Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Saturday, May 29, 2010

Humor, Metafora Ampuh Dalam Hipnoterapi

Apa hubungan Humor, Metafora, dan Hipnoterapi? Jawabannya, “Banyak!”

Seringkali kita ‘tersihir’ oleh guyonan yang digunakan dalam konteks yang berbeda-beda. Para peserta merasa waktu tidak terasa ketika, seorang trainer menggunakan humor dalam pelatihannya. Seorang kekasih selalu merasa bahagia didekat pasangannya yang selalu menyisipkan humor dalam banyak kesempatan. Persahabatan yang sangat toleran dengan guyonan didalamnya, serta bagaimana film juga iklan televisi menyampaikan banyak pesan yang langsung menancap dalam pikiran melalui humor.

Metafora, seperti yang Anda ketahui, memberikan perbandingan atau analogi aspek yang satu dengan lainnya yang sejenis. Cerita-cerita kebijaksanaan negeri antah berantah selalu membuat kita berpikir dan belajar. Fabel, dongeng binatang, dengan cepat diserap pikiran anak-anak. Cerita nakalnya si Kancil yang suka mencuri, pada masa lalu hal ini diceritakan oleh orang tua kita dan sampai sekarang masih teringat dan bisa dengan jelas membayangkan bagaimana si Kancil melakukan aksinya dan mendapat hukuman dari Pak Tani. Walaupun cerita ini adalah sebuah kesalahan, orangtua dulu tidak menyadarinya. Jika hari ini banyak terjadi pencurian dan korupsi, bisa jadi cerita si Kancil memberikan kontribusi yang besar. Maka dari itu saya tidak pernah mendongengkan hal ini pada anak saya.

Hipnoterapi, yang ini, juga Anda sudah paham betul terapi yang menggunakan teknik-teknik hipnosis. Yang menarik dengan menggunakan humor dalam hipnoterapi, klien tidak perlu di induksi secara formal, menutup mata dan melakukan visualisasi dan menggunakan seluruh inderanya untuk mewujudkan apa yang kita sugestikan dalam pikirannya. Dengan humor, seseorang sangat mudah keluar masuk kondisi hipnosis. Sekarang bayangkan ketika Anda tertawa karena sebuah cerita lucu, Anda tidak mampu memikirkan hal lain kecuali berkonsentrasi para cerita tersebut dan kelucuannya. Artinya Anda baru saja masuk dalam kondisi hipnosis.

Lalu apa pentingnya tertawa padahal dalam ajaran agama, tertawa hanya boleh kecil-kecilan saja. "Janganlah kalian banyak tertawa, sebab banyak tertawa menyebabkan hati menjadi mati". Itu sangatlah benar…ketika tertawa ini ditujukan untuk mentertawakan orang lain maka kepekaan sosial kita akan mati. Guyonan di TV saat ini masih banyak yang modelnya seperti itu dan ini memang berbahaya, tetapi ada beberapa juga yang sangat menghibur dan memberikan pelajaran, dan pendapat saya, tertawa yang memberikan pelajaran sama menariknya dengan mendapatkan pelajaran dengan cara apapun. “…dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,…”(An Najm:43)

Ketika Tuhan Menciptakan, tentu banyak Manfaat yang dapat digunakan oleh manusia. Dikutip dari kosmo.vivanews.com, secara medis tertawa yang merupakan ekspresi kegembiraan memiliki efek penyembuhan. Tertawa memicu produksi dopamin dalam otak dan menimbulkan perasaan bahagia.Tertawa melibatkan 15 otot wajah yang berkontraksi dan meningkatkan aliran darah di wajah sehingga membuat wajah menjadi lebih kencang dan merona serta memancarkan cahaya. Tertawa juga memicu keluarnya air mata, dan hal ini akan mengurangi tingkat stres.Terbahak-bahak menguatkan diafragma dan mempercepat aliran oksigen ke paru-paru. Bagi penderita diabetes tertawa juga sangatlah penting, tertawa dapat mempertahankan kadar gula darah. Bahkan tertawa dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan toleransi terhadap rasa sakit dan bagi orang-orang yang menginginkan tubuhnya tetap ramping, Tertawalah, Sekarang!

Kembali dari Kuala Lumpur dilanjutkan keesokan harinya dengan Pelatihan yang sudah dinanti bersama Kang Asep Haerul Gani, Ericksonian, Advenced Hypnotherapy membuat lebih menyadari ketika humor dimasukkan dalam hipnotherapi. Kamis lalu, seorang sahabat mengatakan nafasnya terasa pendek-pendek dan sesak. Ketika ditanya apakah ini sering terjadi, ia mengatakan beberapa kali saat ia merasa sangat lelah. Yang menarik adalah ia tidak dapat mengontrol gerak reflek tubuhnya, mirip seperti orang yang tersengat aliran listrik, gerakan kejut-kejut.

Tersenyum saya melihatnya dan ia berkata juga sambil tertawa, “Mas Andrie, jangan ketawain aku dong…gak enak nih”

“Lho siapa yang ketawa, ini senyum…! Sini, saya bantu!” Jawab saya dan berpikir saya dapat membantunya. Induksi formal saya lakukan dan membawanya pada saat-saat yang membahagiakan dimasa lalu. Ia pun terlihat sedang menikmatinya namun gerak refleks nya tetap tidak bisa dikendalikan walau sudah berada dalam kondisi hipnosis. Bahkan ketika kepalanya harus bersandar, gerak refleksnya itu membuat kepalanya terasa sangat sakit…dan masih dalam kondisi hipnosis itu ia menangis…waaaaaah…saya panik juga..hehe…

“Sakit sekali ya, Din?

“Iya Mas, sakit sekali.” Dina, bukan nama sebenarnya, menjawab.

Perlahan saya membawanya kembali dari kondisi hipnosis atau terminasi dan mengajarkan konsep sakit dan ikhlas.

“Ketika ikhlas di lakukan pada saat sakit, tentu kamu bisa mengontrol rasa sakit serta gerakan refleks itu.”

Dalam pencarian teknik selanjutnya, saya penasaran untuk mencoba humor dalam terapi dengan menggunakan cerita lucu, ini lah yang saya ceritakan,

“Kamu tahu, pernah ada cerita di suatu tempat di Amerika sana. Sepasang kakek nenek sedang menikmati minumannya disebuah bar. Pembicaraan mereka tampak sangat ceria dengan beberapa kali si kakek tersenyum dan menyentuh si nenek genit. Hal ini membuat seorang pemuda yang dari tadi memperhatikan mereka menjadi penasaran dan duduk mendekat di bar di samping si nenek agar ia dapat mendengar percakapan mereka.

‘Nek…masih ingat dulu waktu kita SMA’ (suara kakek-kakek) sambil mengusap-usap tangan si nenek.

‘iiih kakek genit ah..ingat apa an sih?’ (dengan suara nenek-nenek yang tidak kalah genitnya)

Makin penasaranlah sang pemuda disebelah nenek itu…sambil meminum dari gelasnya ia kembali mendengarkan percakapan mereka.

‘Itu lho nek, dibelakang bar ini sepulang sekolah. Di pagar belakang yang sepi.”

‘Iiiih kakek…apa an sih…itu kan waktu kita masih muda…dan kita melakukannya juga sangat singkat kan…tak lebih dari 15 menit’ (si nenek terkekeh)

Pemuda tadi semakin kaget dan refleks dia tenggak minuman di gelasnya habis, mungkin ia melakukan itu karena nafas nya menjadi pendek-pendek karena percakapan si kakek nenek.

‘Nek..gimana kalau kita lakukan lagi?”

‘Hah apa? Iiih…buat apa sih Kek, kalau kita mau kan bisa melakukannya di tempat yang lebih sepi dan tidak satu pun orang melihat, dikamar kita.’

Entah menggunakan jurus apa, si kakek berhasil mengendalikan pikiran si nenek untuk melakukannya kembali di pagar belakang bar itu…yah…hanya pemuda itu yang tahu…dan bukan Saya juga Kamu. Dengan hati-hati, pemuda itu mengikuti dari belakang tanpa diketahui.Perlahan mereka menanggalkan pakaian dan mereka melakukannya dengan posisi berdiri. Kakek dan nenek itu berpegangan pada pagar itu dan seketika melakukan gerakan-gerakan yang sangat cepat.

Wow…pikir si pemuda itu…’ini Aki Nini dah tua gerakannya masih mantab…bagaimana mereka bisa melakukan itu?’

Pemuda itu pun makin deg-degan nafasnya semakin pendek-pendek…5 menit berlalu, pemuda itu tetap menunggu, 10 menit telah lewat masih saja ia melihat, 15 menit terlampaui berpikir dalam hati…

’Wuiiih hebat sekali padahal waktu muda tidak lebih dari 15 menit.’

30 menit mereka masih bertahan dengan gerakan-gerakan cepatnya. 1 jam…..dan gerakan itu terhenti kemudian keduanya terkapar lemas. Pemuda ini sangat penasaran, yang tadinya hanya ingin mengetahui apa yang akan mereka lakukan, sekarang bahkan ia ingin mengetahui bagaimana mereka melakukannya.

Tanpa ragu dan malu pemuda itu mendekati pasangan yang terkapar yang nafasnya pun masih terengah-engah dan bertanya,

‘Kek, Anda hebat sekali. Bagaimana Anda melakukan itu hingga bertahan sampai satu jam?’

Si kakek menjawab dengan marahnya, ‘Kurang ajar, siapa yang pasang listrik di pagar itu, gua kesetrum sampai satu jam.’
(Dina tertawa terbahak dan terkekeh mendengar akhirnya demikian…hehe seperti si nenek)

Hahaha…ternyata gerakan cepat itu adalah karena mereka berdua tersengat aliran listrik di pagar yang kala itu tidak pernah ada dan artinnya kakek dan nenek itu tidak melakukan apa-apa kecuali aliran listrik yang mereka terima dan dapat menahannya.

Jadi, Dina, segala sesuatu yang ada dalam diri kita, kita lah yang mengendalikannya.”

Selesai bercerita, sebelum meninggalkannya untuk mengisi kelas berikutnya saya pun bertanya, “Gimana sekarang?

“Sudah berkurang, Mas dan Masih ada sedikit rasa sakitnya.”

“Baik, kalau masih sakit istirahat aja, gak usah ikut ke kelas.” Dina, saat itu adalah fasilitator di kelas saya. Dan saat fasilitasi tiba, ia datang dan menghampiri saya seraya mengatakan,

“Mas, dah sembuh sakit kepalanya, makasih ya.” Dan terlihat oleh saya bahwa gerakan kejut-kejut refleksnya serta nafas pendek-pendeknya sudah tidak ada lagi…wah..benar-benar cerita yang bermanfaat walaupun agak-agak…hehe

Sahabat…bukan cuma itu, beberapa jam sebelumnya cerita yang sama saya gunakan untuk kasus yang berbeda. Sahabat sekaligus klien saya, Kim-Kim, masih ingat? Ia bertanya,

“Ndrie, banyak teman-teman saya mengatakan kalau mau sukses cara bicaranya harus begini, cara bersikap harus begitu dan lain sebagainya.”

“Lho, kamu nyaman dengan gaya kamu, gak? Dengan gaya yang sekarang ini kamu yakin bisa sukses, gak? Ketika jawabannya YA, ya sudah lakukan saja yang seperti sekarang karena apa yang terlihat belum tentu seperti kejadian yang sebenarnya.”

Saya bercerita tentang apa yang di lihat pemuda tadi tidak menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi.

Kim-Kim pun telah mengembalikan kepercayaan dirinya untuk menjadi diri sendiri ditandai dengan senyum lepas.

Seandainya lebih banyak humor, tentu lebih banyak orang yang bahagia.

Tuesday, May 25, 2010

Pil Anti-Malas itu bernama Paradoxical (Ordeal Therapy)

Pernah merasa Malas? Atau memiliki seseorang yang harus di motivasi untuk keluar dari kemalasannya? Apa yang Anda biasanya lakukan? Masih cara yang itu-itu saja? Teknik berikut bisa menjadi tambahan buat Anda, Sahabat, agar memiliki banyak cara dan lebih fleksibel untuk menghadapi berbagai macam orang dalam konteks yang berbeda-beda.

Beberapa kali, untuk menyemangati orang lain, kita selalu ‘membacakan’ daftar kebaikan yang diperoleh jika ia melakukan apa yang kita motivasikan. Dan sering kali ketika hal itu tidak ‘mempan’ malah membuat kita bersungut-sungut kesal karena kita merasa orang tersebut benar-benar tidak memahami mana yang baik dan mana yang buruk. Jika itu terjadi pada Anda, sebagai seorang yang harus memotivasi maka sedari awal yang harus kita sadari adalah kita hanya harus memprovokasi...ya Provokasi...Anda tidak salah baca. Dan itu mengapa saya lebih suka disebut sebagai ‘Mind Provocator’ dari pada ‘Mind Motivator’

Menjadi Provokator jauh lebih mudah karena melakukan sesuatu sesuai dengan yang di suka dan jika tidak berhasil...ya tidak mengapa...cari orang lain yang ’bersedia’ diprovokasi..hehe..Masih bingung, toh??Hmmm...tidak mengapa Anda bingung sekarang, karena dengan melanjutkan pembicaraan ini dan mencoba untuk membayangkan apa yang sedang terjadi, Anda sesaat lagi akan merasa menjadi ‘Provokator Pikiran’ yang Handal.

Pak RH. Wiwoho, Guru Virtual saya – semoga suatu saat nanti saya bisa berguru padanya secara langsung, dalam bukunya bercerita bahwa pernah suatu ketika seorang temannya menghubungi melalui telepon. Saat itu, Pak Wiwoho masih sedang berada dalam workshopnya jauh dari tempat teman yang meneleponnya berada. Dalam percakapan yang singkat itu, temannya mengatakan bahwa ia akan melakukan bunuh diri karena berat beban masalah hidupnya dan merasa hidupnya sudah tidak berarti. Sahabat, Anda tahu bagaimana respon yang diberikan pada temannya itu?

“Baiklah, kalau memang hidupmu sudah tidak berarti, kamu bunuh diri saja! Pertanyaannya apakah kamu tahu cara bunuh diri yang menyenangkan? Dan tidak meninggalkan rasa sakit?”

Temannya menjawab, ”Tidak..saya tidak tahu.”

”Kalau begitu tunggu saya kembali dan saya akan beritahu, 5 hari lagi saya kembali dan kita bertemu ditempat yang kamu suka.” Pak Wiwoho menutup percakapan.

Apa yang terjadi kemudian? Temannya tetap menunggu dan mereka bertemu ditempat yang menyenangkan bagi temannya itu. Bunuh Dirinya? Tidak jadi.

Saya melakukan hal yang sama untuk menenangkan anak saya dari tangisannya. Tangisan anak pada dasarnya adalah baik, selain dapat membersihkan bola matanya ,air mata adalah cairan pembersih alami bagi mata, menangis juga dapat melatih kepekan emosional. Memang ada kalanya menangis tidak diperlukan dan saat itu lah saya mengatakan pada anak saya,

”Fan kamu bisa terus menangis dan bahkan lebih keras dari ini. Untuk mengekspresikan ’kesedihan’ kamu, suara tangisan ini masih kurang, lebih keras lagi bahkan kalau kamu bisa, sampai para tetangga kita mendengarnya dan berdatangan menanyakan apa yang terjadi dan Bapak tinggal mengatakan pada mereka bahwa kamu menangisi sesuatu yang seharusnya tidak perlu ditangisi. Bapak akan hitung sampai 3 (tiga) dan setiap hitungan, kamu harus menangis lebih keras. Satu...Dua...Tiga...!”

Ternyata setiap hitungan, ia malah menurunkan intensitas tangisannya dan kemudian menghentikannya. Dan sebagai orang tua yang bertanggung jawab, tentu Anda harus melakukan upaya tindak lanjut setelah berhasi menghentikan tangisannya. Pada saat ini sugesti pada Anak sangat lah manjur karena baru saja ia menuruti apa yang Anda inginkan. Bahaslah akar permasalahannya dengan bahasa Cinta tentunya tanpa sedikitpun menyalahkan anak dan tutup dengan pelukan penuh cinta. Itulah saat dimana Anda mengunci sugesti Anda, kapan pun Anda memeluknya, ia akan mengikuti kata-kata Anda.

Hal serupa saya lakukan pada Sahabat ditempat saya berkantor. Beberapa kali ia meminta saya untuk menulis kalimat-kalimat motivasi dalam wall Facebook-nya. Entah karena permintaannya tidak ekologis bagi saya, sebagai seorang Provokator Pikiran-bukan-Motivator Pikiran, saya tidak menulis apapun sampai suatu hari minggu ia menuliskan statusnya demikian,

”males mandi males ngapa2in...butuh pil anti malas nih!”

dan saya mengomentarinya dengan,

”Wah males mandi kan bagus...pertama...gak perlu buang air bak...dan biarkan saja bak menjadi licin dan berlumut dan tumbuh jentik-jentik penyakit dan lumut karena tidak ada sirkulasi air. Dan kasihan, kan badan yang sudah nyaman bermalas-malasan harus terkena air yang dingin. Paling-paling risikonya Cuma, badan menjadi lebih lengket dan aromanya sedikit...wuiiiih...asyik...walau kata orang sedikit mengganggu...toh pacarmu sudah paham betul dan dapat menikmati baunya...tumbuh sedikit jamur dikulit tidak mengapa...bahkan menambah variasi warna kulit, kan...Gatal?nah itu yang disuka...jadi ada kegiatan dan akhirnya harus pergi ke dokter kulit untuk menghentikannya...Mari kita MALAS MANDI!!!”

Saya sadar betul kalimat-kalimat saya di atas sangat provokatif baginya. Sebagai seseorang yang pernah menjadi seorang model kebaya untuk sebuah tabloid Ibu Kota, tentu ia akan sangat memperhatikan kesehatan, khususnya kesehatan kulitnya. Hari Senin saat kami berjumpa, ia pun berkata, ”Mas Andrie!!!...Selesai baca COMMENT mu, aku langsung MANDI!!!

Hehehe...ia benar-benar telah terprovokasi.

Hisap Habis (gaya Lord of The Rings) dan Berbahagialah!Share

Masih ingat dengan apa yang pernah kita bicarakan tentang “Sabotase pikiran, Hembuskan saja!”? Setiap detik otak kita memproses ribuan bahkan ratusan ribu informasi. Tidak sedikit dari potongan informasi tersebut yang berisi program negatif. Dari pada pikiran kita terjangkit virus pikiran negatif, sadari dan hembuskan virus tersebut keluar dan buang ke alam semesta nun jauh disana sehingga tak satu orang pun dapat menggapainya.

Silakan baca note saya sebelumnya untuk mengingat apa yang telah kita bahas atau silakan kunjungi www.andrie-setiawan.blogspot.com.

Sahabat, dunia ini penuh dengan keseimbangan, bukan? Bahasa kerennya, ketika saya belajar ekonomi, Equilibrium-Keseimbangan kondisi Intelektual dan Emosional. Kadang naik dan kadang turun, kadang putih kadang hitam, kadang senang kadang sedih.

Ketika kita sedang bersedih...seringkali karena kita lupa bahwa kita bisa berbahagia.Ketika tidak tahu bagaimana cara berbahagia seringkali karena kita lupa bahwa kita sudah bahagia...memiliki sahabat untuk berbagi adalah kebahagiaan.Ingat dan berbahagialah!

Nah, dari prinsip berbagi inilah kita dapat selalu berbahagia. Sahabat, tentu masih ingat bahwa antusiasme itu menular? Masih ingat, kan? Hmm..aha..Bagus Anda masih ingat. Ketika bersama seseorang yang sangat menginspirasi, berbahagia ,dan membahagiakan seringkali kita ikut hanyut didalamnya. Namun setelah beberapa kita berpisah dengan orang tersebut, terlebih mendapat beberapa sabotase pikiran, antusiasme yang tinggi berubah menjadi sangat rendah bahkan menghilang dan berganti menjadi kelesuan. Wah...bisa gawat kalau begini, padahal bahan bakar penggerak mesin dalam tubuh ini adalah antusiasme.

Mulai saat ini Anda dapat menarik kebahagian yang orang lain rasakan menjadi juga milik Anda. Bagi Anda penggemar jenis film seperti Lord of The Rings, Harry Potter, dan bahkan Scooby-Doo, tentu Anda masih ingat adegan sang kekuatan gelap menghisap roh dari orang-orang yang menjadi target sehingga roh tersebut dapat digunakan untuk memperkuat sang ‘kekuatan gelap’. Masih ingat adegan itu? Hah apa? Tidak pernah nonton adegan itu? Ya sudah, bagi yang belum pernah menontonnya, silahkan bayangkan bagaimana hal itu terjadi.

Yang menarik adalah, kita akan melakukan hal yang sama tetapi kita adalah ‘Jagoan’-nya. Sebagai jagoan tentu tetap membutuhkan kekuatan dan semangat dari orang-orang yang Luar Biasa. Dan yang akan kita hisap adalah semangat, antusiasme, dan kebahagiaan orang-orang itu. Yang Hebat adalah, setelah Anda menghisap ‘habis’, bukannya semangat, antusiasme, dan kebahagiaan orang-orang itu habis tetapi bahkan bertambah berlipat-lipat. Ini yang namanya sinergi antusiasme, semakin digunakan, semakin besar.

Wah....sudah..sudah...cukup pre-induction nya, yang penting semua sudah paham apa yang kita mau hisap...hehe..ada pertanyaan?Silakan tunjuk tangan! Baiklah saya tidak melihat ada yang tunjuk tangan, kalau begitu kita lanjut dengan bagaimana melakukannya.

Pertama, Anda sekarang sedang bersamanya...senang sekali dan wow benar-benar terlihat bahagia dan membahagiakan. Tentu muncul keinginan untuk merasakan kebahagiaan yang sama.

Kedua, Anda harus teliti apakah kebahagiaan itu pas bagi Anda, caranya...biarkan diri Anda keluar dari tubuh Anda dan segera masuklah kedalam tubuhnya. Bagaimana rasanya? Nyaman? Jika ya, lanjutkan dan saat ini Anda memasuki pikirannya dan tahu apa yang sedang ia pikirkan dengan kebahagiaan yang sedang ia tunjukkan. Apakah pikirannya sesuai dengan Anda, kesimpulannya apakah kebahagiaan itu cocok bagi Anda, alias kompatibel?hehe...kayak komputer ya?

Jelas, kompatibilitas diperlukan karena Anda sedang mencari program yang memberdayakan dan program tersebut haruslah benar-benar sesuai dengan diri Anda, dalam NLP kita sebut Ekologis. Jika tidak sesuai, segera keluar dari tubuh itu dan tidak perlu dilanjutkan. Installation Aborts!!

Ketiga, hanya jika kebahagiaan orang tersebut Ekologis...

“Ndrie sebentar, mau tanya, Maksudnya ekologis dalam konteks ini tolong diperjelas?!” Oho...baiklah....Sahabat...Ada orang yang bahagia karena kebahagiaan orang lain dan ada yang bahagia karena kesulitan orang lain. Mana yang lebih sesuai bagi Anda? Jika sesuai dengan alasan pertama, tentu Anda tidak akan menghisap kebahagiaan dari orang yang saat itu berbahagia karena kesulitan orang lain, kan? Sekali Anda melakukannya, saya jamin Anda bahagia sesaat dan kemudian hari-hari Anda akan dihabiskan dengan pusing-pusing kepala. Itu artinya Program yang Anda install ‘Crash’. Sudah jelas,kan yang dimaksud ekologis? Sesuai dengan program dasar pikiran Anda.

Kita lanjut, ketiga, jika sudah ekologis, segera keluar dari tubuhnya dan kembali ketubuh Anda. Perhatikan orang itu sekali lagi, siap-siap untuk melakukan aksi yang sama seperti dalam film Lord of The Rings. Lihatlah energi kebahagian yang ada dalam diri orang tersebut perhatikan warnanya dan warna itu memenuhi tubuhnya dai ujung kaki sampai ujung rambutnya. Sahabat, warnanya bisa bermacam-macam, terserah yang Anda suka.

Keempat, Hisaaaaaaap Sekaraaaaaang! Perhatikan warna energi dalam tubuh orang tersebut yang terus bergerak keatas menuju tenggorokannya sehingga mulai dari ujung kakinya warna tersebut menghilang bergerak keatas dan melalui lubang yang ada di bagian kepalanya warna tersebut keluar menuju Anda. Silakan menghisapnya menggunakan Hidung saja karena menghisap menggunakan Mulut tidak disarankan dalam kesehatan.

Kelima, siapkan bagian dalam tubuh Anda untuk menyimpan energi tersebut. Saya lebih suka menyimpannya dalam dada, silakan Anda bebas memilih. Bayangkan energi tersebut masuk memenuhi tempat penyimpanan dalam tubuh Anda. Sahabat, tempat ini adalah semacam tempat penyimpanan energi yang suatu saat energi tersebut Anda butuhkan, Anda dapat mengaksesnya dengan mudah. Anda harus membuat kuncinya agar mudah dibuka ketika dibutuhkan

Keenam, Buat Kuncinya! Begitu seluruh energi sudah terkumpul, saya akan merasakan kembali sensasinya sampai yang paling puncaknya dan mengetuk-ngetuk dada saya tiga kali sambil mengucapkan ‘Assalamualaikum’ dan rasakan apakah energi tersbut kembali saya rasakan. Jika Ya, saya sudah berhasil membuat kuncinya. Anda dapat melakukannya dengan meberikan tekanan jari pada bagian tubuh tempat penyimpanan atau bahkan mencubitnya dan rasakan apakah energi kebahagiaan tersebut kembali hadir. Jika Ya, selamat Anda berhasil.

Ketujuh dan terakhir, Pikirkan sesuatu yang benar-benar berbeda emosinya dari yang baru saja kita rasakan tadi. Anda bisa berhitung 1 sampai dengan 10, atau sekedar melihat-lihat keadaan sekeliling, dan jangan memikirkan saya..hehe, mungkin Anda akan menjawab...”wueee narsis!” Tak apalah narsis dari pada najis...hehe.. Dan gunakan lagi“kunci” yang baru saja Anda buat tadi dan rasakan apakah perasaan bahagianya kembali hadir, jika Ya...Bagus...dan latihlah berulang kali sehingga Anda terampil menggunakan kunci ini.

Sahabat, ini adalah prinsip dari berbagi, berbagi kebaikan. Dan ini juga akan melatih empati kita serta kemampuan berkomunikasi dengan diri sendiri. Hipnosis pada dasarnya adalah hanya komunikasi. Dan jika dirasakan bermanfaat, silakan Anda sebar tulisan ini dan undang sahabat-sahabat Anda untuk mengunjungi www.andrie-setiawan.blogspot.com.

Saturday, May 8, 2010

Mau Tambah Semangat…? Sentuh (itunya)…!

Guru-guru saya berpesan bahwa hipnosis adalah ilmu komunikasi dan berkomunikasi adalah seni. Ketika Anda telah menguasai prinsip-prinsip dasar hipnosis, Anda dapat memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan Anda. Seperti barang-barang disekitar Anda misalnya, Sepatu atau sandal yang Anda pakai sekarang, tujuan utamanya adalah untuk melindungi kaki Anda. Fungsi lain adalah untuk memenuhi kebutuhan gaya, maka Anda memilih sepatu atau Sandal yang bukan hanya nyaman dipakai tetapi juga memiliki gengsi yang tinggi. Coba pikirkan fungsi lainnya, sekarang....ya....benar...masih banyak sekali fungsi sepatu dan sandal, satu yang bisa saya baca dari pikiran Anda adalah utnuk melempar Anjing yang mengancam dihadapan Anda...hehehe...

Tiga kata kunci yang saya pegang sebagai seorang terapis, coach, dan penyemangat, Sadari, Terima dan Gunakan. Seperti prinsip Sandal dan Sepatu tadi, saya memahami prinsip dasar hipnosis dan hipnoterapi dan saya menggunakannya untuk kepentingan pribadi khususnya. Ketika beberapa sahabat meminta bantuan menggunakan hipnosis untuk dirinya, tentu akan saya layani selama hal tersebut mungkin dilakukan, dan Anda tahu bahwa seringkali saya menggunakan teknik-teknik yang selalu berbeda untuk setiap orang.

Ini seperti yang kita sepakati diawal, bukan? Bahwa hipnosis adalah seni komunikasi dan sebuah seni dapat dinikmati dengan cara yang berbeda oleh setiap orang yang menikmatinya. Prinsipnya ‘Here and Now’. Artinya apa yang ada disekitar kita saat ini yang bisa dimanfaatkan. Mirip-mirip dengan film Jackie Chan yang selalu memanfaatkan barang-barang disekitarnya saat itu untuk memenangi pertarungan. Menurut guru saya lainnya, Bruce Lee, jika dua orang bertarung yang satu menggunakan pisau dan yang lainnya tangan kosong, lebih dimungkinkan yang menggunakan tangan kosong memenangkan pertarungan. Petarung yang menggunakan pisau sudah dikunci kreatifitasnya dan hanya ‘harus’ menggunakan pisaunya sedang yang bertangan kosong dapat menggunakan apa saja yang tersedia disekelilingnya saat itu.

Pesan ini saya sering sampaikan pada para tenaga penjual yang harus menggunakan kreatifitasnya dalam melakukan setiap tahap penjualan tak luput juga saya sampaikan pada sahabat-sahabat trainer yang saya kenal. Here and Now! Kreatiflah dengan menggunakan sumberdaya yang dimiliki. Ya tentu saja mereka harus melakukan persiapan sebelum melakukan aktifitasnya.

Lalu bagaimana saya menggunakan prinsip Here and Now ini? Beberapa sahabat yang pernah datang pada saya tentu paling tidak melihat, jika tidak menyadari, saya menggunakan apa saja seperti botol minum air mineral, handphone, kursi, kertas, telapak tangan, dan lainnya ketika harus membantu menetralisir perasaan-perasaan negatif dalam pikiran mereka. Gunakan saja semuanya yang penting bermanfaat.

Seorang sahabat Trainer, datang pada saya dan meminta saya untuk menyemangatinya sebelum ia masuk kelasnya. Sahabat, seperti yang kita ketahui bersama bahwa semangat haruslah dijaga agar tetap tinggi. Awalnya saya menolak karena saya yakin ia dapat mengatasinya sendiri menimbang beberapa teknik pembangkit semangat telah saya beri dan ia sendiri adalah seorang Certified Hypnotist, jadi saya anggap permintaan itu tidak sungguhan. Beberapa menit sebelum masuk kelas, ia mengatakan hal yang sama dengan tampang yang benar-benar serius bahwa ia membutuhkan bantuan untuk disemangati.

“Mas Andrie...! Gimana nih...? Ayo dong kasih semangat?” Katanya.

“Hah!! Serius nih Ida?” Begitu saya menanggapinya. “Ya udah, Ayo sini!”

Saya memintanya duduk dekat saya dan bertanya semangat seperti apa yang ia butuhkan. Tentu saja dilanjutkan dengan bertanya tentang sumberdaya yang ia miliki.

“Nah sekarang kasih tahu saya, apa yang biasanya membuat kamu semangat?”

“PACARA...N!” Ia menjawabnya spontan setengah teriak dan membuat saya kaget.

Wow..walaupun sepertinya jujur tapi saya menjadi binggung sesaat...teknik apa yang saya akan gunakan....”waduh...” Tidak memakan waktu lama untuk berpikir dan saya melanjutkan..

“Bagus...paling tidak kamu pernah semangat, Sekarang pandangi (bayangkan) lagi pacarmu itu...dari ujung rambut sampai ujung kaki.” Perintah saya.

“Perlu tutup mata gak nih, Mas?” Tanyanya.

“Terserah..mau tutup atau buka bebas, lagi pula kamu sudah terlatih untuk membayangkan hal itu baik dengan mata tertutup maupun terbuka.”

Terlihat sambil senyum-senyum matanya sedang mengakses bayangan yang diinginkan.

“Hehe...udah, Mas.”

“Bagus..”

“Sekarang pandangi lagi dan jawab pertanyaan saya...ketika memandanginya kamu jadi semangat, adakah bagian dari tubuhnya yang paling kamu suka? Dan jangan katakan pada saya..hehe..”

“Hehe...yang bener nih, Mas? Ada, dan saya sudah melihatnya, Mas.”

“Saya juga gak tahu gimana, kita lihat saja kamu bisa lebih semangat dengan MENYENTUHNYA...Sentuh sekarang.”

Sambil senyum dan sedikit tertawa Ida melakukannya.

“Udah, Mas!”

“Baik...pertahankan rasanya...tarik nafas panjang....relaks....sekali lagi pertahankan rasa semangatnya dan sekarang bayangkan ruang kelasmu penuh dengan peserta dan masuklah kedalam kelas tersebut dengan perasaan semangat ini, sekarang....Dan semua peserta menjadi terlihat semangat begitu kamu menebarkan semangatmu pada mereka dan ini yang menjaga semangatmu sampai kelasmu selesai. Bagus....begitu kamu ingin mengisi semangatmu kembali...yang kamu harus lakukan adalah menarik nafas panjang dan panggil kembali rasa ini.

“SELESAI!”

Lagi-lagi ia senyum dan sedikit nyengir-nyengir seraya mengucapkan, “Terimakasih, Mas!”

“Eh...terimakasih doang? Bayar di kasir!...hehe..” Saya berseloroh.

Hari sudah sore dan trainingnya pun sudah selesai, saya tanya tentang kelasnya tadi dan ia menjawab bahwa ia dapat mempertahankan semangatnya dan merasakan kelasnya menyenangkan.

“Emang kamu sentuh apanya?” Pertanyaan iseng saya mulai muncul.

“Hehehe...perutnya...soalnya perutnya ‘six pack’” Jawabnya.

Kamipun tertawa dan dalam hati saya berkata, “Untung bukan benar-benar ‘itu’nya...hehe..aman...aman....”