Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Saturday, December 25, 2010

Permisi! Apa Misi mu?

Hobi saya yang suka memperhatikan bahasa tubuh seseorang dan mencoba membaca pikiran orang-orang tersebut sampai pada beberapa orang yang saat melakukan ‘pekerjaan’ nya sangat jarang tersenyum, postur tubuh tidak seperti orang yang semangat, dan tambah lagi informasi bahwa ia lebih sering terserang flu ketimbang yang lainnya.

Nah Lho...?? Kok sampai sakit Flu segala? Apa hubungannya?

Aaaah...mereka hubungannya baik-baik saja...tapi kadang-kadang memang kurang intim...(hehehe...kita lagi ngomongin apa seeeh?)

Sahabat, Flu sering menyerang orang dengan daya tahan tubuh yang lemah. Orang yang terlalu lelah, atau sering mengalami tekanan pikiran akan sangat mudah terjangkit virus ini. Orang yang berdaya tahan tubuh kuat, selalu ceria (seperti saya...hehehe...), berpikiran positif, lebih jarang terjangkit Flu.

Pekerjaan oh pekerjaan, dari Senin hingga Jum’at bahkan Sabtu atau Minggu. Ketika Jum’at datang, ramai-ramai status Facebook bertajuk TGIF –Thanks God It’s Friday- dan ketika Senin kembali datang, mereka menulis OSIMA hehehe..berbau-bau Jepang ya? Bukan! Tapi Oh S**t It’s Monday Again. Oh Man!...You know what? Ini yang membedakan PEKERJAAN dari MISI.

Banyak orang kurang bahagia dengan apa yang dikerjakannya. “Ini bukan aku!” atau beberapa orang yang lebih muda mengatakan, “Iiiih, gak gue banget deh...!” Anak gaul yang sering keluar masuk salon berkata, “Bete deh eike, Ciiyyyn.!” Sahabat-Sahabat saya yang meRASAkan ini bertanya dan meminta diberi TAHU apakah ada yang salah dengan dirinya atau paling tidak apa yang bisa mereka lakukan agar lebih bahagia dengan apa yang mereka lakukan sekarang.

Lalu apa bedanya PEKERJAAN dan MISI?

Tanyakan pada tukang batu yang membangun Masjidil Haram dan Katedral Saint Peter Basilica.

Tukang batu yang menjawab, “Aku menumpuk batu hingga menjadi dinding.” Ia sedang melakukan PEKERJAANnya.

Lain lagi jika ia menjawab, “Aku sedang membangun tempat suci umat berAgama dengan kemegahannya yang membuat pengikutnya semakin larut dalam kecintaannya pada Tuhan dan akan terus berdiri selama berabad-abad karena semua terinspirasi oleh Keagungan Tuhan.” Nah..tukang batu ini sedang melakukan MISI nya. Tukang batu ini berhasil memadukan Keyakinan, Nilai-nilai, Tindakan, dan Rasa yang berasal dari berbagai ketertarikan, kepentingan, minat, dan tujuan.

Mudah, kan membedakannya? Orang yang melakukan apa yang memang harus dilakukan hanya melakukan pekerjaannya sedangkan orang yang menjalankan misi nya akan sangat menikmati apa yang sedang dikerjakannya.

Tentu banyak dari Anda yang sudah pernah mendengar

“Do What You Love and Love What You Do.”

“Yah...Ndrie, dah bagus dapet kerjaan. Hareee geneee, cari kerjaan yang kita sukai...Susah Man! Bisa-bisa gue gak makan.” Ada diantara Anda, pembaca, yang mengatakan ini. HATI-HATI!...saya dapat mendengar suara hati Anda dari sini...(gunakan echo secukupnya agar kalimat saya terdengar dramatis...hehehe...).

Sederhana, Sahabat. Anda tetap dapat mencari MISI Anda dengan apapun pekerjaan Anda saat ini, yaitu dengan mengubah Kalimat-Kalimat berdaya rendah yang sering berseliweran di kepala Anda menjadi pernyataan Misi untuk Anda sendiri. Ingat! Kalimat ini untuk kepentingan Anda sendiri dan bukan orang lain.

Contoh tukang batu diatas dapat dijadikan teladan dalam mengubah kalimat berdaya rendah menjadi kalimat yang memberdayakan.

“Aku menumpuk batu hingga menjadi dinding.” Menjadi,

“Aku sedang membangun tempat suci umat berAgama dengan kemegahannya yang membuat pengikutnya semakin larut dalam kecintaannya pada Tuhan dan akan terus berdiri selama berabad-abad karena semua terinspirasi oleh Keagungan Tuhan.”

Untuk seorang Trainer seperti saya, kalimat berdaya rendah seperti;

“Saya membawakan materi pelatihan bagi para peserta pelatihan saya.” Menjadi,

“Saya melatih dan menyediakan inspirasi bagi banyak orang untuk membuat mereka mencapai impian-impian mereka dan kesuksesan mereka menjadi bukti bahwa saya telah berhasil menjalankan MISI saya dengan VISI kesuksesan untuk setiap orang atas dasar cinta dan kasih pada sesama.”

Untuk seorang kasir yang kurang senyum yang saya temui tadi siang di sebuah Supermarket yang tidak perlu saya sebutkan namanya yang berasal dari Perancis (hehehe...mudah-mudahan masih samar informasinya.)

“Saya melakukan transaksi dengan pelanggan.” Menjadi,

“Saya menukar nilai uang pelanggan dengan barang yang bernilai lebih tinggi dari nilai uang yang dibayarkan dan menyediakan kebahagiaan bagi kepuasan pelanggan yang menggunakan barang-barang dari toko kami.”

Sahabat, dengan mengubah kalimat-kalimat berdaya rendah menjadi berdaya tinggi, kita akan benar-benar melihat VISI kita karena mengetahui MISI kita.

“This is my December”, Katanya. Momentum yang kita butuhkan sedang terjadi. Tanggal 7 Desember lalu adalah Tahun Baru bagi Umat Muslim, tanggal 25 ini adalah Hari Natal yang artinya “Terlahir” dan setelah ujung Desmber ini adalah pergantian tahun yang menyimbolkan dimulainya semua ukuran untuk mencapat target-target yang ditentukan.

OTAK KITA BUTUH MOMENTUM

dan menutup tulisan ini saya berkata,

PERMISI! APA MISIMU?

Oleh-Oleh dari Bali (setiap perilaku memiliki tujuan positif)

“Bagi saya berpikir positif itu tidak wajib. Tapi setelah Anda tahu manfaatnya, Anda akan terus membutuhkannya. Bukan untuk menyenangkan orang lain namun untuk kesenangan diri sendiri.(Andrie Setiawan-ASLI KDDH-)”


Kedamaian hapuskan keraguan,
Ketenangan hilangkan kegelisahan,
Cinta luruhkan benci...
Mataharimu juga matahariku...
Lautmu juga milikku...


Bali...Hmmm...walaupun ini bukan pertama kalinya mengunjungi Bali, pulau ini terasa selalu menyenangkan. Mungkin karena Lautnya, mungkin juga karena budaya dari orang-orang sekitar, mungkin juga memang anugrah Tuhan yang menjadikan pulau ini untuk, khususnya saya, menjadi pelajaran hidup. Walaupun saya tahu bahwa pelajaran hidup itu bisa didapat dimana saja, kapan saja, dari siapa saja, dan dengan acara apapun.

Saya memilih Bali karena tentunya bisa menjadi oleh-oleh bagi Anda, para sahabat pembaca. Itung-itung saya tidak perlu membeli kacang Bali dan membagikannya satu-persatu pada Anda. hehehe...itung-itungannya keluar deh. Tapi saya yakin, tulisan ini lebih nikmat dan lebih gurih dari kacang Bali.

Kembali bicara tentang Bali maka tidak lepas berbicara tentang pantai dan lautnya padahal Bali tidak hanya tentang itu saja. Anda tahu bahwa Laut memiliki keuatan penyeimbang di alam ini? Anda tahu bahwa keseimbangan iklim panas bumi juga menjadi fungsi laut? Dan sudahkah Anda mengerti bahwa racun-racun yang di bawa menuju laut dan menjadi netral sesampainya di sana? Tak heran ini adalah hhal yang membuat saya betah berlama-lama duduk dipantainya walaupun tanpa teman dan diwaktu-waktu apapun bahkan saat malam larut dan hari siap berganti menyambut matahari pagi.


Pikiran kita pun memiliki mekanisme yang sama dengan alam ini. Itu kalau saya gak salah yaaa...hehehehe...Para ahli menyebut bahwa otak kita adalah alam semesta dalam ukuran mini. Semua mekanisme alam semesta juga terjadi dalam otak dan pikiran kita.Jika sebagian pikiran kita kotor alias negatif, kita dapat menetralkannya dengan bagian lain dari pikiran kita. Wow... Hebat, kan?

Suatu malam, saya dan beberapa sahabat berada dalam perbincangan seru di sela makan malam kedua kami, angin laut membuat perut lebih cepat lapar. Hampir jam 12 malam di restoran cepat saji sekitar pantai Kuta. Pembicaraan tentang pengalaman kami masing-masing pada siang harinya. Anda bisa bayangkan tentunya, lima orang dengan pengalaman berbeda sangat bersemangat membagi pada lainnya. Sambil menikmati setiap gigitan burger keju ganda, saya mendengarkan dan ikut merasakan keseruannya sambil membayangkan apa yang sebenarnya terjadi saat cerita itu dialami (yaaah...ketahuan deh nama restorannya...*gakbermaksudiklandotcom*).

Sampai kemudian pada satu cerita salah satu diantara kami tentang seorang temannya yang perilakunya ia nilai ‘Ajaib’ berbeda dari lainnya bin ‘aneh’. Temannya yang kerap kali berbicara dengan potongan-potongan bahasa Inggris (mungkin karena sedang berada di Bali..hehehe...) diimbangi dengan bahasa tubuh yang berlebih melebihi artis remaja yang namanya sedang naik daun saat ini, katanya.

Satu cerita lucu tentang orang yang sedang dibicarakan oleh sahabat saya ini, suatu malam di sekitar Legian, sebut saja orang yang sedang kita bahas ini bernama Putri. Dua orang teman Putri sedang menikmati es krim masing-masing di tangannya dan berkata lah Putri, “Can I try it?” (silakan baca kalimat ini dengan aksen yang agak di lebih-lebihkan alias lebay yang bahkan penutur asli tidak menggunakan aksen ini...hehehe...biar anda tambah menjiwai). Putri mencicip es krim dari tangan Sari dan berkata, “oooh standa...ard!” dengan kedua pundak diangkat dan kepala agak miring ke kanan wajah menunjukkan bahwa rasa es krim itu biasa saja sambil ia melirik kearah es krim Iwan dan kembali berkata, “Can I try it?” Tak kuasa Iwan pun menyodorkan es krimnya. Putri memberi penilaian, “Yours is bette..eer.” Sontak membuat Sari menjawab agak berteriak, “Heh...Putri! es Krim kita tuh sama..gimana bisa rasanya beda?!?!” Mendengar cerita ini kami pun tertawa.

Bagi beberapa orang termasuk sahabat saya yang bercerita, perilaku Putri sangat mengganggu pikirannya walau kejadian demi kejadian telah berlalu cukup lama tetapi perasaan kesal dan sebalnya ia rasakan kembali.

Bagi sebagian besar kita, dengan cepat merespon cerita dan kejadian serta menyimpulkannya sebagai hal yang negatif. Tahukah kita bahwa hal ini tanpa kita sadari akan men-sabotase pikiran kita dan ikut menjadi negatif. Ujung-ujung nya malah membuat kepala kita pusing padahal orang yang dimaksud saja tidak merasakan apa-apa alias biasa saja.

Aneh, kan? Seharusnya ini bukan masalah tapi malah terasa masalah. Bukankah masalah bergantung bagai mana kita meresponnya. Masalah adalah bukan masalah sebelum masalah tersebut diberi nama MASALAH.

Lalu caranya seperti apa? Sahabat, sadarilah bahwa bersamaan dengan setiap perilaku ada tujuan positif. Paling tidak bagi dirinya sendiri. Seorang perokok pun memiliki tujuan positif mengapa ia membutuhkan rokok padahal ia tahu rokok tidak baik untuk kesehatan. Kebanyakan dari mereka adalah untuk mengembalikan ketenangan dan konsentrasi. Positif, kan? Memang caranya mungkin harus dicari yang lebih baik. Peminum pun demikian, meminum minuman beralkohol sampai mabuk dengan maksud melupakan masalahnya. Tujuan yang positif juga, kan? Lagi-lagi, caranya yang mungkin harus dicari yang lebih bermanfaat. Silakan Anda cari perilaku lainnya yang Anda pikir negatif dan setelah mengetahui ini tentu Anda menyadari bahwa tujuannya ia melakukan ini adalah positif.

Sahabat, dengan cara berpikir kita seperti ini, tentu kita terhindar dari beban pikiran yang tidak perlu sehingga kita dapat tetap bahagia tanpa terganggu perilaku orang lain. Hidup penuh toleransi. Menyenangkan , bukan?

Tulisan saya tutup dengan perbincangan saya dengan seorang sahabat yang sudah lama tinggal di Bali saat melintasi toko oleh-oleh. Di depan toko terpajang patung besar alat kelamin pria, “Orang sini cuek-cuek ya Zul?” ia pun menjawab, “Ndrie, orang sini bukannya cuek, tapi mereka berpikir positif.”

Well, itcu dhiya jhawhabhanniya...(dengan gaya bicara Cinta Laura...hehehe..)Positif Thinking, Right?

Saturday, September 18, 2010

Auto Sugesti, Praktis-GRATIS-Gak perlu Terapis

Halo Sahabat, wuaaah sudah lama sepertinya saya tidak menyapa Anda. Walaupun demikian, pikiran dan hati saya tetap bersama-sama. Saat-saat seperti ini adalah yang paling saya sukai. Berbagi, untuk meningkatkan pemberdayaan diri, dah harapannya dengan ini kita semua hepi dengan hasil yang didapat dari membaca tulisan saya ini.

Saya pribadi sangat menyukai judul diatas, “Praktis-GRATIS-Gak perlu Terapis”. Sekali lagi saya membuktikan bahwa dunia kita ini banyak dikelilingi hal-hal yang nilainya Rp. 0,- alias Nol Rupiah alias Gratis dan kita dapat memanfaatkannya untuk kepentingan kita. Bahkan yang memberi gratisan pun mendapatkan manfaat yang kalau dirupiahkan sangatlah besar. Lucu, aneh, dan paradoksikal, yang Gratisan malah menghasilkan banyak uang (dari ukuran material). Bahkan jika kita melihat dari batasan non-material, banyak sekali manfaat yang kita peroleh dari hal-hal itu. Sederhananya, Anda tentu tahu FB, YM, twitter, Google doc, dan aplikasi lainnya yang kita manfaatkan secara Gratis. Tapi apakah Anda juga tahu bahwa penggagas Facebook, Mark Zuckerberg adalah anak muda yang sangat kaya. Bisnisnya adalah menciptakan jaringan sosial bagi orang-orang seluruh dunia dan memberikannya secara gratis dan hal tersebut malah dilirik para pengiklan karena FB, sebutannya, memiliki basis massa yang luar biasa.

Weleh-weleh...ini tulisan tentang hipnosis atau marketing sih? Hehehe...maaf Sahabat, saya terlalu bersemangat membagikan tulisan ini secara gratis dan penasaran dengan hasilnya. Baik hasil yang Anda peroleh maupun hasil yang akan kembali pada saya.

Saya sering kali bertemu dengan orang yang penasaran dengan hipnosis dan setiap bertemu orang jenis ini (hehehe...) mereka mesti minta dihipnosis. Banyak dari mereka yang kepingin banget malah merasa susah masuk dalam kondisi hipnosis. Lho? Apa pasal? Lha iya...kalau mereka terlalu kepingin, pikiran mereka malah sibuk menanti merasakan rasa hipnosis seperti apa. Nah, padahal hipnosis membutuhkan pikiran yang santai, tenang dan berkonsentrasi pada satu hal, yaitu sugesti sang terapis.

Ngomong-ngomong, apakah terapis dibutuhkan? Sebagai terapis saya menjawab, “ya dibutuhkan laaah!” hehehe.. tidak bermaksud subjektif tapi memang ada beberapa kondisi dimana Anda membutuhkan pemandu agar Anda dengan mudah berkonsentrasi dengan instruksi panduan tersebut ketimbang harus memikirkan sendiri sugesti yang diinginkan. Ketika Anda berkonsentrasi pada sugestinya, frekuensi gelombang otak Anda malah semakin tinggi dan tidak dapat mencapai tujuan terapi. Mirip-mirip rally Paris Dakar, seorang pengemudi hanya harus berkonsentrasi mengendalikan mobilnya dan disebelahnya seorang navigator yang menunjukkan arahnya tujuannya, dengan memegang peta.

Pikiran kita juga memiliki PETA. Apakah Anda, Sahabat, menyadarinya? Banyak sekali pembahasan tentang ini dan saya sudah menuliskannya pada beberapa artikel saya sebelumnya. Silakan baca kembali di www.andrie-setiawan.blogspot.com atau di www.andriesetiawan.multiply.com.

Sederhananya gini aja deh...Sesaat sebelum Anda berangkat ke suatu tempat (Kantor, Mall, Bioskop, dan lain sebagainya), apa yang Anda bayangkan? Tentu tempat yang akan Anda tuju, benar? Bahkan Anda dapat melihat dengan jelas tempat tersebut, dan orang-orang yang ada disanapun nampak begitu nyata. Banyak dari Anda bahkan setelah itu membayangkan proses perjalananan menuju kesana, suasana jalan dan hal-hal yang Anda lakukan saat itu. Anda tentu dapat mendengar suara-suara baik ditempat tujuan Anda nanti dan suara-suara sibuk jalanan. Juga seringkali mendengarkan suara hati Anda tentang bagaimana perasaaan Anda saat itu. Seketika setelah mendengar semua itu muncul perasaan-perasaan. Baik perasaan senang maupun perasaan sebaliknya. Sahabat, Perasaan-perasaan itu berasal dari PETA MENTAL Anda. Sekali lagi...dari PETA MENTAL Anda, ya..benar PETA MENTAL Anda. Hebatnya tentang PETA MENTAL adalah, apa yang Anda pikirkan, itu lah yang akan terjadi. Bagaimana bisa? Tentu bisa, Karena Anda telah membuat program dalam pikiran Anda bahwa itulah yang akan terjadi. Pikiran Anda sangatlah baik, apapun yang Anda inginkan, ia akan mengarahkan Anda.

Buatlah PETA MENTAL yang baik Perbaharui setiap hari dengan tambahan-tambahan informasi yang baik dan Anda tidak akan tersesat dari perasaan Bahagia dan akan terus merasakan Bahagia itu.

Bayangkan saja, Anda, yang tidak memahami jalan, berkendara di Jakarta tahun ini, 2010, dengan peta tahun 1960. Tentu sudah banyak yang berubah dengan Jakarta dan kemungkinan besar adalah, Anda tersesat.

Émile Coué seorang ahli farmasi yang memperkenalkan Auto Sugesti pertama kali dan menemukan efek yang kemudian dikenal sebagai efek Placebo. Placebo biasanya terbuat dari tepung biasa dan berbentuk tablet obat. Secara medis tidak mengandung zat penyembuhan apapun namun efek keyakinanlah yang menyembuhkan.

Ia juga menemukan bahwa subjek tidak bisa dihipnosis jika ia tidak menginginkannya dan efek hipnosis menjadi sangat lemah ketika seseorang dalam kondisi yang sangat sadar. Sampai kemudian ia menemukan metode ini. Disamping ia tetap percaya efek medis, dan ia juga percaya bahwa kondisi mental dapat berdampak bahkan mempercepat efek medis. Ia mengobservasi pasiennya yang merapalkan sugesti dalam kondisi sadar dan sugesti yang mirip mantra, aslinya dalam bahasa Perancis;

“Tous les jours à tous points de vue je vais de mieux en mieux”

Dan adaptasi dalam bahasa Inggris;

“Every day, in every way, I'm getting better and better”
Dan bahasa Indonesianya adalah;

“Setiap hari dengan cara apapun, saya menjadi semakin baik dan semakin baik.”
Sugesti yang diucapkan berulang-ulang dan dilakukan untuk mengalihkan konsentrasi dari rasa sakit ini dapat memperbesar harapan akan rencana kesembuhannya dan menurutnya dengan terus mengulang-ulang “mantra” nya, maka sugesti itu akhirnya akan menembus bawah sadar juga.

Saya menggunakannya untuk hal yang berbeda. Saya mengucapkan “Mantra” ini setiap pagi dan malam dan kapanpun saya teringat impian saya untuk membuat jalur pada PETA MENTAL saya.

Contoh sederhana, Oktober tahun 2009 saya sangat ingin dapat menulis sebuah buku untuk kemudian diterbitkan paling tidak di Oktober 2010. Dan setiap hari saya mengulang-ulang kalimat tersebut. Magic! Saat ini naskah buku saya sudah siap diterbitkan menjadi sebuah buku dan sebentar lagi akan bertengger di rak toko buku kesayangan Anda. Bukan cuma ini hasil Auto Sugesti yang saya terima. Masih banyak yang saya dapatkan seperti rencana Lulus S2 tepat waktu.

Bagaimana saya melakukannya;

1.Pikirkanlah dan bayangkanlah impian Anda. Lihatlah dengan jelas impian itu, Anda juga bisa mendengarkan suara-suara saat Anda mendapatkannya. Rasakan bahagianya saat Anda mendapatkannya dan libatkan emosi Anda.

2.Masukkan semua dalam pikiran Anda seolah pikiran Anda menghisap semua bayangan itu.

3.Setiap Pagi dan Malam dan setiap kali mengingat impian Anda, ucapkan;

“Setiap hari dengan cara apapun, saya menjadi semakin baik dan semakin baik.”
Diucapkan Pagi dan Malam, karena pada waktu-waktu tersebut pikiran kita masih sangat santai dan gelombang otak kita masih pada level sugestif, artinya mudah dimasuki sugesti.

4.Anda yang sudah mempelajari Law of Attraction tentu paham mengapa saya menambahkan kalimat;

“Setiap hari saya selalu menarik seluruh sumberdaya kesuksesan untuk mewujudkan yang kuinginkan.”
Saya selalu mengimajinasikan bagaimana energi sumberdaya entah dari mana datangnya saya tarik masuk kedalam tubuh saya.

5.Tersenyumlah dan percayalah pada diri Anda bahwa pikiran Anda akan menuntun Anda pada jalan yang baik untuk menuju impian Anda. Dan tentu Berdoalah pada Tuhan karena bagaimanapun semua adalah kehendak Tuhan. Yang menyenangkan adalah saat berdoa, percayalah bahwa Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan dengan mudahnya Dia mengabulkan keinginan Anda.


Sahabat, Auto Sugesti benar-benar membuat jalur pada Peta Mental saya. Saat saya membayangkan bahwa saya harus memiliki acara di Televisi dan saya mengarahkan pikiran saya untuk itu tentu dengan menarik selur sumberdaya disekeliling saya, seorang sahabat dari perusahaan penerbitan menginformasikan bahwa setelah buku saya terbit, saya berpeluang untuk beberapa kali mengisi acara talk show di TV melalui aksesnya. Sayapun yakin bahwa banyak juga dari para sahabat yang tentu akan selalu mendukung apa yang saya impikan karena sayapun sebaliknya demikian. Tulisan ini adalah satu dukungan saya untuk Anda.

Hmmm...Luar Biasa Pikiran kita ini. Dan Maha Dahsyat yang menciptakannya, Dialah Tuhan!

Buatlah Peta yang Baik dan Pergilah kemana Impianmu berada.


Tulisan ini GRATIS dan didedikasikan bagi mereka yang memanfaatkan barang GRATISAN. Maka benarlah yang saya katakan di awal bahwa Anda tidak memerlukan terapis untuk hal ini. Tulisan ini juga dapat dinikmati di;

www.andrie-setiawan.blogspot.com
www.andriesetiawan.multiply.com
www.wikimu.com
www.ibhcenter.org


Note FB saya;
http://www.facebook.com/pages/manage/#!/notes.php?id=1608542533¬es_tab=app_2347471856

Grup Easy Hypnosis yang saya kelola;
http://www.facebook.com/photo.php?pid=31126384&fbid=1426492948426&id=1415854530&ref=nf#!/group.php?gid=231098161825&ref=ts

Andrie Setiawan Fans Page
http://www.facebook.com/pages/manage/#!/pages/Andrie-Setiawan/152369308123188

Sunday, August 1, 2010

Hipnosis Bicara Tentang Cinta

Darimana datangnya lintah?
Dari Sawah turun ke kali.
Darimana datangnya Cinta?
Dari mata turun ke hati.

Mestinya Anda tahu dan hapal potongan pantun ini namun sedikit yang benar-benar menyadari makna di baliknya. Sayapun tidak tahu siapa yang pertamakali menulis dan mempopulerkan pantun ini namun dalam beberapa pembahasan psikologis pernah di bahas juga bagaimana Pria dan Wanita jatuh cinta.

Untuk masuk dalam hati, seorang pria lebih mengandalkan indera visualnya. Sedangkan wanita lebih mengandalkan apa yang didengarnya ketika harus memasukkan cinta kedalam hatinya. Ini bukan berarti pria mengabaikan pendengarannya dan wanita mengabaikan penglihatannya. Yang saya pahami, setiap informasi yang kita terima selalu kita inderakan, artinya disadari atau tidak semua informasi melalui panca indera kita; indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhan.

Yang menarik dari pembahasan ini bagaimana CINTA dapat di vibrasikan sebelum kita menjumpai orang yang kita cintai?

Pikiran kita memiliki gelombang dan gelombang tersebut dapat kita pancarkan pada seseorang yang kita tuju. Wah hebat sekali pikiran kita, ya? Sahabat, jika Anda memahami ini, bersyukurlah! Bersyukurlah pada Tuhan yang telah menciptakannya, dengan segala keajaiban yang hanya sedikit saja terkuak rahasia kekuatan pikiran kita ini.

Hal ini pernah dibuktikan oleh Dr. Ihaleakala Hew Len yang menggunakan metode doa spiritualitas Hawaii yang di sebut Ho’oponopono. Ada empat kata didalamnya, “Aku Mencintaimu”, “Tolong maafkan aku”, “Aku menyesal”, “Terimakasih”. Suatu saat Dr. Hew Len harus menjalani sebuah proses penyembuhan seorang kriminal sakit mental yang perilakunya sangat berbahaya. Sebelum mengunjungi orang tersebut Dr. Hew Len mempelajari data-data orang tersebut sambil mengatakan dalam hati “Aku mencintaimu, Aku mencintaimu, Aku mencintaimu.” Begitu terus berulang-ulang dengan penuh perasaan dan dengan meniatkan kata-kata tersebut dikirimkan dan diterima oleh orang yang di tuju. Ajaib, Pelaku kriminalitas tersebut tidak melakukan perlawanan seperti yang biasanya dilakukan pada terapis lain, ia mematuhi apa yang di minta Dr. Hew Len.

Sahabat, Cinta benar-benar dapat dirasakan oleh orang yang ada disana jika kita benar-benar mengirimkannya. Seperti saya mengirimkannya pada Anda saat menuliskan ini seperti juga yang biasa saya lakukan sebelum saya memasuki kelas-kelas pelatihan saya. “Aku mencintaimu.”

Cara mengirimkannya;

1.Ambillah posisi dan tempat yang nyaman sehingga Anda dapat berkonsentrasi dengan baik.

2.Mulailah dengan doa yang Anda pahami. Saya biasanya memulainya dengan ‘Bismillahirrahmanirrahim’ (Dengan Nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang).

3.Rasakan Cinta yang Anda ingin kirimkan dan sebenar-benarnya Cinta.

4.Dalam pikiran Anda, munculkan diri orang tersebut, konsentrasi. Ini bukan berarti Anda harus berusaha keras memunculkannya. Relaks, panggillah orang tersebut sampai benar-benar dengan jelas Anda dapat melihat dirinya.

5.Sekarang, kirimkan, “Aku mencintaimu”. Rasakan kalimat itu keluar dari hati kita dan selagi Anda mendengar kalimat yang Anda ucapkan itu, lihatlah warna-warni penuh cinta menyelubungi kalimat itu yang melayang menuju orang yang menjadi tujuan kalimat tersebut. Ulangi, ulangi, dan ulangi sampai Anda benar-benar merasa hal kalimat tersebut telah sampai disana. Sahabat, ketika Anda mengirimkannya, ucapkanlah sambil tersenyum penuh rasa cinta.

6.Selesai dan silakan temui dia dan lihat hasilnya.


Tak terkirimnya kalimat ini lebih sering disebabkan karena kita tidak benar-benar mencintai orang yang kita kirimi kalimat tersebut. Sahabat, segala sesuatu haruslah dimulai dari diri sendiri.

IMPROVEMENT begins with I


Nah berikut adalah mantra favorit saya tentang Cinta

Aku tercipta untuk Melindungimu dan Aku ada untuk Melayani...Memimpinmu dari depan...Membimbingmu ketika kita berdampingan dan mendukungmu saat aku di belakangmu...Aku pemimpinmu dan Aku pelayanmu...Bahagialah...saat kita Bersama dan Nantikan aku saat ku Tiada...Kau Kekasihku...Mencintaimu...

Thursday, June 17, 2010

Penonton “Pasti” Lebih Hebat.

“Waduuuh...gitu aja gak bisa!” Teriak seseorang diluar sana. Sementara lainnya menyahut, “Guoblok!!, kan gak usah di oper lagi, tembak aja langsung.” Kurang puas satu orang lagi menambahkan, “Dasar, gitu aja gak gol!”

Hehe...tentu sahabat bisa menerka situasi seperti apa yang sedang terjadi diatas? Ya’ tepat sekali, pemandangan yang bisa dilihat selama sebulan ini. Perhelatan olah raga sepak bola terbesar di dunia digelar empat tahun-an yang berlangsung di Afrika Selatan. Banyak mata tertuju padanya sehingga, tahun 2006 saat pertandingan final di Jerman diperkirakan 715 juta lebih pasang mata melihatnya. Bagai hipnosis, setiap orang sangat TERASOSIASI dalam setiap pertandingan, serasa begitu dekat begitu nyata...hehe..seperti slogan operator telekomunikasi ya...

Oops! Terasosiasi? Bukannya malah Ter-disosiasi? Hmmm...betul juga. Apa pasal? Ya jika Anda mencermati kejadian diatas, mereka begitu ‘enteng’nya berkomentar tanpa mempertimbangkan hal-hal yang ada pada saat itu di lapangan atau pada diri si pemain sendiri. Pokoknya penontonnya lebih hebat deh...Sampai-sampai saya berkelakar pada diri sendiri, “Waaah dahsyat...ternyata aku selama ini bertetangga dengan juara-juara piala dunia...hahaha...”

Tentu Sahabat masih ingat yang dimaksud dengan terasosiasi dan disosiasi. Ketika Anda dapat dengan jelas merasakan, mendengar, serta melihat kejadian yang telah terjadi, yang sedang berlangsung, atau yang masih dalam bayangan Anda atau bahkan kejadian yang terjadi pada orang lain, itu disebut terasosiasi. Pernah melihat seseorang yang menangis ketika menonton film? Nah kondisi terasosiasi ya seperti itu. Seolah yang tengah ditonton terjadi ada dirinya. Sedangkan Anda disampingnya sambil ‘nyengir-nyengir’ merasa aneh berkata, “Walah...begitu aja kok nangis sih! Mereka nangis dibayar...lha kamu?” hehe...orang tersebut tentu akan berkata, paling tidak dalam hati, “Bebas dong, mata punya gue...kan sedih tauk!!”. Teman Anda terasosiasi sedang Anda disosiasi, Anda merasa berada diluar kejadian itu sehingga pikiran Anda tidak dipengaruhi apa yang sedang ditonton. Ingat...Hal ini bukan berarti Anda tidak menonton. Anda melakukan hal yang sama, menonton tontonan yang sama tetapi Anda memilih berada di ‘luar’ yang dirasakan teman Anda.

Bicara tentang asosiatif dan disosiatif, saya menjawab pesan dalam Dinding Facebook saya. Pesan dari seorang sahabat yang ingin menjadi lebih percaya diri. Mungkin karena ia melihat saya berdiri di depan kelas menyampaikan materi dan ia pikir saya percaya diri. Hmmm...itu salah, yang benar adalah saya sudah terlampau percaya diri bahkan bisa disebut kurang waras..hahaha...

Pesannya berbunyi demikian, “Pagi Pak Andrie, thanks sudah di confirm...kapan-kapan pengen ngobrol nih supaya ketularan PD nya.”

Saya menjawab, “PD (Percaya Diri) adalah perkara kita mempercayai diri sendiri atau tidak. Jika tidak,lalu siapa lagi yg lebih dipercaya?Atau ganti saja PD dgn POL (Percaya Orang Lain) atau PAS (Percaya Andrie Saja)...hehehehe...

Menggunakan cara orang-orang menonton sepak bola dapat membuat seseorang yang belum percaya diri menjadi percaya diri. Percaya deh! Tapi jangan percaya saya. Sekali Anda percaya saya, Dosa Anda tidak terampuni alias Musyrik...hehehe...lebih baik percaya pada Tuhan!.

Bedanya dengan penonton sepak bola, mereka hanya dapat melihat kekurangan pemain tanpa dapat memperbaikinya alias Cuma teriak-teriak hingga suara serak dan bisa-bisa tenggorokan tersedak.

Dengan teknik ini, Anda dapat menjadi penonton sekaligus pemain. Penonton yang bersorak sorasi tanpa beban den mengomentari permainan dan pemain yang selalu mendedikasikan dirinya bagi penonton untuk menyajikan permainan-permainan indah. Hebatnya jika ada koreksi dari penonton, sang pemain dapat langsung memperbaiki dengan ikhlas tentunya, karena penonton dan pemain orangnya ya itu-itu juga.

Kalau sudah paham, mari kita lanjut ke permainannya.

Pertama, silakan pilih satu situasi ketika anda kurang PD alias Percaya Diri. Misalnya ketika harus berbicara didepan umum. Lutut gemetar, keringat bercucuran besar-besar, bibir terkunci dan mata terpatri hanya melihat kearah kaki. Suara serak, tangan tak bisa bergerak. Pandangan berkunang-kunang sepertinya tekanan darah berkurang. Rasakan sekali lagi situasinya. Tentu Anda masih dapat melihat dengan jelas apa yang ada disana. Orang-orang dan benda-benda disekitarnya dengan warna-warna yang sangat jelas, juga tentu Anda masih dapat mendengar suara-suara pada kejadian itu. Jelas dan jernih sekali. Seperti memutar sebuah film, Anda dapat menyaksikan kembali kejadian dari awal hingga akhir.

Langkah berikutnya, silakan Anda “keluar” dari diri Anda...Sekarang! Biarkan situasinya dalam kondisi “pause” beku tidak bergerak dan cari lah tempat yang aman untk menonton. Mungkin dari jarak yang agak jauh itu lebih baik. Putar lagi Filmnya dan perhatikan. Lihat dengar dan rasakan, apa yang membuat Anda tidak PD saat itu. Bisa jadi cara bicara Anda atau mungkin pemilihan kata-katanya, bahkan pengetahuan yang pada saat itu belum memadai, atau pakaian Anda, mungkin cara duduk dan postur tubuh Anda yang harus diperbaiki, dan sebagainya. Catat dengan cermat sehingga Anda dengan mudah mencari jawabannya.

Kini saatnya mencari jawaban. Jika pada saat itu situasinya berbeda dari saat ini, jika saat itu Anda masih kekurangan sumberdaya dan saat ini sudah cukup dengan pelatihan-pelatihan dan lokakarya, maka dengan mudah Anda dapat memperbaiki alias sebagai penonton Anda dapat berkomentar terhadap apa yang baru saja Anda tonton. Namun jika Anda belum mendapatkan jawabannya dari dalam diri Anda sendiri, silakan cari dari orang yang Anda tahu memiliki kemampuan dalam mengatasi situasi ini. Putar filmnya bagaimana ia melakukannya. Setelah mengulang-ulangnya beberapa kali, masuklah dalam tubuh orang itu dan ikutlah bergerak den bertindak seperti orang itu melakukannya. Setelah Anda mahir. Stop dan keluarlah dari tubuh orang itu. Anda telah mendapatkan sumberdaya baru.

Putar lagi film pertama Anda. Perhatikan sekali lagi. Bagus! Siap memutar lagi filmnya saat ini dengan perubahan skenario sesuai sumberdaya yang baru. Jadilah sutradaranya. Dengan begitu Anda tetap dapat melihat secara keseluruhan dan dengan bebas dapat berkomentar. Ulangi sampai setiap adegan berjalan sangat baik. Jika sudah, silakan lanjut ke tahap selanjutnya.

Sang bintang siap beraksi. Sebagai sutradara, sudah sepantasnya Anda memainkan film Anda sendiri, seperti Jackie Chan yang dapat melihat keseluruhan adegan dan sekaligus membintanginya, di Indonesia seperti Deddy Mizwar dalam film-filmnya. Mainkan berulang-ulang sampai Anda merasa puas.

Nikmati film Anda, sekarang bagaimana rasanya. Saya yakin dengan ini Anda menjadi semakin percaya diri. Setelah itu, Anda dapat melakukannya secara nyata dalam kehidupan sehari hari.

Kepercayaan diri adaah bagai mana kita mempercayai diri sendiri. Percaya diri sendiri setelah kita menyadari bahwa kita penuh dengan sumberdaya yang dibutuhkan. Jika saat ini masih kekurangan, cari lah. Dengan mudah Anda dapat langsung meng”ambil”nya dari orang yang Anda kenal. Jika masih cukup waktu Anda dapat menambahkannya dari buku-buku.

Beberapa waktu lalu ketika sedang dirumah menikmati waktu bersama keluarga dan saya sedang berperan sebagai petugas dapur yang sedang membersih perabotan makan, alias NyuPir...Nyuci Piring...Anak saya sekonyong-konyong berujar,

“Pak, temen Irfan lebih kaya lho dari kita.”

Sambil melanjutkan cucian ditangan dan belum sempat menjawab, istri saya menimpali, “Fan, berapa banyak buku yang sudah dia baca?”

“Kekayaan yang Kamu maksud tadi bisa rusak dan hancur, tetapi pengetahuanmu akan menjadi keterampilan yang bermanfaat dan itulah kekayaan yang sebenarnya.”

Wah...senang saya mendengarnya, dan memang itu juga yang saya pikirkan namun istri saya dengan cepat merangkainya menjadi kalimat yang apik dan menawarkan anak saya jawaban yang penuh dengan sumberdaya.

Saya belajar dari Anak saya karena ia begitu Percaya Diri.

Sunday, June 13, 2010

Saya Tidak Bertanggung Jawab Jika Membaca ini Anda Hebat dalam Berkomunikasi.

Cara berkomunikasi dipercaya memberikan kontribusi besar dalam kesuksesan dalam hidup. Mungkin ini mengapa pelajaran Bahasa dan Logika menjadi dianggap penting di hampir semua tingkatan pendidikan, walaupun seringkali pelajaran bahasa sekedar mempelajari struktur kalimat. Dan itupun terpisah dari pembahasan makna yang dihasilkan dari setiap struktur kalimat yang di bentuk. Dulu ketika saya belajar bahasa dan sangat berminat menjadi ahli bahasa, saya mempelajari Phonology (Ilmu Bunyi), Morphology (Ilmu pembentukkan kata), Syntax (Ilmu pembentukan kalimat), dan Semantic (Ilmu tentang makna kalimat). Batasan kesuksesan yang kita bahas disini tentu secara luas dimana setiap kali Anda, Sahabat, mendapatkan yang Anda inginkan, hal itu dapat disebut Anda sukses.

Seringkali tantangan yang banyak dihadapi adalah ketika seseorang tidak mampu memaknai peristiwa yang sedang terjadi pada dirinya dan kemudian menjadi beban dalam pikirannya. Jelas hal ini akan memberatkan langkahnya kearah kesuksesan yang dituju.

Inti dari terapi pikiran adalah memaknai ulang peristiwa-peristiwa bermuatan negatif dan melihat dari sudut pandang berbeda sehingga peristiwa tersebut menjadi bermuatan netral atau bahkan positif.

“Cuma itu doang, Ndrie, intinya?” Lha iya...butuh apa lagi, ketika sebuah kejadian terus teringat dan menjadi trauma kemudian dengan mengubah sudut pandangnya malah menjadi positif dan hilanglah traumanya. Dan kalau Cuma begitu saja, bagi setiap orang yang mau, proses penyembuhan begitu mudahnya.

Trauma merupakan program bawah sadar yang akan muncul dan menyusahkan orang tersebut ketika pemicunya dimunculkan. Banyak kasus trauma terselesaikan hanya dengan mengubah sudut pandang yang bersangkutan terhadap trauma tersebut.

Seseorang yang trauma karena bencana alam yang menghabisi seluruh keluarganya, hanya menyisakan dirinya, sembuh setelah diajak memaknai ulang kejadian atau bencana alam tersebut. “Anda tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan mengapa Anda tidak mati dalam bencana yang sama? Itu karena Tuhan ingin Anda menceritakan pada umat manusia dahsyatnya bencana ini dan menjadikannya sebagai pelajaran, dan Tuhan...memilih Anda untuk melakukannya.”

Ketika mengobati luka pada kaki anak saya, ia bertanya, “Sakit gak pak?” Kemudian apa yang harus saya jawab? Apakah harus mengatakan bahwa hal ini tidak sakit dan menyenangkan? Wah... ketika nantinya anak saya menyadari bahwa hal ini memang sakit, ia tidak akan mempercayai saya lagi untuk mengobati lukanya. Yang saya katakan adalah, “Ini memang sakit, dan rasa sakit ini artinya proses penyembuhan.” Begitu ia benar-benar merasakan sakit, ia bertanya, “Ini proses penyembuhan ya, pak?” saya mengangguk.

Seorang sahabat menelpon saya mengatakan bahwa ia baru saja berbincang dengan ‘Leader’ nya. Dalam perbincangan itu ‘Leader’nya mengatakan bahwa ‘Mindset’ sahabat saya dalam bisnis ini SALAH dan itu yang katanya menyebabkan Leader nya melihat dia tidak ‘berlari’ kencang dalam bidang ini. Setelah kami mendiskusikannya, saya, secara pribadi, tidak melihat ada yang salah dari Mindset-nya. Sahabat saya ini percaya ia akan berhasil jika ia dapat membuat orang-orang dibawahnya mencapai harapan mereka. Namun inilah yang ditentang Leader nya bahwa dalam berbisnis seharusnya ia memikirkan diri sendiri.

Sahabat saya ini sangat percaya pada ‘Leadernya’ dan memang seharusnya demikian, namun tetap terjadi konflik dalam dirinya. Tentu, karena disisi lain Mindset ini telah di pegang sejak lama. Untuk mengubahnya tentu membutuhkan waktu dan keikhlasan yang besar.

Jika diibaratkan buah mangga, Mindset adalah bijinya, sedangkan daging buah adalah Sikap (Attitude) dan kulitnya merupakan Perilaku (Behavior). Biji lah yang membentuk daging dan kulit. Sehingga mengubah Mindset hampir tidak mudah. Yang paling mungkin dilakukan adalah mengeser Mindset tersebut dan melakukannya tentu ada rasa “sakit” didalamnya. Ya...hampir tidak mungkin menggeser Biji mangga tanpa merusak Dagingnya. Bukan begitu, Bapak-Bapak? Jika Anda tidak percaya Bapak-Bapak, silakan Anda menggeser Biji nya...”Hah?”...maksudnya Biji Mangga nya...hehehe...

Yang saya lakukan adalah bukan Mindset yang diubah tetapi strateginya yg perlu diubah.
Saya mengajaknya untuk melihat Mindset “Salah” itu dari sudut pandang yang berbeda.

“Coba Kamu lihat Mindset ini dari sudut yang berbeda! Dengan keyakinan ini, artinya Kamu akan memimpin berdasarkan hati dan orang-orang di bawahmu tentu akan merasakan bahwa Kamu memimpinnya dengan Cinta. Dalam konteks yang berbeda jika hal ini Kamu terapkan pada klien-klien Kamu, hal ini akan menyisakan bekas mendalam karena Kamu melayani dengan hati. Tentu mereka yakin bahwa Kamu adalah yang terbaik dan mereka dengan senang hati akan mereferensikan namamu pada orang-orang lain.”

Dan ia pun menjawab “Nah, itu Ndrie! Yang sepertinya tidak ditangkap oleh Leaderku.”

“Nah pertanyaan berikutnya adalah jika Kamu masih memegang Outcome yang sama, dan sedang Kamu menghadapi masalah sekarang, apakah Sumberdayanya sudah mencukupi? Apakah Kamu memiliki orang yang siap di Model, tentu orang dengan Mindset serupa? Perhatikan dan pelajari, kemudian Model orang itu.”

Ia menjawab, “Ada, Ndrie!”

“Bagus lakukan sekarang!”

Tujuan haruslah tetap sama, yang diubah adalah Caranya atau Strateginya, dan selalu ada tujuan positif dari pilihan yang dibuat oleh setiap orang. Sahabat saya telah memilih Mindsetnya dan tentu saya harus menunjukkan tujuan positifnya dan memandang hal yang katanya “SALAH” dari sudut pandang yang berbeda sehingga ia menyadari bahwa yang ia pegang teguh selama ini memiliki makna yang baik dan tetap bermanfaat jika ditempatkan dalam konteks yang berbeda.

Jadi, kesimpulannya adalah memaknai ulang dari apa yang dimiliki. Dengan pemahaman yang berbeda proses pemaknaan ulang dapat dilakukan dengan baik. Tentu dalam proses Coaching, harus diikuti oleh tindakan.

Bagi Anda yang berurusan dengan banyak orang, teknik pemaknaan ulang ini merupakan teknik yang sangat ampuh dalam membantu mereka melihat masalahnya dan merasakan bahwa kemudian hal tersebut bukan lagi masalah. Menyelesaikan masalah tambah masalah...eh..tanpa masalah..hehehe..

Konon ada seorang suami mengeluhkan bahwa istrinya marah-marah lantaran sang suami tidak mau di cium oleh istrinya. Ternyata sang suami memegang keyakinan bahwa, “berciuman adalah pertukaran bakteri uniseksual dalam air liur.” Hal ini yang menyebabkan sang suami merasa jijik melakukannya.

Jika Anda adalah sang suami, saya akan mengajak anda melihat hal ini dari sudut pandang yang berbeda para ahli dibidangnya;

Ahli Fisika:
Ciuman adalah gaya tarik menarik antara dua mulut dimana jarak antara satu titik dan titik lain adalah nol.

Ahli Kimia:
Ciuman adalah reaksi akibat interaksi dari senyawa yang dikeluarkan dua hati.

Ahli Biologi:
Ciuman adalah menyatunya dua otot orbicularisoris dalam keadaan kontraksi.

Ahli Ekonomi:
Ciuman adalah sesuatu dimana permintaan lebih besar dari penawaran.

Ahli Elektro:
Ciuman adalah pertemuan antara ion positif dan negatif yang mengakibatkan arus lemah menjadi arus kuat.

Ahli Kedokteran:
Ciuman adalah proses pendiagnosisan fisik secara langsung yang mengakibatkan aliran darah ke organ reproduksi meningkat.

Ahli Psikologi:
Ciuman adalah proses penjiwaan terhadap pola pikir seseorang untuk mengetahui akan kenikmatan.

Ahli Senirupa:
Ciuman adalah sesuatu yang indah bila dinikmati bersama.

Ahli Ilmu Politik:
Ciuman adalah kemampuan untuk mentransformasi gesekan-gesekan konflik dari dua kelompok berbeda sehingga bisa menghasilkan hal positif (win-win solution).

Ahli Matematika:
Ciuman itu Gambling, sekarang mencium tinggal tunggu balasannya di tampar atau di balas cium.

Ahli Olahraga:
Ciuman adalah peregangan, pemanasan untuk olah raga yang lebih berat.

Hahahaha...tentu saja hal-hal diatas adalah guyon yang banyak terdapat dalam buku-buku humor yang kali ini saya kutip dari buku Super Great Memory, yang tentu seringkali guyon dibutuhkan dalam komunikasi.

Sekali lagi dilarang menghakimi orang lain dan lihat tujuan positif dibalik semua pilihan.

Jika Anda sudah merasa terprovokasi oleh tulisan ini, kirimkan DONASI berupa DOA yang dikirimkan ke REKENING SURGA milik saya... :)

Ku Tunda Flu Melanda

Sahabat, pernah menderita flu? Disaat Anda tidak memiliki waktu untuk beristirahat?

Ini terjadi beberapa hari lalu saat saya harus memberikan sebuah pelatihan di sebuah daerah. Pelatihan empat hari yang menyenangkan namun tanpa saya sadari cukup menguras tenaga. Walhasil daya tahan tubuh saya menurun dan ‘sang penjaga’ lengah. Dihari ke-tiga dalam ruang pelatihan, kepala rasanya pusing dan hidung tidak dapat diajak kompromi kecuali setelah ia berhasil melakukan aktifitas bersin yang bagi saya saat itu mengganggu. Well...not feeling good! Sangat tidak menyenangkan ketika di depan kelas, saya terlihat bersin-bersin dan jadi terlihat tidak bagus, kan kalau di foto?hehehe..

Hari itu tetap berjalan walau terseok-seok karena beberapa kali saya harus menahan bersin-bersin saat sedang memberikan instruksi-instruksi. Malamnya menjelang tidur, ritual berkomunikasi dengan diri sendiripun dilakukan.

Sesaat mata sudah mulai tertutup dan pikiran mulai melayang tenang namun masih tetap tersadar saya mengakses diri saya;

“Wahai tubuh, aku berterimakasih untuk apa yang telah kau lakukan untukku. Aku memohon maaf untuk apa yang telah kulakukan padamu dan tentunya itu tidak berkenan sehingga kau memberiku tanda bahwa aku harus menemuimu. Aku tahu, penyakit flu ini tanda darimu bahwa aku harus mengatur waktuku untuk beristirahat. Maafkan aku sekali lagi dan memohon untuk menunda tanda-tanda ini sampai kuselesaikan pelatihan ku. Setelah itu aku berjanji akan mengsitirahatkan tubuhku agar kau kembali seperti sedia kala.”

Selesai melakukan itu, saya hanya harus berkonsentrasi pada bagian-bagian tubuh yang memberikan tanda yaitu kepala dan hidung saya. Membayangkan serta merasakan ketika Flu tidak lagi saya derita. Dan saya pun terlelap.

Esok paginya saya terbangun dengan kondisi tanpa gejala flu. Wow!...”Ajaib? ah nggak juga tuh!” Menurut beberapa dokter yang pernah saya tanyakan, bahwa flu sering menyerang orang dengan daya tahan tubuh yang lemah. Orang yang terlalu lelah akan berpotensi besar terserang flu. Sugesti yang saya ucapkan menjelang tidur sangat bermanfaat bagi kesembuhan saya dari flu yang melanda. Tentu dengan beberapa alasan;

Pertama, saya lakukan ketika gelombang pikiran saya sudah sampai di alfa menjelang theta dan pada saat itu pikiran menjadi sangat kooporatif terhadap sugesti.

Kedua, Visualisasi pada bagian-bagian yang memberikan tanda atau gejala memberikan target pada pikiran, kondisi apa yang yang diinginkan setelah sugesti diberikan.

Ketiga, saya lakukan dengan penuh keyakinan. Konon (membacanya jangan terbalik-hehe...) keyakinan yang baik dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Hari ke-empat Flu tidak lagi saya derita dan saat ini saya sudah kembali di rumah tercinta, tapi...rasanya tubuh ini kembali memberikan tanda-tanda itu lagi...Hmmm sudah pukul 12.23 malam. Istirahat...ZzzZzzZzzZzz...

Saturday, June 5, 2010

Mental T’ai Chi (Provokasi Pikiran dengan Kelembutan)

T’ai Chi...kata ini tak asing lagi bagi kita semua walau masih banyak yang belum mengetahui sejatinya T’ai Chi, hmmm...termasuk saya. Berusaha mengenalinya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan untuk kebaikan tentu selalu dapat mengambil keuntungan darinya.

Chi dalam kata T’ai Chi berarti Energi dan T’ai sendiri berarti Paling Tinggi. Benar, karena T’ai Chi menggunakan energi alam yang di beri oleh Sang Maha Pencipta. Pastilah energi ini adalah yang tertinggi.

Energi dalam tubuh Anda pun dapat di manipulasi, dan energi tersebut pun berasal dari Yang Maha Pencipta. Mau tau caranya? Gampang....ikuti instruksi dari saya ya...

Latihan Bola Energi!

1.Gosok-gosokkan kedua telapak tangan Anda selama kira-kira 30 detik.
2.Rentangkan telapak tangan saling berhadapan dengan jarak 30 cm.
3.Perlahan dekatkan telapak tangan yang satu dengan yang lainnya, perlahan saja.
4.Anda akan merasa, semakin dekat kedua telapak tangan, selalu ada energi yang membatasi seperti magnet dengan dua kutub yang sama, saling menolak dan ada sedikit bagian yang lentur dan kenyal seperti bola karet. Ya..itu bola energinya.



Hubungan Hipnosis dengan T’ai Chi.

Sebetulnya saya masih mencari-cari hubungannya sih...hehe..Tapi seorang provokator, kan tidak boleh kehabisan akal apa lagi kehabisan semangat.

Sahabat, gerakan T’ai Chi yang tidak terputus, gerak akhir menjadi gerakan awal selanjutnya dan seterusnya menginspirasi saya dalam berkomunikasi menggunakan teknik-teknik hipnosis.

Gerakan yang lembut mengingatkan saya akan teknik hipnosis yang tidak kentara dan secara sadar dirasakan oleh teman bicara kita namun jangan ditanya keefektifannya. Dijamin mak nyus.

Yin dan Yang, nah ini yang saya paling suka. Hitam dan Putih yang biasanya menjadi asosiasi pertentangan dalam T’ai Chi diubah menjadi keselarasan. Ini kan salah satu prinsip hipnosis, Acceptance (Penerimaan)

T’ai Chi, dalam filmnya The T’ai Chi Master, menggunakan tenaga lawan untuk dimanfaatkan dengan mengembalikannya. Nah..lagi-lagi prinsip ini cocok dengan komunikasi menggunakan hipnosis. Accept then Utilize. Terima/Sadari kemudian Gunakan.

Teknik ini saya gunakan dalam memprovokasi dosen penguji tesis saya untuk memberikan nilai ‘A’ dan hasilnya memang ‘A’. Tentu memprovokasi dengan penuh Cinta.


Prinsip Pertama, Gerakan Akhir menjadi gerakan Awal.

Ini merupakan teknik visualisasi untuk membangkitkan kepercayaan diri. Saya membuat gambaran bagaimana akhir dari sidang Tesis saya. Tentu ‘Happy Ending’. Walaupun saya tidak tahu siapa dosen pengujinya, paling tidak saya tahu siapa yang diuji, ya saya sendiri. Baju apa yang saya kenakan, warnanya benar-benar saya buat nyata dalam visualisasi saya. Kenyaman mengenakannya menambah kepercayaan diri saya. Parfum yang saya pakai membuat suasana hati menjadi lebih berbunga. Padahal saat ini teman lainnya masih dag dig dug menunggu antrean. Saya bisa melihat bagaimana saya tersenyum puas dan para dosen penguji menjabat tangan saya erat serta mendengar mereka mengatakan, “Selamat!”

Memvisualisasikan mundur beberapa menit sebelumnya, saya terlihat sedang menjawab berbagai pertanyaan para penguji dengan penuh percaya diri. Pada saat saya menjawab, beberapa penguji manggut-manggut tanda setuju walaupun satu orang masih merengut...ah biar saja...hal ini tidak terasa seperti maut menjemput...hehe...

Mundur beberapa menit lagi, saya sedang melakukan presentasi menjelaskan apa yang ada dalam layar LCD dan dengan bangga menampilkan hasil karya sendiri dengan tampilan presentasi penuh warna dan warni. Saya dapat mendengar suara saya sendiri karena memang hanya saya yang berbicara dan mereka mendengarkan.

Mundur lagi beberapa menit, saya memasuki ruang sidang dengan percaya diri karena telah mempersiapkan segalanya termasuk pakaian rapi dan parfum yang wanginya membuat hepi. Mengucapkan salam pada para penguji dan menjabat tangan mereka seraya dalam hati mengucapkan kalimat, “Saya datang membawa hasil kerja saya untuk mendapatkan pelajaran lebih banyak dari Anda semua.” Kalimat ini bagai mantra bagi saya yang memposisikan bahwa apapun yang terjadi, saya masih belajar.

Setelah selesai, kini saatnya melakukan visualisasi dari awal sampai akhir dan saya menikmatinya dari potongan ke potongan film mental saya.


Prinsip Ke-Dua, Gerakan Lembut yang mempengaruhi.

Ini adalah tentang bahasa tubuh.. Senyum ramah tulus dan gagah berani menghadapi tantangan menunjukkan bahwa kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Memainkan mimik wajah, mengernyitkan dahi seolah sedang berpikir, tersenyum ketika ada informasi yang menggembirakan, menarik nafas panjang ketika ada sesuatu yang menegangkan. Pada saat dibutuhkan, saya melakukan senyuman ketika menjelaskan konsep tertentu dan mereka akan menangkap bahwa konsep ini menggembirakan dan patut diterima. Semua orang ingin bergembira, kan?

Mencondongkan badan kedepan untuk menunjukkan ketertarikan. Pada saat yang tepat ketika saya ingin para penguji tertarik pada konsep saya, saya mencondongkan badan saya pada orang yang saya tuju dan berbicara tentang konsep ini. Ia pun akan menangkap pesan bahwa konsep ini benar-benar menarik.

Mengunakan tangan kanan dan kiri. Menggerakkan tangan kanan setiap mengatakan konsep-konsep yang dipercaya benar dan menggerakan tangan kiri untuk konsep yang masih diragukan. Saat saya menginginkan persetujuan, saya menggerakkan tangan kanan saya.

Menunjuk mengarahkan tangan terbuka kearah penguji setiap kali mengucapkan kalimat penghargaan bahwa mereka yang di tua kan dan di ikuti. Ketika saya ingin mereka menghormati saya, saya dapat mengatakan sesuatu sambil menunjuk kearah diri saya sendiri. Mengubah posisi tubuh ketika berganti mendengarkan pertanyaan peguji berikutnya.

Wajah dan badan semua dihadapkan pada penguji. Menunjukkan saya penuh perhatian.

Dan bahasa tubuh ini benar-benar berperan sebagai ‘anchor’ alamiah dan dapat mengarahkan para penguji. Lakukan dengan sangat halus...lus...lus...lus...


Prinsip ke-Tiga Yin Yang, Keselarasan dan Harmoni.

Ada kalanya penguji menunjukkan otoritasnya sebagai penguji. Tenang dan itu bagian dari ujian. Terima dan gunakan bahasa tubuh diatas sesuai dengan yang Anda ingin bagaimana penguji tersebut diarahkan. Terima saja kritikannya dan bukan artinya menunjukkan ketidak berdayaan Anda, tetapi penerimaan Anda terhadap konsep-konsep lain diluar diri Anda. Ketika saatnya anda bicara, gunakan lagi bahasa tubuh yang mengarahkan pada penerimaannya.


Prinsip ke-Empat..Sadari dan Gunakan.

Ini teknik yang T’ai Chi banget. Gunakan kata-katanya untuk menjawab pertanyaannya dan kita mendapatkan keuntungan darinya.

Penguji: “Wah..kalau begini, Anda tidak dapat menjelaskan dengan baik pada orang awam yang membaca tulisan Anda ini.”

Andrie: “Wah..begitu ya, Pak? Penjelasan itu sebetulnya tersebar dibeberapa halaman jika orang tersebut teliti dalam membaca dan saya bersedia membuat revisinya menjadi lebih jelas.”

Pertama yang saya lakukan adalah ngeles mode on dan saya berani lakukan itu karena saya tahu tulisan saya sendiri. Tentu sebelum itu saya menerima sarannya dengan ekspresi, “Wah..begitu ya, Pak?”. Kemudian saya lanjutkan dengan menunjukkan bahwa saya menerima sarannya.

Yang menarik adalah, seorang penguji yang dari awal ngotot untuk terus mencari dan mencari dimana saya bisa menyerah, diakhir sidang ketika berjabat tangan, ia mengatakan, “Sebetulnya Tesis ini MENARIK, tapi tetap harus direvisi.” Saya menjawab, “Baik pak, itu pasti dan Anda akan melihat revisinya seperti apa yang saya pelajari dikelas ini dari Anda.”

Bagaimanapun, saya lebih tahu tulisan saya keteimbang para penguji. Ketika harus berdebat, bisa jadi saya menang dalam perdebatan itu namun bisa dipastikan saya kalah dalam penilaian. Saat itu saya butuh mengetahui seberapa baik komunikasi saya. Dan di akhir, nilai Tesis saya benar-benar MENARIK...’A’ dan saya lulus dengan pujian.

Sahabat...tidak ada hasil yang instan. Teknik diatas adalah teknik komunikasi membawakan materi yang sudah Anda siapkan. Ketika Anda datang tanpa persiapan, itu sama saja bunuh diri.

Sun Tzu mengatakan, “Ketika Anda melakukan mempersiapkan, Anda telah memenangkan separuh peperangan.” Dan sisanya adalah teknik komunikasi Anda.

Saturday, May 29, 2010

Humor, Metafora Ampuh Dalam Hipnoterapi

Apa hubungan Humor, Metafora, dan Hipnoterapi? Jawabannya, “Banyak!”

Seringkali kita ‘tersihir’ oleh guyonan yang digunakan dalam konteks yang berbeda-beda. Para peserta merasa waktu tidak terasa ketika, seorang trainer menggunakan humor dalam pelatihannya. Seorang kekasih selalu merasa bahagia didekat pasangannya yang selalu menyisipkan humor dalam banyak kesempatan. Persahabatan yang sangat toleran dengan guyonan didalamnya, serta bagaimana film juga iklan televisi menyampaikan banyak pesan yang langsung menancap dalam pikiran melalui humor.

Metafora, seperti yang Anda ketahui, memberikan perbandingan atau analogi aspek yang satu dengan lainnya yang sejenis. Cerita-cerita kebijaksanaan negeri antah berantah selalu membuat kita berpikir dan belajar. Fabel, dongeng binatang, dengan cepat diserap pikiran anak-anak. Cerita nakalnya si Kancil yang suka mencuri, pada masa lalu hal ini diceritakan oleh orang tua kita dan sampai sekarang masih teringat dan bisa dengan jelas membayangkan bagaimana si Kancil melakukan aksinya dan mendapat hukuman dari Pak Tani. Walaupun cerita ini adalah sebuah kesalahan, orangtua dulu tidak menyadarinya. Jika hari ini banyak terjadi pencurian dan korupsi, bisa jadi cerita si Kancil memberikan kontribusi yang besar. Maka dari itu saya tidak pernah mendongengkan hal ini pada anak saya.

Hipnoterapi, yang ini, juga Anda sudah paham betul terapi yang menggunakan teknik-teknik hipnosis. Yang menarik dengan menggunakan humor dalam hipnoterapi, klien tidak perlu di induksi secara formal, menutup mata dan melakukan visualisasi dan menggunakan seluruh inderanya untuk mewujudkan apa yang kita sugestikan dalam pikirannya. Dengan humor, seseorang sangat mudah keluar masuk kondisi hipnosis. Sekarang bayangkan ketika Anda tertawa karena sebuah cerita lucu, Anda tidak mampu memikirkan hal lain kecuali berkonsentrasi para cerita tersebut dan kelucuannya. Artinya Anda baru saja masuk dalam kondisi hipnosis.

Lalu apa pentingnya tertawa padahal dalam ajaran agama, tertawa hanya boleh kecil-kecilan saja. "Janganlah kalian banyak tertawa, sebab banyak tertawa menyebabkan hati menjadi mati". Itu sangatlah benar…ketika tertawa ini ditujukan untuk mentertawakan orang lain maka kepekaan sosial kita akan mati. Guyonan di TV saat ini masih banyak yang modelnya seperti itu dan ini memang berbahaya, tetapi ada beberapa juga yang sangat menghibur dan memberikan pelajaran, dan pendapat saya, tertawa yang memberikan pelajaran sama menariknya dengan mendapatkan pelajaran dengan cara apapun. “…dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,…”(An Najm:43)

Ketika Tuhan Menciptakan, tentu banyak Manfaat yang dapat digunakan oleh manusia. Dikutip dari kosmo.vivanews.com, secara medis tertawa yang merupakan ekspresi kegembiraan memiliki efek penyembuhan. Tertawa memicu produksi dopamin dalam otak dan menimbulkan perasaan bahagia.Tertawa melibatkan 15 otot wajah yang berkontraksi dan meningkatkan aliran darah di wajah sehingga membuat wajah menjadi lebih kencang dan merona serta memancarkan cahaya. Tertawa juga memicu keluarnya air mata, dan hal ini akan mengurangi tingkat stres.Terbahak-bahak menguatkan diafragma dan mempercepat aliran oksigen ke paru-paru. Bagi penderita diabetes tertawa juga sangatlah penting, tertawa dapat mempertahankan kadar gula darah. Bahkan tertawa dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan toleransi terhadap rasa sakit dan bagi orang-orang yang menginginkan tubuhnya tetap ramping, Tertawalah, Sekarang!

Kembali dari Kuala Lumpur dilanjutkan keesokan harinya dengan Pelatihan yang sudah dinanti bersama Kang Asep Haerul Gani, Ericksonian, Advenced Hypnotherapy membuat lebih menyadari ketika humor dimasukkan dalam hipnotherapi. Kamis lalu, seorang sahabat mengatakan nafasnya terasa pendek-pendek dan sesak. Ketika ditanya apakah ini sering terjadi, ia mengatakan beberapa kali saat ia merasa sangat lelah. Yang menarik adalah ia tidak dapat mengontrol gerak reflek tubuhnya, mirip seperti orang yang tersengat aliran listrik, gerakan kejut-kejut.

Tersenyum saya melihatnya dan ia berkata juga sambil tertawa, “Mas Andrie, jangan ketawain aku dong…gak enak nih”

“Lho siapa yang ketawa, ini senyum…! Sini, saya bantu!” Jawab saya dan berpikir saya dapat membantunya. Induksi formal saya lakukan dan membawanya pada saat-saat yang membahagiakan dimasa lalu. Ia pun terlihat sedang menikmatinya namun gerak refleks nya tetap tidak bisa dikendalikan walau sudah berada dalam kondisi hipnosis. Bahkan ketika kepalanya harus bersandar, gerak refleksnya itu membuat kepalanya terasa sangat sakit…dan masih dalam kondisi hipnosis itu ia menangis…waaaaaah…saya panik juga..hehe…

“Sakit sekali ya, Din?

“Iya Mas, sakit sekali.” Dina, bukan nama sebenarnya, menjawab.

Perlahan saya membawanya kembali dari kondisi hipnosis atau terminasi dan mengajarkan konsep sakit dan ikhlas.

“Ketika ikhlas di lakukan pada saat sakit, tentu kamu bisa mengontrol rasa sakit serta gerakan refleks itu.”

Dalam pencarian teknik selanjutnya, saya penasaran untuk mencoba humor dalam terapi dengan menggunakan cerita lucu, ini lah yang saya ceritakan,

“Kamu tahu, pernah ada cerita di suatu tempat di Amerika sana. Sepasang kakek nenek sedang menikmati minumannya disebuah bar. Pembicaraan mereka tampak sangat ceria dengan beberapa kali si kakek tersenyum dan menyentuh si nenek genit. Hal ini membuat seorang pemuda yang dari tadi memperhatikan mereka menjadi penasaran dan duduk mendekat di bar di samping si nenek agar ia dapat mendengar percakapan mereka.

‘Nek…masih ingat dulu waktu kita SMA’ (suara kakek-kakek) sambil mengusap-usap tangan si nenek.

‘iiih kakek genit ah..ingat apa an sih?’ (dengan suara nenek-nenek yang tidak kalah genitnya)

Makin penasaranlah sang pemuda disebelah nenek itu…sambil meminum dari gelasnya ia kembali mendengarkan percakapan mereka.

‘Itu lho nek, dibelakang bar ini sepulang sekolah. Di pagar belakang yang sepi.”

‘Iiiih kakek…apa an sih…itu kan waktu kita masih muda…dan kita melakukannya juga sangat singkat kan…tak lebih dari 15 menit’ (si nenek terkekeh)

Pemuda tadi semakin kaget dan refleks dia tenggak minuman di gelasnya habis, mungkin ia melakukan itu karena nafas nya menjadi pendek-pendek karena percakapan si kakek nenek.

‘Nek..gimana kalau kita lakukan lagi?”

‘Hah apa? Iiih…buat apa sih Kek, kalau kita mau kan bisa melakukannya di tempat yang lebih sepi dan tidak satu pun orang melihat, dikamar kita.’

Entah menggunakan jurus apa, si kakek berhasil mengendalikan pikiran si nenek untuk melakukannya kembali di pagar belakang bar itu…yah…hanya pemuda itu yang tahu…dan bukan Saya juga Kamu. Dengan hati-hati, pemuda itu mengikuti dari belakang tanpa diketahui.Perlahan mereka menanggalkan pakaian dan mereka melakukannya dengan posisi berdiri. Kakek dan nenek itu berpegangan pada pagar itu dan seketika melakukan gerakan-gerakan yang sangat cepat.

Wow…pikir si pemuda itu…’ini Aki Nini dah tua gerakannya masih mantab…bagaimana mereka bisa melakukan itu?’

Pemuda itu pun makin deg-degan nafasnya semakin pendek-pendek…5 menit berlalu, pemuda itu tetap menunggu, 10 menit telah lewat masih saja ia melihat, 15 menit terlampaui berpikir dalam hati…

’Wuiiih hebat sekali padahal waktu muda tidak lebih dari 15 menit.’

30 menit mereka masih bertahan dengan gerakan-gerakan cepatnya. 1 jam…..dan gerakan itu terhenti kemudian keduanya terkapar lemas. Pemuda ini sangat penasaran, yang tadinya hanya ingin mengetahui apa yang akan mereka lakukan, sekarang bahkan ia ingin mengetahui bagaimana mereka melakukannya.

Tanpa ragu dan malu pemuda itu mendekati pasangan yang terkapar yang nafasnya pun masih terengah-engah dan bertanya,

‘Kek, Anda hebat sekali. Bagaimana Anda melakukan itu hingga bertahan sampai satu jam?’

Si kakek menjawab dengan marahnya, ‘Kurang ajar, siapa yang pasang listrik di pagar itu, gua kesetrum sampai satu jam.’
(Dina tertawa terbahak dan terkekeh mendengar akhirnya demikian…hehe seperti si nenek)

Hahaha…ternyata gerakan cepat itu adalah karena mereka berdua tersengat aliran listrik di pagar yang kala itu tidak pernah ada dan artinnya kakek dan nenek itu tidak melakukan apa-apa kecuali aliran listrik yang mereka terima dan dapat menahannya.

Jadi, Dina, segala sesuatu yang ada dalam diri kita, kita lah yang mengendalikannya.”

Selesai bercerita, sebelum meninggalkannya untuk mengisi kelas berikutnya saya pun bertanya, “Gimana sekarang?

“Sudah berkurang, Mas dan Masih ada sedikit rasa sakitnya.”

“Baik, kalau masih sakit istirahat aja, gak usah ikut ke kelas.” Dina, saat itu adalah fasilitator di kelas saya. Dan saat fasilitasi tiba, ia datang dan menghampiri saya seraya mengatakan,

“Mas, dah sembuh sakit kepalanya, makasih ya.” Dan terlihat oleh saya bahwa gerakan kejut-kejut refleksnya serta nafas pendek-pendeknya sudah tidak ada lagi…wah..benar-benar cerita yang bermanfaat walaupun agak-agak…hehe

Sahabat…bukan cuma itu, beberapa jam sebelumnya cerita yang sama saya gunakan untuk kasus yang berbeda. Sahabat sekaligus klien saya, Kim-Kim, masih ingat? Ia bertanya,

“Ndrie, banyak teman-teman saya mengatakan kalau mau sukses cara bicaranya harus begini, cara bersikap harus begitu dan lain sebagainya.”

“Lho, kamu nyaman dengan gaya kamu, gak? Dengan gaya yang sekarang ini kamu yakin bisa sukses, gak? Ketika jawabannya YA, ya sudah lakukan saja yang seperti sekarang karena apa yang terlihat belum tentu seperti kejadian yang sebenarnya.”

Saya bercerita tentang apa yang di lihat pemuda tadi tidak menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi.

Kim-Kim pun telah mengembalikan kepercayaan dirinya untuk menjadi diri sendiri ditandai dengan senyum lepas.

Seandainya lebih banyak humor, tentu lebih banyak orang yang bahagia.

Tuesday, May 25, 2010

Pil Anti-Malas itu bernama Paradoxical (Ordeal Therapy)

Pernah merasa Malas? Atau memiliki seseorang yang harus di motivasi untuk keluar dari kemalasannya? Apa yang Anda biasanya lakukan? Masih cara yang itu-itu saja? Teknik berikut bisa menjadi tambahan buat Anda, Sahabat, agar memiliki banyak cara dan lebih fleksibel untuk menghadapi berbagai macam orang dalam konteks yang berbeda-beda.

Beberapa kali, untuk menyemangati orang lain, kita selalu ‘membacakan’ daftar kebaikan yang diperoleh jika ia melakukan apa yang kita motivasikan. Dan sering kali ketika hal itu tidak ‘mempan’ malah membuat kita bersungut-sungut kesal karena kita merasa orang tersebut benar-benar tidak memahami mana yang baik dan mana yang buruk. Jika itu terjadi pada Anda, sebagai seorang yang harus memotivasi maka sedari awal yang harus kita sadari adalah kita hanya harus memprovokasi...ya Provokasi...Anda tidak salah baca. Dan itu mengapa saya lebih suka disebut sebagai ‘Mind Provocator’ dari pada ‘Mind Motivator’

Menjadi Provokator jauh lebih mudah karena melakukan sesuatu sesuai dengan yang di suka dan jika tidak berhasil...ya tidak mengapa...cari orang lain yang ’bersedia’ diprovokasi..hehe..Masih bingung, toh??Hmmm...tidak mengapa Anda bingung sekarang, karena dengan melanjutkan pembicaraan ini dan mencoba untuk membayangkan apa yang sedang terjadi, Anda sesaat lagi akan merasa menjadi ‘Provokator Pikiran’ yang Handal.

Pak RH. Wiwoho, Guru Virtual saya – semoga suatu saat nanti saya bisa berguru padanya secara langsung, dalam bukunya bercerita bahwa pernah suatu ketika seorang temannya menghubungi melalui telepon. Saat itu, Pak Wiwoho masih sedang berada dalam workshopnya jauh dari tempat teman yang meneleponnya berada. Dalam percakapan yang singkat itu, temannya mengatakan bahwa ia akan melakukan bunuh diri karena berat beban masalah hidupnya dan merasa hidupnya sudah tidak berarti. Sahabat, Anda tahu bagaimana respon yang diberikan pada temannya itu?

“Baiklah, kalau memang hidupmu sudah tidak berarti, kamu bunuh diri saja! Pertanyaannya apakah kamu tahu cara bunuh diri yang menyenangkan? Dan tidak meninggalkan rasa sakit?”

Temannya menjawab, ”Tidak..saya tidak tahu.”

”Kalau begitu tunggu saya kembali dan saya akan beritahu, 5 hari lagi saya kembali dan kita bertemu ditempat yang kamu suka.” Pak Wiwoho menutup percakapan.

Apa yang terjadi kemudian? Temannya tetap menunggu dan mereka bertemu ditempat yang menyenangkan bagi temannya itu. Bunuh Dirinya? Tidak jadi.

Saya melakukan hal yang sama untuk menenangkan anak saya dari tangisannya. Tangisan anak pada dasarnya adalah baik, selain dapat membersihkan bola matanya ,air mata adalah cairan pembersih alami bagi mata, menangis juga dapat melatih kepekan emosional. Memang ada kalanya menangis tidak diperlukan dan saat itu lah saya mengatakan pada anak saya,

”Fan kamu bisa terus menangis dan bahkan lebih keras dari ini. Untuk mengekspresikan ’kesedihan’ kamu, suara tangisan ini masih kurang, lebih keras lagi bahkan kalau kamu bisa, sampai para tetangga kita mendengarnya dan berdatangan menanyakan apa yang terjadi dan Bapak tinggal mengatakan pada mereka bahwa kamu menangisi sesuatu yang seharusnya tidak perlu ditangisi. Bapak akan hitung sampai 3 (tiga) dan setiap hitungan, kamu harus menangis lebih keras. Satu...Dua...Tiga...!”

Ternyata setiap hitungan, ia malah menurunkan intensitas tangisannya dan kemudian menghentikannya. Dan sebagai orang tua yang bertanggung jawab, tentu Anda harus melakukan upaya tindak lanjut setelah berhasi menghentikan tangisannya. Pada saat ini sugesti pada Anak sangat lah manjur karena baru saja ia menuruti apa yang Anda inginkan. Bahaslah akar permasalahannya dengan bahasa Cinta tentunya tanpa sedikitpun menyalahkan anak dan tutup dengan pelukan penuh cinta. Itulah saat dimana Anda mengunci sugesti Anda, kapan pun Anda memeluknya, ia akan mengikuti kata-kata Anda.

Hal serupa saya lakukan pada Sahabat ditempat saya berkantor. Beberapa kali ia meminta saya untuk menulis kalimat-kalimat motivasi dalam wall Facebook-nya. Entah karena permintaannya tidak ekologis bagi saya, sebagai seorang Provokator Pikiran-bukan-Motivator Pikiran, saya tidak menulis apapun sampai suatu hari minggu ia menuliskan statusnya demikian,

”males mandi males ngapa2in...butuh pil anti malas nih!”

dan saya mengomentarinya dengan,

”Wah males mandi kan bagus...pertama...gak perlu buang air bak...dan biarkan saja bak menjadi licin dan berlumut dan tumbuh jentik-jentik penyakit dan lumut karena tidak ada sirkulasi air. Dan kasihan, kan badan yang sudah nyaman bermalas-malasan harus terkena air yang dingin. Paling-paling risikonya Cuma, badan menjadi lebih lengket dan aromanya sedikit...wuiiiih...asyik...walau kata orang sedikit mengganggu...toh pacarmu sudah paham betul dan dapat menikmati baunya...tumbuh sedikit jamur dikulit tidak mengapa...bahkan menambah variasi warna kulit, kan...Gatal?nah itu yang disuka...jadi ada kegiatan dan akhirnya harus pergi ke dokter kulit untuk menghentikannya...Mari kita MALAS MANDI!!!”

Saya sadar betul kalimat-kalimat saya di atas sangat provokatif baginya. Sebagai seseorang yang pernah menjadi seorang model kebaya untuk sebuah tabloid Ibu Kota, tentu ia akan sangat memperhatikan kesehatan, khususnya kesehatan kulitnya. Hari Senin saat kami berjumpa, ia pun berkata, ”Mas Andrie!!!...Selesai baca COMMENT mu, aku langsung MANDI!!!

Hehehe...ia benar-benar telah terprovokasi.

Hisap Habis (gaya Lord of The Rings) dan Berbahagialah!Share

Masih ingat dengan apa yang pernah kita bicarakan tentang “Sabotase pikiran, Hembuskan saja!”? Setiap detik otak kita memproses ribuan bahkan ratusan ribu informasi. Tidak sedikit dari potongan informasi tersebut yang berisi program negatif. Dari pada pikiran kita terjangkit virus pikiran negatif, sadari dan hembuskan virus tersebut keluar dan buang ke alam semesta nun jauh disana sehingga tak satu orang pun dapat menggapainya.

Silakan baca note saya sebelumnya untuk mengingat apa yang telah kita bahas atau silakan kunjungi www.andrie-setiawan.blogspot.com.

Sahabat, dunia ini penuh dengan keseimbangan, bukan? Bahasa kerennya, ketika saya belajar ekonomi, Equilibrium-Keseimbangan kondisi Intelektual dan Emosional. Kadang naik dan kadang turun, kadang putih kadang hitam, kadang senang kadang sedih.

Ketika kita sedang bersedih...seringkali karena kita lupa bahwa kita bisa berbahagia.Ketika tidak tahu bagaimana cara berbahagia seringkali karena kita lupa bahwa kita sudah bahagia...memiliki sahabat untuk berbagi adalah kebahagiaan.Ingat dan berbahagialah!

Nah, dari prinsip berbagi inilah kita dapat selalu berbahagia. Sahabat, tentu masih ingat bahwa antusiasme itu menular? Masih ingat, kan? Hmm..aha..Bagus Anda masih ingat. Ketika bersama seseorang yang sangat menginspirasi, berbahagia ,dan membahagiakan seringkali kita ikut hanyut didalamnya. Namun setelah beberapa kita berpisah dengan orang tersebut, terlebih mendapat beberapa sabotase pikiran, antusiasme yang tinggi berubah menjadi sangat rendah bahkan menghilang dan berganti menjadi kelesuan. Wah...bisa gawat kalau begini, padahal bahan bakar penggerak mesin dalam tubuh ini adalah antusiasme.

Mulai saat ini Anda dapat menarik kebahagian yang orang lain rasakan menjadi juga milik Anda. Bagi Anda penggemar jenis film seperti Lord of The Rings, Harry Potter, dan bahkan Scooby-Doo, tentu Anda masih ingat adegan sang kekuatan gelap menghisap roh dari orang-orang yang menjadi target sehingga roh tersebut dapat digunakan untuk memperkuat sang ‘kekuatan gelap’. Masih ingat adegan itu? Hah apa? Tidak pernah nonton adegan itu? Ya sudah, bagi yang belum pernah menontonnya, silahkan bayangkan bagaimana hal itu terjadi.

Yang menarik adalah, kita akan melakukan hal yang sama tetapi kita adalah ‘Jagoan’-nya. Sebagai jagoan tentu tetap membutuhkan kekuatan dan semangat dari orang-orang yang Luar Biasa. Dan yang akan kita hisap adalah semangat, antusiasme, dan kebahagiaan orang-orang itu. Yang Hebat adalah, setelah Anda menghisap ‘habis’, bukannya semangat, antusiasme, dan kebahagiaan orang-orang itu habis tetapi bahkan bertambah berlipat-lipat. Ini yang namanya sinergi antusiasme, semakin digunakan, semakin besar.

Wah....sudah..sudah...cukup pre-induction nya, yang penting semua sudah paham apa yang kita mau hisap...hehe..ada pertanyaan?Silakan tunjuk tangan! Baiklah saya tidak melihat ada yang tunjuk tangan, kalau begitu kita lanjut dengan bagaimana melakukannya.

Pertama, Anda sekarang sedang bersamanya...senang sekali dan wow benar-benar terlihat bahagia dan membahagiakan. Tentu muncul keinginan untuk merasakan kebahagiaan yang sama.

Kedua, Anda harus teliti apakah kebahagiaan itu pas bagi Anda, caranya...biarkan diri Anda keluar dari tubuh Anda dan segera masuklah kedalam tubuhnya. Bagaimana rasanya? Nyaman? Jika ya, lanjutkan dan saat ini Anda memasuki pikirannya dan tahu apa yang sedang ia pikirkan dengan kebahagiaan yang sedang ia tunjukkan. Apakah pikirannya sesuai dengan Anda, kesimpulannya apakah kebahagiaan itu cocok bagi Anda, alias kompatibel?hehe...kayak komputer ya?

Jelas, kompatibilitas diperlukan karena Anda sedang mencari program yang memberdayakan dan program tersebut haruslah benar-benar sesuai dengan diri Anda, dalam NLP kita sebut Ekologis. Jika tidak sesuai, segera keluar dari tubuh itu dan tidak perlu dilanjutkan. Installation Aborts!!

Ketiga, hanya jika kebahagiaan orang tersebut Ekologis...

“Ndrie sebentar, mau tanya, Maksudnya ekologis dalam konteks ini tolong diperjelas?!” Oho...baiklah....Sahabat...Ada orang yang bahagia karena kebahagiaan orang lain dan ada yang bahagia karena kesulitan orang lain. Mana yang lebih sesuai bagi Anda? Jika sesuai dengan alasan pertama, tentu Anda tidak akan menghisap kebahagiaan dari orang yang saat itu berbahagia karena kesulitan orang lain, kan? Sekali Anda melakukannya, saya jamin Anda bahagia sesaat dan kemudian hari-hari Anda akan dihabiskan dengan pusing-pusing kepala. Itu artinya Program yang Anda install ‘Crash’. Sudah jelas,kan yang dimaksud ekologis? Sesuai dengan program dasar pikiran Anda.

Kita lanjut, ketiga, jika sudah ekologis, segera keluar dari tubuhnya dan kembali ketubuh Anda. Perhatikan orang itu sekali lagi, siap-siap untuk melakukan aksi yang sama seperti dalam film Lord of The Rings. Lihatlah energi kebahagian yang ada dalam diri orang tersebut perhatikan warnanya dan warna itu memenuhi tubuhnya dai ujung kaki sampai ujung rambutnya. Sahabat, warnanya bisa bermacam-macam, terserah yang Anda suka.

Keempat, Hisaaaaaaap Sekaraaaaaang! Perhatikan warna energi dalam tubuh orang tersebut yang terus bergerak keatas menuju tenggorokannya sehingga mulai dari ujung kakinya warna tersebut menghilang bergerak keatas dan melalui lubang yang ada di bagian kepalanya warna tersebut keluar menuju Anda. Silakan menghisapnya menggunakan Hidung saja karena menghisap menggunakan Mulut tidak disarankan dalam kesehatan.

Kelima, siapkan bagian dalam tubuh Anda untuk menyimpan energi tersebut. Saya lebih suka menyimpannya dalam dada, silakan Anda bebas memilih. Bayangkan energi tersebut masuk memenuhi tempat penyimpanan dalam tubuh Anda. Sahabat, tempat ini adalah semacam tempat penyimpanan energi yang suatu saat energi tersebut Anda butuhkan, Anda dapat mengaksesnya dengan mudah. Anda harus membuat kuncinya agar mudah dibuka ketika dibutuhkan

Keenam, Buat Kuncinya! Begitu seluruh energi sudah terkumpul, saya akan merasakan kembali sensasinya sampai yang paling puncaknya dan mengetuk-ngetuk dada saya tiga kali sambil mengucapkan ‘Assalamualaikum’ dan rasakan apakah energi tersbut kembali saya rasakan. Jika Ya, saya sudah berhasil membuat kuncinya. Anda dapat melakukannya dengan meberikan tekanan jari pada bagian tubuh tempat penyimpanan atau bahkan mencubitnya dan rasakan apakah energi kebahagiaan tersebut kembali hadir. Jika Ya, selamat Anda berhasil.

Ketujuh dan terakhir, Pikirkan sesuatu yang benar-benar berbeda emosinya dari yang baru saja kita rasakan tadi. Anda bisa berhitung 1 sampai dengan 10, atau sekedar melihat-lihat keadaan sekeliling, dan jangan memikirkan saya..hehe, mungkin Anda akan menjawab...”wueee narsis!” Tak apalah narsis dari pada najis...hehe.. Dan gunakan lagi“kunci” yang baru saja Anda buat tadi dan rasakan apakah perasaan bahagianya kembali hadir, jika Ya...Bagus...dan latihlah berulang kali sehingga Anda terampil menggunakan kunci ini.

Sahabat, ini adalah prinsip dari berbagi, berbagi kebaikan. Dan ini juga akan melatih empati kita serta kemampuan berkomunikasi dengan diri sendiri. Hipnosis pada dasarnya adalah hanya komunikasi. Dan jika dirasakan bermanfaat, silakan Anda sebar tulisan ini dan undang sahabat-sahabat Anda untuk mengunjungi www.andrie-setiawan.blogspot.com.

Saturday, May 8, 2010

Mau Tambah Semangat…? Sentuh (itunya)…!

Guru-guru saya berpesan bahwa hipnosis adalah ilmu komunikasi dan berkomunikasi adalah seni. Ketika Anda telah menguasai prinsip-prinsip dasar hipnosis, Anda dapat memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan Anda. Seperti barang-barang disekitar Anda misalnya, Sepatu atau sandal yang Anda pakai sekarang, tujuan utamanya adalah untuk melindungi kaki Anda. Fungsi lain adalah untuk memenuhi kebutuhan gaya, maka Anda memilih sepatu atau Sandal yang bukan hanya nyaman dipakai tetapi juga memiliki gengsi yang tinggi. Coba pikirkan fungsi lainnya, sekarang....ya....benar...masih banyak sekali fungsi sepatu dan sandal, satu yang bisa saya baca dari pikiran Anda adalah utnuk melempar Anjing yang mengancam dihadapan Anda...hehehe...

Tiga kata kunci yang saya pegang sebagai seorang terapis, coach, dan penyemangat, Sadari, Terima dan Gunakan. Seperti prinsip Sandal dan Sepatu tadi, saya memahami prinsip dasar hipnosis dan hipnoterapi dan saya menggunakannya untuk kepentingan pribadi khususnya. Ketika beberapa sahabat meminta bantuan menggunakan hipnosis untuk dirinya, tentu akan saya layani selama hal tersebut mungkin dilakukan, dan Anda tahu bahwa seringkali saya menggunakan teknik-teknik yang selalu berbeda untuk setiap orang.

Ini seperti yang kita sepakati diawal, bukan? Bahwa hipnosis adalah seni komunikasi dan sebuah seni dapat dinikmati dengan cara yang berbeda oleh setiap orang yang menikmatinya. Prinsipnya ‘Here and Now’. Artinya apa yang ada disekitar kita saat ini yang bisa dimanfaatkan. Mirip-mirip dengan film Jackie Chan yang selalu memanfaatkan barang-barang disekitarnya saat itu untuk memenangi pertarungan. Menurut guru saya lainnya, Bruce Lee, jika dua orang bertarung yang satu menggunakan pisau dan yang lainnya tangan kosong, lebih dimungkinkan yang menggunakan tangan kosong memenangkan pertarungan. Petarung yang menggunakan pisau sudah dikunci kreatifitasnya dan hanya ‘harus’ menggunakan pisaunya sedang yang bertangan kosong dapat menggunakan apa saja yang tersedia disekelilingnya saat itu.

Pesan ini saya sering sampaikan pada para tenaga penjual yang harus menggunakan kreatifitasnya dalam melakukan setiap tahap penjualan tak luput juga saya sampaikan pada sahabat-sahabat trainer yang saya kenal. Here and Now! Kreatiflah dengan menggunakan sumberdaya yang dimiliki. Ya tentu saja mereka harus melakukan persiapan sebelum melakukan aktifitasnya.

Lalu bagaimana saya menggunakan prinsip Here and Now ini? Beberapa sahabat yang pernah datang pada saya tentu paling tidak melihat, jika tidak menyadari, saya menggunakan apa saja seperti botol minum air mineral, handphone, kursi, kertas, telapak tangan, dan lainnya ketika harus membantu menetralisir perasaan-perasaan negatif dalam pikiran mereka. Gunakan saja semuanya yang penting bermanfaat.

Seorang sahabat Trainer, datang pada saya dan meminta saya untuk menyemangatinya sebelum ia masuk kelasnya. Sahabat, seperti yang kita ketahui bersama bahwa semangat haruslah dijaga agar tetap tinggi. Awalnya saya menolak karena saya yakin ia dapat mengatasinya sendiri menimbang beberapa teknik pembangkit semangat telah saya beri dan ia sendiri adalah seorang Certified Hypnotist, jadi saya anggap permintaan itu tidak sungguhan. Beberapa menit sebelum masuk kelas, ia mengatakan hal yang sama dengan tampang yang benar-benar serius bahwa ia membutuhkan bantuan untuk disemangati.

“Mas Andrie...! Gimana nih...? Ayo dong kasih semangat?” Katanya.

“Hah!! Serius nih Ida?” Begitu saya menanggapinya. “Ya udah, Ayo sini!”

Saya memintanya duduk dekat saya dan bertanya semangat seperti apa yang ia butuhkan. Tentu saja dilanjutkan dengan bertanya tentang sumberdaya yang ia miliki.

“Nah sekarang kasih tahu saya, apa yang biasanya membuat kamu semangat?”

“PACARA...N!” Ia menjawabnya spontan setengah teriak dan membuat saya kaget.

Wow..walaupun sepertinya jujur tapi saya menjadi binggung sesaat...teknik apa yang saya akan gunakan....”waduh...” Tidak memakan waktu lama untuk berpikir dan saya melanjutkan..

“Bagus...paling tidak kamu pernah semangat, Sekarang pandangi (bayangkan) lagi pacarmu itu...dari ujung rambut sampai ujung kaki.” Perintah saya.

“Perlu tutup mata gak nih, Mas?” Tanyanya.

“Terserah..mau tutup atau buka bebas, lagi pula kamu sudah terlatih untuk membayangkan hal itu baik dengan mata tertutup maupun terbuka.”

Terlihat sambil senyum-senyum matanya sedang mengakses bayangan yang diinginkan.

“Hehe...udah, Mas.”

“Bagus..”

“Sekarang pandangi lagi dan jawab pertanyaan saya...ketika memandanginya kamu jadi semangat, adakah bagian dari tubuhnya yang paling kamu suka? Dan jangan katakan pada saya..hehe..”

“Hehe...yang bener nih, Mas? Ada, dan saya sudah melihatnya, Mas.”

“Saya juga gak tahu gimana, kita lihat saja kamu bisa lebih semangat dengan MENYENTUHNYA...Sentuh sekarang.”

Sambil senyum dan sedikit tertawa Ida melakukannya.

“Udah, Mas!”

“Baik...pertahankan rasanya...tarik nafas panjang....relaks....sekali lagi pertahankan rasa semangatnya dan sekarang bayangkan ruang kelasmu penuh dengan peserta dan masuklah kedalam kelas tersebut dengan perasaan semangat ini, sekarang....Dan semua peserta menjadi terlihat semangat begitu kamu menebarkan semangatmu pada mereka dan ini yang menjaga semangatmu sampai kelasmu selesai. Bagus....begitu kamu ingin mengisi semangatmu kembali...yang kamu harus lakukan adalah menarik nafas panjang dan panggil kembali rasa ini.

“SELESAI!”

Lagi-lagi ia senyum dan sedikit nyengir-nyengir seraya mengucapkan, “Terimakasih, Mas!”

“Eh...terimakasih doang? Bayar di kasir!...hehe..” Saya berseloroh.

Hari sudah sore dan trainingnya pun sudah selesai, saya tanya tentang kelasnya tadi dan ia menjawab bahwa ia dapat mempertahankan semangatnya dan merasakan kelasnya menyenangkan.

“Emang kamu sentuh apanya?” Pertanyaan iseng saya mulai muncul.

“Hehehe...perutnya...soalnya perutnya ‘six pack’” Jawabnya.

Kamipun tertawa dan dalam hati saya berkata, “Untung bukan benar-benar ‘itu’nya...hehe..aman...aman....”

Thursday, April 29, 2010

Hipnosis Mengarahkan Perilaku Anak

Banyak orang tua menginginkan anaknya rajin belajar karena dengan begitu, harapannya anak tersebut pasti pintar, jika sudah pintar tentu akan memilih jalan yang benar dan suatu hari akan menjadi orang yang tenar.

Sahabat, coba silakan simak yang satu ini. Pertama sekali sadarlah bahwa Anak bergantung orangtuanya. Apakah Anda setuju?...Hmmm...saya belum mendengar bahwa Anda setuju...apa? oh...baiklah jika sudah setuju saya akan melanjutkan.

Pertanyaan berikutnya, Apakah Anda juga rajin belajar seperti yang Anda inginkan atas anak Anda? Nah ini yang sering jadi masalah. Kita sebagai orang tua tidak rajin membaca, mengharapkan anak rajin membaca. Kita tidak rajin menulis, maunya anak pandai menulis. Sahabat tercinta, ketahuilah bahwa anak-anak kita dengan bangga selalu ingin seperti orangtuanya. Like Father – Like Son, Like Mother – Like Daughter. Pernahkah Anda melihat iklan televisi yang mempertontonkan betapa bangganya seorang Anak atas apa yang dilakukan Ayahnya. Salah satunya mengatakan, “Ayahku yang memiliki jalan raya, dong.” Ini sangat mungkin, anak kita mengekspresikan kebanggaannya dengan, “Ayahku,dong, gak suka membaca.” Hehe...mungkin kan?

Yang ketiga, apakah persepsi Anda tentang belajar sama dengan persepsi anak tentang hal yang sama? Apakah yang Anda maksud membaca, sama dengan yang dimaksud anak kita? Ini juga sering menjadi persoalan yang pelik. Belajar tidak selalu terlihat seperti sedang membaca, membaca tidak selalu terlihat memegang buku, karena seorang anak bisa belajar dengan cara apapun dan membaca apa saja seperti sedang membaca buku.

Yang keempat, apakah Anda tahu bagaimana mendapatkan kesenangan dari proses belajar? Apakah kesenangan Anda sama seperti kesenangan yang Anak harapkan? Setiap Anak termasuk juga Anda yang sudah tidak lagi anak-anak pasti lebih suka jika dapat bersenang-senang dalam proses apapun dan tentu kesenangan itu membuat anak Anda semakin getol belajar.

Pertanyaan terakhir, apakah Anda memiliki waktu yang cukup untuk mengkomunikasikan ide Anda dan mendengarkan apa yang anak Anda butuhkan? Banyak orang bilang kualitas lebih baik dari kuantitas., itu sangat benar. Dan setahu saya, teori probabilitas juga benar, semakin banyak waktu Anda bersama mereka, semakin banyak peluang komunikasi berkualitas yang didapat.

Ketika orangtua datang pada terapis agar anaknya diterapi, lebih sering orangtuanya lah yang membutuhkan terapi. Banyak orangtua melihat hipnosis sebagai ‘pil ajaib’ yang dapat dengan seketika mengubah perilaku anak, bahkan karakternya. Sekali lagi anggapan itu salah. Bahkan semua orangtua mempraktikkan hipnosis, termasuk Anda, walau mungkin tidak menyadarinya. Silakan baca kembali tulisan saya tentang Bagaimana Menghipnosis Anak, unduh dan simpan untuk dibaca kembali sebagai pengingat dan bagi lah orang disekitar Anda agar mereka dapat membantu untuk mengingatkan Anda.

http://www.ibhcenter.org/uploads/ebook/bagaimana%20menghipnosis%20anak-andrie%20setiawan.pdf

PACING dan LEADING selalu MATCHING

Ketika Anak sudah sulit diberi nasihat, bukan berarti itu terlambat dan lantas dengan cepat berpikir bahwa anak perlu seorang terapis. Lakukan saja sendiri dan itu lebih hemat, kan?hehe...

Pacing Leading adalah teknik komunikasi untuk mendapatkan hati orang lain (Pacing) kemudian mengarahkannya seperti keinginan kita (Leading). Silakan Anda membayangkan bagaimana kita gagal meminta anak kita berhenti bermain video game dan menyuruhnya belajar. Kembali pada pertanyaan diatas, apakah Anda tahu bagaimana mendapatkan kesenangan dari proses belajar? Ketika anak Anda mengasosiasikan belajar dengan ketidak senangan maka wajar saja ketika ia memilih untuk tetap bermain.

Lalu caranya?

Ikutlah bermain bersamannya. Dan Asyiklah larut dalam permainan itu. Minta ia untuk menceritakan apa yang harus Anda lakukan untuk memenangkan permainan. Tunjukkan bahwa Anda menikmati permainan dan bagaimana Anda dapat belajar dengan cepat dan menikmati pelajarannya. Berikan kalimat atribusi yang menyatakan bahwa anak Anda adalah anak yang pandai dalam bermain video game dan itu berarti ia memiliki kemampuan belajar yang hebat, nyatakan perasaan Anda betapa bangganya Anda memilikinya. Katakan bahwa keterampilan belajarnya dapat ia bawa untuk mempelajari apa saja khususnya pelajaran sekolah dan ceritakan bagaimana menyenangkannya pelajaran sekolah karena pada prinsipnya pelajaran sekolah sama dengan game, ada tantangan, memiliki pola, dan terdapat kesenangan ketika mampu menghadapi tantangan itu. Nyatakan lagi perasaan Anda ketika anak Anda melakukan apa yang Anda pikirkan dan lihatlah perasaan bangga di wajah anak Anda. Kemudian mintalah untuk beralih dari video game nya dan kemudian mengambil buku pelajarannya. Dan ingat, Anda harus menemaninya karena anak Anda talah mengasosiasikan bahwa kesenangan itu adalah ketia ada Anda disisinya. Anda baru boleh meninggalkannya untuk belajar sendiri ketika sudah terlihat ia mendapatkan kesenangannya.

Sahabat, untuk mempermudah melakukan hal diatas Anda cukup mengenali polanya. Quantum Teaching mengajarkan ‘Open The Front Door’ untuk memasuki hati seseorang kemudian mengarahkannya pada apa yang Anda inginkan. Bukalah ‘Pintu Hati’ nya dimulai dari yang paling depan. Jika Anda perhatikan huruf depan setiap kata maka akan menjadi singkatan OTFD yang kepanjangannya adalah;

Observe-Think-Feel-Desire

Observe; Perhatikan perilaku anak Anda, katakan apa yang Anda lihat. Contoh diatas, Anda ikut terlibat dengan apa yang anak Anda lakukan.

Think; katakan apa yang Anda pikirkan dari perilaku yang Anda perhatikan.

Feel; katakan yang Anda rasakan atas perilaku itu.

Desire; sarankan untuk melakukan apa yang Anda harapkan.

Jika kita pilah maka contah diatas adalah sebagai berikut

Observe, Ikutlah bermain bersamannya. Dan Asyiklah larut dalam permainan itu. Minta ia untuk menceritakan apa yang harus Anda lakukan untuk memenangkan permainan. Tunjukkan bahwa Anda menikmati permainan dan bagaimana Anda dapat belajar dengan cepat dan menikmati pelajarannya.

Think, Berikan kalimat atribusi yang menyatakan bahwa anak Anda adalah anak yang pandai dalam bermain video game dan itu berarti ia memiliki kemampuan belajar yang hebat. Katakan bahwa keterampilan belajarnya dapat ia bawa untuk mempelajari apa saja khususnya pelajaran sekolah dan ceritakan bagaimana menyenangkannya pelajaran sekolah karena pada prinsipnya pelajaran sekolah sama dengan game, ada tantangan, memiliki pola, dan terdapat kesenangan ketika mampu menghadapi tantangan itu.

Feel, nyatakan perasaan Anda betapa bangganya Anda memilikinya. Nyatakan lagi perasaan Anda ketika anak Anda melakukan apa yang Anda pikirkan dan lihatlah perasaan bangga di wajah anak Anda.

Desire, Kemudian mintalah untuk beralih dari video game nya dan kemudian mengambil buku pelajarannya.

Pola ini sangat sugestif bagi anak Anda dan sama kekuatannya untuk digunakan ketika melakukan persuasi apapun. Sahabat, sekarang giliran Anda melakukannya pada anak Anda. Masuki hatinya kemudian bawa untuk memasuki hati Anda.

Lain waktu saya akan berbagi bagaimana menyusun sugesti dengan menggunakan pola ‘Open The Front Door’. Sebelum pola sugesti itu benar-benar Anda dapatkan, memberi buah tangan untuk buah hati dengan menyisipkan kalimat atribusi dan sugesti benar-benar dapat mengarahkan perilaku anak. Ketika pulang dari negeri Singa saya membawakan oleh-oleh buku untuk anak saya dan mengatakan bahwa ilmu ini dari negeri seberang dan bacalah, juga saya menyisipkan atribusi bahwa anak saya adalah memang anak yang gemar membaca. Sampai hari ini Anak saya benar-benar ‘gila’ membaca. Beberapa hari lalu pulang dari sebuah training yang saya bawakan di Kalimantan, saya membawakan Anak saya teropong ‘binocular’ dan saya mengatakan, “Fan, ini untuk Irfan supaya kamu bisa MENGAMATI APA SAJA disekitar kamu, karena Bapak tahu kamu banyak belajar dari yang kamu amati.
Seorang sahabat, ‘Magician’ Muda, pernah bertanya pada saya melalui dinding Facebook saya. “Pak Andrie, bagaimana cara untuk melupakan wanita yang pernah saya cintai?” Saya juga tidak tahu mengapa sekonyong-konyong dia bertanya demikian. Semestinya setelah beberapa lama berteman di Facebook, ia tahu bahwa saya seorang terapis tetapi bukan seorang yang ahli dalam percintaan. Dengan berseloroh saya menjawab,

“Cari pacar lagi saja.”

“Sudah, Pak. Tetapi tetap tidak bisa melupakannya.” Timpalnya.

“Kalau begitu, tambah pacar lagi, hehe..” Tutup saya.

Setelah itu memang ia tidak lagi membalas melalui wall Facebook, namun ketika saya kembali Online ia menyapa kembali melalui ruang Chat dan masih tentang topik yang sama. Dengan serius saya berkata,

“Tidak bijak untuk melupakan sesuatu yang pernah kita sukai, apa lagi ini manusia yang pernah Anda sukai, sayangi, bahkan cintai. Walaupun memang diakhir, Anda berdua harus berpisah alias tidak lagi berhubungan. Dengarkan saya! Anda Cuma harus mengikhlaskannya saja.”

Dalam beberapa tulisan yang lalu saya pernah mengulas bahwa seseorang yang ingin lari dari kenyataan dan melupakan peristiwa yang tidak mengenakkan bagi dirinya dan memang ia berhasil melakukannya tanpa bantuan siapapun tetapi dahsyatnya banyak memori yang terkait dengan peristiwa itu juga ikut terlupakan. Karena masalahnya berkaitan dengan keluarga, bahkan nama-nama anaknya sulit ia ingat. Mirip seperti memori komputer, salah-salah hapus sebuah program, menyebabkan program lain ikut terhapus dan tidak berjalan sebagaimana mestinya bahkan rusak, padahal program itu masih kita butuhkan.

Ikhlas tidak perlu melupakan, ikhlas hanya perlu menerima diri sendiri, kejadian-kejadian tersebut, memaafkan diri sendiri, memaafkan orang lain, berterimakasih pada orang-orang yang terkait dan bersyukur pada Tuhan. Sesederhana itu, kok.

“Ah masak iya semudah itu, Pak Andrie?”

“Apakah ini juga semudah mengikhlaskan sesuatu yang sangat besar kaitan emosinya pada diri kita?”

Pertanyaan-pertanyaan ini pernah mampir di inbox saya dan jawabannya hanya satu,

“Bergantung keikhlasannya dan kesadaran diri akan keuntungan ketika mengikhlaskannya.”
Lalu bagaimana mengikhlaskannya menggunakan musik dugem?

Nah ini yang menarik, biasanya terapis menggunakan musik yang temponya sangat lambat yang berfungsi untuk memandu menurunkan gelombang otak ke tingkatan yang dibutuhkan untuk terapi, jika tidak Alfa maka lebih dalam lagi menjadi Theta.

Peran musik sendiri dapat tergantikan oleh pengaturan nafas yang baik dan orang-orang yang terlatih dapat dengan mudah menurunkan gelombang otaknya hanya menggunakan teknik pernafasan. Dan penggunaan musik adalah ide yang cemerlang karena saya, dan Anda, pun yakin musik dapat mempengaruhi suasana hati. Kesalahan menyajikan musik berdampak pada kenyamanan klien dan jelas mempengaruhi hasil dari terapi tersebut.

Sekedar intermezzo bahwa restoran atau supermarket ternama sangat memperhatikan musik yang dimainkan di tempat-tempat tersebut untuk menarik keuntungan lebih banyak lagi. Hal ini dikenal sebagai Muzak. Jika Anda pemilik restoran cepat saji yang ramai pengunjung, putarlah musik yang sedikit menghentak-hentak yang akan memandu detak jantungnya agar menyelesaikan makananya lebih cepat karena tentu saja meja-meja kosong dibutuhkan pelanggan berikutnya. Sekali Anda memainkan musik yang mendayu-dayu, mereka akan terpatri di tempat duduk dan pelanggan berikut akan mencari restoran lainnya karena restoran Anda tidak memiliki tempat kosong. Berbeda dengan restoran mahal, silakan putar musik klasik yang mendayu-dayu. Musik klasik sering diasosiasikan denagan kelas atas dan ketukan musik yang lambat akan membuat pengunjung berlama-lama dan melakukan pemesanan ulang. Keuntungan bertambah, bukan? Bagaimana denagan supermarket? Putar musik yang sangat santai sehingga pelanggan melangkah sesuai tempo musik, santai dan memiliki banyak waktu untuk melirik rak-rak di kanan-kirinya. Jika yang Anda putar musik dengan tempo cepat, pelanggan hanya akan menuju tempat yang dibutuhkan dan cepat-cepat keluar dari sana karena tanpa ia sadari musik tersebut telah menuntun langkahnya untuk bergerak lebih cepat. Lalu apa fakta lainnya? Penyebab terbesar kedua kecelakaan lalu lintas di Amerika adalah musik Rock dalam kendaraan, yang menyebabkan pengemudi menginjak pedal gas lebih dalam.

Cukup Intermezzonya...!

Sahabat, tidak semua orang suka dengan musik yang mendayu-dayu dalam ruang terapi. Beberapa dari mereka bahkan tidak dapat berkonsentrasi dan merasa aneh dengan musik yang diputarkan. Dan menggunakan musik dugem bagi mereka yang menyukainya tentu dapat memberikan manfaat. Anda tahu bahwa mereka yang sering mengunjungi klub malam memiliki cara trance yang berbeda. Ketika mendengar musik keras bertempo cepat didominasi bunyi pukulan ‘kick bass’, mereka bergerak tanpa mereka sadari bahkan dengan menggeleng-gelengkan kepala seperti sedang kerasukan. Mungkin Anda mengira bahwa itu dibawah pengaruh obat, beberapa benar dan beberapa lainnya tanpa menggunakan obat tetap melakukan hal yang sama.

“Ndrie...jadi kapan terapinya?...” Anda sudah tidak sabar kedengarannya..hehe..Ini dia, Sahabat...

Terapi Mengikhlaskan Kekasihmu menggunakan musik dugem. Saya melakukannya dengan musik DI Tiesto “The Drill”. Terimakasih untuk sahabat saya yang memberikan musik ini, jika Anda mau silakan unduh di Internet karena musik ini tersebar luas disana, salah satunya dari 4shared.com
http://www.4shared.com/audio/H531X_x7/DJ_Tiesto_-_The_Drill_Remix.html?s=1

1.Berniatlah untuk memasuki sesi yang sangat menarik dimana Anda akan melakukannya dengan penuh senyuman.

2.Putar musiknya dan nikmati...atur nafas Anda dan santai, relaks tutup mata... niatkan dalam hitungan ke-3 (tiga) Anda berada di sebuah ruang dengan suasana pesta dan sambil mendengarkan musik ini, dalam imajinasi Anda bergerak mengikuti temponya...Anda tahu...kekasih Anda ada di depan Anda menari bersama Anda...nikmati saja...

3.Setelah puas menikmati, sadari bahwa Anda memang harus mengikhlaskannya...katakan padanya terimakasih telah bersama Anda selama ini dan memberikan banyak kesenangan, katakan Anda tidak akam pernah melupakannya, hanya akan megikhlaskannya karena memang itu yang seharusnya.

4.Perhatikan bayangan kekasih Anda yang ada di hadapan Anda, yang semula berwarna seperti aslinya, perlahan berubah menjadi hitam putih, samar...tersenyumlah dan nikmati musiknya...katakan sekali lagi...terimakasih dan Anda mengikhlaskannya...nikmati musiknya dan lihat lagi mulai dari bagian kepala dan terus menurun sampai kaki, bayangan kekasih Anda menghilang perlahan dan tetaplah senyum...katakan terimakasih dan Anda mengikhlaskannya.

5.Setelah benar-benar habis, tetap nikmati musiknya dan menari lah seorang diri dengan penuh kebebasan dan katakan terimakasih pada diri Anda. Setelah puas dengan itu, hitung 1..2..3..dan buka mata Anda dengan penuh kebebasan dan ringan untuk melanjutkan aktifitas Anda...

6.Berdoalah dan ucapkan terimakasih pada Tuhan karena Anak Clubbing juga harus tetap berdoa, kan?hehehe...

7.Selesai...semoga bermanfaat ya Sahabat.

Sahabat, seumur-umur saya baru sekali masuk klub malam ketika diajak oleh seorang teman di sekitar Kuta Bali dan itupun hanya bertahan kurang dari lima menit dan langsung mengajak teman saya itu keluar karena sesaknya ruangan dengan asap rokok dan bau alkohol yang membuat saya salah tingkah, dan tetap lebih suka menikmati Soto Ayam Panas dihalaman parkirnya. Namun sepanjang musik ini membawa manfaat yang baik, maka Anda dapat menggunakannya untuk membantu Sahabat Anda.