaan untuk peserta tersebut, saya menemukan bahwa pernah ia satu kali menemui seorang calon nasabah dan ia ditolak habis-habisan yang disambung dengan makian. Hal tersebut membuatnya trauma dan sangat sangat ketakutan setiap ia akan menemui calon nasabahnya.

Setelah mengetahui akar permasalahannya, saya me-reframe apa yang dia rasakan saat itu, yaitu bahwa rasa takut ditolak terkadang baik sehingga agen harus mempersiapkan segalanya sebelum menemui seseorang. Pengalaman yang telah dialaminya bersifat bebas dari nilai, yang memberi nilai menakutkan adalah perasaannya sendiri. namun rasa takut yang berlebihan sehingga merasa tidak punya kekuatan untuk menemui calon nasabah sama artinya memutuskan tidak lagi ingin menjadi seorang agen asuransi yang profesional.

Terapi

Terapi yang saya lakukan sangat sederhana dan ini merupakan terapi yang sangat sering dilakukan baik oleh praktisi hipnosis maupun praktisi NLP.

Jika Anda mengalami hal serupa atau penolakan apapun yang membuat Anda trauma, cara-cara dibawah dapat dilakukan untuk mengurangi tekanan trauma tersebut. Beberapa orang bahkan tidak dapat mengingat traumanya sama sekali.

Pertama, Ingat kembali perasaan yang muncul ketika penolakan yang membuat Anda trauma.

Kedua, setelah dapat mengingat perasaan sakitnya di hina, ingat kembali apa yang terlihat pada saat itu. Munculkan kembali raut wajah orang yang telah memaki itu.

Ketiga, Dengar kembali apa yang dikatakan. Kata-katanya, Intonasinya, Kecepatan bicaranya.

Keempat, Setelah dapat mengingat dan memunculkan kembali dalam pikiran, sekarang, masih dalam imajinasinya, ubah suara orang tersebut dengan suara yang Anda nggap LUCU untuk didengar, misalnya suara Donal bebek atau suara-suara lain yang Anda anggap lucu.

Kelima, Setelah berhasil mengubah suaranya, ubah wajahnya dengan wajah yang, sekali lagi, Anda anggap LUCU.

Keenam, Sekarang rasakan bagaimana perasaan Anda saat ini.

Ketujuh, Ulangi tahap kedua sampai keenam jika dibutuhkan dan jika Anda rasa cukup, MAAFKAN lah apa yang telah dilakukan orang tersebut terhadap Anda.

Orang-orang yang telah menjalani sesi ini menyadari bahwa pengalaman yang telah terjadi memiliki nilai setelah dipengaruhi oleh pikirannya sendiri. Sejalan dengan Presuposisi NLP bahwa Setiap Pengalaman memiliki strukturnya sendiri. Jika Anda mengubah strukturnya, dengan sendirinya pengalaman itu akan berubah.

Semoga dapat bermanfaat.

Kekuatan Vibrasi Pikiran untuk menyampaikan Pesan Tersembunyi

Pernahkan Anda mendapat kunjungan yang tak terduga, seorang teman yang telah lama tak dijumpai? Padahal di pagi harinya Anda memikirkan teman tersebut. Dan teman yang mengunjungi anda dalam perjalanan menuju rumah Anda juga memikirkan diri Anda. Apakah itu suatu kebetulan?

Percaya atau tidak, hal ini sudah sering dibahas bahwa itu adalah efek dari Vibrasi Pikiran. Pikiran kita memiliki kemampuan yang luar biasa. Pikiran kita bagaikan sebuah Handphone yang dapat mengirimkan SMS yang dapat dibaca oleh orang yang dituju. Seperti yang telah kita ketahui untuk mengirimkan SMS, kita harus menulis pesan yang ingin disampaikan, nomor telp yang dituju, dan tentunya memiliki pesawat HP serta pulsanya.Begitu juga pikiran dapat kita kirimkan kepada orang yang ingin kita tuju sebagai sebuah pesan.

Dalam dunia penjualan, hal ini sangat penting untuk mengirimkan pesan penjualan secara tersembunyi sebelum presentasi penjualan tersebut dilakukan. Tujuannya, setelah pesan tersebut dikirimkan, presentasi menjadi lebih mudah karena orang tersebut secara mental sudah siap untuk kita temui.

Pesan apa yang kita dapat kirimkan? Tentu pesan agar calon pembeli mempercayai si penjual sehingga calon pembeli akan mendengarkan dengan seksama dan nyaman untuk meyimak presentasi yang dilakukan si penjual.

CARANYA:

- Bayangkan Wajah orang yang akan Anda vibrasi-kan.

- Jika Anda masih mendapati bayangan tersebut berwarna hitam-putih, Munculkan warna-warninya.

- Dalam bayangan Anda, tersenyumlah dan lihat calon pembeli membalas tersenyum kepada Anda.

- Katakan kepadanya, "Pak/Bu (sebutkan namanya), Saya datang Kepada Anda. Saya datang untuk MEMBERI bukan meminta. Saya bagian dari SOLUSI, bukan bagian dari masalah Anda. PERCAYALAH kepada Saya, dan dengarkan kata-kata Saya.

- Ulangi proses vibrasi pikiran ini sampai Anda mendapati wajah orang tersebut semakin jelas.

Kapan waktu yang tepat untuk melakukan ini? Lakukanlah disaat kondisi calon pembeli dalam kondis nyaman dan relaks, biasanya pagi hari sebelum ia melakukan aktivitas bekerjanya dan saat-saat setelah pulang kerja pada saat calon pembeli sedang beristirahat. Dalam dua kondisi di atas, pikiran orang tersebut semakin kuat dan peka untuk menangkap pesan yang kita kirimkan. Dan sama dengan SMS, orang tersebut akan "membaca" pesan Anda namun untuk membalasnya, itu terserah yang menerima pesan tersebut.

Selamat Mencoba!

Demam Panggung? Sudah Lupa tuh..! (Mengatasi Demam Panggung dengan Hipnosis dan NLP)

Temans, kata buku-buku motivasi kalau kita mau sukses harus Stand Up, Speak Up, and Be Counted. Supaya diperhitungkan kita harus ambil tindakan dan berbicara. Nah berbicara ini yang sering kali menjadi hambatan, terlebih harus berbicara di depan banyak orang.

Sebagai seorang trainer, saya memiliki banyak teman sesama trainer dan beberapa, khususnya trainer baru, menghadapi masalah demam panggung. Padahal kalau mau jadi trainer sukses, ya harus bicara. Yang saya maksud dengan bicara disini tentu dalam konteks memberikan training dan bukan asal bicara. Kalau asal bicara mungkin mereka bisa, toh mereka kan tidak bisu...he.he.

Saat itu, seorang trainer baru datang kepada saya dan berkata,

Trainer Baru (TB): "Mas Andrie, saya takut nih!"

Andrie: "Lho kalo gitu saya pergi aja kalo kamu takut sama saya."

TB: "Bukan itu..!Saya takut karena materi yang akan saya bawakan ini lebih sulit dari yang biasanya."

Andrie: "Oh..Kirain kamu takut sama saya..he..he..Memangnya apa yang kamu takutkan?"

Setelah beberapa pertanyaan saya ajukan, ditemukan bahwa ternyata dia ingin menggunakan cara dan gaya yang saya lakukan dalam membawakan materi tersebut dan ia takut tidak bisa mendapatkan efek yang sama dibanding ketika saya sendiri yang membawakannya. Aduu..h saya jadi tersanjung bin gede rasa..he..he..

Andrie: "Ok, Kamu pernah lihat saya membawakan materi ini kan?"

TB: "Pernah, Mas!"

Andrie: "Sekarang relaks...! dan tutup mata. Ketika saya hitung 1..2..3.dan saya katakan Masuk, maka kamu kembali ke saat-saat kamu duduk di kelas saya dengan materi yang sama ya.."

TB: "Siap, Mas!"

Andrie: "1..2..3..Masuk! Dimana kamu sekarang?"

TB: "Di kelas, Mas"

Andrie: "Bagus! Sekarang lihat si "Andrie" yang sedang mengajar dan sekeliling ruangan termasuk pesertanya. Jika gambarnya masih hitam putih, kamu perkuat lagi dengan warna-warna ya..Sudah?"

(Saya menggunakan kata si "Andrie" untuk membedakan antara orang yang ada dalam pikirannya dengan diri saya sendiri)

TB: "Sudah, Mas!"

Andrie: "OK! Sekarang dengar apa yang di bicarakan si "Andrie" dan respon dari pesertanya. Sudah?"

TB: "Sudah, Mas!"

Andrie: "Nah sekarang tahapan yang terakhir nih...Rasakan apa yang peserta rasakan..jika sudah, apa perasaannya saat ini?"

TB: "Pesertanya gembira, Mas!"

Andrie: "Nah sekarang minta si "Andrie" untuk berhenti dan gantian kamu yang ngajar dengan tahapan dan cara yang sama, setelah itu rasakan perasaan para pesertanya. Jika sudah..Apa rasanya sama?"

TB: "Sama, Mas! Saya Seneng!"

Andrie: "Sip! Sekarang buka mata dan siap-siap ngajar, Sukses buat kamu ya.."


Teman baru saya itu masuk kelas dan mulai melakukan tugasnya, selesai tugas ia mendatangi saya dan melaporkan apa yang dia lakukan persis yang ada dalam bayangannya dan artinya dia senang bisa membawakan materi sama seperti saya (ehmm..GR lagi deh saya..). Dia juga melaporkan beberapa teman kami yang juga duduk dikelasnya mengomentarinya, "Kamu kelihatan beda, luar biasa, beda dari sebelumnya." Tambah bangga deh dia dan tambah GR juga saya....he..he..he..

Teknik yang saya gunakan ini adalah teknik modelling NLP yang sudah saya campur dengan teknik Hipnosis supaya lebih sip dan hasilnya ya Alhamdulilah bisa membantu orang lain. Teknik ini juga saya berikan bagi Para agen asuransi yang saya latih sehingga mereka tidak lagi mengalami demam panggung maka mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, dan jika ada kesalahan dalam penulisan ini, mohon koreksinya.

Bahkan Anak kelas 1 SD pun Saya Terapi

(pertama kali di posting tanggal 29 Jun 2009 di ibhcenter.org)

Halo Temans, bertemu lagi dan saya merasa sangat Happy walaupun tanpa Salma. Tenang..Bercanda Temans… Masih dalam suasana Ulang Tahun Jakarta dan tentang REFRAMING, apakah Anda masih dapat merasakan kesan positif yang dimiliki Jakarta setelah sedikit pembahasan kita dalam tulisan saya terdahulu yang berjudul Selamat Ulang Tahun Jakarta. Enjoy Jakarta, Enjoy mananya? Tulisan ini masih membahas tentang Reframing sesuai janji saya untuk mencari referensi tambahan terlebih dahulu agar dapat menjelaskan hal ini dengan lebih mudah. Yang saya maksud dengan referensi tentu saja bukan sekedar mengumpulkan literatur tetapi juga harus mengalami apa yang ditulis oleh kumpulan literatur tersebut.

REFRAMING adalah satu seni berpikir mencari alternatif kreatif memandang suatu masalah sehingga dari satu sudt pandang, masalah tidak lagi menjadi beban alias malah terasa indah. Hal ini seperti jika Anda mengganti-ganti FRAME photo didinding ruang tamu rumah Anda. Gambarnya tetap sama tetapi dengan bingkai yang berbeda, perasaan kita ketika memandang photo itupun menjadi berbeda.

Dunia memang tidak bisa di ubah, yang dapat diubah adalah cara kita memandang dunia itu.

Judul artikel ini terdengar lucu, jika saya bukan penulisnya. Dalam kelas Advanced Hypnotherapy di Yan Nurindra School of Hypnotism banyak terjadi diskusi tentang menghipnosis anak, yang ujung-ujungnya dikatakan bahwa menghipnosis anak caranya berbeda dengan cara kepada orang dewasa. Seketika saya memanggil kembali ingatan saya dan...ya...saya pernah melakukan terapi REFRAMING kepada anak SD kelas 1. Yang Anda baca benar...anak SD kelas 1. Yah..memang dia anak saya sendiri, walaupun begitu kan tetap saja dia anak kelas 1 SD (he..he..ga mau salah).

Menjelang terima buku raport, ia menerima hasil Tes Hasil Ujian Kenaikan Kelas. Beberapa pelajaran ia mendapatkan nilai yang memuaskan tapi ada satu pelajaran yang nilainya spontan membuat mamanya menegurnya, begini katanya kepada anak saya,”Yah...Coba kalau kamu belajar lebih giat sebelumnya, pasti kamu bisa dapat nilai bagus, gak kayak sekarang ini”.

Saya memahami perasaan Istri saya yang pada saat itu emosinya sangat terpaut pada nilai anak saya karena tentu ia ingin anak saya mempertahankan peringkat PERTAMAnya di semester pertama. Artinya walaupun perilaku istri saya yang tampak dipermukaan kurang positif, tetapi alasan dibalik itu tetap positif.

Maka yang saya khawatirkan adalah bukan dia melainkan anak saya. Setelah mendengar perkataan Mamanya, wajahnya berubah yang menandakan ia mendapatkan tekanan. Bisa jadi pada saat itu ia tidak suka perkataan mamanya atau ia menyalahkan diri sendiri karena tidak belajar dengan sungguh-sungguh atau bisa jadi ia menganggap ia ”bodoh” dalam pelajaran itu.

Saat itu adalah ketika saya hendak berangkat ke kantor dan saya khawatir pengalaman emosional anak saya itu dibawa sampai malam hari tanpa kendali. Jika itu yang terjadi, dampaknya bisa runyam alias ruwet. Bisa jadi konsep berpikirnya untuk belajar berubah. Mungkin dia akan menjadi malas belajar, mungkin akan terus merasa ”Bodoh”, mungkin akan terus menyalahkan diri sendiri, atau mungkin mengambil ”jalan pintas” untuk mendapatkan nilai tinggi dengan mencontek. Wah, perasaan saya makin kacau saat itu. Untuk berdiskusi dengan istri saya tentang apa yang baru saja ia katakan kepada anak saya, tentu memakan waktu. Walaupun istri saya wanita yang baik untuk diajak diskusi namun untuk berbicara kepada orang dewasa tetap saja memerlukan penjelasan yang panjang.

Tanpa panjang lebar;

1.Langsung saya dekati anak saya dan saya pegang dengan penuh perasaan cinta. Teknik ini harus dilakukan dengan emosional rasa cinta sehingga vibrasi pikiran kita dapat dirasakan oleh anak kita bahwa kita benar-benar mencintainya kemudian ia siap untuk diajak bicara.

2.”Lihat Bapak Nak!” Saya membiasakan berbicara dengan anak saya dengan menatap matanya dan selalu memintanya untuk menatap kearah mata saya. Hal ini tentu membantu untuk mendapatkan vibrasi pikirannya dan sebaliknya ia dapat merasakan apa yang saya pikirkan.

3.”Fan!” (panggilan untuk Muhammad Irfan Maulana Setiawan). ”Berapapun nilai kamu bapak tetap sayang sama kamu. Yang terpenting bukanlah ranking melainkan seberapa giat kamu belajar dan seberapa banyak orang yang memanfaatkan ilmu kamu”.

4.Saat itu wajahnya tampak menjadi agak happy kemudian saya lanjutkan. ”Artinya jika nilai kamu nantinya tidak sesuai harapan, bapak gak akan marah karena bapak sudah melihat kamu cukup rajin belajar dan disini yang terpenting adalah seberapa semangat kamu ingin memperbaiki segalanya menjadi lebih baik.”

5.”Ok, Fan! Irfan sayang Bapak? (dia mengangguk) Sekarang peluk Bapak. (pada saat memeluknya saya bisikkan...) Bapak juga sayang kamu.”

6.Mengutip cara mas Timothy Wibowo dalam artikelnya yang berjudul Meng”hipnosis” anak, perkuat efeknya dengan mengatakan, ”Mulai saat ini kamu semakin sayang sama Bapak dan Mama dan kamu semakin rajin belajar sehingga ilmu yang didapat berguna untuk kamu pribadi dan banyak orang.”

7.Wajahnya mulai benar-benar happy dan saya merasa tenang meninggalkan rumah menuju kantor.

Saya baru saja mengajarkan anak saya untuk memberikan alternatif kreatif dalam konteks orang tua memandang nilai anak. Ia dapat menukar-nukar sudut pandang ini agar tetap merasa Happy dan tidak terbebani.

Seminggu tak terasa, penantianpun berujung manis, anak saya dengan bangga melaporkan bahwa ia kembali menjadi peringkat PERTAMA dikelasnya. Tentu saya memujinya, ”Hebat kamu Fan, Bapak bangga deh.” dan ia pun menjawab, ”Yang penting bukan ranking-nya kan, Pak. Tapi Irfan harus rajin belajar”. Saya tersenyum dan dalam hati mengatakan, ”Luar Biasa, anak ini telah siap menggunakan teknik reframing.”

Lho..lho..lho..Cuma itu kegunaan reframing, terus apa kegunaan lainnya?

Tentu banyak, saya telah mempraktekkan untuk mengubah mindset seorang agen asuransi ditempat saya bekerja menggunakan teknik ini dan hanya memakan waktu kira-kira satu menit, mungkin seperti yang dilakukan Virginia Satir, One Minute Therapy. Baiklah kalau begitu, hal ini akan saya tulis dalam artikel berikutnya.

Sabar ya...

Mengubah Mindset dengan Meta Model

Halo Temans! Pernahkah Anda bertanya, apa yang menjadi sebab Perilaku kita? Jawabannya adalah Mindset. Sederhananya Mindset adalah keyakinan seseorang untuk merespon sesuatu yang berhubungan dengan dirinya.

Apa yang kita lakukan disebut sebagai Perilaku, Sistim Perilaku ini dipengaruhi oleh Sistim Berpikir dan sistim berpikir ini adalah hasil dari Keyakinan (Mindset) yang kita miliki.

Sekarang dapat dipahami bahwa kita akan melakukan segala hal hanya yang kita yakini. Sebagai contoh, seseorang sangat takut untuk berbicara didepan umum karena ia percaya ia tidak akan berhasil dalam membawakan materi pembicaraan. Contoh lainnya, seseorang hanya akan makan sedikit sekali karena dia percaya, makanan akan membuat dirinya gemuk dengan begitu suaminya tidak akan menyukainya lagi.

Mindset tidak hanya berbicara tentang contoh yang buruk saja. Karena keyakinan yang kuat, seseorang yang terlahir dalam keluarga yang berkekurangan secara ekonomi, bahkan sekolah saja ia tidak tamat, dapat menjadi Multi Milyarder.

Keyakinan yang Baik ataupun Buruk bergantung pada kualitas program yang masuk kedalam pikiran kita. Istilahnya Garbage In Garbage Out, Jika program yang masuk kedalam pikiran kita buruk, maka hasilnya akan buruk pula. Semakin lama program ini kita jalankan, semakin sulit untuk diubah.

Lho memangnya Mindset perlu diubah? Jawabnnya PERLU, jika hal itu membuat hidupnya sulit.

Memangnya bisa diubah? Jawabnya juga BISA.

Mindset seperti program dalam komputer, Jika programnya sesuai dengan Sistim Operasinya maka program ini akan berjalan dengan baik. Jika programnya tidak sesuai, atau buruk maka akan membuat sistim operasi tersebut dijalankan dengan buruk atau mati total alias rusak. Dengan demikian untuk mengubah Mindset yang harus dilakukan adalah dengan meng-uninstall program lama yang tidak berguna dan meng-install program baru yang siap untuk dijalankan.

Dalam karir saya sebagai seorang trainer penjualan di perusahaan Asuransi, saya sering menjumpai para tenaga pemasar yang membutuhkan bantuan untuk mengubah Mindset-nya. Terkadang mereka tidak tahu harus dimulai dari mana untuk mengubah keyakinannya, maka dari itu saya katakan mereka butuh bantuan.

Meta Model, berdasarkan pengalaman saya,adalah alat ampuh untuk menghadapi hal ini. Meta Model adalah pola-pola pertanyaan yang dikembangkan oleh Richard Bandler dan John Grinder berdasarkan pola bahasa yang digunakan Virginia Satir dan Frizt Perls.

Tipe-tipe pertanyaan tertentu ternyata memiliki memiliki manfaat terapeutik. Dengan kata lain orang dapat menjadi lebih baik/sehat setelah mendapatkan pertanyaan tertentu. Nah Lho! Apa bener? Percaya tidak percaya silakan Anda coba. Jika hasilnya benar maka silakan Anda percaya saja, dan jika tidak berhasil, silakan latihan terus sampai berhasil..he..he..artinya PERCAYA aja deh.

Selain itu, pola pertanyaan ini bisa membantu orang untuk menemukan kembali informasi yang hilang, menghubungkan kembali kepengalaman internal, dan menata kembali peta-peta kognitif.

Satu hari, selesai taining mengenai Investasi, seorang peserta mendekati saya dan bertanya, “Pak Andrie, calon nasabah saya adalah agen properti dan dia menanyakan tentang buku JANGAN BELI UNITLINK Bila Anda tidak paham Benar.”

Buku ini memang menjadi momok bagi para pemasar asuransi, tetap bagi saya buku ini sangat bagus. Kita akan lihat nanti mengapa saya katakan bagus.

“Apa yang menjadi masalahnya, Pak?” Tanya saya

“Saya khawatir dia ga jadi beli unitlink, Pak. Apalagi dia juga agen properti.” Jawabnya.

“Apa maksud Bapak dengan menyebut dia agen Properti?” Kejar saya.

“Ya artinya dia paham juga, Pak.” Balasnya.

“Ah..Bapak yakin begitu?” tanya saya lagi, dan tampaknya ia mulai ragu menjawab pertanyaan itu. Ketika ia masih dalam kebingungan untuk menjawab pertanyaan tadi, saya lanjutkan denga pertanyaan lain.

“Bagaimana Bapak memahami buku tersebut? Boleh baca lagi judulnya, Pak?” Pinta saya dan Si Bapak membacakannya untuk saya.

“JANGAN BELI UNITLINK Bila Anda tidak paham Benar”

Memang penulisan dan grafis judul buku tersebut sudah diperhitungkan dan mengarahkan pada satu hal dengan mencetak besar-besar kata JANGAN BELI UNITLINK dan sebaliknya kecil-kecil untuk bila Anda tidak paham Benar. Dan pikiran Bapak tersebut telah terarahkan oleh judul tersebut.

“Berarti jika tidak paham, dilarang membeli unitlink kan, Pak?” Uji saya.

“Betul.” Jawabnya mantap.

“Berarti jika sudah paham, orang boleh beli produk ini dong Pak?” Tanya saya lagi.

“Iya.” Jawabnya semakin mantap.

“Setelah Bapak mengikuti training ini, Bapak sudah Paham atau belum?” Buru saya.
“Sudah, Pak!” Jawabnya lagi

“Berarti Bapak boleh beli unitlink kan? Dan Bapak yakin bahwa apa yang Bapak pahami dapat diajarkan ke orang lain (Presuposisi NLP) seperti ke calon nasabah tersebut. Dan setelah ia paham tentu saat baginya untuk membeli dari Bapak.” Serbu saya.

Wajahnya berubah lebih ceria namun tak lama kembali lagi dan bertanya.

“Tapi pak, katanya unitlink lebih banyak ruginya dari pada untungnya?” Tanyanya penasaran.

“Lebih banyak dari apa, Pak? Apakah pembandingnya sejenis? Atau Apple to Apple?” Kemudian saya lanjutkan dengan penjelasan.

“Pak, tentu Bapak tahu bahwa setiap produk memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing dan setiap produk sebelum diluncurkan tentu harus melalui tahapan pengontrolan kualitas dan Test Drive. Tidak hanya Asuransi, produk otomotif, makanan, dan lainnya. Ketika perusahaan memastikan untuk meluncurkan produk tersebut, sudah dapat dipastikan bahwa keunggulannya jauh lebih banyak dari pada kekurangannya bagi para penggunanya. Ketika unitlink diluncurkan pasti manfaatnya lebih besar dari pada kekurangannya. Gampangkan Pak?” Tutup saya.

Bapak tersebut mulai tersenyum dan mengatakan, “Iya Pak, sekarang gampang padahal tadi susah lho." Saya membalas, “Itu karena tadi Bapak percaya hal tersebut susah, sekarang ketika berpikir mudah hal ini beberan jadi mudah.”

Setelah bertukar nomor telp, saya pamitan untuk Sholat Jum’at, karena hari itu, ya tentu saja, Jum’at pukul 11.30.



apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.


(al Jumu’ah:10)

Phobia

Macam-macam Phobia

Phobia, Phobia, Phobia...

Phobia menurut kamus Merriam-Webster adalah rasa takut yang berlebihan kepada sebuah situasi, sebuah benda tertentu, atau kelompok benda tertentu,yang biasanya tidak logis.

Seorang teman saya memiliki rasa takut pada kulit salak, unik ya? Untuk dapat mengenali gejala-gejala phobia bahkan untuk mengatasinya kita patut mengetahui nama-namanya, hal ini sangat berguna paling tidak jika sahabat ingin mencari referensi dari phobia yang sahabat maksud.

Berikut daftarnya:


A
Ablutophobia - Takut mencuci atau mandi.
Acarophobia - Takut pada rasa gatal atau serangga yang menyebabkan gatal.
Acerophobia - Takut akan rasa asam.
Achluophobia - Takut akan gelap/kegelapan.
Acousticophobia - Takut akan suara.
Acrophobia - Takut akan ketinggian.
Aerophobia - Takut meneguk, menelan udara,atau material beracun yang ada di udara.
Aeroacrophobia - Takut akan tempat tinggi yang terbuka.
Aeronausiphobia - Takut akan muntah atau mabuk udara.
Agateophobia - Takut akan kegilaan.
Agliophobia - Takut akan rasa sakit.
Agoraphobia - Takut pada tempat terbuka, takut di kerumunan orang, tempat umum seperti pasar. Takut untuk meninggalkan tempat yang aman.
Agraphobia - Takut akan pelecehan seksual.
Agrizoophobia - Takut aklan binatang liar.
Agyrophobia - Takut pada jalan atau menyebrang jalan.
Aichmophobia - Takut pada jarum atau benda benda yang mempunyai ujung.
Ailurophobia - Takut pada kucing.
Albuminurophobia - Takut akan penyakit ginjal.
Alektorophobia - Takut pada ayam.
Algophobia - Takut pada rasa sakit.
Alliumphobia - Takut pada bawang putih.
Allodoxaphobia - Takut akan pendapat orang.
Altophobia - Takut akan ketinggian.
Amathophobia - Takut akan debu.
Amaxophobia - Takut mengendarai mobil.
Ambulophobia - Takut berjalan.
Amnesiphobia - Takut amnesia.
Amychophobia - Takut pada goresan atau takut tergores.
Anablephobia - Takut melihat ke atas.
Ancraophobia - Takut pada angin. (Anemophobia)
Androphobia - Takut pada laki-laki.
Anemophobia - Takut pada angin.(Ancraophobia)
Anginophobia - Takut radang tenggorokan, tersedak.
Anglophobia - Takut pada negara dan kebudayaan inggris, dll.
Angrophobia - Takut pada kemarahan atau takut marah.
Ankylophobia - Takut sikap tak bergerak suatu sambungan.
Anthrophobia or Anthophobia - Takut pada bunga.
Anthropophobia - Takut pada orang atau masyarakat.
Antlophobia - Takut akan banjir.
Anuptaphobia - Takut hidup sendiri.
Apeirophobia - Takut akan sesuatu yang tak berakhir.
Aphenphosmphobia - Takut disentuh. (Haphephobia)
Apiphobia - Takut pada lebah.
Apotemnophobia - Takut kepada orang yang diamputasi.
Arachibutyrophobia - Takut pada selai kacang yang menempel pada langit-langit mulut.
Arachnephobia or Arachnophobia - Takut pada laba-laba.
Arithmophobia - Takut pada angka.
Arrhenphobia - Takut pada laki-laki.
Arsonphobia - Takut pada api.
Asthenophobia - Takut pingsan dan takut lemah.
Astraphobia or Astrapophobia - Takut pada guntur dan kilat.(Ceraunophobia, Keraunophobia)
Astrophobia - Takut pada bintang-bintang atau hal yang berhubungan dengan angkasa.
Asymmetriphobia - Takut pada benda-benda asimetris.
Ataxiophobia - Takut akan ataxia. (diskoordinasi otot)
Ataxophobia - Takut akan ketidakteraturan atau ketidakrapihan.
Atelophobia - Takut akan ketidaksempurnaan.
Atephobia - Takut akan runtuh atau reruntuhan.
Athazagoraphobia - Takut dilupakan atau diabaikan atau terlupakan.
Atomosophobia - Takut akan ledakan atom.
Atychiphobia - Takut akan kegagalan.
Aulophobia - Takut akan seruling.
Aurophobia - Takut pada emas.
Auroraphobia - Takut akan cahaya di utara.
Autodysomophobia - Takut pada orang yang berbau tidak sedap.
Automatonophobia - Takut pada boneka yang berbicara melalui suara perut , makhluk-makhluk animasi, patung lilin - segala sesuatu yang secara memberikan sensasi hidup
Automysophobia - Takut kotor.
Autophobia - Takut ditinggal sendiri atau menyendiri.
Aviophobia or Aviatophobia - Takut terbang.



B
Bacillophobia - Takut pada mikroba.
Bacteriophobia - Takut pada bacteria.
Ballistophobia - Takut pada peluru dan peluru kendali.
Bolshephobia - Takut pada Bolsheviks.
Barophobia - Takut pada gravitasi.
Basophobia or Basiphobia - ketidakmampuan untuk berdiri. Takut untuk berjalan atau jatuh.
Bathmophobia - Takut akan tangga atau tempat sempit.
Bathophobia - Takut kedalaman.
Batophobia - Takut ketinggian atau dekat dengan bangunan tinggi.
Batrachophobia - Takut pada binatang amphibi, seperti katak, kadal air, salamander, dll.
Belonephobia - Takut pada peniti dan jarum. (Aichmophobia)
Bibliophobia - Takut pada buku.
Blennophobia - Takut pada lumpur/kotoran.
Bogyphobia - Takut pada bogey atau bogeyman.
Botanophobia - Takut pada tanaman.
Bromidrosiphobia or Bromidrophobia - Takut pada bau badan.
Brontophobia - Takut pada guntur dan petir.
Bufonophobia - Takut pada kodok.



C
Cacophobia - Takut akan keburukan.
Cainophobia or Cainotophobia - Takut pada hal yang baru, kesenangan baru.
Caligynephobia - Takut pada wanita cantik.
Cancerophobia or Carcinophobia - Takut kanker.
Cardiophobia - Takut pada hati/jantung.
Carnophobia - Takut pada daging.
Catagelophobia - Takut ditertawakan.
Catapedaphobia - Takut melompat dari tempat tinggi dan tempat rendah.
Cathisophobia - Takut untuk duduk.
Catoptrophobia - Takut akan cermin.
Cenophobia or Centophobia - Takut pada hal atau ide baru.
Ceraunophobia or Keraunophobia - Takut pada guntur dan petir.(Astraphobia, Astrapophobia)
Chaetophobia - Takut pada rambut.
Cheimaphobia or Cheimatophobia - Takut pada hawa dingin.(Frigophobia, Psychophobia)
Chemophobia - Takut pada bahan kimia atau bekerja dengan bahan kimia.
Cherophobia - Takut pada keriangan/kegembiraan.
Chionophobia - Takut pada salju.
Chiraptophobia - Takut disentuh.
Chirophobia - Takut pada tangan.
Cholerophobia - Takut marah atau takut pada kolera.
Chorophobia - Takut menari.
Chrometophobia or Chrematophobia - Takut pada uang.
Chromophobia or Chromatophobia - Takut pada warna.
Chronophobia - Takut pada waktu.
Chronomentrophobia - Takut pada jam.
Cibophobia - Takut pada makanan.(Sitophobia, Sitiophobia)
Claustrophobia - Takut pada ruang terbatas.
Cleithrophobia or Cleisiophobia - Takut terkunci di tempat tertutup.
Cleptophobia - Takut kecurian.
Climacophobia - Takut pada tangga, mamanjat, atau takut jatuh dari tangga.
Clinophobia - Takut untuk tidur.
Clithrophobia or Cleithrophobia - Takut untuk disertakan.
Cnidophobia - Takut pada sengatan.
Cometophobia - Takut pada komet.
Coimetrophobia - Takut pada kuburan.
Coitophobia - Takut unutk bersetubuh.
Contreltophobia - Takut akan pelecehan seksual.
Coprastasophobia - Takut akan sembelit.
Coprophobia - Takut pada kotoran/tinja.
Consecotaleophobia - Takut pada sumpit.
Coulrophobia - Takut pada badut.
Counterphobia - Preferensi para phobia untuk situasi yang menakutkan.
Cremnophobia - Takut pada situasi berbahaya.
Cryophobia - Takut pada dingin yang ekstrim, es atau beku.
Crystallophobia - Takut pada kristal atau kaca.
Cyberphobia - Takut pada komputer atau bekerja menggunakan komputer.
Cyclophobia - Takut pada sepeda roda dua.
Cymophobia or Kymophobia - Takut pada ombak atau gerkan menyerupai ombak.
Cynophobia - Takut apada anjing atau rabies.
Cypridophobia or Cypriphobia or Cyprianophobia or Cyprinophobia - Takut pada wanita tuna susila or penularan penyakit melalui hubungan intim.



D
Decidophobia - Takut untuk mengambil keputusan.
Defecaloesiophobia - Takut akan pergerakan isi perut yang menyakitkan.
Deipnophobia - Takut akan makan malam dan obrolan pada saat makan malam.
Dementophobia - Takut akan kegilaan.
Demonophobia or Daemonophobia - Takut pada iblis.
Demophobia - Takut pada kerumunan orang. (Agoraphobia)
Dendrophobia - Takut pada pohon.
Dentophobia - Takut pada doktor gigi.
Dermatophobia - Takut pada luka kulit.
Dermatosiophobia or Dermatophobia or Dermatopathophobia - Takut pada penyakit kulit.
Dextrophobia - Takut pada benda yang ada di sebelah kanan badan.
Diabetophobia - Takut pada diabetes.
Didaskaleinophobia - Takut pergi ke sekolah.
Dikephobia - Takut akan keadilan.
Dinophobia - Takut akan kepeningan/kepusinngan atau whirlpool.
Diplophobia - Takut akan penglihatan ganda.
Dipsophobia - Takut pada minuman.
Dishabiliophobia - Takut membuka baju didepan seseorang.
Domatophobia - Takut pada rumah atau berada di dalam rumah.(Eicophobia, Oikophobia)
Doraphobia - Takut pada bulu, atau bulu binatang.
Doxophobia - Takut mengemukakan pendapat atau menerima pujian.
Dromophobia - Takut menyebrang jalan.
Dutchphobia - Takut pada orang belanda.
Dysmorphophobia - Takut pada kelainan bentuk/bentuk yang cacat.
Dystychiphobia - Takut pada kecelakaan.



E
Ecclesiophobia - Takut pada gereja.
Ecophobia - Takut pada kampung halaman/rumah sendiri.
Eicophobia - Takut pada lingkungan sekitar rumah.(Domatophobia, Oikophobia)
Eisoptrophobia - Takut pada cermin atau melihat diri sendiri pada cermin.
Electrophobia - Takut pada listrik.
Eleutherophobia - Takut akan kebebasan.
Elurophobia - Takut pada kucing. (Ailurophobia)
Emetophobia - Takut muntah/ muntahan.
Enetophobia - Takut pada peniti.
Enochlophobia - Takut pada kerumunan orang.
Enosiophobia or Enissophobia - Takut mengalami dosa tak termaafkana atau takut kecaman.
Entomophobia - Takut pada serangga.
Eosophobia - Takut pada senja atau subuh.
Ephebiphobia - Takut pada anak muda.
Epistaxiophobia - Takut pada hidung berdarah.
Epistemophobia - Talut pada ilmu pengetahuan.
Equinophobia - Takut pada kuda.
Eremophobia - Takut sendirian atau ditinggal sendirian.
Ereuthrophobia - Takut muka memerah.
Ergasiophobia - 1) Takut pada pekerjaan. 2) ahli bedah : Takut untuk mengoperasi.
Ergophobia - Takut unutk bekerja.
Erotophobia - Takut pada cinta seksual atau pertanyaan seksual.
Euphobia - Takut mendengarkan kabar baik.
Eurotophobia - Takut pada alat kelamin wanita.
Erythrophobia or Erytophobia or Ereuthophobia - 1) Takut pada lampu merah. 2) memerah. 3) warna merah.



F
Febriphobia or Fibriphobia or Fibriophobia - Takut akan demam.
Felinophobia - Takut pada kucing. (Ailurophobia, Elurophobia, Galeophobia, Gatophobia)
Francophobia - Takut pada negara dan kebudayaan perancis. (Gallophobia, Galiophobia)
Frigophobia - Takut dingin atau benda-benda yang dingin.(Cheimaphobia, Cheimatophobia, Psychrophobia)



G
Galeophobia or Gatophobia - Takut pada Kucing.
Gallophobia or Galiophobia - Takut pada negara dan kebudayaan perancis. (Francophobia)
Gamophobia - Takut akan pernikahan.
Geliophobia - Takut tertawa.
Geniophobia - Takut pada dagu.
Genophobia - Takut pada sex.
Genuphobia - Takut pada lutut.
Gephyrophobia or Gephydrophobia or Gephysrophobia - Takut melewati jembatan.
Germanophobia - Takut pada bangsa dan kebudayaan jerman.
Gerascophobia - Takut menjadi tua.
Gerontophobia - Takut pada orang tua/lanjut usia dan takut menjadi tua.
Geumaphobia or Geumophobia - Takut pada cita rasa/selera.
Glossophobia - Takut berbicara di depan umum, atau takut mencoba untuk berbicara.
Gnosiophobia - Takut pada ilmu pengetahuan.
Graphophobia - Takut unutk menulis atau takut pada tulisan tangan.
Gymnophobia - Takut pada kedaan telanjang.
Gynephobia or Gynophobia - Takut pada wanita.



H
Hadephobia - Takut neraka.
Hagiophobia - Takut pada orang suci dan segala sesuatu yang suci.
Hamartophobia - Takut berbuat dosa.
Haphephobia or Haptephobia - Takut disentuh.
Harpaxophobia - Takut dirampok.
Hedonophobia - Takut melakukan/mendapat kesenangan.
Heliophobia - Takut pada matahari.
Hellenologophobia - Takut pada istilah-istilah yunani atau terminologi ilmu pengetahuan yang kompleks.
Helminthophobia - Takut dikerubuti oleh cacing.
Hemophobia or Hemaphobia or Hematophobia - Takut pada darah.
Heresyphobia or Hereiophobia - Takut akan tantangan pada ajaran resmi atau penyimpangan radikal.
Herpetophobia - Takut pada reptil atau binatang merayap yang mengerikan.
Heterophobia - Takut pada lawan jenis. (Sexophobia)
Hexakosioihexekontahexaphobia - Takut pada nomor 666.
Hierophobia - Takut pada pendeta atau hal-hal keramat.
Hippophobia - Takut pada kuda.
Hippopotomonstrosesquippedaliophobia - Takut pada kata-kata panjang.
Hobophobia - Takut pada gelandangan dan pengemis.
Hodophobia - Takut untuk melakukan perjalanan darat.
Hormephobia - Takut pada goncangan/getaran.
Homichlophobia - Takut pada kabut.
Homilophobia - Takut pada khotbah/nasehat.
Hominophobia - Takut pada laki-laki.
Homophobia - Takut pada kesamaan, monotony atau homoseksual atau menjadi homoseks.
Hoplophobia - Takut pada senjata api.
Hydrargyophobia - Takut pada obat-obatan yang mengandung merkuri.
Hydrophobia - Takut pada air atau rabies.
Hydrophobophobia - Takut pada rabies.
Hyelophobia or Hyalophobia - Takut pada kaca.
Hygrophobia - Takut pada benda cair, kelembabpan.
Hylephobia - Takut akan materialisme atau takut akan epilepsi
Hylophobia - Takut pada hutan.
Hypengyophobia or Hypegiaphobia - Takut untuk melakukan tanggung jawab.
Hypnophobia - Takut untuk tidur atau Takut dihipnotis.
Hypsiphobia - Takut pada ketinggian.



I
Iatrophobia - Takut pergi ke doktor atau takut pada doktor.
Ichthyophobia - Takut pada ikan.
Ideophobia - Takut pada ide-ide.
Illyngophobia - Takut vertigo atau merasa pusing jika melihat ke bawah.
Iophobia - Takut pada racun.
Insectophobia - Takut pada serangga.
Isolophobia - Takut diasingkan, atau sendirian.
Isopterophobia - Takut pada rayap, serangga yang memakan kayu.
Ithyphallophobia - Takut untuk melihat, memikirkan atau mengalami ereksi.



J
Japanophobia - Takut pada orang jepang.
Judeophobia - Takut pada orang yahudi.



K
Kainolophobia or Kainophobia - Takut akan sesuatu yang baru,ide baru.
Kakorrhaphiophobia - Takut akan kegagalan atau dikalahkan.
Katagelophobia - Takut ditertawakan.
Kathisophobia - Takut untuk duduk.
Kenophobia - Takut pada kekosongan atau tempat yang kosong.
Keraunophobia or Ceraunophobia - Takut pada guntur dan petir.(Astraphobia, Astrapophobia)
Kinetophobia or Kinesophobia - Takut pada gerakan.
Kleptophobia - Takut kecurian/mencuri.
Koinoniphobia - Takut pada ruangan.
Kolpophobia - Takut pada alat kelamin, khusunya alat kelamin wanita.
Kopophobia - Takut kelelahan/kepenatan.
Koniophobia - Takut pada debu. (Amathophobia)
Kosmikophobia - Takut pada fenomena luar angkasa.
Kymophobia - Takut pada ombak.gelombang. (Cymophobia)
Kynophobia - Takut rabies.
Kyphophobia - Takut unutk berhenti.



L
Lachanophobia - Takut pada sayuran.
Laliophobia or Lalophobia - Takut untuk berbicara.
Leprophobia or Lepraphobia - Takut pada penyakit kusta.
Leukophobia - Takut pada warna putih.
Levophobia - Takut pada sesuatu di sebelah kiri tubuh.
Ligyrophobia - Takut pada suara keras/kencang.
Lilapsophobia-Takut pada topan dan angin puyuh.
Limnophobia - Takut pada danau.
Linonophobia - Takut pada tali.
Liticaphobia - Takut pada tuntutan hukum.
Lockiophobia - Takut pada kelahiran anak.
Logizomechanophobia - Takut pada komputer.
Logophobia - Takut pada kata-kata.
Luiphobia - Takut pada shipilis.
Lutraphobia - Takut pada berang-berang.
Lygophobia - Takut pada kegelapan/takut gelap.
Lyssophobia - Takut pada rabies atau menjadi gila.



M
Macrophobia - Takut akan menunggu lama.
Mageirocophobia - Takut untuk memasak.
Maieusiophobia - Takut pada kelahiran anak.
Malaxophobia - Takut pada permainan cinta. (Sarmassophobia)
Maniaphobia - Takut pada kegilaan.
Mastigophobia - Takut pada hukuman.
Mechanophobia - Takut pada mesin.
Medomalacuphobia - Takut kehilangan ereksi.
Medorthophobia - Takut pada ereksi penis.
Megalophobia - Takut pada benda-benda yang besar.
Melissophobia - Takut pada lebah.
Melanophobia - Takut pada warna hitam.
Melophobia - Takut atau benci musik.
Meningitophobia - Takut pada penyakit otak.
Menophobia - Takut pada mentruasi.
Merinthophobia - Takut terikat atau diikat.
Metallophobia - Takut pada logam.
Metathesiophobia - Takut pada perubahan.
Meteorophobia - Takut pada meteor.
Methyphobia - Takut pada alkohol.
Metrophobia - Takut atau benci pada puisi.
Microbiophobia - Takut pada mikroba. (Bacillophobia)
Microphobia - Takut pada benda-benda kecil.
Misophobia or Mysophobia - Takut terkontaminasi kotoran atau kuman.
Mnemophobia - Takut pada kenangan.
Molysmophobia or Molysomophobia - tajut pada kotoran atau kontaminasi.
Monophobia - Takut pada pengasingan atau diasingkan.
Monopathophobia - Takut pada penyakit tertentu/nyata.
Motorphobia - Takut pada kendaraan bermotor.
Mottephobia - Takut pada ngengat.
Musophobia or Muriphobia - Takut pada tikus.
Mycophobia - Takut atau keseganan pada jamur.
Mycrophobia - Takut akan benda-benda yang kecil.
Myctophobia - Takut gelap/kegelapan.
Myrmecophobia - Takut pada semut.
Mythophobia - Takut pada mitos atau cerita atau pernyataan salah.
Myxophobia - Takut pada kotoran. (Blennophobia)



N
Nebulaphobia - Takut pada anjing. (Homichlophobia)
Necrophobia - Takut mati atau benda/sesuatu yang mati.
Nelophobia - Takut pada kaca.
Neopharmaphobia - Takut pada obat-obatan baru.
Neophobia - Takut pada segala sesuatu yang baru.
Nephophobia - Takut pada awan.
Noctiphobia - Takut pada malam.
Nomatophobia - Takut pada nama.
Nosocomephobia - Takut pada rumah sakit.
Nosophobia or Nosemaphobia - Takut sakit.
Nostophobia - Takut untuk kembali ke rumah.
Novercaphobia - Takut pada ibu tiri.
Nucleomituphobia - Takut pada senjata nuklir.
Nudophobia - Takut telanjang.
Numerophobia - Takut pada angka.
Nyctohylophobia - Takut pada hutan yang gelap atau hutan pada malam hari
Nyctophobia - Takut pada kegelapan atau takut pada malam hari.



O
Obesophobia - Takut bertambah berat badan. (Pocrescophobia)
Ochlophobia - Takut pada kerumunan atau gerombolan orang banyak.
Ochophobia - Takut pada kendaraan.
Octophobia - Takut pada angka 8.
Odontophobia - Takut pada gigi atau preasi gigi.
Odynophobia or Odynephobia - Takut sakit/kesakitan. (Algophobia)
Oenophobia - Takut pada wine.
Oikophobia - Takut pada lingkungan rumah, rumah.(Domatophobia, Eicophobia)
Olfactophobia - Takut pada bau-bauan.
Ombrophobia - Takut pada hujan atau takut kehujanan.
Ommetaphobia or Ommatophobia - Takut pada mata.
Oneirophobia - Takut pada mimpi.
Oneirogmophobia - Takut mimpi basah.
Onomatophobia - Takut mendengarkan kata atau nama tertentu.
Ophidiophobia - Takut pada ular. (Snakephobia)
Ophthalmophobia - Takut ditatap orang lain.
Opiophobia - Takut pada pengalaman doktor pengobatan menulis resep unutk penyakit pasiennya
Optophobia - Takut pada mata yang terbuka sebelah.
Ornithophobia - Takut pada burung.
Orthophobia - Takut pada lahan/properti.
Osmophobia or Osphresiophobia - Takut pada bau yang tak sedap.
Ostraconophobia - Takut pada kerang.
Ouranophobia or Uranophobia - Takut pada surga.



P
Pagophobia - Takut pada es atau beku.
Panthophobia - Takut pada penderitaan dan penyakit.
Panophobia or Pantophobia - Takut pada segala hal.
Papaphobia - Takut pada Paus(pimpinan tertinggi katholik roma).
Papyrophobia - Taut pada kertas.
Paralipophobia - Takut untuk mengabaikan tugas dan bertanggung jawab.
Paraphobia - Takut pada perbuatan seks tak wajar.
Parasitophobia - Takut pada parasit.
Paraskavedekatriaphobia - Takut pada hari jumat tanggal 13.
Parthenophobia - Takut pada perawan atau wanita muda.
Pathophobia - Takut pada penyakit.
Patroiophobia - Takut pada keturunan/hal yang baka/abadi.
Parturiphobia - Takut pada kelahiran anak.
Peccatophobia - Takut berdosa atau membayangkan kejahatan.
Pediculophobia - Takut pada kutu.
Pediophobia - Takut pada boneka.
Pedophobia - Takut pada anak-anak.
Peladophobia - Takut pada orang botak/plontos/gundul.
Pellagrophobia - Takut pada penyakit yang disebabkan oleh makanan.
Peniaphobia - Takut pada kemiskinan.
Pentheraphobia - Takut apda ibu mertua. (Novercaphobia)
Phagophobia - Takut untuk menelan,makan atau takut dimakan.
Phalacrophobia - Takut menjadi botak.
Phallophobia - Takut pada penis, terutama yang ereksi.
Pharmacophobia - Takut untuk menjalankan pengobatan.
Phasmophobia - Takut pada hantu.
Phengophobia - Takut pada siang hari atau sinar matahari.
Philemaphobia or Philematophobia - Takut berciuman.
Philophobia - Takut jatuh cinta atau dicintai.
Philosophobia - Takut pada filosofi.
Phobophobia - Takut pada phobia.
Photoaugliaphobia - Takut pada cahaya terang.
Photophobia - Takut pada cahaya.
Phonophobia - Takut pada suara,atau suarnya sendiri di telepon.
Phronemophobia - Takut unutk berfikir.
Phthiriophobia - Takut pada kutu. (Pediculophobia)
Phthisiophobia - Takut pada TBC.
Placophobia - Takut pada batu nisan.
Plutophobia - Takut kaya/menjadi kaya/kekayaan.
Pluviophobia - Takut hujan atau kehujanan.
Pneumatiphobia - Takut pada roh.
Pnigophobia or Pnigerophobia - Takut tersedak atau takut tercekik.
Pocrescophobia - Takut bertambah berat badan. (Obesophobia)
Pogonophobia - Takut pada jenggot.
Poliosophobia - Takut penyakit lumpuh.
Politicophobia - Takut atau ketidaksukaan berlebih terhadap politisi.
Polyphobia - Takut akan banyak hal.
Poinephobia - Takut akan hukuman.
Ponophobia - Takut terlalu banyak kerja atau kesakitan.
Porphyrophobia - Takut pada warna ungu.
Potamophobia - Takut pada sungai atau air mengalir.
Potophobia - Takut pada alkohol.
Pharmacophobia - Taku pada obat-obatan.
Proctophobia - Takut pada rectums.
Prosophobia - Takut pada perkembangan.
Psellismophobia - Takut berbicara gagap.
Psychophobia - Takut pada pikiran.
Psychrophobia - Takut pada dingin.
Pteromerhanophobia - Takut terbang.
Pteronophobia - Takut dikelitik bulu.
Pupaphobia - Takut pada boneka/wayang .
Pyrexiophobia - Takut pada demam.
Pyrophobia - Takut pada api.



R
Radiophobia - Takut pada radiasi, sinar x.
Ranidaphobia - Takut pada katak.
Rectophobia - Takut pada rectum atau penyakit dubur.
Rhabdophobia - Takut akan dihukum berat atau dipukul dengan balok, atau dikecam keras. juga takut pada hal magis. (tongkat sihir)
Rhypophobia - Takut buang air besar.
Rhytiphobia - Takut mendapat kerutan.
Rupophobia - Takut pada debu.
Russophobia - Takut pada orang rusia.



S
Samhainophobia: Takut pada Halloween.
Sarmassophobia - Takut pada permainan cinta. (Malaxophobia)
Satanophobia - Takut pada setan.
Scabiophobia - Takut pada kudis.
Scatophobia - Takut pada masalah feses.
Scelerophibia - Takut pada orang jahat atau perampok.
Sciophobia Sciaphobia - Takut pada bayangan.
Scoleciphobia - Takut pada cacing.
Scolionophobia - Takut sekolah.
Scopophobia or Scoptophobia - Takut dilihat atau ditatap orang.
Scotomaphobia - Takut kebutaan visual.
Scotophobia - Takut pada keggelapan. (Achluophobia)
Scriptophobia - Takut menunggu di tempat umum.
Selachophobia - Takut pada hiu.
Selaphobia - Takut pada kilasan cahaya
Selenophobia - Takut pada bulan.
Seplophobia - Takut pada benda membusuk.
Sesquipedalophobia - Takut pada kata-kata panjang.
Sexophobia - Takut pada lawan jenis. (Heterophobia)
Siderodromophobia - Takut pada kereta, rel kereta api atau berpergian dengan kereta api.
Siderophobia - Talut pada bintang-bintang di langit.
Sinistrophobia - Takut pada benda di sebelah kiri.atau kidal
Sinophobia - Takut pada bangsa dan kebudayaan cina.
Sitophobia or Sitiophobia - Taut pada makanan atau takut makan. (Cibophobia)
Snakephobia - Taut pada ular. (Ophidiophobia)
Soceraphobia-Takut pada orang tua angkat.
Social Phobia - Takut dievaluasi negatif dalam lingkungan sosial.
Sociophobia - Takut pada masyarakat atau orang secara umum.
Somniphobia - Takut tidur.
Sophophobia - Takut untuk bersandar.
Soteriophobia - Takut bergantung pada orang lain.
Spacephobia - Takut pada angkasa luar.
Spectrophobia - Takut pada hantu.
Spermatophobia or Spermophobia - Takut pada kuman.
Spheksophobia - Takut pada ngengat.
Stasibasiphobia or Stasiphobia - Takut unutk berdiri atau berjalan. (Ambulophobia)
Staurophobia - Takut pada salib dan takut disalibkan.
Stenophobia - Takut pada benda atau tempat sempit.
Stygiophobia or Stigiophobia - Takut pada neraka.
Suriphobia - Takut pada tikus.
Symbolophobia - Takut pada simbolisme.
Symmetrophobia - Takut pada benda simetris.
Syngenesophobia - Takut pada orang dekat/keluarga.
Syphilophobia - Takut pada syphilis.



T
Tachophobia - Takut pada kecepatan.
Taeniophobia or Teniophobia - Takut pada cacing pita.
Taphephobia Taphophobia - Tajut dikubur hidup-hidup atau takut kuburan.
Tapinophobia - Takut menular.
Taurophobia - Takut pada banteng.
Technophobia - Takut pada teknologi.
Teleophobia - 1) Takut pada rencana tertentu. 2) takut acara keagamaan.
Telephonophobia - Takut pada telepon.
Teratophobia - tkut melahirkan anak yang buruk atau takut pada monster atau takut orang berpenampilan buruk.
Testophobia - Takut untuk menjalani test.
Tetanophobia - Takut kejang mulut atau takut tetanus.
Teutophobia - Takut segala sesuatu tetang jerman.
Textophobia - Takut pada bahan kain tertentu.
Thaasophobia - Takut unutk duduk.
Thalassophobia - Takut pada lautan.
Thanatophobia or Thantophobia - Takut mati atau sekarat.
Theatrophobia - Takut pada teater/bioskop.
Theologicophobia - Taut pada teology.
Theophobia - Takut pada tuhan atau suatu agama.
Thermophobia - Takut kepanasan.
Tocophobia - Takut pada kehamilan dan kelahiran anak.
Tomophobia - Takut dioperasi.
Tonitrophobia - Takut akan guntur.
Topophobia - Takut pada tempat atau situasi tertentu, seperti pentas horor.
Toxiphobia or Toxophobia or Toxicophobia - Takut pada racun atau tidak sengaja keracunan.
Traumatophobia - Takut akan cedera.
Tremophobia - Takut menggigil.
Trichinophobia - Takut akan penyakit yang diakibatkan oleh cacing pita babi.
Trichopathophobia or Trichophobia - Takut pada rambut. (Chaetophobia, Hypertrichophobia)
Triskaidekaphobia - Takut pada angka 13.
Tropophobia - Takut untuk bergerak maju atau untuk berubah.
Trypanophobia - Takut disuntik.
Tuberculophobia - Takut TBC.
Tyrannophobia - Takut pada tirani.



U
Uranophobia or Ouranophobia - Takut pada surga.
Urophobia - Takut pada urine.



V
Vaccinophobia - Takut pada vaksinaasi.
Venustraphobia - Takut pada wanita cantik.
Verbophobia - Takut pada kata-kata.
Verminophobia - Takut pada kuman.
Vestiphobia - Takut pada pakaian.
Virginitiphobia - Takut diperkosa.
Vitricophobia - Takut pada ayah angkat.



W
Walloonphobia - Takut pada Walloons.
Wiccaphobia - Takut pada penyihir dan hal berbau sihir.



X
Xanthophobia - Takut pada warna kuning atau kata "kuning".
Xenoglossophobia - Takut akan bahasa asing.
Xenophobia - Takut pada orang tak dikenal atau orang asing.
Xerophobia - Takut akan kekeringan.
Xylophobia - 1) Takut pada objek dari kayu. 2) hutan.
Xyrophobia - Takut pada pisau cukur.


Z
Zelophobia - Takut cemburu.
Zeusophobia - Takut pada tuhan atau dewa.
Zemmiphobia - Takut pada tahi lalat besar.
Zoophobia - Takut pada binatang.

KEAJAIBAN PIKIRAN BAWAH SADAR

Keajaiban penciptaan manusia salah satunya adalah pada penciptaan Otaknya. Otak manusia masih menjadi misteri walaupun beberapa catatan telah ditemukan dan dibuat untuk menjelaskan sedikit dari fungsinya.

Dari beberapa catatan, ditemukan bahwa Otak kita menjalankan dua sistim pikiran yaitu Pikiran Sadar dan Bawah Sadar. Pikiran Sadar memiliki kapasitas terbatas sedangkan kapasitas Bawah Sadar masih belum ditemukan. Jika kita mengambil contoh kapasitas Harddisk 1 Terra Bits yang dapat menyimpan sekitar 250 ribu lagu dengan format mp3 dan kapasitas Pikiran Bawah Sadar kita masih jauh lebih besar daripada itu. LUAR BIASA!

Salah satu yang menarik dari cara kerja Pikiran Bawah Sadar adalah proses Inkubasi Pikiran. Inkubasi Pikiran adalah saat dimana Pikiran Bawah Sadar memilah milih dan merangkai informasi yang relevan bagi si pemilik pikiran itu. Segala informasi yang masuk secara acak kedalam Pikiran Sadar akan disusun secara rapi oleh Bawah Sadar sehingga terkadang kita sulit sekali memahami suatu permasalahan dalam kondisi kesadaran penuh namun permasalahan tersebut menjadi lebih mudah setelah terbangun dari "Tidur". Pada saat "Tidur" inilah pikiran bawah sadar mengatur, memilah, dan mengelompokan, terkadang membuat keimpulan-kesimpulan dari seluruh informasi dari alam Sadar yang relevan dengan yang dibutuhkan oleh si pemilik pikiran.

Beberapa kali saya mendapatkan manfaat dari proses Pikiran Bawah Sadar ini. Satu yang paling saya ingat adalah ketika saya sedang mempelajari satu teknik bermain gitar yang disebut Harmonic Effect-dumping. Secara sadar saya bingung sekali kenapa sebuah gitar bisa berbunyi seperti orang menjerit, setelah lelah tidak menemukan caranya, saya tertidur dengan membawa permasalahan itu. LUCU! Dalam tidur, saya bermimpi memainkan teknik itu dengan baik. Segera setelah terbangun saya mempraktekkan teknik itu dan berhasil. EUREKA!

Para pembaca yang baik! Itu adalah bukan wangsit, saya suka kalau pake mi ayam..he..he..
Itu adalah cara kerja Pikiran bawah sadar..Luar Biasa, kan...?

Setelah saya mempelajari Hipnosis, saya menggunakan pengetahuan tersebut untuk membantu orang lain yang ingin belajar dan memiliki konsentrasi yang tinggi.

Sekali lagi, tiada keajaiban selain keajaiban yang datang dari ALLAH SWT. Subhanallah.

Hitung Maju dan Sabaaa...aaar!

(Posted in ibhcenter.org on 23 Aug 2009)

Marhaban Ya Ramadhan! Di bulan berkah ini kita sekali lagi memasuki bulan "PELATIHAN" yang setelah melaluinya, kita menjadi manusia-manusia yang lebih baik.



"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (al-Baqarah:183)



Saya kira semua sepakat bahwa pelatihan yang paling berat adalah mengalahkan hawa nafsu diri sendiri, dan semua orang setuju bahwa jika ditanya siapa orang yang paling di cintai, maka jawabnya adalah diri sendiri. Karena hal tersebutlah kita masih sering terpancing mengikuti hawa nafsu diri sendiri. Hal yang sering terjadi adalah karena perut terasa lapar dan badan terasa lelah maka hawa nafsu kita memberi sinyal bahwa sah-sah saja bagi kita untuk marah jika ada sesuatu yang membuat kita kesal.

Jika dilihat secara harfiah Hawa Nafsu berasal dari kata bahasa arab yaitu Nafs yang sebetulnya lebih berarti Jiwa. Nah...Penafsiran saya lebih lanjut, jiwa adalah bawah sadar kita karena bawah sadar kita 88% mempengaruhi jiwa kita. Maka kuncu dari pengendalian hawa nafsu terletak pada bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan bawah sadar kita.

Satu tips sederhana yang saya dapatkan dari pola bahasa Milton H. Erickson yang telah saya sesuaikan untuk diri saya sendiri terasa layak untuk dibagi disini. Jika tidak layak..mohon dikembalikan, he..he..

Pola bahasa itu ialah yang ia biasa gunakan dalam proses deepening hipnosis, yaitu counting Front atau Menghitung Maju. 1..2..3..4..5..6..dst.

Ketika situasi diluar diri kita memancing bawah sadar untuk MARAH, maka dengan segera;

- Tarik nafas panjang dan hembuskan perlahan serta katakan dalam hati Rileks...

- Katakan pada bawah sadar kita, "Hai Bawah Sadar aku begitu mencintaimu. Aku hitung dari 1 sampai 5 dan dalam hitungan ke-5 kamu menjadi lebih sabar.

- 1..sabar..2..nikmati saja rasa ini..3..semakin sabar..4..ikhlas...5..dan menjadi lebih sabar...

- Ucapkan terimakasih pada bawah sadar yang mau bekerja sama dan berdoalah kepada Allah SWT agar terus dikaruniai kesabaran. Dan ingat...kesabaran tidak pernah ada batasnya....

"Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka." (al-Insaan:24)

Hypnofinance

Membaca judul diatas, mungkin Sahabat bertanya-tanya, “Apa ga salah Judul?” Percayalah Sahabat, ini tidak salah judul. Hebatnya Hipnosis sebagai ilmu komunikasi memang selalu dapat dikombinasikan dengan ilmu apa saja.

Saya kira Sahabat semua sudah paham arti dari Hypnosis dan di tambah Finance yang artinya pembiayaan. Jadi silakan Sahabat simpulkan sendiri, apa artinya ketika kedua kata tersebut di gabung.

Yang membuat saya menulis hal ini adalah ketika merayakan Idul Fitri dirumah orangtua saya. Hal ini terjadi dihari ke-2. Saat itu anak saya, Irfan, meminta untuk dibelikan F**ta minuman bersoda, yang warna merahnya selalu memikat banyak orang untuk meminumnya terutama di kala hari yang panas.

Saat itu Lebaran hari ke-2, stok minuman sudah habis karena pada hari pertama banyak keluarga yang berkunjung. Untuk menikmati F**ta, saya harus membeli ke minimart dulu, dan lagi letaknya agak jauh dari rumah.

Saya ajak anak saya menuju lemari es, membukanya dan mengambil segelas air dingin. Selagi anak saya memperhatikan, dari wajahnya dia bingung dan bisa jadi berbicara pada dirinya sendiri, karena dia tahu bahwa didalam lemari es tidak ada minuman yang dimintanya kecuali air putih dingin, saya langsung mengatakan, “ah....Segaaaa...r”.

“Fan..”, lanjut saya. “Irfan tadi mau minum F**ta kan?” Ia mengangguk dan mulai tidak sabar untuk melihat minuman yang dimintanya. “Fan, sekarang F**ta nya kan belum ada, tapi ada yang lucu nih.” Irfan masih mendengarkan. “Barusan Bapak minum air putih, tapi lucunya rasa air putihnya kayak F**ta, Irfan mau coba?” Ia mengangguk tanda sepakat.

“Irfan lihat ya, yang Bapak pegang ini air putih, tapi kalau Irfan mau rasanya bisa seperti F**ta. Sekarang lihat sekali lagi dan Irfan masih inget kan rasanya F**ta? Siap ya...Satu...Dua...Tiga...air putih rasa F**ta...” Begitu sugesti selesai di ucapkan, gelas berisi air putih saya berikan dan anak saya meminumnya sambil benar-benar merasakannya.

Untuk memastikan bahwa yang ia rasakan sudah sesuai dengan yang ia pikirkan, saya tanya, “Gimana Fan? Rasa F**ta kan?” Ia menjawab, “Iya Pak. Enak!”

Akhirnya saya bisa menghemat untuk tidak membeli F**ta..he..he... Dan itu lah yang saya maksud dengan Hypno Finance walaupun yang baru saja saya tuliskan adalah makna sempit dari Hypno Finance. Yang terpenting adalah bagaimana Hypnosis bisa membuat orang bahagia.

MY FRIEND JOHN

Seorang teman datang dan wajahnya terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu. Ia mengatakan perasaannya tidak enak setelah menolak permintaan atasannya di telepon untuk melakukan sebuah tugas. Teman saya ini terbilang baru dalam pekerjaannya sehingga, mengatakan pada saya, bahwa belum siap dan harus melakukan latihan terlebih dahulu dan atasannya mencari penggantinya untuk
tugas tersebut.

Setelah beberapa pertanyaan saya ajukan, saya mengira bahwa ia hanya terlalu khawatir atasannya akan marah padanya dan
bisa dipastikan ia akan merasa tidak nyaman kemudian. Ia juga merasa bahwa dirinya tidak kompeten atas hal yang diminta atasannya.

Setelah melakukan reframing mengapa seseorang harus melakukan persiapan dan rasa khawatir gagal menjalankan tugas, saya menawarkan
teknik pelepasan emosi negatif menggunakan My Friend John-nya Milton Erickson.

Saya meminta dia untuk mengingat kembali wajah atasannya serta detailnya, warna, serta senyumnya. Tak lupa agar efeknya lebih sip! Saya
meminta untuk mengingat pakaian terakhir atasannya yang dapat ia ingat.

Sebut saja teman saya ini adalah Nana, saya memulai teknik ini.

"Ok Na, kamu sudah sadarkan bahwa pikiran manusia itu luar biasa dan bahwa jika ada permasalahan di dalam pikiran maka obatnya pun
ada dalam pikiran tersebut", kata saya mengingatkan. "Dan dengan kemampuan imajinasi dan visualisasi yang kamu miliki, kamu dapat
melakukan apa saja dalam pikiran mu seperti yang kamu inginkan. Menariknya adalah, hal-hal tersebut sangat berdampak pada keseimbangan
perasaan kamu." Lanjut saya.

"Ok! sekarang visualisasikan wajah dan detail, serta pakaiannya." Dengan mata terbuka terlihat ia sudah mendapatkan yang diharapkan.

"Sekarang dengarkan kata-kata saya, hebatnya adalah walaupu atasan kamu tidak ada disini tapi kamu dapat menghadirkannya. Lihat kearah sana,
ia sedang berjalan kearah sini dan perhatikan tatapan dan senyuman yang ia lemparkan untuk kamu." Nana pun tersenyum,sepertinya ia sedang
membalas senyum atasannya.

"Nana, atasan kamu sudah disini dan saya akan persilakan dia duduk didekat sini ya." sambil menunjukan kursi
kosong yang saya maksud saya melanjutkan. "Ibu Ros, Nana sangat ingin bertemu dengan Ibu dan ingin mengatakan sesuatu karena dengan melakukannya
ia akan sangat nyaman dan pasti ia akan mempersiapkan diri agar apa yang Ibu ingin ia lakukan, dengan kepercayaan diri yang tinggi ia akan menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan baik." Saya menunjukkan pada Nana bahwa saja sedang berdialog dengan Ibu Rosa, atasan yang Nana ceritakan.

Saya berkata pada Nana," Nah Nana, Bu Ros sudah siap mendengarkan kamu dan lihat senyumnya, ini menunjukkan bahwa ini bukan masalah. Kamu bisa
menyatakan perasaan kamu padanya baik dalam hati maupun kamu katakan langsung. Tapi lebih baik katakan saja langsung."

"Bu Ros." Nana mulai berkata, "Aku ga bermaksud menolak permintaan Ibu atas tugas yang seharusnya saya lakukan, tapi aku butuh belajar dan berlatih lebih
banyak karena aku mau berhasil dalam setiap tugas yang Ibu berikan."

"Baik Na, kamu sudah ungkapkan semua. Lihat kembali senyumnya dan jika sudah selesai saya akan mempersilakan Bu Ros untuk kembali."

Saya pun mempersilakan "Bu Rosa" untuk kembali dan memastikan perasaan Nana saat ini. "Gimana Na?"

"Terimakasih Mas, jauh lebih baik." Jawabnya

"Nana, nanti kamu pastikan ketika bertemu dengan Bu Rosa, kamu membicarakan hal yang sama dan kamu akan mendapatkan respon yang insyaAllah
sama." Tambah saya.

Siang harinya ia mengabari saya, "Mas, senyumnya itu lho!"

"Kenapa senyumnya?" Kejar saya.

"Persis seperti yang aku lihat tadi pagi." Jawabnya.

"Berarti masalah sudah selesai dong Na. sebetulnya teknik ini juga dapat digunakan kalau kamu mau menyampaikan perasaan kamu pada seseorang
yang sudah tiada, rasanya sama lho seperti ia masih disini."

Pembicaraan pun saya tutup karena saya harus mempersiapkan untuk training selanjutnya.

Memangnya Bapak mau..dimakan paus? (Metafora yang mengubah Mindset)

Sahabat, kecemasan dalam menjual sering menghalangi seorang agen atau salesman untuk meraih impiannya. Terkadang menetralkan kecemasan itu akan memulihkan kepercayaan dirinya untuk meningkatkan penjualannya.

Untuk melakukan itu kita dapat belajar dari cerita-cerita yang dapat dijadikan teladan. Dalam hipnosis, teknik ini disebut METAFORA.

Berikut contoh bagaimana METAFORA bekerja.

Seorang agen asuransi jiwa datang kepada saya, sebut saja Iwan, ia minta penjelasan tentang konsep asuransi Syariah agar dapat menjelaskan kepada calon nasabah yang katanya agak kritis.

Setelah dijelaskan ia malah melebar membahas permasalahan calon nasabah lainnya. Ia mengatakan dengan penjelasan seperti yang saya berikan, bisa jadi orang tersebut tetap berkeras hati menolaknya.
Sesaat kemudian ia terlihat khawatir dan melihat saya mengharapkan "jurus" lainnya. Semakin lama saya terdiam tidak menjawab, semakin ia terlihat cemas.

Saya sengaja tidak menjawab karena tidak semuanya harus langsung terjawab melainkan bisa jadi ia harus mendapatkan pelajaran dari prosesnya terlebih dahulu.

Saya kemudian bertanya kepadanya,"Pak, apa yang Pak Iwan takutkan dari penolakan, padahal Pak Iwan telah berusaha. Sebagai orang Muslim yang sangat religius sehingga Pak Iwan hanya mau melayani Nasabah dengan asuransi Syariah, tentu Pak Iwan banyak atau sedikit mengenal Muhammad Rasulullah." Pak Iwan menjawab mantab,"Tentu."

"Pak Iwan, Rasulullah adalah manusia yang selalu di jaga oleh Allah, selalu diberi petunjuk dan diarahkan ketika Beliau mengatakan atau berbuat yang tidak sesuai dangan Ridho Allah." Pak Iwan mengangguk tanda setuju.

"Pak Iwan, jika Rasulullah selalu dalam bimbingan Allah-Tuhan Semesta Alam yang kekuatannya Maha Dahsyat, Pertanyaanya adalah kenapa Beliau tidak dapat "CLOSING" semua orang Arab untuk menjadi pengikutnya?" Dalam kebingungan Pak Iwan, saya melanjutkan, "Karena Allah ingin kita belajar dari Prosesnya. Pak Iwan tahu, setiap Rasul melewati sebuah jalan ia dicemooh, diludahi, bahkan dilempari batu oleh orang yang sama bahkan mulutnya terluka dan ketika Umar minta ijin untuk memenggal kepalanya Beliau hanya berkata-'Tenang Umar, sesungguhnya ia tidak mengetahui'. Dan disuatu hari ketika Rasul melewati jalan yang sama dan orang tersebut tidak ada Beliau bertanya kepada Umar kemana orang yang biasanya itu yang kemudian diketahui orang tersebut sedang sakit. Seketika mendengar hal tersebut Beliau menjenguknya dan karena ketulusan Beliau ia akhirnya mengakui Islam. Untuk apa semua hal itu Pak Iwan? Karena Allah ingin kita belajar dari prosesnya dan Allah ingin kita bersabar dalam usaha kita."

Pak Iwan sangat Khidmad mendengarkan dan hal itu sengaja saya gunakan karena dari obrolan kami, saya tahu bahwa ia sangat religius. Maka saya gunakan saja, dalam teknik hipnosis ini adalah utilisasi. Masih terlihat Pak Iwan berpikir dan mencerna cerita, saya perkuat lagi dengan cerita lainnya.

"Pak Iwan tahu cerita nabi Yunus dalam perut Ikan NUN (PAUS), yang sebelumnya ia diutus untuk suatu kaum tapi kaum tersebut menolaknya. Nabi Yunus pun marah dengan kaum tersebut karena tidak mengindahkan pesannya dengan berkata,'“O biarlah.. pasti kaum yang bebal itu akan dihukum Tuhan”,pikirnya.”Aku akan mencari kaum yang patuh untuk kuseru pada ajaran Tuhan saja”. dan dalam perjalanan pulangnya bahteranya diombang-ambing ombak dan pemimpin kemudi memerintahkan salah satu dari mereka harus keluar dan terjun kelaut agar kapal tidak terlalu berat dan tenggelam. Dengan mengundi, Nabi Yunus harus terjun kelaut dan kemudian ia ditelan oleh seekor ikan Paus. Didalam perut Paus tersebut ia sadar bahwa ia lah yang zhalim bahwa Allah ingin dia berusaha tetapi ia menghentikan usahanya karena nafsunya, lalu ia berdoa "LAA ILA HA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINAZ ZHALIMIIN". Untuk apa cerita ini ada Pak Iwan", saya mengakhiri cerita. "Karena kita tidak boleh menyerah, berusahalah dan biar Allah yang menentukan."

Mata Pak Iwan memerah sedikit berair menatap tajam kearah saya dan menyalami saya dengan tangan yang agak bergetar dan hangat sambil berkata dengan suara yang juga agar bergetar, "Terimakasih pak Andrie, Bapak ceritakan itu lagi dan itu membuat saya lebih semangat." Saya menjawab, "Bukan saya Pak, tetapi Allah yang menceritakannya, saya hanya mengulang dari apa yang pernah saya baca. Banyak cerita yang bisa kita jadikan untuk pelajaran bukan hanya dalam masalah akidah, tetapi juga untuk semngat berusaha. Lagi pula, Memangnya Bapak mau..dimakan ikan paus?" kemudian kami bersama-sama tertawa.

Vibrasi Pikiran (Bag. 2) - Orang Lain Bilang Ini Kebetulan, Saya Percaya Ini Betulan

Percaya Ngga Percaya!

Ungkapan itu sering digunakan dalam obrolan ringan di masyarakat. Hal ini bermula dari acara TV reality show bertema horor dan sekarang ungkapan itu begitu melekatnya di dalam kepala kita. Saya pribadi salut kepada tim kreatif acara tersebut karena pemilihan namanya walaupun tidak benar-benar baru dengan mudah diingat dan dikait-kaitkan dengan obrolan sehari-hari.

Lho Kok jadi malah diskusi tentang TV reality show? He.he.he. Maaf ya...ini Cuma menunjukkan bahwa saya punya pesawat TV...he.he.he.lagi.

Sahabat! Berkaitan dengan percaya atau tidak, saya memiliki pengalaman menarik. Tepatnya mengenai vibrasi pikiran yang sebelumnya masih pada level setengah percaya, karena fenomena ini sering kita rasakan namun secara langsung, saya belum pernah menyaksikannya. Setelah kejadian hari itu saya PERCAYA! Dan masih banyak kegunaan dari ilmu ini untuk kebahagian dan kesuksesan kita.

Untuk mendapatkan pemahaman awal, silakan sahabat membaca tulisan saya terdahulu tentang vibrasi pikiran. Klik disini http://ibhcenter.org/id/artikel/kekuatan-vibrasi-pikiran-untuk-menyampaikan-pesan-tersembunyi_38

Pengalaman menarik ini terjadi ketika seorang sahabat saya, sebut saja Sugi, seorang trainer junior yang datang kepada saya meminta untuk dimotivasi. “Lho...! Kan kamu biasa memotivasi orang..kok masih minta dimotivasi.” Jawab saya sambil bercanda.

“Iya nih Mas! Ini kan training yang belum pernah saya lakukan sebelumnya dan lagi pula audiencenya berbeda.” Jawabnya serius. Setelah berbincang-bincang sebentar dan menemukan penggerak motivasinya, kemudian saya melatihnya untuk membuat anchor sendiri, sehingga jika ia membutuhkannya ia dapat membuatnya sendiri dan bagusnya ia dapat mempraktekkannya untuk memotivasi peserta trainingnya.

Anchor sudah dibuat dan ia pun sudah menjadi percaya diri. Melihat ia percaya diri seperti itu, saya jadi tertarik untuk berbagi lebih banyak lagi. “Gi!” Lanjut saya, “Kadang-kadang, emosi-emosi negatif dimasa lalu bisa mengganggu motivasi kita lho!” Sambil memperhatikan responnya saya meneruskan, “Ada ga’ perasaan negatif yang masih bersemayam dipikiran yang terlintas akhir-akhir ini?”

“Ada Mas, saya merasa bersalah sama temen saya karena akhir-akhir ini saya jadi jarang berkunjung.” Rupanya Sugi memiliki seorang teman yang begitu ia hormati. Setelah ia menjadi seorang trainer, dengan jam mengajar yang tinggi, ia menjadi kekurangan waktu untuk berkunjung. Menurut saya ini sepele, he..he..bukan berarti saya tidak punya teman. “Kan bisa telpon”, pikir saya sambil mendengarkan jawabannya. Tetapi menurut Sugi, ini sangat mengganggu dan untuk menelpon temannya itu ia pun merasa tidak ‘enak’. “Ga enak Mas, pinginnya dateng langsung.” Jawabnya menegaskan.

Saya kemudian bercerita, ada sebuah teknik yang pernah saya praktekkan dan hasilnya bagus lalu menawarkan Sugi untuk dipraktekkan olehnya. “Siapa tau bermanfaat buat kamu.” Bilang saya. Dia Setuju.

Sahabat! Teknik ini pernah saya tulis di halaman situs ini dan Anda dapat mengaksesnya kembali di http://www.ibhcenter.org/id/artikel/my-friend-john_80 .

Seperti yang saya lakukan dalam tulisan sebelumnya, saya menghadirkan teman Sugi yang bernama Bang Jul, dan saya baru tahu teman ini adalah seniornya Sugi dalam pengajiannya. Sugi juga menganggapnya sebagai ‘guru’ nya. Setelah ia hadir, saya mempersilakan Sugi untuk berbincang dan meminta maaf jika selama ini tidak berkunjungnya Sugi adalah sebuah kesalahan. Diakhir sesi saya meminta Sugi untuk melihat ‘senyum’ Bang Jul sebagai tanda tidak lagi ada masalah, kemudian saya mempersilakannya untuk kembali.

Selesai sesi terapi dengan teknik ‘My Friend John’, saya cek perasaan Sugi dan hasilnya bagus. Peresaan tidak ‘enaknya’ sudah tidak ada lalu saya tinggalkan Sugi untuk melanjutkan tugas saya hari itu.

Hari mulai sore, saya sedang berdiskusi dengan seorang trainer lain, Sugi dengan wajah memerah dan nafas agak berat menghampiri dan memanggil saya. Karena melihat saya sedang berdiskusi dengan orang lain, ia meminta saya, “Lanjutin aja Mas! Saya tunggu disini.” Karena saya penasaran, saya menghentikan diskusi dan bertanya, “Ada apa Gi?”

“Bang Jul...!Mas.” Sambungnya dengan napas agak terputus. “Dia barusan telpon saya, dia bilang-Gi...ini ada apa ya? Kok perasaan Bang Jul ga ‘enak’... kayak ada yang manggil-manggil.” “Subhanallah!” Sahut saya. “Kok bisa nyambung gitu ya Mas?” Tanya Sugi penasaran. Tidak mau kalah saya balik bertanya penasaran, “Terus kamu ngomong hal yang sama ga’, seperti di latihan tadi? Dan apa kata Bang Jul?” Sugi melanjutkan lagi, “Sama Mas dan responnya juga sama seperti di latihan tadi, Kok bisa ya Mas?” Sugi masih penasaran.

Sudah terlanjur, saya jelaskan juga tentang mekanisme vibrasi pikiran dan betapa hebatnya pikiran manusia. Saya pun memberinya wejangan, Kayak orang tua saja.he.he., untuk berhati-hati dengan yang kita pikirkan. Hal ini juga sudah dibahas dalam Law of Attraction, apa yang kita pikirkan akan di pancarkan ke satelit ‘alam semesta’ untuk dipancarkan ke orang-orang di sekitar kita untuk mewujudkan apa yang kita pikirkan. Jika ingin Sukses berpikirlah tentang kesuksesan. “Dan kalau kamu merasa sial terus...jangan-jangan karena pikiran kamu yang memintanya.” Setahu saya ia tidak sedang memikirkan kesialan, hanya seloroh untuk menutup pembicaraan.

Orang lain bisa jadi menganggap hal ini KEBETULAN, tapi saya percaya ini BETULAN.

Trauma Self-Healing?

Salam Pemberdayaan,

Sahabat! Salam diatas adalah yang pertama kalinya saya ucapkan (baca: tuliskan) dibanding tulisan-tulisan saya terdahulu.

Pemberdayaan bukan penyembuhan. Lho Kok?

Ketika saya mengatakan penyembuhan, sahabat yang sedang dihadapan saya sekarang akan mencoba mencari informasi dalam pikiran masing-masing, yang kira-kira pertanyaan pada diri sendiri berkata seperti ini, "Memangnya saya sakit?" Atau bahkan menolak, "Ah..saya tidak sakit kok! Ada-ada saja kamu Ndrie!.
Pertanyaan atau pernyataan diatas bisa saja membahayakan pikiran kita, dan tanpa disadari pikiran bawah sadar kita terus aktif mencari informasi tentang apakah kita sakit atau baik-baik saja.

Kata Pemberdayaan nampak lebih elegan, terdengar lebih enak, dan terasa lebih nyaman, karena orang sehatpun butuh pemberdayaan.

Lalu kenapa judulnya Self-Healing? Itu sih satu teknik penulisan judul agar sahabat terus membaca, dan saya juga heran ketika Sahabat sampai pada kalimat ini, sahabat merasa perlu untuk melanjutkan membaca dan semakin ingin mengetahui apa pentingnya ini bagi Sahabat.

Sahabat...tentu masih ingat bahwa diri kita terdiri dari bagian-bagian, beberapa orang menyebutnya pikiran sadar dan bawah sadar dan beberapa orang lainnya menyebutkan bahwa bagian diri manusia lebih dari itu. Apa dan berapapun itu, tahukah sahabat bahwa bagian-bagian diri kita memiliki tugas yang sama yaitu melindungi diri kita dari hal-hal yang tidak kita inginkan.

Maksudnya?

Begini...Silakan jawab pertanyaan ini dengan jujur! Pernahkah merasa malas bangun pagi untuk pergi bekerja? Jika jawabannya 'Ya' berarti sama, saya juga pernah merasakan hal itu. Pada saat rasa malas bangun itu muncul, bagian-bagian dari diri kita tanpa kita sadari bekerja dan biasanya saling bertentangan.

Satu bagian berkata, "Ayo bangun dan mulai bekerja lagi, jika tidak Bos nanti marah kalau kamu terlambat!"

Disisi lainnya, bagian lain dari diri kita menarik kearah berlawanan dan berkata, "Andrie, memangnya kamu gak capek padahal kamu bekerja sampai larut semalam. Tambah 10 atau 15 menit lagi deh, lumayankan supaya badan tambah segar."

Sahabat, dualisme (bahkan bisa juga multi-isme) pikiran ini sangat lazim terjadi, betul kan? dan mari kita telaah satu per satu. Pikiran yang menyuruh kita segera bangun, ingin melindungi kita dari omelan atasan, kerjaan yang makin bertumpuk, dan kehilangan kesempatan. Pikiran ini menginginkan kita menjadi sukses dalam bekerja.

Pikiran yang tetap menarik diri kita untuk tetap tinggal di atas tempat tidur yang nyaman yang dilengkapi mimpi indah (dengan efek suara Dolby Stereonya..he..he..) menginginkan tubuh kita memiliki waktu istirahat yang cukup agar tetap sehat dan bugar.

Lihat! Dua-duanya ingin melindungi kita. Lalu apakah kita harus memilih salah satu dan melawan yang lainnya?

Bisa saja kita lakukan itu, tapi apa yang terjadi kemudian. Ketika kita memilih segera bangun dan melawan keinginan istirahat kita, pikiran "Bangun" akan merasa menang dan pikiran "istirahat" akan ngambek, sehingga ia tidak akan memberikan signal ketika kita membutuhkan istirahat dan dampaknya...bum...jatuh sakit tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.

Sebaliknya ketika kita memilih pikiran "Istirahat" dan mengabaikan pikiran "segera bangun", pikiran kita akan terbentuk pola bangun siang dan konsekuensinya jadi Mr/Miss Telat dan bisa dipastikan masalah pekerjaan akan bertambah.

Lalu...Bagaimana solusinya? Melawan salah satunya sama saja mencederai diri sendiri, karena sebuah masalah seolah-olah selesai tetapi masalah lainnya akan timbul. Caranya adalah berdamai antara pikiran yang satu dengan yang lainnya.

Pada saat ingin berangkat kerja, mintalah pada pikiran "Istirahat" untuk memahami betapa pentingnya pekerjaan ini bagi diri kita dan berjanji selesai pekerjaan kita akan beristirahat, dan minta pikiran "segera bekerja" untuk memberi tanda begitu waktu kerja telah tiba. Untuk berdialog dengan bagian-bagian diri kita dibutuhkan kondisi hypnosis, yaitu kondisi dengan tingkat sugestibilitas yang tinggi.

Mengatasi Trauma

Bagaimana dengan megatasi trauma. Mekanisme terjadinya trauma juga sama seperti kejadian diatas. Satu bagian menyadari bahwa trauma sesuatu akan mengganggu kehidupannya, sedangkan bagian lainnya tetap menyimpan trauma tersebut agar kita tetap waspada dan kejadian traumatik tersebut tidak terjadi lagi pada orang yang mengalami trauma. Artinya lagi bahwa kedua-duanya memiliki fungsi yang positif, tetapi tetap saja orang yang mengalami trauma merasa terganggu.

Rasa Berani dan Rasa Takut! Keduanya berfungsi sama yaitu untuk melindungi diri (kita). Jika kita takut pada sesuatu, apakah caranya dengan melawan rasa takut tersebut?....Ya' benar sahabat! yang dilakukan adalah bukan melawannya melainkan berdamai dengan rasa takut itu.

Pada sebuah sesi Group "Therapy" pasca gempa, sang "therapist" memotivasi (sugesti) dengan kata-kata Berani, Keberanian, Optimis, dan lain-lain yang positif. Apakah "therapis" itu salah? Tidak! namun ia tidak sadar bahwa dengan mempromosikan rasa berani, rasa takut kembali melawan. Rasa takut beberapa teman malah muncul kembali, dan sebetulnya, termasuk saya. Namun rasa takut kembali netral setelah saya gunakan beberapa teknik yang saya ketahui. Lalu bagaimana dengan teman-teman yang lain? Satu orang teman yang memang menjadi saksi mata kejadian gempa yang mengenggut banyak jiwa itu tak tahan dan lari ke luar ruangan.. Pasti merasa tidak nyaman.

Kompromi antara rasa takut dan rasa berani dengan memaknai ulang kejadian traumatis.

Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi trauma adalah dengan hypnotherapy, yaitu dengan menyadari bahwa rasa takut itu ada dan mengumpulkan kembali sumber daya rasa berani dalam diri.

Yang dimaksud dengan sumber daya rasa berani adalah perasaan kita pada saat tertentu dimana kita merasa berani, misalnya sebagai seorang trainer, saya memiliki perasaan berani dengan mengendalikan rasa takut sebelum masuk kelas yang berisi para Leader yang saya lihat tidak semua trainer berani berdiri didepan orang-orang tersebut. Yang penting segala kejadian yang melibatkan perasaan berani kita kumpulkan kembali.

Lalu bagaimana dengan rasa takut tadi? Sahabat, sadarilah bahwa rasa takut itu adalah manusiawi, dan semua manusia memilikinya, walaupun kadar dan bentuknya berbeda-beda, artinya memiliki rasa takut tidak menjadi masalah. Rasa takut yang timbul akibat gempa dapat dimaknai ulang, misalnya, tidak semua orang mengalami kejadian yang menakutkan ini, dan kita disini, semua, telah lolos dari kejadian maut tersebut, artinya Tuhan masih menyayangi kita dan Tuhan ingin kita dapat membagi pengalaman kita pada orang-orang yang tidak mengalaminya. Sehingga kejadian ini terasa sebagai pengalaman spiritual yang lebih mendekatkan kita pada Yang Maha Kuasa.

Teknik serupa saya lakukan untuk membantu seorang kerabat dekat yang trauma pasca perawatan Rumah Sakit.

Seorang kerabat dekat pernah dirawat di sebuah Rumah Sakit karena gangguan pernapasan. Sesak napasnya timbul ketika cuaca dingin, dan pikiran bawah sadarnya men-generalisasi cuaca dingin dengan segala sesuatu yang membuat anggota tubuhnya dingin, bahkan ketika orang lain merasakan semilir angin, ia merasakan angin tersebut sebagai pemicu sesak napasnya. Tetapi setelah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, perasaan khawatir gangguan itu datang lagi-tetap ada, hal ini membuatnya takut keluar rumah tanpa ditemani anggota keluarga dan membuatnya mengambil cuti panjang sekitar 5 bulanan.

Setelah sedikit wawancara, memang yang saya dapati gangguan sesak napasnya lebih disebabkan oleh Psikis. Satu hal lain, ia sangat fokus dengan rasa khawatirnya, sehingga itulah yang menyebabkan gangguan pernapasan kembali datang dan ia sangat membutuhkan dukungan keluarga orang-orang disekitarnya.

Yang saya lakukan kemudian adalah mengalihkan fokusnya bahwa ia adalah orang yang memiliki kebahagiaan dan hidup yang sempurna, karena ia memiliki istri yang baik hati yang selalu mendukungnya untuk "kesembuhannya", ia juga memiliki anak yang baik sehingga seharusnya ia tidak memikirkan diri sendiri (baca: traumanya) saja tetapi pikirkan lah kehidupannya yang bahagia dan membahagiakan.

Yang berikutnya adalah memaknai ulang kejadian yang awalnya ia anggap sebagai "penyakit" yang menyebabkan ia tidak bekerja selama 5 bulan. Sederhana...hanya dengan satu pertanyaan, "Hal penting apa yang kamu dapatkan dari kejadian ini, 5 bulan dirumah?" Ia menjawab, "Saya lebih banyak beribadah Ndrie, Lebih dekat keTuhan, semakin merasa dekat, semakin mudah mengikhlaskan kejadian ini." Ia menjadi sangat religius.

....SWISH....mendengar pernyataannya saya menganggap ia sudah berhasil mengembalikan keyakinannya dan yang perlu saya lakukan dengannya adalah latihan mental, yaitu mengajak ia berkendaraan dari rumah menuju kantornya dalam pikirannya. Latihan ke-3 selesai setelah memberikan "kunci" yaitu hal yang dapat ia lakukan sendiri jika gangguan datang lagi dan itu adalah sesi terakhir dari sesi pemberdayaan pikirannya.

Kabar terakhir, istrinya menginformasikan bahwa ia (baca: semangatnya) sudah hampir pulih seratus persen dan telah kembali bekerja dan bertanggungjawab sebagai kepala keluarga.

Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Engkau yang memiliki Pengetahuan dan Maha Mengetahui dan Maha Menyembuhkan!


Kesimpulan

Menetralkan trauma bisa saja menggunakan teknik regresi; yaitu kembali pada kejadian yang membuat trauma, tetapi tentu dengan teknik yang benar, jika tidak yang terjadi rasa traumanya malah bertambah. Dan dalam mengatasi (Bukan melawan) trauma, saya sepakat dengan Pak Wiwoho dalam bukunya NLP in Action, bahwa trauma tidak boleh dihilangkan karena bagaimanapun, itu adalah bagian dari kehidupannya, maka Menetralkan (Mengatasi) Trauma menjadi jawaban yang lebih baik.


Salam Pengembara,


NB: Jika Sahabat menemukan manfaat dalam artikel ini, silakan sebarkan secara gratis keteman-teman, jika sebaliknya, mohon hancurkan dalam hitungan ke 5....1...2.....3.......4...................5 he..he..he..

SUKSES,

Andrie Setiawan

Seorang Pengembara Alam Pikiran
yang masih terus belajar mengharapkan
petunjuk dari Sahabat Pengembara lain,
agar pengembaraan ini lebih bermakna
dan bermanfaat bagi pengembara
lainnya yang membutuhkan bantuan.

KOMPUTER MIRIP PIKIRAN MANUSIA ATAU PIKIRAN MANUSIA YANG MIRIP KOMPUTER?

Saya memang bukan ahli Teknologi Informatika, tetapi pekerjaan saya -sebagai trainer- yang setiap hari berhubungan dengan komputer sekaligus dengan pikiran manusia beberapa kali membuat saya kagum terhadap penciptaan baik yang di’ciptakan’ manusia maupun Pikiran Manusia yang diciptakan Sang Maha Pencipta.

Seorang teman meminta saya untuk membuatnya melupakan seseorang yang ia benci. Walaupun saya belum pernah menggunakan satu teknikpun untuk membuat seseorang melupakan sesuatu atau orang lain secara permanen, berbekal informasi yang saya gali dari bacaan-bacaan dan dari teman serta guru-guru saya, saya meyakini hal tersebut bisa menjadi berbahaya.

Lho! Kenapa berbahaya?

Sahabat, sedikit pengetahuan saya tentang komputer, setiap program yang di tanam dalam sebuah komputer akan mendaftarkan dirinya dalam program registry. Fungsi dari registry ini merupakan pengaturan dalam sistim komputer. Berisi susunan dan urutan bagaimana program yang ditanam dalam Windows bekerja dengan baik.

Tapi, windows atau sebuah program akan berjalan sangat lambat atau bahkan tidak dapat berjalan sama sekali jika registry dari program tersebut rusak atau hilang. Salah satu penyebab registry ini rusak atau hilang adalah karena kita men-uninstall sebuah program, karena bisa jadi penghapusan sebuah program (dengan cara yang tidak benar) akan menghilangkan regrisry yang sama-sama digunakan oleh program lain. Hasilnya program lain itu error dan tidak dapat bekerja dengan baik bahkan total.

Atau bahkan bagi pengguna komputer pemula seperti saya, mencoba untuk menghapus registry secara ‘paksa’ (manual). Cara memperbaikinya adalah dengan meng-reinstall atau menanam kembali program yang sama. Hal ini bisa berhasil atau malah akan lebih mengganggu. Walhasil, windows semakin lambat. Jika ingin windows berjalan seperti sediakala dalam waktu singkat, biasanya windows di-install ulang, dan tentu sahabat telah mengetahui bahwa program-program yang telah tertanam didalamnya tidak bisa dijalankan karena komputer kembali dalam posisi windows semula (default).

Hal ini mirip dengan pikiran kita. Rasa benci adalah sebuah program yang akan menjalankan sikap dan perilaku membenci baik kepada sesuatu atau seseorang. Membenci si A diawali urutan-urutan seperti program komputer. Diawali perkataan si A, si ‘pembenci’ ini melanjutkannya dengan perasaan negatif dalam meresponnya, bisa jadi memunculkan perilaku negatif seketika saat itu, kemudian mengingat perilaku negatif itu sebagai sesuatu yang memalukan, dan kembali menyalahkan si A sebagai penyebab, dan sebagainya dan sebagainya.

Kejadian tersebut jika kita membacanya akan terlihat sebagai sebuah urutan saja, namun sebenarnya hal ini melibatkan banyak hal tanpa disadari. Bisa jadi perkataan si A bersifat netral tetapi karena pada saat itu si ‘pembenci’ sedang dalam kondisi emosional yang tidak baik karena misalnya baru saja dimarahi Bos ditempat kerjanya maka kata-kata netral direspon secara negatif dan sekarang program pikirannya tanpa disadari telah melibatkan Bos-nya. Perilaku negatif sbagai respon seketika dapat mempermalukan diri sendiri karena pada saat itu teman-teman lainnya ada disekitarnya pada saat itu, dan seterusnya. Artinya dalam satu kejadian, banyak hal yang terlibat didalam pikiran tersebut.

Jadi, jika seseorang ingin menghilangkan program dalam pikirannya, hal ini sangat mungkin menghilangkan program-program lain atau paling tidak membuat program lain tidak dapat berjalan dengan baik.

Bahayakan!?

Beberapa orang yang saya tahu baik langsung atau pun tidak, telah menunjukan gejala penghapusan program ini. Karena suatu masalah yang ’berat’ yang ingin dilupakan, mereka menunjukan fenomena yang sama yaitu menjadi amnesia terhadap hal-hal atau bahkan orang-orang disekitarnya.

Bukan Menghapus tetapi memperbaiki.

Lantas apa yang perlu dilakukan untuk hal ini. Memperbaiki lebih bijaksana dari pada menghapus dalam hal ini. Banyak sekali teknik-teknik untuk mengatasi rasa benci kepada orang lain. Hal ini dapat dilakukan dengan,

Reframing, yaitu memaknai ulang kejadian yang mambuatnya menjadi membenci orang lain karena pada prinsipnya semua perilaku memiliki tujuan yang positif.

Sub-modalitas, dengan mengubah sub-modalitas kejadian tersebut. Submodalitas dan Reframing akan dapat dengan mudah ditemui dalam pembahasan NLP.

Yang terakhir ,walaupun tentu masih banyak teknik-teknik untuk menangani hal ini, Terapi Memaafkan akan sangat penting.

Kesimpulannya masih banyak cara yang lebih baik daripada mencoba untuk menghilangkan seseorang dari dalam pikiran.

http://www.ibhcenter.org/id/artikel/komputer-mirip-pikiran-manusia-atau-pikiran-manusia-yang-mirip_87