Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Thursday, February 28, 2013

HYPNOTIC LEADER-SHIP

Apakah Anda pernah berlayar dalam kapal pesiar?

Mengapa Anda mau berada disana, tepatnya, mengapa Anda mengijinkan sang kapten memimpin kapal pesiar tersebut? 

Apakah kapal tersebut menuju satu tujuan? 

Apakah orang-orang yang berada dalam kapal tersebut memiliki tujuan yang sama? 

Dimulai dari pertanyaan no.2, tentu Anda mau dipimpin oleh sang kapten karena ia memiliki kredibilitas yang Anda percaya ia memiliki kemampuan dalam menjalankan kapal, walaupun kemampuan kapten di setiap kapal berbeda-beda, Anda tetap yakin bahwa ia memiliki standar melalui pendidikan dan pengalaman untuk menjalankan tugasnya. Ini yang dinamakan kredibilitas yang diyakini pengikutnya. Anda yang juga seorang pemimpin juga harus memiliki kredibilitas sebagai modal awal. 

Pertanyaan ketiga, jelas tentu saja sebuah kapal hanya akan menuju satu tujuan dalam satu waktu. Sebuah organisasi memiliki satu tujuan dan setiap orang harus tahu kemana tujuan kapal tersebut agar calon penumpang Anda bisa membuat keputusan yang tepat untuk terus mengikuti atau mengurungkan niat sebelum masuk kedalam kapal Anda. Mereka yang sudah memahami kemana arah kapal akan lebih mudah untuk dipimpin. 

Terakhir, jawabannya adalah, setiap orang memiliki tujuan berbeda walau berada dalam satu kapal. Memang benar bahwa kapalnya memiliki satu tujuan tetapi mengapa orang-orang naik kapal tersebut tentu memiliki jawaban yang berbeda-beda; ada yang ingin berbelanja sesampainya ditujuan, ada yang hanya ingin berfoto, ada yang sekalian ingin mengunjungi kerabatnya, ada yang bahkan menghindar dari orang-orang ditempat asalnya, dan lain sebagainya. Sebagai seorang pemimpin, mengetahui tujuan masing-masing anggota dan memiliki keterampilan untuk mengakomodasinya akan memudahkan Anda untuk menyemangati dan memberi motif mengapa mereka harus tetap bersama Anda, mendukung Anda untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan individu. 

Baca tulisan saya berikutnya tentang Meta Program untuk para Pemimpin.

Wednesday, February 27, 2013

Memimpin dengan EPos


Hampir setiap pagi setiap bertemu kawan-kawan, saya senang untuk membicarakan apa saja yang bisa membuat terinspirasi dan menginspirasi. Baru saja saya berbincang-bincang dengan office boy yang saya sedang semangati untuk melanjutkan sekolahnya. Memang kepedulian saya dipengaruhi oleh pertemanan kami yang sudah terjalin selama tujuh tahun. Saya melihat ada keinginnya untuk berubah namun beberapa faktor "mengganggu" langkahnya. Harus diMOTIVASI. 

Seperti yang saya katakan pada tulisan saya sebelumnya, saat kita memotivasi orang, bukan kita yang menjadi motivasinya. Kita hanya perlumemunculkan MOTIF untuknya berAKSI. Suatu hari ia dipanggil oleh pihak manajemen, karena masa mengabdinya yang sudah lama, ia ditawari menjadi staf admin. Karena pendidikannya yang tidak tamat SMA, ia tidak melanjutkan kelas 3 SMA tepatnya, tentu pihak manajemen tidak dapat memproses rencana awalnya. Saya menawarinya zakat saya untuk membantu biaya sekolahnya, memang untuk satu program zakat saya hanya bisa membantu dan belum menutup semua biaya yang dibutuhkan. 

Menawarkan zakat ini bagian dari kampanye saya dalam ekonomi syariah yang menjadikan zakat sebagai leverage (daya ungkit) yang dapat mengoptimalkan kehidupan orang-orang ekonomi kelas bawah agar terungkit naik ketingkat menengah lalu ke atas. Anda yang ingin bergerak bersama saya untuk menawakan zakat Anda untuknya bisa menghubungi saya di setiawan.andrie@gmail.com. 

Apa hubungannya dengan memimpin dengan EPos? EPos singkatan dari Energi Positif. Kawan saya ini seorang suami dan juga seorang ayah dan artinya ia adalah seorang pemimpin baik dalam keluarganya maupun untuk dirinya sendiri. Kami berbincang tentang bagaimana ia bisa menjadi pemimpin yang H.E.B.A.T. untuk keluarga dan dirinya sendiri. Sebagai seorang pemimpin, ia harus menyadari tentang 3 hal; KEAHLIAN, ASET, ENERGI POSITIF.

Seorang Pemimpin harus AHLI. 

Yes, ia harus terampil. Terampil dalam hal memimpin tentunya. Apakah seorang pemimpin harus menjadi spesialis dalam hal tertentu. Sepengamatan saya, para pemimpin hebat adalah mereka yang mampu mengakomodasi orang-orang yang dipimpinnya. Artinya, pada level pemimpin seseorang saatnya menjadi generalis ketimbang spesialis. Seorang pemimpin adalah orang yang AHLI dalam memimpin orang-orang AHLI, seorang Generalis yang memimpin para Spesialis. Tentu menjadi AHLI, Anda harus punya banyak pengetahuan yang selain ini dapat membangun kredibilitas juga dapat membantu menyelesaikan persoalan-persoalan pengikut Anda. 

Menjadi AHLI dalam memimpin sama seperti ketika Anda ingin mendapat manfaat dari olahraga, Anda harus melakukan dan mengalaminya sendiri. Pengalaman Anda akan banyak membantu menjadikan Anda AHLI dalam memimpin. Hal diatas yang saya paparkan hanya sekelumit saja yang bisa menjadikan Anda AHLI dalam memimpin. Cari sumber-sumber lain, bacaan, buku, audio seminar, guru, dan tulisan-tulisan saya di Blog ini. 

Bersyukurlah pada Tuhan atas ASET yang diberikan Nya pada Anda. Tuhan memberikan tiga ASET yang melekat pada diri kita dan jika kita mengatakan kita bersyukur pada Yang sudah memberi ASET ini, maka caranya adalah GUNAKAN lah. Karena hukum alamiah dari ASET yang melekat pada diri kita adalah GUNAKAN atau MUSNAHKAN. Kalau kita tidak menggunakannya maka dengan sendirinya aset tersebut akan musnah, itu adalah hukum alam yang berlaku baik Anda percaya atau tidak. 

Tiga ASET yang saya maksudkan adalah FISIK, KECERDASAN, HATI. Mensyukuri ASET FISIK adalah dengan bekerja keras. Bekerja keras adalah full action dan zero complain. Setiap dari kita dalam menjalankan tugas, pasti kita pernah mengalami hal-hal yang mungkin Anda sebut sebagai masalah, hambatan, atau apapun yang saya sendiri menyebutnya sebagai tantangan. Masalah sebenarnya adalah ilusi pikiran kita. 

Masalah menurut kebanyakan orang adalah saat Keinginan dan Kenyataan dipisahkan oleh Gap atau Jarak, padahal jarak tersebut belum tentu menjadi masalah bagi Anda. Mari kita uji bahwa ini benar ilusi pikiran kita; 

Anda harus menyeberang sebuah selokan, dari sisi satu ke yang lain berjarak 1/2 meter. Apakah ini masalah? Saya yakin Anda tidak akan menganggap ini masalah karena Anda bisa dengan mudah melangkah keseberang. 

Jika jarak (Gap) sisi yang satu ke yang lainnya adalah 1 meter, apakah ini Anda sebut masalah? Mungkin Anda masih bisa melompatinya, yah paling tidak ini Anda anggap TANTANGAN. 

Jika jaraknya adalah 2 meter, apakah ini masalah bagi Anda? Sebagian dari Anda menganggap 'ya, ini masalah'. Bagaimana kalau di sisi selokan ada papan sepanjang 3 meter yang mampu menahan beban tubuh Anda? Pasti ini bukan masalah bagi Anda dan jika memang tidak tersedia papan tersebut Anda masih tetap bisa mencarinya bahkan membuatnya. Benar, kan? So, Masalah itu ilusi pikiran yang Ada adalah tantangan. 

Setiap kali saya mendapati keiinginan saya tidak sesuai dengan kenyataan, maka saya katakan... MENARIK! Kata ini memicu otak untuk mencari jalan keluarnya bukan malah tersesat didalam labirin keluhan yang akan menguras energi kita dak kita kemudian mati kelelahan. 

Tuhan memberi kita Fisik yang memiliki batasan. Anda yang sudah melewati masa pertumbuhan, tinggi badan Anda akan 'mentok' dan tidak bertambah lagi. Tinggal perkembangan Anda yang masih bertambah alias badan kita bertambah melar dengan lemak..hehehe... Itu perbedaan antara Pertumbuhan dengan Perkembangan. Tumbuh itu keatas dan berkembang itu kesamping. Jadi, kita sudah tidak tambah tinggi tapi tambah melar...hehehe. 

Baiklah, mari kita kembali ke pembicaraan. Jika tubuh Anda setinggi 167cm dan harus memetik buah setinggi 250cm, apa yang Anda lakukan? Ya' betul, Anda mengambil galah dan beberapa dari Anda mengambil tangga, walaupun sisanya dari Anda memutuskan untuk memanjat menggunakan ASET FISIK Anda. Anda yang mengambil galah atau tangga, Anda sedang mengandalkan ASET KECERDASAN Anda. Mensyukuri ASET FISIK, Anda bekerja keras. Mensyukuri ASET KECERDASAN, Anda kerja cerdas. 

Kita semua diberi waktu 24 jam tapi mengapa ada orang yang bisa mengerjakan pekerjaan lebih banyak? Mereka bekerja dengan kecerdasan mereka selain fisiknya. Lalu, setelah Anda menggunakan dua ASET tersebut, Anda masih tetap harus menggunakan ASET HATI, kerja ikhlas. Kata guru saya, ikhlas itu tidak diucapkan tetapi dirasakan. Setelah mengerjakan tugas Anda sebagai pemimpin, jangan diucapkan tapi rasakan saja. 

"Lho... Tapikan perlu tahu apa yang sudah kita lakukan, Ndrie." 

Betul,Sahabat Hebat... Ini polanya, TUNJUKKAN kepemimpinan Anda pada pengikut Anda, biarkan pengikut Anda MeRASAKANnya, setelah itu baru Anda boleh memBERITAHU apa yang sudah Anda lakukan. 

Memimpin dengan EPos.

Coba Anda perhatikan wajah pemimpin-pemimpin sukses dan silakan lihat wajah-wajah pemimpin-pemimpin yang gagal kemudian ditangkap polisi dan sedang dalam proses hukum. Masing-masing dari mereka mengeluarkan energi yang dapat Anda rasakan dan hebatnya Anda bisa merasakan perbedaan energi positif dan negatif. 

Energi ini masing-masing akan menarik energi serupa. Jika Anda pernah mendengar keluhan seseorang, "aduuuuh..kenapa ya kok setiap hari ada aja masalah. Hidupku ini kok masalaaaaaah terus." Perhatikan wajah orang itu, energi yang Anda rasakan dari wajahnya positif atau negatif? 

Kata guru saya lagi, energi itu tidak bertambah dan energi tidak dapat dimusnahkan, jumlah energi adalah tetap. Energi bisa berpindah dan bisa juga bertransformasi berubah bentuk. Saat Anda makan, yang sebenarnya yang Anda manfaatkan adalah bukan daging yang Anda makan melainkan energi yang tersimpan didalam daging tersebut. Energi tersebut berpindah kedalam tubuh Anda dan Anda menjadi lebih berenergi sebesar energi yang masuk kedalam tubuh Anda. Energi ini kemudian Anda keluarkan dalam bentuk aktifitas, pekerjaan Anda. Energi fisik dan pikiran berubah menjadi penghasilan yang didapat sebesar energi yang sudah dikeluarkan. Penghasilan tersebut dibelikan makanan yang akan kembali menjadi energi tubuh Anda, sebagian untuk membeli kebahagiaan Anda dan keluarga yang juga akan menjadi energi bagi pikiran Anda. 

Alam semesta ini juga kumpulan dari energi. Saat Anda mengeluarkan energi positif, Anda akan mendapatkan hal positif kembali kepada Anda. Sebaliknya, jika negatif yang Anda keluarkan maka hal-hal negatif yang akan datang pada diri Anda. 

"Ndrie, gimana kalau saya sudah mengerjakan hal-hal positif untuk bawahan saya tetapi ia membalasnya dengan keburukan, itu bagaimana?" 

Cek diri, jangan-jangan Anda sedang mencairkan tabungan energi negatif Anda yang pernah Anda lakukan pada orang lain. Atau, Anda tetap tenang karena Anda sedang menabung dalam rekening tabungan energi Positif, Anda akan mencairkannya nanti saat Anda membutuhkannya. Berbuat baik pada banyak orang dan Anda sedang memperbanyak tabungan energi positif Anda. Dan Anda yang ingin menyampaikan zakat Anda untuk orang yang membutuhkan, insyaAllah Anda sedang menambah saldo tabungan energi positif Anda. Selamat memimpin dengan EPos

Tuesday, February 26, 2013

Ilmu Basa Basi bukan Ilmu Basi

Selamat Pagi para Sahabat Hebat, senang saya menjumpai Anda lagi hari ini dan saya selalu berharap bahwa saya bisa memberi banyak manfaat melalui Blog ini, dan Anda yang menginginkan hal yang sama, untuk menjadi manfaat bagi lebih banyak orang, silakan share halaman blog ini menggunakan sumber daya apa saja yang Anda miliki, sms, bbm, blog, fb, tweeter, bahkan surat pos..hehehe..

Dulu pernah ada slogan yang sering terdengar "Bukan Basa Basi" dan sejak saat itu seolah kita dituntut untuk langsung to the point dan basa basi menjadi "dosa". Nah lho... Yupe beneran. Orang yang berbasa basi seolah tidak tulus dalam berkomunikasi dan punya tujuan yang tidak baik.

Saat ini di era informasi dan komunikasi, kemampuan untuk menyampaikan ide menjadi sangat penting. Berkomunikasi seperti saat Anda mengendarai mobil. Anda memulai dengan menyalakan mesin dan kemudian memulainya dengan gigi satu, selanjutnya dua, dan seterusnya. Komunikator yang baik tahu bagaimana mengendarai mobil transmisi otomatis maupun manual, bukan hanya tahu namun juga terampil. Menggunakan kopling manual bukan perkara mudah buktinya, istri saya hanya ingin naik mobil dan saya yang mengendarainya..cieeeeh... GR deh saya.

Para penjual membutuhkan ilmu ini dan seperti yang kita ketahui bersama, kita semua adalah penjual. Dalam pelatihan dan lokakarya yang saya bawakan bagi praktisi penjualan, persoalan utama mereka untuk bertemu calon klien baru adalah saat memulainya. Mereka hanya perlu tahu FORM (bentuk) dari basa basi. Yes, FORM. Family, Occupation, Recreation, dan Money. Empat topik pembicaraan tadi merupakan senjata ampuh untuk memulai pembicaraan.

FAMILY
Ketahui apakah calon klien Anda memiliki keluarga, berapa anaknya, dan akan lebih baik Anda mengetahui nama nama mereka. Jika Anda belum tahu, tenang. Bisa jadi ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ia sudah memiliki keluarga dan anak-anak. Perhatikan tanda-tandanya. Dari apa yang ia katakan, foto yang dipajang, majalah keluarga atau anak diatas meja, atau apapun. Tanyakan tentang mereka. Orangtua sangat senang jika anaknya mendapatkan tempat yang baik dalam pembicaraan.

OCCUPATION
Yang menjadi kebanggaan setelah keluarga adalah pekerjaan. Berbicara atau mendengarkan kesuksesan calon klien kita membuat kita mendapatkan informasi seperti apa calon klien Anda ini.Hanya bicarakan hal-hal positif saja. RECREATION Berbicara tentang hobi dan hal-hal menyenangkan untuk dilakukan dapat membuat suasana juga m3njadi menyenangkan. Silakan Anda praktikkan ini dan buktikan kata-kata saya, lalu kasih tau saya hasilnya ya di setiawan.andrie@gmail.com

MONEY
Bukan membicarakan tentang jumlah uangnya, tetapi tentang apa yang sudah ia ciptakan dengan uangnya. Hal ini juga artinya berbicara seberapa bermanfaat ia dengan uang yang ia miliki.

So, Anda sudah tahu bahwa berbasa basi harus memiliki polanya (FORM), Setelah Anda tahu kini saatnya Anda praktikkan.









Monday, February 18, 2013

Super Teenager, Super Hero; Menjadi Remaja H.E.B.A.T


Minggu 17 Feb 2013 dalam pesawat dari Pangkal Pinang menuju Jakarta
Seminar dan Workshop Super Teenager Super Hero. Menjadi Remaja H.E.B.A.T*
(Akronim H.E.B.A.T dan maknanya menjadi hak intelektual Andrie Setiawan.)

Saya masih didalam pesawat kembali menuju Jakarta dari Pangkal Pinang. Dalam banyak perjalanan keliling Indonesia berbagi ilmu melatih keterampilan, baru kali ini rasanya saya menuliskan live reportnya. Bukan karena tidak ingin membaginya, selama ini saya tuliskan dalam FB maupun Twitter.

Kepolisian Resor Pangkal Pinang menjadi pionir dalam menjalin hubungan dengan para remaja di area yang menjadi tanggung jawabnya. Acara bertajuk Polisi Sahabat Pelajar ini pertama kalinya diadakan oleh kepolisian Republik Indonesia dan bersyukur saya terlibat didalamnya sebagai pembicara Inspirator remaja H.E.B.A.T.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa awal. Dan dalam masa perubahan ini, para remaja memiliki tugas yang menantang untuk dilalui. Pergaulan mereka mulai menjadi lebih luas, pilihan informasi tentang apa saja yang berkaitan dengan hidup (mereka) mulai berdatangan, dan beriringan dengan energi fisik yang meningkat.

Dalam masa seperti ini, mereka harus dibekali pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk menjalankan hidup jika tidak ingin menjadi "korban" arus perubahan. Hidup ini tidak seperti air yang hanya mengalir mengikuti arus, hidup ini seperti bahtera diatas samudera yang memilki banyak pilihan arah dan dibutuhkan nakoda terlatih untuk mengarunginya.

Mereka membutuhkan kedewasaan menjalani ini semua. Saya setuju apa yang pernah dikatakan oleh iklan (baca:iklannya bukan produknya, "Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa adalah pilihan." Secara alamiah, memang beberapa orang memperoleh kedewasaannya sejalan dengan usia dan pengalaman hidupnya namun kedewasaan, saya pikir, akan lebih segera diperoleh dengan pendidikan dan latihan.

Beberapa orang menjadi lebih dewasa dari lainnya karena orang-orang pertama menjalani lebih banyak persoalan hidup dan belajar dari hal-hal tersebut. Ini yang saya maksud bahwa kedewasaan bisa diajarkan dan dilatih. Dalam pendidikan dan latihan, para remaja diberikan persoalan-persoalan yang bersifat analogi dan metafora sesuai dengan prinsip-prinsip positif kehidupan.Dengan miniatur dan representasi persoalan kehidupan, para remaja belajar menghadapi jika suatu saat mereka mendapatkan mereka mendapatkanpersoalan serupa.

Banyak ahli mengatakan, masa remaja adalah masa pencarian identitas. Saya setuju walau saya punya pandangan berbeda. Masa remaja adalah masa MENUNJUKKAN IDENTITAS. Mereka sudah tahu apa maunya namun mereka perlu mendapatkan informasi yang benar bagaimana mereka dapat memperoleh yang diinginkannya. Saya tidak percaya jika ada yang mengatakan ada remaja yang (berpredikat) nakal. Mereka hanya ingin menunjukkan identitas namun memiliki informasi yang salah tentang bagaimana melakukan hal itu.

Menjadi inspirator Remaja HEBAT, saya mendefinisikan apa yang disebut HEBAT untuk para remaja. HEBAT adalah akronim yang berarti;
H =Harapan dan Impian
E =Energi Positif
B =Badan Sehat
A =Andal dan Handal
T =Tekad Kuat dan Bulat

Seorang remaja harus memiliki HARAPAN dan IMPIAN, dengan begitu ia tahu hasil apa yang ingin dicapainya. Setelah memiliki harapan dan impian, mereka harus meyakini bahwa harapan dan impiannya adalah baik, untuk dirinya sendiri dan tentu untuk orang banyak. Kebaikan untuk banyak orang diartikan sebagai sikap toleransi yang mengikis egoisme yang semakin menebal dikalangan masyarakat. Sederhanya begini, seorang remaja yang ingin menjadi seorang pembalap, tentu ia hanya melakukan kebut-kebutan diarena balap. Jika ia melakukannya dijalan raya sebagai dalih dari latihan, maka tujuan itu telah menjadi tidak baik bagi banyak orang.Setelah meyakininya, seorang remaja harus memiliki strategi agar bisa mendapatkan impiannya.

Remaja ,yang kita sama-sama ketahui,  memiliki energi besar harus mengetahui dan memanfaatkannya untuk hal-hal positif. Kepercayaan diri dan kebaikan hati dapat menjadi ENERGI POSITIF. Kesenangan membantu orang menghasilkan lebih banyak energi positif yang dapat berupa bantuan-bantuan dari banyak orang saat kita membutuhkan. Keyakinan bahwa yang baik akan berhasil menguatkan usaha yang kemudian terbentuk nilai-nilai pribadi yang kuat yang berguna untuk menyaring pengaruh-pengaruh negatif dari luar yang dapat melemahkan usaha-usaha menuju kebaikan.

Energi Positif harus diimbangi dengan energi fisik. Kita pasti sudah mengetahui dan memahaminya. Dan energi fisik harus diimabangi oleh energi mental. Seperti pepatah mengatakan, “Di dalam Tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.”  Bahkan saya memercayai juga sebaliknya. Jiwa yang sehat akan menjaga tubuh yang kuat. Remaja tidak membutuhkan ROKOK dan NARKOBA. Mereka hanya membutuhkan aktifitas Tubuh dan Mental yang baik serta informasi yang benar untuk berbadan sehat. Saya percaya bahwa rokok adalah pintu gerbang bagi remaja untuk mencoba barang-barang adiktif lainnya, NARKOBA. Anda tahu, para perokok, bahwa Anda pun sudah tidak lagi membutuhkan rokok saat ini. Anda yang mulai merokok saat remaja, Anda, tidak benar-benar membutuhkan rokok saat itu. Silakan Anda mengingat-ingat hal tersebut. Saat itu Anda hanya butuh diakui agar Anda mendapatkan pengakuan dari teman-teman sebaya Anda, kan? Pada masa itu, remaja sudah mulai mengenal Group Identification. Seorang remaja yang ingin diakui oleh kelompoknya harus memiliki identitas serupa dengan anggota kelompok tersebut. Saat itu lah para remaja mulai membentuk organisasi, hal positif yang rawan tergelincir menjadi negatif seperti pembentukan geng-geng. Saat ini? Saat Anda sudah dengan mudah mendapatkan pergaulan, Anda sudah tidak membutuhkan rokok, kan? Mengapa Anda masih merokok saat ini? Karena pikiran manusia sangat pintar membuat alasan. Pikiran Anda akan mengatakan bahwa Anda membutuhkan rokok karena dengan demikian Anda akan menjadi lebih tenang dan dapat berpikir dengan baik, dan dengan senyum saya menjawab pikiran Anda, “Tanpa Rokok pun, Anda dapat menjadi lebih tenang dan berpikir dengan baik. Jika Anda ingin, silakan hubungi saya di setiawan.andrie@gmail.com dan ijinkan saya memberitahu caranya.

Sudah fitrahnya manusia, ia akan selalu mencari lingkungan sosialnya. Dalam lingkungan tersebut, nyatanya, terdiri dari bermacam-macam orang dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan begitu, setiap anggota akan menjadi dibutuhkan dan membutuhkan satu sama lain. Dalam hal demikian, ada orang-orang yang sedikit dibutuhkan dan ada yang sangat dibutuhkan. Dalam kehidupan remaja, hal ini juga terjadi dengan kekhususan yang disebut solidaritas tinggi. Setiap remaja selalu ingin menjadi anggota kelompok yang dapat diANDALkan dan HANDAL dalam melakukan tugas-tugas kelompoknya. Anda sering mendengar, tentunya, sebuah perkelahian antar pelajar sering kali dipicu hal-hal sepele. Solidaritas yang sangat tinggi ini yang menguatkan hal-hal yang bersifat kebersamaan. Mengarahkan pola pikir REMAJA untuk menjadi HANDAL dan dapat diANDALkan pada hal-hal yang baik akan membantu mereka mendapatkan hal-hal yang menjadi “tugas utama” mereka dalam kelompoknya yaitu MENJADI POPULER diantara para remaja lain.

Setiap fase tumbuh kembang, setiap orang memiliki tugas-tugas dan seorang anak yang beranjak remaja harus diajarkan tentang tujuan hidup. Tentu dengan informasi yang benar, karena ,sekali lagi, saya tidak percaya ada remaja nakal melainkan hanya remaja yang memiliki informasi yang kurang tepat. Tujuan hidup haruslah dapat mereka lihat dengan jelas sehingga mereka tidak mudah “tertipu” oleh rayuan yang seolah memperlihatkan kebaikan namun berdampak membahayakan mereka. Seperti cerita di bawah ini;

Suatu hari ada satu orang Indonesia meninggal dunia dan malaikat menemui jiwanya. Karena orang Indonesia kadang-kadang melakukan kebaikan walau kadang-kadang dampaknya juga merugikan orang lain, maka malaikat tersebut mempersilakan orang ini untuk memilih.

“Kamu ingin masuk surga atau neraka?” Tanya malaikat.

Bingung lah orang ini dan berkata dalam hatinya, “Nah, lho. Kok disuruh milih? Gue jadi bingung nih. Kalo kata orang-orang sih masuk surga enak, dan kenapa gue harus memilih. Pilihannya neraka, lagi. Duh gimana nih...”

Malaikat tahu apa yang menjadi pikirannya dan melanjutkan perkataannya, “Kalau kamu bingung, biar saya tunjukkan bagaimana keadaan neraka dan surga. Mana yang kamu ingin lihat terlebih dahulu?”

“Surga deh, malaikat.” Pilih orang itu.

Dibukanya pintu surga dan terlihat suasana yang tenang dan menenangkan. Sungai mengalir, burung berkicau, suasananya teduh dan orang itu terhentak karena pintu segera ditutup.

“Sekaran saya mau liat neraka.” Pinta orang itu

Pintu neraka dibuka dan terlihat sebuah pesta yang menggembirakan. Semua orang tampak bergembira. Cahaya warna-warni mengelilingi. Orang-orang bisa makan dan minum sepuasnya diiringi musik dan tarian-tarian. Ini benar-benar membuat orang itu bingung karena ternyata NERAKA lebih bergembira. Akhirnya ia memutuskan;

“Saya pilih NERAKA, malaikat.”

“Baik, kamu akan dimasukkan ke dalam neraka besok.”

Keesokannya dengan bersemangat ia menuju neraka dan masuklah ia. Begitu masuk, ia langsung disambut makhluk-makhluk besar mengerikan dan mencambuknya dengan cambuk api dan kepedihan yang tak terperi ia rasakan. Proteslah ia pada malaikat yang mengantarkannya.

“Wahai malaikat, ini tidak seperti yang aku lihat kemarin, bagaimana ini?”

Malaikatpun menjawab, “Hai manusia, tidakkah engkau tahu, kemarin itu NERAKA sedang PROMO.”

Maka saya katakan pada para remaja itu, “Kalau ada yang tawarin narkoba, itu artinya neraka lagi promosi. Hehehe

Hari ini NARKOBA, besok PENJARA, lusa masuk NERAKA. TEKAT KUAT dan BULAT mereka butuhkan untuk bertahan hanya pada tujuan-tujuan yang baik.

POLISI...YES...
PELAJAR...OK...
MAKSIAT...NO...
KEBAJIKAN...YES...YES...YES...OK...

Begitulah komitmen Polisi dan Pelajar Pangkal pinang yang terikat dal bentuk yel yel yang selalu diteriakkan sepanjang acara.

Saturday, February 16, 2013

Mendamaikan Tetangga dengan Hipnosis

Jika masih ada yang berpikir bahwa Hipnosis adalah ilmu hitam, hipnosis itu menggunakan kuasa gelap, dan hipnosis itu jahat, maka bersiaplah untuk berubah pikiran.

Yah memang, yang namanya ilmu itu bisa digunakan untuk kebaikan atau kejahatan. Nilai dari ilmu adalah netral, yang membuat sebuah ilmu bernilai positif maupun negatif adalah niat dari penggunanya.

Coba deh, Anda perhatikan... Ilmu Beladiri. Yang memiliki ilmu ini bisa jadi pengawal presiden atau bahkan seratus delapan puluh derajat ia bisa jadi penjahat. Ilmu Ekonomi, pemiliknya bisa menggunakan ilmu ini untuk mensejahterakan banyak orang atau sebaliknya, bisa juga dimanfaatkan untuk korupsi. Begitu juga ilmu lain, bisa menjadi blah...blah...blah... dan seterusnya.

Nah, Anda sudah mengerti, kan... Hipnosis ini bisa juga untuk mendamaikan tetangga yang bertengkar. Ceritanya begini...

Hampir setiap weekend saya dan keluarga memiliki acara keluar, kalau tidak makan di luar, kami kerumah orangtua. Saat itu saya parkir mobil kami di luar gang rumah orangtua saya dan kami tentu harus berjalan untuk sampai ke sana. tepat di sebelah rumah orangtua saya, seorang ibu (saya kenal dia, tentu) sedang berteriak-teriak yang kontan membuat saya kaget. Rupa nya ia sedang berteriak pada tetangga depan rumahnya, dan tentu saya juga mengenalnya karena mereka bertetangga dengan orangtua saya.

Melihat itu, entah mengapa, saya ingin terlibat didalamnya. Mungkin karena suara teriakan-teriakan itu membuat saya tidak nyaman dan melihat ibu yang masih muda meneriaki bapak yang sudah sangat tua juga dapat merusak mood saya.  

Dari laporan salah satunya, saya mendapat informasi bahwa bapak yang sudah sangat sepuh ini baru saja mengomeli dan memarahi anak si ibu lantaran, namanya juga anak-anak, suara berisik yang anaknya buat saat bermain di jalan depan rumahnya.

Si bapak menginginkan ketenangan dan si ibu menginginkan kedamaian, kedamaian anaknya ketika bermain tepatnya.

Siapa yang salah dalam situasi ini menurut Anda? Ya' Anda benar. Dua-duanya benar. Keduanya menginginkan hal yang sama-sama positif yang saat itu keinginan mereka berdua seolah saling "mengganggu". Jadilah konflik. Hal ini sama seperti konflik yang terjadi dalam diri kita. Masih ingat, kan, dalam diri kita ada beberapa bagian yang memiliki keinginan masing-masing yang jika keinginan yang satu bertentangan dengan keinginan bagian yang lain, terjadilah konflik yang menyebabkan paling tidak membuat kepala kita pusing-pusing. Jika ini terjadi, kita dapat membuat mereka berkompromi kemudian mendamaikannya.

Ini juga yang saya lakukan pada kedua orang itu. Saya menjadi penengah dan sebisa mungkin dipandang netral oleh mereka berdua. Dengan begitu mereka akan memercayai saya.

Saya meminta si ibu untuk diam dan tenang menghentikan teriakannya, menjauh dan seminimal mungkin terlihat oleh si bapak namun ia tetap harus disana karena mereka sedang berkonflik. Kenapa saya minta seminimal mungkin? Mereka sedang berkonflik dan dengan citra visual yang minim, mereka terhindar provokasi satu sama lain karena mereka masih sama-sama panas. 

Saya bertanya pada si bapak, "Pak, apa yang bisa membuat bapak tenang?"

"Pinginnya gak berisik, Ndrie. Tenaaaaang, gitu..." Jawab si bapak.

"Kalau gak berisik, rasa tenangnya tuh seperti apa, Pak?" Saya bertanya lagi mencari hal lain apa yang bisa membuat ia tenang.

"Seperti kalo saya lagi shalawat, Ndrie. Tenaaaaang rasanya. Perasaan jadi adem"

"Nah, Pak... coba atur nafas dan Bapak bisa rasakan shalawat dalam hati dan bisa rasakan ketenangannya gak?"

Saya terus menatap mata bapak tua ini agar ia juga tetap berkonsentrasi pada saya dan kata-kata saya. Saya tunjukkan padanya nafas yang panjang agar tanpa ia sadari saya sedang menginstruksikan seperti apa nafas yang saya ingin ia lakukan.

Saat si bapak terlihat lebih tenang, saya menekan lengan kanan bagian luar untuk membuat anchor. Saya memintanya memperpanjang shalawatnya dan kembali menekan lengan kanan bagian luarnya. Setelah saya pikir cukup, saya menggunakan anchor tersebut untuk memberikan sugesti.

Sambil menekan anchor yang telah dibuat, saya berkata padanya, "Pak, saat bapak ingin ketenangan, ini merupakan hal yang mudah. Karena bapak tahu caranya. Bapak hanya perlu bershalawat dan itu membuat bapak menjadi tenaaaaaang, damaaaaai... Dengan begitu, bapak bukan hanya memberikan ketenangan pada diri sendiri tetapi juga orang-orang yang berada disekitar bapak. Dan saya tahu itulah yang diinginkan bapak. Ketenangan..."

Seminggu kemudian, saya kembali kerumah orangtua saya dan bertanya pada si ibu yang minggu lalu bermasalah dengan bapak tadi. Ia mengatakan si bapak sudah tidak pernah marah-marah lagi pada anak anak yang bermain didepan rumahnya. Alhamdulillah, semoga bapak tersebut mendapatkan ketenangannya.