Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Tuesday, October 30, 2012

YOUR LIFE MANTRA


Mendengar kata mantra, saya yakin Anda memiliki persepsi yang beragam dalam menanggapinya.

Mungkin Anda berpikir bahwa hal ini berkaitan dengan hal gaib, bisa jadi Anda mengira bahwa ini adalah produk dari ilmu hitam, atau Anda telah memahami bahwa hal ini ada hubungannya dengan ilmu psikologi.

Anda yang berpikir bahwa mantra berkaitan dengan spirit (roh) ataupun segala hal yang berhubungan dengan spiritual, Anda benar. Mantra memang berhubungan dengan roh, yaitu roh pembacanya (perapalnya).

Dulu sebelum Agama menjadi populer, sebelum wahyu Tuhan diturunkan, manusia telah melakukan pencarian sosok spiritual. Saya yakin yang dituju adalah Tuhan. Dalam praktiknya, kemudian, manusia menemukan cara-cara bagaimana berhubungan dengan spiritual dirinya sendiri.

Saat Agama diturunkan dan manusia mengimaninya, Mantra masih tetap ada namun namanya berganti menjadi Doa. Perbedaan terminologi sangat penting untuk menjadi daya pembeda antara yang tidak beragama dengan yang beragama.

Apa yang Anda lakukan saat Anda dalam masalah? Saat Anda dalam kondisi tertekan? Saat Anda tidak mampu berpikir bahwa tidak ada yang dapat dilakukan tanpa seijin Tuhan? Kebanyakan dari Anda, saya yakin, berdoa.

Apa yang dilakukan doa pada diri kita?

Banyak orang tidak percaya bahwa manfaat doa dapat dijelaskan dalam ilmu pengetahuan. Banyak pula yang percaya bahwa doa adalah take it for granted sudah dari sananya demikian maka terima saja dan percaya saja bahwa doa adalah doa. Keimanan seperti itu, saya percaya, tidak ada masalah. Yang akan menjadi masalah adalah ketika seseorang berdoa kemudian tidak merasakan manfaatnya lalu ia men-generalisasikan bahwa Tuhan tidak bermanfaat bagi dirinya, dan itu mungkin yang menjadi penyebab salah satu kawan saya yang menyatakan bahwa dirinya memutuskan tidak mengikuti Tuhan manapun.

Para ilmuwan telah melakukan penelitian bagaimana doa bermanfaat bagi diri kita dan tentu akan sangat berarti dalam hidup kita.

Artikel ini tidak sedang mengajarkan Anda bagaimana berdoa tetapi memberikan kesadaran pada kita bahwa segala yang kita katakan dan kita yakini akan memengaruhi hidup kita.

Para peneliti menemukan bahwa doa mengaktifkan anterior cingulate sehingga tidak hanya Anda merasakan welas asih pada sesama dan semakin merasa dekat dengan Tuhan, tetapi juga memberikan manfaat positif bagi kesehatan Anda.

Doa juga berperan dalam mengendalikan fungsi sistem limbik, sebuah sistem dalam otak primitif manusia, yang bertanggung jawab atas emosi negatif seperti rasa takut, perasaan tertekan, dan rasa pesimis.

Secara keilmuan, masih banyak yang dapat diceritakan tentang manfaat doa yang dapat dijelaskan secara ilmiah dan biar saya ceritakan lebih jauh dalam buku saya berikutnya nanti.

Lalu bagaimana ada diantara kita tidak merasakan manfaat dari berdoa?

Dalam pelatihan yang saya berikan, saya mengajak peserta untuk menguji coba Mantra yang dibuat dalam kelas tersebut dan melihat seberapa besar dampaknya pada diri pembacanya. (Mantra;Saya tidak menyebutnya doa karena saya termasuk orang yang take it for granted tentang doa, tentu dengan pemahaman yang lebih dari waktu-waktu sebelumnya.)

Dalam dunia penjualan, para penjual profesional terkadang masih dihinggapi rasa takut, tertekan, dan pesimis sebelum mengunjungi calon pelanggan/nasabahnya. Mereka khawatir tidak berhasil mendapatkan penjualan ini. Kekhawatiran tersebut kebanyakan muncul dari persepsi penjual itu sendiri tentang calon nasabahnya. Ia khawatir calon nasabahnya tidak mendapatkan manfaat dari produk yang dibawanya, bahkan merasa terganggu dengan kehadiran penjual tersebut.

Saya meminta seorang peserta yang masih memiliki masalah tersebut ke depan untuk menunjukkan pada rekan-rekannya bagaimana mantra ini bekerja.

Saya bertanya padanya seberapa cemas dirinya terhadap calon nasabah ini. Untuk mempermudah pengukuran, saya menggunakan skala 1 sampai dengan 10. Angka 10 berarti sangat cemas sehingga sedikitpun ia tidak memiliki keberanian sedang 1 artinya ia memiliki keberanian yang cukup dengan sedikit kecemasan.

Ia mengatakan kecemasannya ada pada angka 7.

Saya minta ia untuk merapalkan dan melafalkan (membaca dengan bersuara);

SAYA DATANG UNTUK MEMBERI, BUKAN UNTUK MEMINTA.
SAYA DATANG SEBAGAI SOLUSI, BUKAN MENJADI MASALAH ANDA.

Saya memintanya untuk membaca berulang-ulang sambil memerhatikan respon tubuhnya atas apa yang ia ucapkan. Saya juga memintanya untuk memunculkan visualisasi calon nasabahnya dihadapannya. Setelah saya melihat wajahnya tidak lagi tegang, saya memintanya untuk menghentikan mantra nya kemudian bertanya, berapa angka kecemasannya?

Ia menjawab, “1 (satu)”. Matra nya telah berhasil mengendalikan sistem limbik otaknya.

Bagaimana hal tersebut bisa berhasil padanya? Saya memintanya untuk membaca dengan bersuara sehingga telinganya menerima input dari aktifitas diluar tubuhnya, otaknya akan memproses informasi tersebut dan setelah pikirannya mempercayai informasi tersebut (itu mengapa saya memintanya untuk membaca berulang-ulang), maka tubuhnya akan berubah menjadi lebih tenang dan ini akan berdampak pada perilakunya didepan calon nasabah yang ia cemaskan.

Ini mengapa, seorang yang percaya pada doa yang ia baca mendapat manfaat yang ia inginkan. Sedangkan mereka yang tidak percaya, tidak mendapatkan apa-apa selain yang ia dapat lakukan saat itu.

APA MANTRA UNTUK HIDUP ANDA?