Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Sunday, April 29, 2012

Surga dalam Sebatang Rokok


Ini bukan penyuluhan untuk berhenti merokok, ini juga bukan kampanye anti rokok, apa lagi gerakan bawah tanah untuk menghancurkan industri rokok.

Ini adalah tulisan dari pengamatan serta pengalaman saya sendiri tentang rokok dan tentu karena tulisan ini adalah artikel serial NLP (Neuro Linguistic Programming) dan Hypnotherapy, maka sudah barang pasti saya melihat rokok dan aktifitasnya dari sudut pandang keilmuan itu.

Dulu saya adalah seorang perokok aktif namun sekarang saya pasif dan istri saya lah yang aktif. Eits... maksudnya aktif mengingatkan saya... “Mas, jangan merokok lagi ya...” hehehe...

Sebagai mantan perokok, sekarang, saya mau tanya Anda yang masih merokok. Apakah Anda merasa senang saat merokok? Hmmm... biar saya baca pikiran Anda... aaah, Anda merasa senang saat merokok, kan?

Pertanyaan kedua, apakah Anda seringkali merasa lebih tenang dengan merokok saat Anda berada dalam masalah? Saya tebak lagi ya... yes, Anda lebih tenang, ya...

Pertanyaan ketiga, apakah dengan merokok Anda merasa dapat memberi nilai tambah pada diri Anda didalam pergaulan/sosial Anda? Yang ini saya juga bisa membaca pikiran Anda, jawabannya Ya, kan.

Dan  selain pertanyaan-pertanyaan diatas, Anda juga sadar dengan bahaya rokok pada tubuh Anda, kan? Anda juga tahu bahwa seringkali saat Anda merokok, orang-orang disekitar Anda merasa terganggu, kan? Anda juga beberapa kali sadar bahwa gangguan tenggorokan, perasaan sesak di dada, serta sakit kepala juga dipengaruhi langsung oleh rokok, kan? Dan beberapa kali Anda mengabaikan itu, benar?

Mengapa banyak perokok yang sadar bahwa perbuatan ini tidak baik tetapi tetap melakukannya?

Sederhana jawabnya, karena mereka sudah menemukan “surga:” dalam sebatang rokok. Dan mohon maaf, jika pasangan Anda, baik suami atau istri Anda, masih merokok sedangkan Anda tidak, artinya Anda adalah bukan “surga”nya. Nah lho... maaf ya, kalau tidak percaya coba tanya pasangan Anda, apakah dia bersedia berhenti merokok untuk Anda?

Banyak perokok yang sudah ditunjukkan bahaya merokok, namun mereka tidak juga berhenti. Kenapa? Karena penyuluhan dan kampanye itu terlalu rasional, sedangkan alasan seseorang merokok 95% adalah emosional.

Lho dari mana angka 95%, Ndrie?
Maaf pembaca budiman, 95% itu juga berasal dari perasaan saya saja...hehehe... karena memang tulisan ini bukan kampanye anti rokok melainkan untuk dirasakan dan dinikmati oleh semua orang.

Dari sudut pandang NLP dan Hypnotherapy jelas dan nyata bahwa seorang perokok setiap menghisap sebatang rokok, ia sedang menguatkan diri mereka bahwa semakin dihisap, semakin tenang, semakin senang, semakin bangga. Kira-kira itulah autosuggestion yang dijalankan tanpa mereka sadari.

Kebiasaan merokok memiliki pola dan semakin pola ini dijalankan dan diyakini ini adalah cara yang baik, semakin kuat perasaan tergantung pada rokok. Duh bingung maksudnya, Ndrie.

Tenang, hehehe, pertama kali Anda merokok juga bingung kenapa orang lain merokok tidak batuk seperti Anda, kenapa mereka bisa mengeluarkan asap lewat hidung, juga kenapa Anda tidak bisa melakukan French Inhale yaitu mengeluarkan asap lewat mulut dan dalam satu waktu menghisapnya memlalui hidung Anda. Kalau Anda masih bingung dengan maksud saya, nikmati saja dulu dan nanti Anda akan bisa menikmatinya.

Ivan Pavlov, seorang ahli psikologi behaviorisme asal Rusia, menunjukkan percobaannya pada tahun 1890 tentang efek pengkondisian pada perilaku. Ia menyiapkan seekor anjing dalam kurungan di laboratoriumnya. Lampu dimatikan. Tahapan percobaan pengkondisian dilakukan dalam urutan sebagai berikut, Bel di bunyikan, Lampu dinyalakan, Makanan disodorkan pada anjing objek penelitian. Perilaku yang diteliti adalah terproduksinya air liur anjing. Secara alamiah, seekor anjing akan mengeluarkan air liur saat hendak makan. Lampu dimatikan kembali, beberapa saat kemudian pola serupa diulang. Bel dibunyikan, lalu lampu dinyalakan, makanan disodorkan, dan anjing mengeluarkan air liur. Pola tersebut dilakukan berulang-ulang dan sampai suatu saat, bel dibunyikan, lampu dinyakanan, namun makanan tidak disodorkan. Apa yang terjadi? Anjing tersebut tetap mengeluarkan liur. Anjing tersebut sudah memelajari polanya, bahwa setiap kali bel berbunyi lalu lampu akan menyala, maka makanan akan ia dapatkan.

Merokok juga memiliki pola, kan? Pertanyaan lagi untuk Anda yang merokok. Kapan pertama kali Anda merokok? Apa alasan Anda merokok?

Pertama kali saya merokok adalah saat saya masih di bangku sekolah menengah atas. Saya merasa bahwa merokok memberi nilai tambah bagi saya untuk bisa bergaul dengan teman-teman lain. Saya memiliki banyak teman khususnya orang-orang yang suka dengan pelajaran sekolah. Bukan sombong, sejak dibangku sekolah saya cukup dikenal sebagai anak yang (sok) pintar, hehehe...

Memang ternyata benar, dengan merokok saya bisa memiliki lebih banyak teman. Setiap kali berkumpul, saya merokok. Saya yakin, beberapa dari Anda memiliki alasan yang sama untuk merokok, tetapi mengapa para perokok tetap merokok padahal sebenarnya mereka tidak lagi membutuhkan rokok untuk bergaul karena saat ini situasi sudah berubah. Anda sudah jauh lebih cerdas untuk mendapatkan lingkungan sosial Anda, tidak seperti pada masa sekolah dulu.

Walau saat ini dengan mudah Anda bisa mendapatkan teman, rokok tetap tidak bisa ditinggalkan. Kenapa?

Kembali pada teori pengkondisian Pavlov tadi. Pikiran Anda sudah dikondisikan untuk mengkonsumsi rokok. Setiap kali mengkonsumsinya, muncul perasaan senang, tenang, dan bahagia yang dibutuhkan untuk pergaulan masa lalu. Walau pergaulan Anda sudah berubah, Anda merasa tetap membutuhkan hal itu. Dan cara yang paling sederhana yang pikiran Anda tahu adalah dengan merokok. Semakin sering Anda lakukan, semakin yakin pikiran Anda bahwa ini adalah satu-satunya cara atau paling tidak termasuk dalam TOP TEN cara bahagia yang Anda tahu. Repotnya, Anda menjadi semakin dan semakin tergantung pada rokok bahkan sampai saat Anda telah mengetahui bahaya dari rokok.

Saya sering mendengar ungkapan seorang bapak, “Wah, kalo saya mah udah terlanjur. Tapi jangan sampe anak saya ngerokok seperti saya.”

Dalam hati tertawa, mana bisa bos! Anak kan mengidolakan orangtua nya. Anda paham kan maksud saya. Ya kemungkinan besar anaknya juga akan merokok.

Lalu sekarang apa yang kita harus lakukan bagi kita yang sering menjadi “korban” para perokok aktif?

BERDOA! Supaya perokok aktif sadar. Hehehe... memang gak ada yang lain walau saya mengusulkan beberapa cara setelah ini.

PERTAMA, kesadaran para perokok untuk tidak menjadi orang yang egois. Setiap kali selesai merokok, Anda sedang meracuni orang yang katanya Anda cintai. Katanya cinta tapi kok gitu? Apa? Cuma katanya? Hehehe... pantesan...

KEDUA. Cara ini hanya dilakukan jika cara pertama tidak manjur. Berdasarkan beberapa penelitian, perokok tidak akan berhenti dengan cara PERTAMA...hehehe... makanya ada cara KEDUA. Para perokok adalah orang yang merasa bahwa lingkungan sosialnya sangat berpengaruh dalam hidupnya. Bisa dibilang mereka sangat SOSIAL bukan SOK SIAL. Karenanya SOSIALnya lah yang dapat menghentikannya. Protes sosial akan lebih didengarkan dari protes istrinya. Tidak percaya? Coba saja.

Cara KETIGA. Dengan teknik sederhana hipnosis. Yang dicari orang saat merokok adalah ketenangan, kesenangan, dan kebahagiaan. Yang saya maksud disini adalah para perokok senior ya... Kalau ABG sih merokok untuk gaya-gayaan doang... Padahal uangnya juga masih minta ortu.

Sebenarnya, saat seseorang merokok, yang dilakukan adalah menarik nafas panjang. Menarik nafas panjang akan memberi kesempatan bagi jantung untuk berdetak lebih lambat dan tubuh menjadi lebih santai, tenang. Saat Anda mengembuskan asap, Anda juga melakukannya dengan hembusan panjang, kan? Itu adalah sebuah teknik pernapasan untuk menjadi relaks. Karena pada saat itu Anda belum mengetahui cara ini, wajar saja kalau Anda menganggap bahwa ketenangan itu adalah ulah dari batang rokok yang Anda hisap.

Saat Anda membutuhkan ketenangan, lakukan ini... Dengarkan kata-kata saya....

TARIK NAFAS PANJANG, DAN HEMBUSKAN PERLAHAN...
LAKUKAN LAGI DAN SEKARANG LAKUKAN EMPAT HITUNGAN SETIAP MENARIK DAN MENGHEMBUSKAN NAFAS ANDA....

TARIK NAFAS...1...2...3...4...TAHAN.... HEMBUSKAN...1...2...3...4... LAKUKAN BERULANG KALI...

DENGARKAN SAYA, SAMBIL MELAKUKAN LATIHAN INI, BAYANGKAN... SETIAP KALI ANDA MENGHISAP ASAP BERBAU TENGIK, ADA ORANG-ORANG YANG TERTAWA KARENA MEREKA MENDAPATKAN UANG BANYAK DARI ANDA, DARI KETIDAK PAHAMAN ANDA BAHKAN MEREKA TIDAK MELAKUKANNYA KARENA MEREKA HANYA MENGINGINKAN UANG ANDA.

BISA KAH ANDA MEMBAYANGKANNYA....

Sekali lagi, ini bukan kampanye anti rokok, hanya mengulas bahwa hipnosis dapat membuat Anda terlepas dari ketergantungan. Ingat, seharusnya bukan Anda yang bergantung pada rokok, tetapi rokoklah yang bergantung pada Anda.