Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Wednesday, November 9, 2011

SI PEMARAH DAN SI SUKSES

Seorang teman menenteng-nenteng sebuah buku dan karena saya juga penikmat buku tentu sudah bisa ditebak apa yang akan saya lakukan?

Tepat sekali, saya meyapanya, “Kumaha, damang?” walaupun banyak orang yang mengenal bahwa saya adalah keturunan Tionghoa (hehehe...) namun untuk menyapa dan menanyakan kabar dalam bahasa Sunda mah Abdi tiasa.

Tidak biasa buku yang ia bawa adalah tentang terapi kondisi ego atau bahasa Inggrisnya Ego State Therapy. Sebagai orang yang suka bertanya dan kata guru saya banyak tanya maka akan banyak rejeki, saya menanyakan apa yang sudah ia baca dan yang lebih penting adalah apa yang sudah ia pahami dari apa yang ia baca.

Untuk kalangan awam, boleh jadi hal ini masih jarang didengar, dan sesaat setelah itu saya mengambil dua buah kursi kosong untuk menjelaskan secara praktis.

“Ipo”, saya memanggilnya begitu. “Ini ada dua kursi kosong.” Dan ia tersenyum-senyum memerhatikan saya karena biasanya jika saya sudah seperti itu, mesti ada hal-hal yang bisa dipelajari bersama.

“Setiap manusia adalah unik dan setiap manusia adalah menarik, menarik untuk dipelajari akan keunikannya masing-masing. Saat di kantor ia bisa saja berperan sebagai seorang yang sangat serius, namun saat di rumah ia bisa menjadi sangat lembut. Saat bersama teman-teman, ia menjadi seorang periang, namun bersama orang baru ia menjadi sangat pendiam.”
“Kepribadian ganda, Ndrie?” Tanyanya.

“Bukan, tetapi ego.” Jawab saya.

“Jadi begini nih ya, Po...” (sambil saya memasang wajah serius). “Menurut Sigmud Freud..., teorinya adalah... aaah kita langsung praktek aja deh...hehehe...”

Sahabat, teori memang penting karena teori lahir sebagai kesimpulan dari banyak prektek. Tapi kan ada beberapa orang yang maunya langsung praktek. Memenuhi kebutuhan itu, maka saya segera mengajak Ipo untuk melakukannya.”

“Ipo, ada saat-saat yang membuat lo gak nyaman?”

“Ada, Ndrie. Saat kerjaan belum selesai. Bawaannya gampang marah.”

“Ok, kemudian apa ada saat-saat yang membuat lo bahagia, saat apa?”

“Saat kerjaan dah selesai, rasanya plong dan gampang senyum.”
Saya kemudian kembali menunjuk dua kursi kosong yang telah saya siapkan mengatakan bahwa setiap kursi mewakili dari tiap perasaan tadi.

“Ipo, yang satu ini (sambil menunjuk satu kursi) mewakili ego yang membuat lo gampang marah dan yang satunya lagi mewakili bahagia lo. Saat lo duduk di kursi ini (sambil menunjuk kursi pertama) lo akan merasakan apa yang dilakukan ego yang membuat lo gak nyaman, dan saat lo berpindah, lo akan masuk kedalam ego yang membuat bahagia tadi.”

“Sok mangga atuh”. Saya menunjuk kursi yang mewakili ego yang membuatnya menjadi marah-marah kemudian sesaat wajah Ipo berubah menjadi lebih serius. “Bagaimana rasanya?” Tanya saya. “Gak nyaman, pingin marah.” Jawab si Ipo. “Nah, sekarang coba pindah ke kursi yang ini.” Saya menunjukkan kursi yang mewakili bahagia, dan wajahnya kemudian berseri dan ia tersenyum. “Gimana rasanya sekarang?” Tanya saya. “Enteng.” Jawabnya singkat.

Saya minta ia kembali ke kursi sebelumnya dan ia kembali memasang wajah serius. “Ipo, sekarang gue mau ngomong sama ego yang membuat lo marah-marah. Dia punya nama apa yang bisa gue panggil?”

“Si Pemarah.”

“Ok, Si Pemarah... sekarang, katakan pada saya apa yang menjadi tugas Anda dalam membantu Ipo?”

Dari mulut Ipo berkatalah Si Pemarah, “Saya memastikan Ipo mengerjakan semua tugasnya dan juga menjaga agar tidak ada gangguan dalam melakukannya.”

“Good, Ipo sekarang pindah ke kursi lainnya.” Ipo segera terlihat sumringah karena ia kembali ke kursi dimana ego yang membuatnya senang bekerja. “Nah, kita mau namain apa ego ini?”

“Si Sukses.” Jawab Ipo sambil tersenyum.

“Right! Sekarang Si Sukses, saya bertanya apa tugas Anda dalam diri Ipo?”

“Tugas saya adalah membuat Ipo bahagia sehingga ia dapat membuat orang-orang disekitarnya semangat dan bahagia.” Begitulah jawab Si Sukses.

“Nah... Ipo, sudah dengar kan bahwa mereka memiliki tugas masing-masing dengan sama baiknya menjaga lo untuk berhasil mencapai keinginan dan menghindarkan lo dari hal-hal yang tidak diinginkan.”

“Selama ini apakah mereka pernah berkonflik, saat yang satu marah padahal yang satunya lagi ingin bahagia?”

“Nggak pernah, Ndrie...” Jawab Ipo.

“Great! Berarti masing-masing Ego sudah mampu berkomunikasi satu sama lain, dan itu lah yang dimaksud ego, Ipo.” Lanjut saya.

Ipo mengucapkan terimakasih karena baru saja ditunjukkan bagaimana ego nya bekerja dan perlu sahabat ingat bahwa beberapa ego yang bekerja ini biasanya sesuai konteksnya dan ada kalanya mereka juga berkonflik. Dalam buku itu diibaratkan Anda adalah seorang guru TK yang mengajar banyak anak yang memiliki keinginan masing-masing yang terkadang mereka saling berebut dan Andalah juru damainya. Jika Anda tidak mampu mendamaikannya berarti Anda membutuhkan saya...hehehe...Menurut Freud, ego adalah penyeimbang antara sifat-sifat dasar yang dimunculkan oleh id dan standar ideal dan moral kita yang ditunjukkan oleh super ego.

Mudah-mudahan dilain kesempatan saya bisa melanjutkan pembahasan ini dalam konteks terapi EGO STATE-TIME LINE.






Saturday, October 22, 2011

Emosi Meledak?!! Klik… Padam deh…


Emosi? Banyak yang salah dengan kata ini. Saat mendengar kata ini kebanyakan orang mengasosiasikannya dengan MARAH. Betul ya? Kebanyakan dari Anda berpikir seperti itu, kan?

Sekarang, lihatlah anak Anda (jika saat membaca ini Anda sedang tidak bersama mereka, bayangkanlah). Apa yang Anda rasakan? SAYANG, CINTA, RINDU, dan atau mungkin SEDIH karena saat ini Anda ingin bersama mereka namun harus menahan diri sampai waktunya tiba.

Sahabat, perasaan di atas juga merupakan emosi. Jadi apa sebenarnya emosi? Secara teknis Emosi adalah Kondisi pikiran hasil dari interaksi kimia tubuh dan Stimulus dari luar tubuh kita. Interaksi ini juga mempengaruhi gejala fisiologis atau sederhananya tubu kita bereaksi.

Sekarang ingat lagi kondisi saat Anda merasa bahagia.Apa yang membuat Anda bahagia saat itu? Apakah Anda membuat diri Anda sendiri berbahagia? TIDAK, Anda saat itu mengingijinkan diri Anda bahagia dan ada sesuatu dari luar diri Anda yang memicu itu, kan? Ya memang, pemicu itu buka satu-satunya penyebab Anda bahagia bahkan bagi para praktisi teknologi pikiran mengubah perasaan sedih menjadi bahagia adalah bukan hal sulit.

Sekali lagi saya hanya ingin mengilustrasikan bahwa Bahagia adalah juga emosi dan Anda juga tahu bahwa emosi sangat penting peranannya dalam hidup kita. Emosi sudah menjadi bagian dari diri kita yang juga telah lama menemani kita dalam setiap mengambil keputusan.

Bukan hanya ‘pikiran logis’ saja yang berperan saat Anda memilih sesuatu. Saat Anda mengandalkan hanya ‘pikiran logis’ saja sebenarnya Anda adalah orang yang tidak logis. Mau contoh lagi?

Sahabat, sebagai penulis yang suka memprovokasi pikiran orang-orang disekitar, saya juga melatih banyak praktisi penjualan dan kepada mereka saya katakan bahwa setiap pembelian memiliki keputusan emosional.

Dalam membeli pakaian selain kenyamanan dan model yang sesuai alias matcing dengan acara yang akan dihadiri Wanita dan Pria memiliki kebutuhan emosional yang berbeda. Secara umum wanita berpakaian untuk ditunjukkan dan mendapatkan respon dari suaminya sedang para pria berpakaian untuk ditunjukkan dan mendapatkan respon dari semua wanita.

Eits... hehehe... mulai ada pikiran yang terprovokasi ya...

Baiklah, satu contoh lagi. Dua buah dealer mobil menjual mobil yang sama namun tentu saja dengan salesman yang berbeda. Dearler yang pertama memiliki salesman yang sangat tidak ramah namun tidak jauh dari tempat itu di dealer kedua memiliki salesman yang ramah. Saya tahu bahwa dealer kedua berpeluang menjual mobilnya pada Anda. Ya kan... karena ada kebutuhan emosional yang kemudian menjadi pertimbangan Anda dalam membuat keputusan membeli.

Sekali lagi... Emosi adalah baik karena ia menjaga Anda dari kerugian baik secara fisik maupun mental.

Tapi emosi yang tidak terkontrol menjadi sumber bencana bagi mereka yang sudah pernah merasakannya. Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah koran dan satu berita mengatakan bahwa seorang suami membunuh istrinya padahal mereka baru menikah sembilan hari. OMG... Sahabat, masih banyak kejadian-kejadian konyol karena tidak terkontrolnya emosi.

Abis gimana dong, Ndrie... rasa sebel gue muncul lagi kalau inget yang udah-udah.

Begitulah kalimat yang sering kita dengar, kan? Membayangkannya saja akan mengembalikan rasa sebel nya. Padahal dia juga tahu bahwa hal itu sudah tidak terjadi lagi. Mengapa perasaan itu muncul lagi? Itu lah uniknya pikiran manusia. Tapi Anda sadar juga kan bahwa kita hidup di masa kini menuju masa depan, masa lalu menjadi pelajaran dan pelajaran yang akan benar-benar menjadi pelajaran saat Anda telah dapat memisahkan emosi negatif dengan manfaat pelajaran (hikmah) nya.

Seseorang yang selalu secara terus menerus melihat masa lalunya padahal ia ingin menuju masa depannya, ia seperti seseorang yang sedang mengendarai mobil namun kedua matanya hanya tertuju pada kaca spionnya. Ini yang saya pelajari dari istri saya.

Bayangkan jika Anda terus memerhatikan spion Anda dengan emosi, misalnya Anda mencaci, memaki mengutuk sesuatu di belakang Anda dan terus memerhatikan hal tersebut melalui kaca spion Anda padahal mobil Anda sedang melaju kedepan. Anda dalam BAHAYA.

PISAHKAN EMOSI DENGAN KEJADIANNYA, ANDA AKAN MENDAPAT PELAJARANNYA DAN SIAP MELAJU KE MASA DEPAN.

Apakah dicubit sakit? Sakit lah, Ndrie... Sudah tanya kok tau! Eh Dah tau kok nanya!

Syaraf kulit menerima tekanan dan pembuluh darah dibawah kulit terdepresi, syaraf menginformasikan sensasi ini ke otak dan kemudian otak melanjutkan informasi ini ke tubuh kita untuk Lawan atau Lari. Kebanyakan dari kita adalah menghindar dari cubitan berikutnya. Itu adalah mekanisme bertahan dari otak kita.

Alright! Kita lakukan percobaan kecil... Percobaan pertama, Cubit lengan Anda... Dan rasakan di mana sakitnya. Dalam percobaan kedua kita akan hilangkan rasa sakitnya. Are You Ready?

Okay, let’s get the show on the road! Katakan pada otak, “Wahai otak ku yang baik, tetaplah tenang dan kau tidak akan menerima informasi dari syaraf lenganku. Tetaplah diam disana ya...”

Atur nafas Anda..relaxed 1...2...3...cubit sekarang...aaaah Sakitnya hilang...

Kok bisa? Ini namanya hipnoanastesi. Tanpa bius, pikiran Anda sudah membedakan peristiwa dari emosinya. Sama sederhananya saat emosi Anda meledak. Berikan waktu sejenak pikiran Anda untuk relaks dan Anda terbebas dari ledakan emosi yang tidak bermanfaat.

Saat emosi meledak, otak Anda dibanjiri kimia yang membuat otak dan tubuh Anda semakin tidak nyaman. Bayangkan saja otak Anda memiliki saklar. Saat saklar di tekan KLIK... listrik otak Anda padam sesaat dan membiarkan kimia tadi menguap. Nah... Anda baru saja terhindar dari Ledakan Emosi yang akan membuat tubuh berperilaku diluar kendali.

“Tapi Ndrie, setelah itu apa lagi? Saya khawatir ledakan itu akan muncul kembali.”

Baiklah Sahabat, kita memang harus kerja tuntas sampai puas walau saya sudah lemas...hehehe...

Kita akan berlatih membuat ledakan emosi ini tidak ogah muncul secara lebih permanen, tapi tunggu di tulisan saya berikutnya ya.

Emotional Explosion, Defuse it!

Wednesday, October 19, 2011

Satu lagi, Bayi Dihipnotis. (Anda yang memiliki bayi, BERHATI-HATI lah)

Jika Anda berpikir bahwa hanya orang dewasa saja yang dapat di-hipnotis, itu tidak tepat. Jika Anda juga masih mengira bahwa hipnosis dapat terjadi hanya jika subjek memahami Kata-Kata yang Anda gunakan, itu juga tidak betul. Dan jika Anda percaya bahwa hipnosis hanya terjadi saat Anda mengijinkan diri Anda di-hipnotis  sekali lagi itu kurang pas.

ANDA YANG MEMILIKI BAYI, BERHATI-HATILAH!

...beep...beep...beep... hehehe, saya sedang menunggu respon pikiran (baca: mental) Anda... Saya tahu ada dari Anda yang senyum-senyum membaca paragraf diatas, ada yang hampir takut, dan ada yang biasa-biasa saja dan bahkan ada yang merasa sebel dan hampir saja menutup tulisan ini...Eiits... Tahan dulu, ini bisa berguna entah untuk Anda atau membaginya dengan orang lain.

Anda tentu sadar bahwa hidup ini memiliki pola-pola. Ada pola yang sudah biasa dilakukan, ada pola yang belum pernah dilakukan. Ada pola yang sedang dipelajari, ada pola yang Anda sudah lupa bahwa Anda pernah memelajarinya namun Anda melakukannya setiap hari.

Silakan cek lagi dalam hitungan ke-3, bagaimana pola Anda bangun dari tidur di pagi hari...1...2...3... Setiap hari kita sadari bahwa polanya hampir sama, kan? Sekarang bagaimana Pola Anda saat memasuki kantor Anda? Sekarang bagaimana pola saat Anda hendak pulang mengendarai kendaraan Anda? Saat tiba dirumah, bagaimana polanya? Setiap hari juga hampir sama, kan?

Sama seperti anak saya yang masih bayi dan berumur 4 bulan, ada pola-pola tertentu yang ia tunjukkan saat ia dalam kebutuhan. Saat lapar, saat pipis, saat BAB dan bahkan saat ia ingin tidur.

Saya punya kegemaran menggendongnya saat ia menjelang tidur, menikmati memeluk tubuhnya sebelum ia tertidur yang kerap memerhatikan saya. Saya memiliki satu lagu favorit untuk menidurkan anak-anak kami, baik untuk anak pertama kami (Irfan) maupun anak kedua kami (Fadlan). Ini lagunya...

Kelinci ku-kelinciku, Kau manis sekali
Melompat kian kemari, Sepanjang hari

Aku ingin kau temani, Sepulang sekolah
Bersamamu lagi, Menari-nari

Mengapa saya tidak menyanyikan lagu;

Nina bobo,
Ooh Nina bobo,
Kalau tidak bobo,
Digigit nyamuk.

Mari kita simak kekuatan kalimat masing-masing lagu.

(Kelinciku, kelinciku, Kau manis sekali.)

Sugesti agar anak-anak kita menjadi anak yang manis yang baik dan menurut pada orangtuanya. Memang anak saya yang bayi ini sepertinya belum memahami kata-kata, tetapi seperti yang sudah kita ketahui bersama adalah bahwa semua suara dan sensasi akan disimpan dalam otaknya dalam pikiran bawah sadarnya. Suara dan semua sensasi akan menjadi kode-kode yang nantinya sejalan dengan perkemangan otak dan fungsinya hal tersebut akan membantu anak-anak kita dalam memahami hal-hal yang ada disekitarnya.

(Melompat kian kemari, Sepanjang hari)

Kita selalu ingin anak-anak kita menjadi anak yang lincah ceria dan aktif karena dengan itu semua kita tahu bahwa anak akan banyak belajar dari lingkungan sekitarnya. Sering kali harapan ini luntur saat anak pertama kali mulai masuk sekolah. Ini lah yang diajarkan disekolah, “Tangan keatas, tangan kesamping, tangan kedepan (dilipat) duduk yang rapi.” Anak-anak kita diajarkan untuk diam dan tidak lagi aktif terkunci di kursinya.

(Aku ingin kau temani)

Kalimat ini mengikat secara emosional anak saya pada saya dan sebaliknya. Ingin (want), butuh (need), dan suka (like) adalah verb of perception dan kita sudah pernah membahasnya bahwa jika persepsi ini disugestikan berulang-ulang, akan sangat mudah menjadi program pikiran. Saya punya teman hipnoterapis, setiap ia mensugestikan kliennya untuk lepas dari rokok, “tidak suka, tidak butuh, tidak ingin lagi rokok...”, ia pun kehilangan selera merokoknya...hehehe...seharusnya ia sudah berhenti merokok sejak dulu. 

(Sepulang sekolah)

Sahabat, frasa diatas tetap menyematkan bahwa belajar terus sepanjang masa tetaplah penting. Frasa yang menumbuhkan kecintaannya pada belajar. Anak saya Irfan suka sekali membaca dan setiap bulannya kami bisa beberapa kali mengunjungi toko buku dan bahkan ia tidak menginginkan baju lebaran lebih dari keinginannya mendapatkan buku dihari lebaran.

(Bersamamu lagi, Menari-nari)

Keceriaan penuh energi dan kebahagiaan sepanjang hari saat bersama dan menari-nari. Menjadi sugesti penutup yang bagus setelah dibuka “kau manis sekali”.

Lagu ini lebih sesuai dibanding Nina Bobo, karena perhatikan ini... Kalau tidak bobo digigit nyamuk. Kalimat yang bernada ancaman dan tidak aneh ketika sudah lebih besar, anak kita mudah ngambek dan mengancam jika keinginannya tidak terpenuhi.


ANCHOR

Diartikan secara harfiah sebagai JANGKAR. Fungsi jangkar adalah menambatkan kapal agar tidak hanyut terbawa ombak ketengah laut. Anchor dalam konteks kita sekarang adalah berfungsi untuk menambatkan emosi untuk memicu perilaku yang dituju.

Ivan Pavlov yang memopularkan Psikologi Prilaku yang salah satu percobaannya menggunakan tikus yang disuntik insulin. Seekor tikus disuntikkan insulin dan saat insulin tersebut bereaksi dalam darah, tikus tersebut pingsan. Setelah tersadar, tikus tersebut disuntikkan lagi dengan insulin, dan tikus tersebut pingsan lagi. Ketiga kalinya pun demikian. Setelah perlakuan uji dilakukan berkali-kali, cairan insulin diganti dengan air biasa yang tidak menyebabkan tikus pingsan. Namun apa yang terjadi, saat suntikan dilakukan lagi dan tikus itu tetap pingsan. Tikus tersebut telah belajar dari kondisi-kondisi. Rumus sederhananya adalah

Jika...................................................., maka...................................
 jika jarum suntik menembus kulitnya dan cairan masuk ke tubuhnya, maka tikus pingsan.

Kembali pada bayi kami, kerap menjelang tidur saya menggendong menyanyikan lagu diatas dan menepuk lembut tubuhnya dengan tangan saya sampai ia benar-benar tertidur kemudian baru saya baringkan. Hal tersebut saya lakukan berulang dan lagu tersebut sudah menjadi Anchor baginya. 

Istri saya, Dini, memanfaatkan hal ini untuk menenangkan Fadlan dari tangisannya. Saat Fadlam mulai menangis, Dini menyanyikan lagu itu dan Fadlan pun menjadi lebih tenang. Pernah Dini mengubah-ubah tonase suaranya dalam menyanyikan lagu itu dengan suara rendah kemudian tinggi kemudian parau dan saya melarangnya, karena anchor yang sudah terbentuk dan bermanfaat untuk membuat Fadlan tenang bisa jadi collapse atau rusak sehingga lagu itu tidak memiliki arti yang banyak.

Sahabat, mendidik anak atau istilah kerennya saat ini parenting sangat sangat dibuthkan pengetahuan tentang pengkondisian. Anak belajar tidak hanya dari apa yang dikatakan orangtuanya, mereka juga belajar dari kondisi-kondisi yang ada dilingkungan sekitarnya. Artinya, menghipnotis anak tidak melulu dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan. Saran saya, berhati-hatilah dengan televisi yang masih menyala saat bayi Anda tidur, karena semua informasi dari televisi tersebut akan disimpan oleh bayi Anda dalam bawah sadarnya.

Untuk kepentingan kita bersama, saya menambahkan tabel perkembangan bayi yang saya dapat dari http://www.anmum.com/id/main.aspx?sid=1613&sva=6. Semoga bermanfaat dan salam Hypnoparenting.

  
Usia
Keterampilan-keterampilan Utama
Kerampilan-keterampilan yang akan dikuasai
Keterampilan-keterampilan lebih lanjut
1 bulan
·      Mengangkat kepala ketika berbaring tengkurap
·      Merespon suara.
·      Menatap wajah

·      Pandangan bayi untuk dapat mengikuti objek walaupun hanya beberapa saat.
·      Mengeluarkan suara: oohdan aah
·      Dapat melihat pola berwarna hitam-putih
·       Tersenyum, tertawa
·       Menahan kepala pada 45 derajat.
2 bulan
·      Suara: coo dan gumamam
·      Dapat mengikuti benda lebih lama
·      Mulai memperhatikan tangannya
·      Dapat mengangkat kepala dan menahannya untuk beberapa saat.
·      Tersenyum, tertawa
·      Menahan kepala pada posisi 45 derajat
·      Dapat membuat gerakan-gerakan yang lebih teratur (lebih halus)
·    Dapat menegakkan kepala dan menahannya agak lama
·    Kaki sudah cukup kuat untuk menahan beban ringan
·    Dapat mengangkat kepada dan bahu saat tidur dengan posisi tengkurap.
3 bulan
·      Dapat mengenali wajah dan wangi tubuh orang yang biasa dekat dengannya (ibu )
·      Dapat mengangkat kepala dan menahannya dengan stabil.
·      Visual: dapat mengikuti obyek yang bergerak.
·      Dapat berteriak, nyerocos, dan tertawa kecil (terkekeh)
·      Memainkan ludah menjadi gelembung (balon)
·      Dapat mengenali suara orang-orang terdekat.
·      Dapat melakukan minipush-up.
·    Dapat berguling, dari tengkurap menjadi terlentang
·    Dapat berespon terhadap suara keras
·    Dapat mengarahkan kedua tangan untuk memegang mainan.
4 bulan
·      Tersenyum, tertawa
·      Dapat mengangkat beban pada kakinya
·      Tertawa kecil (terkekeh) bila Anda berbicara dengannya
·          Dapat menggenggam mainan
·          Berguling, dengan posisi dari belakang ke depan
·        Meniru suara : “baba”, “dada”
·        Tumbuh gigi pertama
·        Mulai siap untuk makanan lunak selain ASI.
5 bulan
·      Dapat membedakan warna-warna dasar (mencolok)
·      Mulai bermain dengan tangan dan kakinya.
·      Dapat mengenali namanya, terutama bila dipanggil
·      Berespon terhadap suara-suara baru yang datang padanya
·      Dapat berguling dari tengkurap ke depan dan sebaliknya.
·    Mulai dapat duduk sendiri beberapa saat.
·    Mulai memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya.
·    Mulai muncul kecemasan akan perpisahan dengan orang terdekat (biasanya orangtua)
6 bulan
·      Dapat menoleh ke arah suara-suara baik benda maupun orang-orang di sekitarnya.
·      Menirukan suara atau bunyi-bunyian.
·      Berguling dari tengkurap ke terlentang dan sebaliknya.
·      Sudah siap untuk makan makanan lunak (tidak ASI Ekslusif lagi).
·      Dapat duduk sendiri tanpa sandaran.
·      Senang memasukkan benda-benda ke mulutnya.
·      Dapat memindahkan objek dari tangan satu ke tangan lainnya. (misal: dari tangan kiri ke tangan kanan).
·    Dapat melambaikan tangan (lambaiangoodbye)
·    Dapat berdiri dengan berpegangan pada benda-benda di sekitarnya.
·    Dapat membenturkan dua objek (misalnya: mainannya saling dibenturkan)
·    Mulai mengerti benda-benda yang dipegangnya.
8 bulan
·      Dapat berkata ”mama” dan ”dada”, kepada kedua orang tuanya (namun tidak spesific mama untuk ibu, dada untuk ayah).
·      Dapat  memindahkan benda atau mainan dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya.
·      Berdiri dengan berpengangan
·      Merangkak
·      Dapat menunjuk benda
·      Mencari benda-benda yang disembunyikan.
·    Belajar untuk berdiri sendiri.
·    Dapat mengambil benda dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk (seperti menjepit).
·    Mulai dapat mengekspresikan keinginannya dengan bahasa tubuh (misalnya meminta susu dengan menunjuk tempat susu).
9 bulan
·      Dapat berdiri dengan berpegangan.
·      Mulai mengoceh.
·      Mulai mengenali &mengetahui benda-benda disekitarnya.
·      Mulai mengeksplorasi/ berjalan sambil berpegangan.
·      Dapat minum dari gelas bertutup (sippy cup-gelas bertutup yang ujung tutupnya bercorong bolong-bolong seperti dot)
·      Dapat makan dengan menggunakan tangannya sendiri.
·      Dapat membeturkan dua benda yang ada ditangannya.
·    Bermain ciluk ba
·    Dapat mengatakan ’mama’ dan ’dada’ dengan tepat (mama kepada ibu dan dada ke ayah)
10 bulan
·      Melambaikan tangan (goodbye)
·      Mengambil benda dengan ibu jari dan telunjuk seperti menjepit (menjumput)
·      Dapat merangkak dengan baik.
·      Mengatakan ’mama’ dan ’dada’ dengan tepat.
·      Dapat mengekspresikan keinginannya dengan gerakan
·    Dapat berdiri sendiri dalam beberapa saat
·    Dapat menaruh barang ke dalam tempat tertentu (misalnya kotak)
11 bulan
·      Mengatakan ’mama’ dan ’dada’ dengan tepat.
·      Bermain ciluk ba
·      Dapat berdiri sendiri untuk beberapa detik.
·      Mengeksplorasi sekitarnya
·      Mulai mengerti ’tidak’ dan instruksi singkat lainnya (misalnya ambil,  itu)
·      Mulai suka menaruh atau memindahkan benda ke dalam tempat tertentu (misalnya kotak)
·    Mengatakan 1 kata lain selain ’mama’ dan ’dada’
·    Dapat membungkuk dari posisi berdiri.
12 bulan
·      Meniru orang lain
·      Menyatakan keinginan dengan gerakan tubuh (seperti menunjuk, menggeleng, mengangguk)
·      Mulai berjalan beberapa langkah
·      Mengatakan 1 kata lain selain ’mama’ dan ’dada’
·    Berjalan sendiri
·    Membuat coretan dengan crayon
·    Mengatakan 2 kata lain selain ’mama’ dan ’dada’
13 bulan
·      Menggunakan dua kata secara tepat seperti kata ’hai’ dan bye (dadah).
·      Mengambil benda sambil membungkuk
·      Senang melihat bayangannya (misalnya bercermin)
·      Dapat menahan tangan dan kakinya untuk membantu orang lain memakaikan pakaian padanya.
·    Menggabungkan kata dan gerakan untuk menyatakan keinginannya (misalnya susu sambil menunjuk tempat susu)
·    Dapat menggelindingkan bola.
14 bulan
·      Makan dengan tangan
·      Dapat mengambil benda dari kotak/ mengosongkan kotak
·      Meniru orang lain
·      Sudah dapat berjalan dengan ditatah
·      Meniru permainan
·      Menunjuk anggota badannya saat ditanya (misalnya: dapat menunjuk kepala, telinga)
·      Dapat merespon perintah yang datang padanya (misalnya: cium ibu)
·    Dapat menggunakan sendok atau garpu.
·    Dapat memasangkan tutup dengan tempatnya.
·    Dapat mendorong atau menarik mainan sambil berjalan.
15 bulan
·      Bermain dengan bola
·      Menguasai 3 kata dan sering digunakan
·      Berjalan mundur
·      Membuat coretan-coretan dengan menggunakan crayon
·      Dapat berlari
·      Mengadopsi kata ’tidak’ sebangai kata favorit.
·    Minta diambilkan barang-barang
·    Dapat meletakan jari didepan mulutnya dan mengatakan ’shh’
16 bulan
·      Dapat membalik halaman buku.
·      Cenderung temper tantrumbila frustrasi/marah
·      Memiliki benda tertentu yang selalu ingin dipegangnya.
·      Mulai belajar mendaki/menaiki sesuatu
·      Dapat menumpuk 3 balok
·      Menggunakan sendok atau garpu
·      Belajar cara yang tepat untuk menggunakan benda tertentu (misalnya telepon)
·    Dapat membuka salah satu bajunya sendiri (misalnya celana atau kaus).
·    Mulai susah makan / rewel/banyak maunya
·    Tidur siang satu kali.
17 bulan
·      Mulai menggunakan 6 kata secara teratur
·      Senang bermain pura-pura (misalnya: bermain menjadi superman)
·      Senang mengendarai mainan.
·      Memberi makan boneka
·      Ucapannya mulai jelas
·      Dapat melempar bola dengan lebih baik.
·    Berjoget mengikuti musik
·    Dapat mengelompokkan mainan berdasarkan warna, ukuran atau benutknya
·    Dapat menendang bola ke depan.
18 bulan
·      Mau membaca buku sendiri
·      Membuat coretan-coretan
·      Dapat membentuk kalimat dengan 2 kata (misalnya: mau makan)
·      Dapat sikat gigi dengan bantuan
·      Dapat menumpuk 4 balok.
·    Dapat melempar bola dengan ayunan yang tinggi.
·    Dapat membongkar pasang mainan
·    Mulai menunjukkan kesiapan untuk melakukan toilet training.
19 bulan
·      Dapat menggunakan sendok dan garpu
·      Berlari
·      Melempar bola dengan ayunan kecil
·      Menikmati membantu orang-orang disekitar (misalnya menyapu, mengambil barang)
·      Mengerti hampir 200 kata
·      Dapat mengenali bila melakukan kesalahan (misalnya memanggil kucing sebagai ayam)
·    Dapat mencuci tangan dan mengeringkannya dengan bantuan orang lain.
·    Dapat menunjuk gambar atau benda tersebut ketika disebutkan namanya.
·    Dapat mengenali ketika ingin buang air kecil.
20 bulan
·      Memberi makan boneka
·      Dapat mencopot bajunya sendiri
·      Dapat membuang benda dengan mencontoh orang lain (misalnya membuat sampah).
·      Belajar kata-kata baru 10 atau lebih dalam 1 hari.
·      Dapat menaiki tangga (namun mungkin tidak dapat turun)
·    Mungkin mulai mengeksplorasi alat kelaminnya.
·    Menggambar garis lurus.
·    Dapat menyebutkan beberapa anggota badannya.
21 bulan
·      Dapat menaiki tangga
·      Dapat membuat tujuan yang mudah misalnya memutuskan untuk menaruh mainan ditempat tertentu
·      Melempar bola dengan ayunan tinggi/kuat
·      Menendang bola
·      Menyusun 6 balok
·    Menyebutkan nama gambar tertentu pada buku
·    Dapat menuruni tangga
22 bulan
·      Menendang bola
·      Dapat mengikuti 2 instruksi yang diberikan padanya (misalnya ambil bolanya dan berikan ke ibu)
·      Dapat menyusun puzzlesederhana
·      Menggambar garis lurus
·      Menyebutkan beberapa anggota tubuhnya.
·     Dapat memakai baju yang longgar
·    Mungkin siap untuk tidur ditempat yang lebih besar
·    Memahami konsep kebalikan. Misalnya tinggi vs pendek
23 bulan
·      Dapat menyebutkan gambar dalam sebuah buku
·      Dapat menggunakan 50-70 kata-kata.
·      Dapat membuka pintu
·      Dapat menyanyikan lagu/melodi sederhana
·      Mulai tertarik untuk bermain dengan anak lain.
·    Membicarakan diri sendiri (seperti apa yang disukai, tidak disukai)
·    Sering bertanya ’kenapa?’
24 bulan
·      Dapat menyebutkan sedikitnya 6 anggota tubuhnya
·      Setengah dari perkataannya mulai dapat dipahami.
·      Dapat mengucapkan kalimat dari 2-3 kata
·      Berbicara tentang dirinya sendiri
·      Mengatur benda-benda berdasarkan kategorinya
·      Dapat berjalan menuruni tangga
·    Mulai mengerti konsep abstrak seperti ’nanti’ atau ’sebentar lagi’.
·    Mulai menyadari adanya perbedaan jender laki-laki dengan perempuan.
·    Belajar melompat.
25-26 bulan
·      Dapat menyusun 6 balok
·      Cara berjalan lebih halus.
·      Menggunakan kata ganti orang seperti saya, kamu
·      Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
·    Dapat mengucapkan kata-kata dengan jelas
·    Dapat menggambar garis vertikal.
27-28 bulan
·      Melompat dengan kedua kaki
·      Dapat membuka pintu
·      Mengerti/memahami istilah. Misalnya besar, halus, dll
·      Menggambar garis vertikal.
·    Mulai mengenali alfabet.
·    Dapat berdiri dengan satu kaki. (keseimbangan)
29-30 bulan
·      Menggosok gigi dengan bantuan orang lain
·      Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
·      Dapat menggambar lingkaran
·      Dapat berdiri dengan satu kaki (keseimbangan)
·    Dapat memakai kaus
·    Menyebutkan 1 warna
·    Menyebutkan 1 nama teman
31-32 bulan
·      Dapat menyebutkan namanya sendiri
·      Menggambar lingkaran
·      Memakai kaus snediri
·      Dapat berdiri dengan satu kaki bergantian untuk beberapa saat.
·      Mengenali alfabet
·      Menggosok gigi sendiri
·    Menggunakan 2 kata sifat
·    Dapat menggambar silang
·    Dapat menunjuk benda bila orang lain menyebutkan fungsinya (misalnya bila ibunya bilang mana tempat untuk minum? Dia dapat menunjuk gelas)
33-34 bulan
·      Dapat menyebutkan 1 jenis warna
·      Dapat menyebutkan 1 nama temannya
·      Dapat mengikuti percakapan sederhana.
·      Dapat naik dan turun tangga dengan kaki kanan dan kiri.
·      Mulai mengunakan istilah diatas, didalam, disana.
·      Perkataan sudah lebih jelas (75% dapat dimengerti).
·      Dapat menyusun 8 blok.
·    Dapat melakukan toilet training (diminta untuk pipis atau buang air besar) di siang hari.
·    Dapat menggoyang-goyangkan ibu jari (jempol).
·    Dapat mengekspresikan berbagai emosi (misalnya marah, senang, sedih, takut dsb).
·    Dapat menggambarstick figure (gambar orang yang terdiri dari lingkaran dan garis silang saja)
35-36 bulan
·      Dapat mengenali kegunaan 2 benda
·      Dapat membuat kalimat yang terdiri dari 3-4 kata.
·      Dapat menyebutkan 2 kegiatan seperti melompat dan meloncat.
·      Dapat melompat di tempat dan melompati sesuatu.
·      Dapat mengikuti 2 atau 3 perintah/permintaan.
·      Dapat berpisah dari orang tuanya.
·      Dapat mengendarai sepeda roda 3.
·    Dapat berdiri diatas satu kaki dengan bergantian selama 3 detik.
·    Dapat berpakaian sendiri.