Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Friday, January 29, 2010

“HIPNOSIS ITU HARAM!” KATANYA

Diskusi-diskusi yang saya dan beberapa sahabat lakukan, terutama yang awam dalam hal hipnosis masih berkaitan tentang bagaimana hipnosis bisa terjadi. Disela-sela diskusi tentu ada saja yang minta duntuk ditunjukkan kehebatan hipnosis.

Sekali lagi saya katakan, Hipnosis tidak lah sehebat yang Anda bayangkan, yang hebat adalah penciptaan Pikiran oleh Tuhan.

Sampai saat ini, masih dilakukan penelitian tentang kapasitas otak dan pikiran yang masih belum diketahui batasnya. Hipnosis memberikan cara untuk mengeksplorasi luasnya pikiran yang dapat digunakan untuk penyembuhan maupun pemberdayaan diri.

HARAM-nya dimana?

Itu yang terpikirkan ketika saya menonton tayangan disebuah stasiun TV di pagi hari. Tayangan tersebut merupakan tayangan keagamaan, dan bagi mereka yang hadir untuk kesembuhan akan dibantu untuk mengetahui penyebab penyakitnya yang berhubungan dengan perilaku dan sikap-sikap negatifnya sehari-hari yang kemudian harus diubah menjadi positif untuk mendapatkan kesembuhan.

Host (pembawa acara) acara tersebut menjelaskan kepada masyarakat terutama jemaahnya bahwa apa yang dilakukan oleh host tidak menggunakan kekuatan mistis, klenik atau bantuan jin. Memang secara kasat mata acara ini sangat luar biasa dahsyat (yes...yes...yes...). Sang Host menanyakan keluhan jamaahnya, misal, jamaahnya sakit kepala yang kadang datang dan kadang hilang, sudah berobat kedokter namun tidak kunjung berhenti sakit kepalanya.

Sang Host pun bertanya dan menebak yang hampir seluruh tebakannya benar. “Bapak kalau ada permasalahan sukanya marah tapi marahnya tidak dikeluarkan, disimpan aja sendiri ya? Dan jika ada pendapat yang berbeda bapak pinginnya terus mempertahankan pendapatnya dan jika memang itu terjadi bapak marah-marah yang disimpan untuk diri sendiri.” Begitu tanya sang Host. “Betul pak Host.” Semua orang terkesima termasuk saya yang menontonnya walau hanya dari TV. “Bapak mau ngga sembuh? Kalo mau mulai sekarang bapak kalo ada perbedaan pendapat Bapak harus ngomong dan bersabar kemudian ikhlaskan saja ke Tuhan, ayo sekarang bapak ikhlaskan ke Tuhan...Sekarang..!” Sang Bapak pun mengikuti instruksi Host tersebut dan...”Gimana Pak sekarang sudah mendingan?” “Sudah Pak Host, Terimakasih.” HEBAT pikir saya, begitu percayanya orang tersebut kepada sang Host sehingga sugesti sederhana dengan cepat bekerja.

Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Alih-alih sang Host meyakinkan bahwa ia tidak menggunakan mistis, ia mengatakan,”Saya gak pake jin dan sejenisnya, tidak seperti hipnotis, yang itu baru pake jin dan gak boleh ya Bapak – Ibu.” DUAR....R! KAGET saya.

“Lho....yang barusan ia pakai bukan kah itu juga hipnosis?”

Sahabat, mungkin Host tersebut memang belum memahami apa itu hipnosis, tapi dengan ketidak pahamannya dan di sisi lain banyak yang mempercayainya maka informasi yang kurang tepat ini bisa berdampak tidak baik.

Jika hipnosis menggunakan Jin itu tidak benar, jika ada yang berkata Jeans itu benar..he.he.he. Hipnosis, murni menggunakan komunikasi yang tidak ada hubungannya dengan mistis. Kekuatannya adalah dengan menyusun saran-saran atau sugesti bagi orang yang membutuhkan kesembuhan atau pemberdayaan diri, tidak lebih.

Hipnosis menerapkan apa yang diteliti dan ditulis oleh ahli psikologi dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Dan sejarah mengatakan bahwa hipnosis pertamakali dipopulerkan di eropa oleh para dokter yang mencari penyembuhan pendukung selain penyembuhan formal secara medis dan hipnosis tidak menggantikan peran medis. Artinya ilmu ini sngat lah ilmiah dan para dokter tentu dengan displin ilmunya tidak akan memasukkan mistis kedalam metode penyembuhannya. Silakan baca sejarahnya yang sudah banyak ditulis seperti dalam situs wikipedia.

Yang dilakukan host diatas juga hipnosis, dan yang menarik dari fakta yang ada yaitu 70% penyakit fisik disebabkan oleh pikiran. Jelas jamaah tadi tidak mudah disembuhkan secara medis jika pola pikirannya menghadapi masalah tidak diperbaiki. Setelah ia mau di bantu oleh Host untuk diperbaiki, pikirannya pun menjadi lebih baik dan membawa dampak kesembuhan pada sakit kepalanya. Dan Sahabat, Otoritas spiritual Tuhan tidak terbantahkan efektifitasnya, tentu bagi mereka yang percaya Tuhan. Saya telah membuktikannya untuk membantu seorang sahabat untuk keluar dari trauma dengan meng ikhlaskan apa yang terjadi, kepada TUHAN. Dan dalam sekali terapi, ia dapat memperbaiki traumanya yang sudah berlangsung selama lima bulan. Bukan saya yang hebat, tetapi kepercayaannya kepada TUHAN yang menyembuhkannya.

Lalu mengapa Hipnosis HARAM jika digunakan untuk membantu dan untuk kebaikan?

Hipnosis ini mirip Muhasabah atau perenungan dan dalam perenungan tersebut seringkali pikiran kita dibawa melayang terfokus pada satu hal. Pada saat perenungan mengingat kematian, banyak peserta yang menangis se jadi-jadinya dan setelah proses itu berlangsung para peserta menjadi lebih segar, sehat, dan semangat karena merasa lebih dekat dengan Tuhan dan memiliki tujuan hidup. HIPNOSIS PUN DEMIKIAN.

Seorang sahabat datang kepada saya dan mengatakan bahwa ia merindukan Ka’bah dan ingin berhaji bersama ibunya. Saat ini ia memang masih mengumpulkan uang yang ia sendiri tidak tahu kapan akan selesai terkumpul. Saya ajak ia untuk menikmati cita-citanya itu dan mudah-mudahan setelah merasa nikmat ia akan mencari apa saja cara yang penting HALAL untuk berhaji.

Saya panggil dia Ji’ih, dan beginilah kira kira sugestinya yang sahabat pembaca bisa juga gunakan untuk membantu orang lain.

“Ji’ih, pegang pulpen ini dan buat lingkaran diatas kertas ini” sambil menyodorkan kertas putih kosong. Ia membuat lingkaran searah putaran mengelilingi Ka’bah atau berlawanan jarum jam. “Lakukan perlahan dan nikmati lingkaran tersebut sebagaimana kamu menikmati dirimu mengelilingi Ka’bah dan lafalkan bacaan yang di baca pada saat mengelilingi Ka’bah.” Ia pun mulai melakukan apa yang saya sarankan (sugestikan), wajahnya memerah dan pipinya mulai bergetar dan rahangnya mulai relaks tanda bahwa ia sudah memasuki kondisi hipnosis. Sahabat, kondisi ini juga Anda rasakan ketika Anda menonton sebuah film favorit Anda. Ji’ih juga sedang menonton “film”nya sendiri di Ka’bah bersama ibunya walaupun matanya tetap terbuka. “Nikmati saja dan teruuuus.” Begitu saran saya. “Dan begitu hatimu sudah melekat pada tempat itu, kamu akan terus membuat lingkaran dan tidak bisa menghentikan gerakan tangan mu karena saat ini hatimu yang menggerakan tangan itu. Ini akan terjadi sampai saya meminta hatimu untuk menghentikannya.” Sahabat...Ji’ih benar-benar tidak dapat menghentikan tangannya, semakin dicoba berhenti, semakin lingkaran itu dibuat. Ketika terlihat ia sudah cukup menikmatinya, saya minta ia untuk berhenti.

“Gimana rasanya?” Tanya saya. “Enak Mas! Pingin banget nih saya kesana.”

“Amin...” Jawab saya.

Saya yakin peristiwa itu lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan dan saya tidak dapat merasakan dimana HARAM nya.

Di lain waktu selepas jam kerja ketika bersantai bersama teman-teman, duduk diantara kami dua sahabat dari departemen Sumber Daya Manusia. Salah satunya ingin sekali merasakan bagaimana rasanya dihipnosis. Namun saya dapat melihat ia masih memiliki prasangka bahwa hipnosis itu ngeri-mengerikan dan bisa membuatnya mengoceh mengeluarkan rahasia pribadinya. Sahabat...ini juga merupakan satu contoh korban informasi yang kurang tepat dari TV yang mengutamakan Rating dan mengabaikan edukasi. Setelah sedikit edukasi, ia pun mampu menggunakan pikirannya untuk menghipnosis dirinya sendiri walaupun permintaannya matanya harus tetap terbuka. “Gua ga mau yang merem-merem, nanti gua lu apa-apa in lagi...” dan hal ini di manfaatkan sahabat saya Pane yang juga ada disana untuk menambah kecerian sore selepas jam kerja.

Sahabat, sampai saat ini dan mungkin seterusnya saya tidak dapat melihat HARAM nya hipnosis karena ini dilakukan dengan tidak melupakan kekuatan Tuhan dan hanya Tuhan lah yang memiliki kekuatan penyembuhan.

Menyambung sahabat SDM saya, “OK sekarang boleh melek, nanti yang merem harus dicoba ya Bro...enak lho...he.he.he.

Dan kata-kata itu menyisakan keceriaan sore itu untuk dilanjutkan esok hari yang lebih ceria.

Sunday, January 24, 2010

Perilaku adalah Hasil dari Pola-Pola Pikiran. (Berdiet ala NLP dari seorang Nge-NLP-er)

Saat itu kami sedang beristirahat disela-sela aktifitas menjadi panitia sebuah seminar tiga hari dengan peserta mencapai sekitar 10.000 orang. Benar...orang semua....(he.he.he.). Lelah memang saya rasakan, tetapi ketika sudah berkumpul dengan sahabat-sahabat yang baik, kami berbagi aura semangat yang me-recharge baterai fisik dan pikiran kami.

Sebetulnya pembicaraan dimulai dari seorang sahabat yang bertanya apakah motivasi yang didapat dalam seminar akan bertahan sampai diluar nanti alias permanen atau bahkan motivasi akan menguap ketika peserta melalui pintu keluar dan tetap meninggalkan aura motivasi didalam ruangan.

Asyik berbincang-bincang, pembicaraan dilanjutkan menjawab pertanyaan seorang sahabat tentang pola komunikasi apakah bisa digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis. Saat itu yang bersedia menjawab adalah sahabat saya, Perdanawan P. Pane, yang ahli dalam bidang NLP dan saya juga masih belajar kepadanya. Karena masih belajar, langsung saya jawab si penanya...”Bisa...jenis manusia bisa menarik perhatian jenis onta..gue tau caranya...mau nggak?..he.he.he.”

Pembicaraan kami saat itu hanya antara laki-laki, saat itu kami berjumlah enam orang dan semua laki-laki. Belum selesai Pane, begitu saya memanggil sahabat saya ini, bercerita tentang Seductive Communication Pattern, seorang teman-wanita- datang menghampiri dan bergabung bersama kami sambil membawa semangkuk sup panas kepiting dan asparagus. Pembicaraan antar lelaki pun dengan segera terhenti.

“Lagi ngomongin apaan?” Sahabat wanita, sebut saja Cathy (bukan nama sebenarnya), itu berkata sambil melempar senyum kepada kami berenam. “Ayo dong Pane, Andrie, bikin gue kurus dong.” Lanjutnya, dan kami berduapun saling memandang, ini bukan pandangan pertama sehingga tidak membuat hati kami saling “tertarik” he.he.he.he.

Karena dalam diskusi kami ini pembicara terakhir adalah Pane maka saya persilakan ia menjawab cara NLP. Seperti biasaya kami saling lempar jika harus menjawab permasalahan dan saling berebut jika ada makanan.he.he.

Pane pun memulainya dengan Meta Program, tool NLP yang canggih untuk fact finding mencari permasalahan sebenarnya dari keluhan yang di lontarkan, namun rupanya suasana kurang kondusif karena diskusi sebelumnya tentang Seductive Communication Pattern belum selesai alias nanggung dan sahabat yang bertanya tentang hal ini masih ingin mendapatkan jawaban dari apa yang ia tanyakan.

Wah... melayani dua klien dalam satu waktu tidak lah mudah, setelah mendapatkan ijin dari Pane, saya melanjutkan Cathy dengan ilmu Nge-NLP saya. Saya harus ijin, jika nanti saya salah saya bisa minta bantuan. Dari siapa lagi kalo sudah berkembang jadi masalah.he.he.he.
“Okay Cathy...Loe tau kan bahwa perilaku itu memiliki pola dan didahului pola-pola dalam pikiran yang di sebut strategi?” Begitu tanya saya. Apa yang loe pikirkan sebelum makan, dan makanan apa yang paling loe ga bisa tahan untuk di diemin aja alias ga dimakan? “Ga mikirin apa-apa dan semua makanan pinginnya ya dimakan karena menurut gue Cuma ada dua jenis makanan; makanan enak dan makanan enak banget.” DuaaaR! Kami berenam tertawa. Cathy ini sebetulnya tidak gemuk-gemuk amat, tetapi sebagai wanita single ia mulai merasa terganggu dengan pola makannya.” Masak sih strategi nya sesingkat itu?” Saya bingung jadinya. “Apa setiap lihat makanan Loe bawaannya pingin makan atau saat-saat tertentu aja baik emosional atau yang lainnya membutuhkan? Yang pertama Ndrie, kalo lihat makanan kayaknya enak, ya makan aja.”
Kalo Loe denger orang ngomong sebuah jenis makanan, apa Loe juga kepingin makan itu? Iya Ndrie.”

Wah polanya singkat amat...pantesan bawaannya makan melulu...

Lihat  Makan
Dengar  Makan

Saya teringat cerita pak RH Wiwoho ketika beliau belajar di Amerika ia berhadapan dengan dua orang wanita yang satu gemuk banget dan yang satu langsing ideal. Wanita yang langsing tidak pernah memantang makanan. Perbedaannya adalah pada strategi dalam pikirannya sebelum makan.

Mendengar penjelasan saya Cathy bingung....hmmm...”gimana ya cara jelasinnya ya?” Ok Cathy...gue akan demonstrasikan sesuatu, subjeknya Loe supaya Loe bisa merasakan bahwa strategi dalam pikiran bisa menghasilkan sebuah perilaku.

Karena saya tahu dulu ia anak dugem sekarang dia sudah insyaf makannya saya mau berteman sama dia..he.he.he., saya pun bertanya, “Cathy...pernah minum sampai teler?” “Pernah.” Jawabnya.

“Sekarang waktu Loe mulai mengangkat minuman dan mengarahkan kemulut dan bagian mana yang merasakan sensasi minuman itu?” “Lidah Ndrie.” “Okay...kemudian?” “Tenggorokan mulai hangat.” “Terus?” “Kepala mulai pusing” “Then?” “Badan mulai berat.”

Sebenarnya saya hanya ingin menunjukkan padanya bahwa pola pikiran dapat menyebabkan perilaku. Pola pikiran sebelum mabuk akan menyebabkan dirinya merasakan benar-benar mabuk walaupun dia tidak lagi dan tidak sedang minum minuman keras.

Pola tersebut saya ulang-ulang padanya sampai ia berkata, “Pusing Ndrie...” “Ok.. kita hentikan dan sekarang Loe gue minta berdiri dan berjalan lurus di atas garis ini.” Sambil saya membuat garis imajinari seperti seorang polisi yang sedang menguji pengendara yang meminum minuman keras saat berkendara. Apa yang terjadi? Cathy berjalan terhuyung berat seperti orang mabuk sambil nyengir dan berkata, “e.e.e.berat...ga bisa jalan...”

Sebelum ia benar-benar terjatuh ke kelantai saya memapahnya kembali kekursinya dan mengembalikan kondisinya seperti semula dan menjelaskan kembali tentang strategi dietnya.

Jika tadi strateginya Lihat  Makan, sekarang kita tambah...

Lihat  Rasakan di lidah  Rasakan makanan tersebut masuk tenggorokan  Biarkan rasakan Lambung mencernanya  dan perhatikan serta rasakan apakah makanan itu baik buat (tubuh) Anda? Jika tidak...cari makanan yang lain dan dan ulangi strateginya...dan Anda akan benar-benar puas setelah Anda dapat “merasakan” semua makanan dan hanya menjatuhkan pilihan pada yang Anda sukai dan benar-benar tepat untuk Tubuh Anda.

Saya juga meminta hal yang sama pada Cathy atas makanan yang telah ia ambil dan sangan disukanya...sup kepiting asparagus. “Cathy jika menurut Loe makanan itu ga bagus untuk tubuh Loe..katakan pada nya makanan ini menjadi netral buat gue...Ok”

Setelah terlihat Cathy selesai mengulang-ulang strateginya, saya harus tes apaka strateginya sudah berjalan dengan baik. “Sekarang coba Loe makan tuh sup nya.” “Ngga ah...dah netral” begitu kata Cathy sambil menyingkirkan supnya.

“Lho jadi siapa yang mau ngabisin nih...kita semua dah kenyang.”

Terapi singkat yang tidak sampai 10 menit itu pun ditutup dengan tawa dan benar-benar pertukaran aura semangat, kami pun melanjutkan sisa tugas kami malam itu dengan energi baru.

Friday, January 22, 2010

Buang perasaan Tidak Senang di Toilet...

Sebagai terapis yang menerima segala macam jenis dan rupa curhat, seseorang berpotensi terpengaruh oleh permasalahan dari yang di-curhatkan tentunya. Alih-alih tugas seorang terapis membantu melepaskan beban pikiran sahabatnya, malah ia pun menjadi terikat secara emosional dan menjadikan hal itu juga beban pikirannya.

”Loh Ndrie....jadi ga Ikhlas nih...bantuin gue.” Begitu kira-kira mungkin respon para sahabat yang saya maksud ketika membaca tulisan ini. Saya pun menjawab,”InsyaAllah ikhlas, Cuy (gaul mode on, he.he.he.), tapikan gue juga manusia yang dapat terpengaruh.”

Cara yang saya lakukan untuk menetralkan perasaan (beban) itu sangatlah sederhana dan layak dipakai. Dan tulisan ini saya dedikasikan bagi sahabat terapis, coach, team leader, guru, trainer, agen asuransi, dan orang-orang yang sering terima curhat dan berbaik hati untuk mendengarkan saja. Sering kali dengan mendengarkan, dapat membantu mengurangi beban orang lain.

Lalu apa hubungannya dengan toilet?

Sahabat tentu tahu bahwa toilet itu tempat apa. Ya benar...membuang kotoran...dan hebatnya toilet tetap harus terjaga kebersihannya. Artinya walaupun kotoran pikiran harus dibuang, namun harus tetap ekologis dengan diri kita. Tentu kita tidak bisa membuang kotoran kita di tempat yang sangat kotor, bukan?

Sekarang caranya.....

1. Setelah sesi curhat selesai...Yakinkan bahwa beban tersebut tidak ingin Anda bawa dalam kehidupan sehari-hari Anda. Buang dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada orang yang curhat.

2. Nilai beban yang akan dibuang. Dari skala 1 sampai 10, berada di angka berapa beban itu berpengaru negatif dalam pikiran kita. 1 berarti berpengaruh namun sangat kecil dan 10 berarti sangat-sangat berpengaruh dan berbahaya bagi kehidupan kita.

3. Katakan pada diri sendiri...”Baik lah, aku sudah mendengarkannya dengan baik dan berniat melepaskan kembali untuk tidak diambil oleh orang lainnya.”

Sahabat, tentu kotoran yang telah dibuang di toilet, tentu tidak akan diambil oleh orang lain. Atau memang ada orang yang mau?..he.he.he.he.Tidak lah yau...

4. Pergilah ke toilet. Teknik ini diasa lebih baik jika memang kita tepat pada waktu itu ingin HIV (eits...Hasrat Ingin Vivis) alias buang air kecil atau besar.

Sahabat, tanpa bermaksud memasukkan unsur yang tidak senonoh, jorok, dan menjijikkan, tetapi sekali lagi hal ini akan lebih baik untuk membuang perasaan negatif tersebut.

5. Siap pada posisi Anda, dan ingat kembali skala emosi dan permasalahannya. Anda bisa membuat membayangkan bentuk dari masalah tersebut yang masih terkandung dalam tubuh kita. Boleh segi tiga, segi empat, atau bentuk lainnya yang Anda suka. Munculkan warnanya...terserah Anda...dan dengarkan suaranya...mungkin bentuk berwarna yang mewakili beban tersebut berteriak atau berbisik pada Anda seperti,”Hayo....aku akan membuat beban mu bertambah.” Jika perlu lihat lah ia sedang bergerak-gerak menari kegirangan karena ia kira, ia akan mempengaruhi diri Anda secara negatif.

6. Dan buang air kecil/besar keluar dari tubuh Anda pada tempatnya. Pada saat membuangnya, lihatlah...bentuk berwarna tersebut keluar menuju lubang pembuangan atau kakus, dan lucunya ia tidak lagi bisa menari sambil berteriak, “Aaaaaarg Tidaaaaaaak”, karena enggan keluar dari tubuh Anda namun tetap saja Anda dengan sukses membuangnya.

7. Setelah masuk kedalam tempatnya, perhatikan dan katakan,”selamat tinggal, aku kini tidak lagi membutuhkan mu...”

8. Flush atau siram sampai habis menghilang...dan sekarang nilai skalanya kembali. Berapa sekarang? 5...,4....,3....,2....,1....atau bahkan Nol. Jika sudah Nol, selamat Anda telah sukses melakukannya....jika belum? Tenang.....

9. Basuh wajah Anda dengan air dan rasakan segarnya air tersebut membersihkan sisa sisa kotoran pikiran tersebut. Masih belum habis?

10. Sebelum keluar dari Toilet, Imajinasikan kotoran pikiran tersebut Anda tinggalkan begitu Anda keluar dari toilet tepat di pintu.


Selesai........kotoran itu telah luruh seluruhnya. Senyum dan bersyukur dan siap menerima curhat lainnya.

Selalu Mendengarkan, dan Selalu Memahami....Ini bukan iklan...karena slogan sebenarnya tidak pernah diucapkan dalam bahasa Indonesia...Ini karena cinta Bahasa Indonesia.

Friday, January 15, 2010

Pseudo Hypnosis

Sahabat...Hypnosis is Easy. Lalu apalagi dengan judul diatas?Pseudo artinya 'palsu' atau bohong-bohongan. Ini adalah sebuah trik dengan memanfaatkan prinsip kerja fisiologi manusia.

Lalu apa pentingnya trik ini? Hypnosis membutuhkan kesepakatan antara Klien dan hipnotisnya (tukangnya) sehingga klien benar-benar mempercayakan dirinya untuk menerima sugesti.

Namun terkadang sugesti tidak berjalan dengan baik karena hipnotisnya belum memahami tingkat sugestivitas kliennya atau klien tidak percaya bahwa sugesti dapat bekerja pada dirinya. Jika itu yang jadi persoaalan...Terkadang Pseudo Hypnosis dapat digunakan. Tapi jangan sampai ketahuan kalau ini adalah sebuah trik ya...kalau klien tahu, kepercayaannya turun lagi deh...

Fungsi lainnya, bagi sahabat yang belum sempat mempelajari Hypnosis, dapat menggunakan trik ini untuk bermain sehingga seolah-olah sahabat memang memiliki keterampilan menggunakan hipnosis, atau untuk mencairkan suasana dan menunjukkan bahwa hypnosis itu mudah. Tapi ingat...permainan atau apapun tidak boleh melanggar prinsip-prinsip yang berlaku di Masyarakat.

============================================
Trik Mata Lengket.

Sugestinya: "Sebetulnya hipnosis ini mudah lho,semua orang bisa di hipnosis...(Jeda Sebentar) tapi ada syaratnya...(Jeda lagi dan biarkan klien mencari jawabannya sendiri)....

Sekarang tutup mata dan tarik nafas panja...ng (Intonasi agak didramatisir biar kayak Rommy Rafael atau paling tidak Uya Kuya..he.he.he.)

Alam semesta penuh dengan sinar dan penuh dengan warna, sekarang lihat sebuah sinar dengan warna yang Anda paling sukai di atas kepala Anda. (Sambil menyentuh kening bagian atas yang berbatasan dengan garis rambut dengan telunjuk untuk memandu klien menatap kearah tersebut)

Perhatikan dan nikmati terus warnanya (telunjuk boleh di angkat jika sudah yakin bola matanya menatap ketempat yang ditunjuk tadi, jika tidak biarkan jari telunjuk sahabat tetap menempel).

Dan ketikan Anda sudah menjadi sangat fokus dan merasa senang melihat cahaya itu, mata Anda menjadi sulit untuk dibuka. Semakin dicoba semaki...n lengket....(Pastikan bola matanya masih mengarah melihat kebagian telunjuk tadi)

============================================

Sahabat...

Anda telah membuktikan bahwa Anda "memiliki" kemampuan hipnosis, tapi Pseudo..he.he.he.

Bagaimana jika belum berhasil? Coba terus dan katakan pada klien bahwa ia hanya butuh latihan konsentrasi.

Memang materi ini dibuat khusus bagi Anda yang ingin memeriahkan suasana, jadi lakukan lah dengan suka cita layaknya permainan dan permainan digunakan untuk kesenangan bersama bukan untuk mempermainkan seseorang bagi kesenangan pihak lain.

Masih ada beberapa permainan lagi sehubungan dengan Pseudo Hypnosis. Setelah tahu bagaimana mekanisme Pseudo Hypnosis, sahabat bisa berlatih Hypnosis yang sebenarnya.

Selamat mencoba dan SUKSES.

Saturday, January 9, 2010

Di Hipnosis Kok Ketagihan!

H
ipnosis atau orang lebih mengenal hipnotis selalu menjadi hal menarik untuk diperbincangkan. Dari sisi awam, hal-hal yang berhubungan dengan spirit, roh-roh halus, kekuatan gaib masih sering diperbincangkan seolah-olah ada di balik hipnosis. Bagi para praktisi, hipnosis menjadi menarik berkaitan dengan cara kerja pikiran dan fenomena apa lagi yang dapat dieksplorasi untuk kemaslahatan umat.

Disisi lain hipnosis juga menjadi terkenal setelah tuduhan-tuduhan tindak kejahatan yang dilemparkan berkaitan dengan hipnosis. Apakah benar? Ah...gak juga...

Hipnosis, sepengetahuan saya, adalah sesuatu yang ilmiah. Tidak ada yang ajaib dengan namanya. Jika kita melihat hal-hal yang menakjubkan dalam hipnosis panggung...itu sih karena kita belum tahu caranya saja.

Lalu hipnosis ini sebenarnya apa? Nah untuk sejarah silakan lihat di wikipedia tentang Sejarah Hipnosis. Tapi jelasnya hipnosis pertamakali digunakan oleh para dokter dan praktisi psikologi untuk membantu penyembuhan penyakit fisik dan pastinya masalah psikologis.

Hebatnya, hipnosis ini bisa bikin ketagihan. “Lho kok gitu Ndrie?!”

Memang masih banyak orang yang takut dengan hipnosis, mendengar namanya saja sudah merinding. Kenapa? Yah... karena kita belum tahu hipnosis itu apa dan bagaimana.

Keponakan saya setiap kali bertemu selalu meminta, “Oom, hipnotis aku dong.” Dan setiap kali pula saya hanya senyum-senyum tetapi tidak melakukan yang ia minta. Baru beberapa waktu lalu akhirnya saya lakukan juga.

“Ok, coba sekarang Mbak Dita lemes, tangannya lemes, lehernya lemes, bagus, teru....s, sekarang matanya leme.......s dan bobo dulu yuk (sambil saya tarik sedikit tangannya agar kepalanya jatuh keatas bantal yang sudah saya sediakan)”. Mbak Dita saya memanggilnya karena ia adalah kakak sepupu dari anak saya, Irfan. Saya menggunakan kata ‘lemes’ karena saya yakin ia belum benar-benar memahami kata ‘rela......ks’. Hipnosis tidak bisa berjalan jika subjek tidak mengenal kata-kata yang kita gunakan. Bisa-bisa yang terjadi bukan induksi hipnosis tapi malah kursus bahasa, “Relaks artinya apa Oom?” Nah Lho!!

Dalam imajinasinya saya ajak Dita jalan-jalan ketempat yang ia sukai, ia yang memilih dan saya tidak tahu ia pergi kemana. Sesampainya disana saya masukkan program sederhana (sugesti) akan nilai-nilai keluarga bahwa orang disekitar mencintainya dan selalu ingin berbicara yang benar dan jujur.

Selesai sugesti, ia saya kembalikan ketempat semula, dan saya tanya, “Enak kan Mbak Dita?” ia senyum-senyum tanda setuju. “Oom Andrie gak tau, kemana tadi Mbak Dita pergi?” ia menjawab, “Kebun binatang Oom.” Sambil terus senyum-senyum, tak lama ia berkata, “Hipnotis Dita lagi dong Oom!” Ha...h! begitu ekspresi saya terkejut. “He.he.he.nanti lagi ya...” Lanjut saya.

Sahabat...

Kondisi hipnosis adalah kondisi yang sangat menyenangkan, dimana ketika seseorang dalam kondisi santai baik fisik maupun pikiran, semua rasa yang diinginkan bisa dimunculkan dalam pikiran. Ini salah satu kunci yang saya pegang sampai saat ini. Dan saya gunakan bagi siapa saja yang membutuhkan bantuan.

Bukan cuma Dita, Istri dan anak saya pun jadi “klien” tetap dan tantangannya sebelum mereka bisa santai, saya sebagai “terapis pribadi” harus bisa menenangkan diri. Bagaimanapun, biasanya seorang dokter bedah tidak pernah menginginkan untuk membedah keluarganya sendiri kecuali kepepet...he.he.he. Ya..benar...karena kedekatan hubungan emosional kadang-kadang dapat “mengacaukan” suasana.

Sahabat-sahabat saya di dept Training pun meminta lagi dan lagi. Yang masih saya ingat menarik dan lucu, ketika saya mendemonstrasikan Synchronized Drinking ala Derren Brown (silakan lihat dihalaman Group Easy Hypnosis) dan mengatakan bahwa jika dua orang manusia memiliki frekuensi pikiran yang sama maka yang satu dapat mengirimkan pesan mental ke orang lainnya. Selesai mereka tepuk tangan memberi apresiasi, seorang wanita single (sahabat saya juga, nama dirahasiakan..he.he.he.) mencondongkan tubuhnya kearah saya dan berkata sedikit berbisik, “Mas, kalo buat kirim pesan ke cowok bisa gak?” Ha.h.h.h.ha. (pada saat itu saya tidak berani tertawa seperti ini) Saya pun menjawab....”BISA asal kamu tahu no Handphone nya..” “Lho buat apa?” ia kembali bertanya, “Yah..buat SMS dia laaaaaah!” Jawab saya sambil bercanda dan ia pun senyum-senyum agak malu-malu dan hampir malu-maluin.he.he. Sahabat percaya atau tidak fenomena telepati memang ada, silakan baca tulisan saya tentang VIBRASI PIKIRAN di www.andrie-setiawan.blogspot.com atau www.andriesetiawan.multiply.com.

Satu lagi, sahabat saya yang lain, salah seorang manajer pemasaran di sebuah perusahaan asuransi no.1 di Indonesia menjadi ketagihan dengan konsep-konsep hipnosis setelah saya pandu melalui Chat Facebook untuk kembali pada perasaan bahagianya dan ia memilih untuk kembali ke resepsi pernikahannya. Dari ujung keyboard nya ia mengatakan jadi senyum-senyum sendiri. He.he.he.itu ciri-ciri dari ketagihan.

Dan masih banyak contoh lagi bahwa Hipnosis bisa membuat ketagihan. Jika ditulis semua disini, tentu menjadi sebuah buku. Yang terpenting, mungkin Anda, sahabat, bertanya, “Berarti bahaya dong Drie kalau sampai ketagihan?” InsyaAllah tidak. Jika Anda ketagihan sholat dan Dzikir, itu kan tidak bahaya. Seorang terapis yang baik tidak boleh memberikan sugesti agar seorang klien “kecanduan” terapis tersebut. Kalo gratisan sih tidak mengapa, kalau satu sesi klien harus mengeluarkan Rp 400 ribu?he.he.he.he.bisa tekor...kecuali klien tersebut punya hobi mengeluarkan uang.

“Jadi gimana Drie?”

Terapis tersebut dapat mengajarkan bagaimana seorang klien dapat menghipnosis dirinya sendiri. Karena hal-hal yang saya lakukan diatas dapat dilakukan oleh diri sendiri, tanpa bantuan terapis karena masih berada pada kondisi medium trance, yaitu kondisi yang dapat dilakukan sendiri.

Cara yang paling sederhana adalah dengan melakukan relaksasi sederhana seperti yang pernah saya contohkan dalam tulisan saya sebelumnya “Hipnosis bisa Menggantikan Kokok Ayam Jago 2010 dan...” di www.andrie-setiawan.blogspot.com atau www.andriesetiawan.multiply.com.

Terakhir, Istilah Hipnosis ditemukan oleh James Braid tahun 1842 dalam esaynya yg tidak dipublikasikan. Kata hipnosis (Hypnosis) ini sendiri berasal dari bahasa Yunani Hypnos yang artinya Tidur. Namun kemudian ia memnemukan bahwa kondisi hipnosis tidak sama seperti tidur. Ini adalah kondisi relaks pada syaraf-syaraf pikiran dan terfokus pada satu hal, yaitu sugesti sang terapis. Ia mengganti istilah hipnosis dengan monoideism tetapi istilah hipnosis (Hypnosis) sudah terlanjur populer. Hal ini juga terjadi di Indonesia, Proses yang Anda lihat atau rasakan adalah Hipnosis, dan orang yang memandu Anda masuk kedalam kondisi Hipnosis adalah seorang Hipnostis. Di Indonesia, orang-orang tidak membedakan antara proses dan praktisinya, dua-duanya sama-sama disebut Hipnotis. “Ga pa pa deh, yang penting pemahamannya sama.”

Dan jika sahabat sama-sama memahami bahwa hipnosis baik bagi kemaslahatan umat, silakan undang keluarga, teman, dan kerabat untuk bergabung di Group Easy Hypnosis.


Oom Hipnotis lagi dong!...

he.he.Nanti ya...Sekarang bobo’ dulu!

Wednesday, January 6, 2010

Fundamental Hypnotherapy Workshop

Apa itu Hypnosis,

Hypnosis atau di Indonesia dikenal sebagai Hipnotis adalah ilmu komunikasi. Tidak ada yang aneh dalam ilmu ini, apa lagi berhubungan dengan mistis seperti yang dituduhkan seperti banyak orang saat ini.

Anggapan seperti itu bisa jadi karena menonton acara hiburan televisi yang menggunakan teknik-teknik hipnosis. Bisa jadi Anda salah satu yang menduga demikian.

Hypnosis pertama kali kemunculannya digunakan oleh dokter-dokter barat untuk membantu penyembuhan pasiennya yang sampai sekarang dikenal sebagai Hypnotherapy. Sedangkan Hipnosis yang Anda lihat di televisi adalah Hipnosis Panggung (Stage Hypnosis)

Workshop ini akan membuktikan bahwa hipnosis adalah ilmiah dan murni ilmu komunikasi dan Anda dapat membuatnya menjadi lebih bermanfaat ketika mampu membantu orang lain keluar dari masalahnya menggunakan teknik hypnotherapy .

Deskripsi & Target Peserta :

Workshop ini akan mengajarkan peserta untuk dapat memahami konsep dan mekanisme Hypnosis. Target peserta setelah mengikuti Workshop ini adalah dapat melakukan Hypnosis kepada orang lain secara aman dan benar, dan dapat menerapkan aplikasi terapi mental sederhana (Suggestion Therapy) melalui teknik Hypnosis.

Apa yang dipelajari dalam workshop ini
• Mempelajari cara kerja pikiran manusia
• Gelombang otak dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan kehidupan
• Mengupas rahasia di balik Hypnosis panggung atau pertunjukan yang sering dihadirkan di TV
• Membedakan Hypnosis dan Hypnotherapy
• Waking Hypnosis
• Sugesti sederhana untuk membawa subjek pada level hypnosis.
• Mengetahui tingkat kedalaman klien saat trance
• Membuat anchor positif pada diri sendiri ataupun orang lain.
• Mempraktekkan Self Hypnosis
• Mempelajari bagaimana menangkal kejahatan ”berkedok” hypnosis.
•Menggunakan beberapa teknik NLP dalam Hypnotherapy

Workshop ini telah dihadiri oleh
• Pengusaha
• HRD
• Psikolog
• Paramedis
• Trainer
• Guru
• Salesman
• Mahasiswa
• Siapapun yang ingin mempelajari dan mengaplikasikan hypnosis untuk kemajuan hidup.

Materi Pelatihan :

* Sejarah Hypnosis
* Mekanisme Pikiran & Tindakan Manusia
* Conscious Mind, Sub-Conscious Mind, Critical Area
* Formal Hypnosis & Informal Hypnosis
* State of Consciousness (Normal State, Hypnosis State, Sleep State)
* Hypnotisability
* Suggestibility & Suggestibility Test
* Prinsip Dasar Sugesti
* Aplikasi Hypnosis
* Waking Hypnosis
* Trance Hypnosis
* Pre-Induction
* Induction
* Deepening
* Depth Level Test
* Suggestion Therapy
* Termination
* Post Hypnotic Suggestion
* Anchor
* Re-Hypnotization
* Ideo Motor Response
* Stage Hypnotism & Routine
* Self Hypnosis Technique
* Davis-Husband Scale


Sistem Pelatihan :

Teori 30% & Praktek 70% (Hands-On Workshop)

Waktu dan Tempat:

30 Jan 2010 jam 9.00 s.d 17.00
Hotel Horison Bekasi

Persyaratan Peserta :

Pendidikan minimal SLTA, dan tidak memiliki hambatan dalam komunikasi verbal (gagap), tidak memiliki hambatan serius dalam kepercayaan diri.


Biaya Pelatihan :

Rp. 1.950.000,-
Early Bird Discount 20%. Berlaku untuk 10 pendaftar pertama yang membayar uang muka (non-refundable down payment) minimal Rp.200.000.- Paling lambat 23 Jan 2010


Dress Code

Bebas dan Rapi



Pengajar :
Andrie Setiawan
Motivation Generator
Menggunakan Teknik Hypnotherapy dan NLP

IBH Certified Instructor
IBH Certified Hypnotherapist
IBH Certified Hypnotist

Senior trainer disebuah perusahaan Asuransi #1 di Indonesia

Profil Andrie Setiawan
http://www.ibhcenter.org/id/anggota/6159

Tulisan Andrie mengenai Hypnotherapy dan pengembangan diri

www.andrie-setiawan.blogspot.com

tulisan di situs organisasi dan publik

www.ibhcenter.org/id/artikel
www.wikimu.com

Training selain Hypnotherapy yang dilakukan Andrie saat ini


- PERSUASIVE COMMUNICATION USING HYPNOSIS PRINCIPLES.
- SUCCESS TROUGH HYPNOSIS AND NLP.

Info lebih lanjut 0856 777 90 10