Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Monday, December 8, 2014

APAKAH ANDA SUDAH CERDAS FINANSIAL?

Orang yang cerdas secara finansial adalah orang yang tahu bagaimana mendapatkan 7M; Mengumpulkan, Membagi, Menyimpan, Mengembangkan, Membelanjakan, Melindungi, dan  Menikmatinya.

Ia tahu bagaimana ia mengumpulkan kekayaan, pekerjaan apa yang ia senangi dan menghasilkan serta ia tahu apakah pekerjaannya adalah pekerjaan yang baik tidak sekedar bekerja dan menerima hasil disertai dengan keluhan karena selalu merasa tidak cukup dan tidak dapat menikmati pekerjaannya alias bekerja merasa terpaksa.

Merasa bahagia di tempat kerja sangat menentukan karir Anda. Saya sering lihat orang yang pagi-pagi menuju tempat kerjanya dengan langkah kaki terseret, bahu turun seperti menahan beban yang berat, wajah tertunduk. Anda tahu apa yang ia lakukan ditempat kerjanya? Lebih banyak mengeluh dari pada bersyukur. Jika Anda harus berada dalam sebuah tim, apakah Anda mau ia menjadi bagian tim Anda? Saya yakin jawabannya tidak. Lalu karirnya? Tidak meningkat. Penghasilannya? Tidak meningkat. Tapi kebutuhan hidupnya? Terus meningkat. Maka apa yang terjadi dengan dirinya? Keluhannya pun meningkat.


Pekerjaan kita bagaikan wadah untuk menampung rezeki. Dan kita lah yang mengisinya. Jika kita tidak memiliki kemampuan mengisi rezeki dengan baik, maka wadah besarpun menjadi mubazir karena terisi dengan rezeki yang sedikit saja. Namun bagaimana jika kemampuan kita melebihi kapasitas yang ada. Perbesar Kapasitas Wadahnya! Pindah tempat kerja bukan satu-satunya solusi. Menciptakan nilai tambah adalah yang menjadi tujuannya. Karyawan dibidang keuangan bisa mengikuti kursus web design dan setelah terampil ia dapat membuatkan web bagi teman-teman serta kenalannya. Bahkan setelah banyak kliennya ia membuka perusahaan sendiri walaupun ia masih menjadi karyawan. Pegawai di instansi pemerintahan bisa saja belajar bisnis rumah makan. Ia masih tetap menjadi Pegawai Negeri Sipil sementara bisnis rumah makannya tetap berjalan. Seorang tentara bukan tidak mungkin memiliki bisnis penyiaran, dan sebagainya dan sebagainya. Tidak ada pekerjaan yang terbaik, yang ada adalah usaha terbaik kita masing-masing. 

Thursday, October 2, 2014

MENGEMBALIKAN (KEJAYAAN) MASA LALU DENGAN LAGU

Manusia memiliki tujuan yang sama dalam hidup ini, satu tujuan yang diraih dengan cara yang berbeda-beda. Anda tentu tahu ini, KEBAHAGIAAN.
 
Kebahagiaan merupakan sesuatu yang kompleks yang setiap orang dapat berbeda-beda merasakannya. Didalam kelas training saya kerap bertanya, "Apa yang membuat Anda bahagia?" Mereka memiliki jawaban yang berbeda-beda tentang hal-hal yang membuatnya bahagia. Memiliki mobil mewah, rumah mewah, memiliki keluarga yang harmonis, anak laki-laki, pekerjaan berpenghasilan tinggi, dan masih banyak lagi jawaban yang berbeda. Dengan cara yang berbeda-beda pula manusia berusaha meraih apa yang mereka percaya dapat membuatnya bahagia.
 
Sering kali usaha kita "diganggu" oleh semangat yang sedang turun, entah karena kejenuhan usaha yang terasa tidak kunjung menampakkan hasil dalam meraih yang diinginkan atau karena ternyata merasa bahwa hal-hal yang kemarin diinginkan sudah tidak sesuai lagi dengan konsep kebahagiaan saat ini. Diwaktu lalu, mobil mewah mungkin menjadi tujuan namun belum lagi tercapai, Anda telah belajar hal baru bahwa rumah lebih utama untuk kebahagiaan. Semangat bisa saja turun karena hal ini. 
 
Anda tahu, KEBAHAGIAAN adalah RASA dan sering kali manusia yang mudah depresi dan tertekan secara mental adalah karena mereka terlalu mengaitkan rasa kebahagiaan dengan benda atau materi. Sejatinya pertanyaan guru saya, saya rasa, benar, "Mana yang bisa bertahan lama, KEBAHAGIAAN ALAMI atau KEBAHAGIAAN SINTETIS?
 
Jawabnya adalah KEBAHAGIAAN SINTETIS. Kebahagiaan alami Anda sangat bergantung pada apa yang Anda rasakan saat ini karena, bisa saja, hal-hal yang datangnya dari luar diri Anda. Misalnya, Anda dapat bonus hari ini maka Anda bahagia, Bos Anda marah-marah pada Anda kemudian Anda tidak bahagia. Kebahagiaan sintetis tidak bergantung pada dunia luar. Anda bukan lagi menjadi AKIBAT dari hal-hal diluar diri Anda tetapi, sebaliknya, menjadi sebab bagi kebahagiaan Anda sendiri yang bahkan bisa menyebabkan kebahagiaan orang lain.
 
Salah satu yang sering saya bagi pada para peserta pelatihan saya adalah dengan memanfaatkan kaitan emosi positif yang telah dibuat oleh Anda sendiri disadari atau tidak. Masa lalu Anda yang berisi banyak hal dapat Anda pilah dan pilih untuk Anda rasakan kembali. Ada manis, ada pahit, semua bisa Anda pisahkan dan pilih. Saya sangat menyarankan pilihlah hal-hal yang berisi emosi positif saja. Ulangi dan ulangi perasaan itu dan rasakan bahwa Anda tahu bagaimana Anda bahagia saat itu, rasakan Anda pernah bahagia dan akan terus dapat membuat diri Anda bahagia dengan hal yang sederhana, MENGINGAT PERASAAN MANIS DALAM HIDUP ANDA, BERTERIMAKASIH PADA DIRI SENDIRI, BERTERIMAKASIH PADA ALAM SEMESTA, BERTERIMAKASIH PADA TUHAN UNTUK HAL-HAL INDAH INI.
 
Atur nafas Anda, panjangkan tarikan nafas, tahan sejenak sambil menyadari kebahagiaan ini, tersenyumlah pada dunia bahwa Anda adalah bagian dari dunia yang bahagia dan membahagiakan.
 
DENGARKAN LAGU-LAGU MASA-MASA DIMANA ANDA MERASAKAN KEBAHAGIAAN ITU.
 
Lagu-lagu sangat membantu membawa emosi Anda ke masa yang Anda inginkan. Seperti saat ini saya mendengarkan album DEWA 19 Self Titled yang membawa saya kembali ke masa sekolah di tahun  92 an.
 
SUBHANALLAH, ALHAMDULILLAH... SAYA BAHAGIA DAN SAYA AKAN SELALU MEMBAHAGIAKAN ORANG ORANG DISEKITAR SAYA.

Sunday, May 4, 2014

"MANUSIA KEBETULAN"

Dalam banyak pertanyaan yang kita lontarkan ataupun yang terlontar untuk kita, seringkali jawabannya mengaitkan kata "kebetulan".

"Kebetulan anak saya dua, Pak."

"Kebetulan saya ingin memiliki rumah dan mobil, Pak."

"Kebetulan saya seorang karyawan, Pak."

Saat memberikan pelatihan pada para leader agen asuransi seorang leader memulai pertanyaan dengan mengatakan, “Pak Andrie, kebetulan saya seorang leader dan kebetulan ini adalah agen saya (sambil menunjuk orang yang ada disebelahnya)...” Sambil berseloroh saya mengatakan, “Waduh, Anda menjadi leader tidak niat ya, bu?” Dan tentu Anda paham bahwa seorang leader tidak boleh sembarangan merekrut agen. Dengan mengatakan kebetulan, terdengar ia tidak memiliki visi untuk agennya.

Entah bagaimana kata "kebetulan" tercipta, tapi jelas kata ini (sesuai pengamatan saya) hanya digunakan oleh orang-orang yang tidak optimis walaupun mungkin mereka bukan orang-orang yang pesimis. Jika mereka ditanya tentang tujuan hidup, senangnya mereka menjawab "Hidup saya mengalir bagaikan air."

Jika Anda percaya bahwa Tuhan ada, dan Dia selalu ada setiap detik dalam hidup kita maka tidak ada lagi kejadian-kejadian yang kebetulan. Saya selalu ingat pelajaran dari guru saya bahwa Tuhan menciptakan kita disertai dengan dua hal; Takdir dan Nasib. Lagi-lagi hal ini yang saya munculkan dalam tulisan saya. Makanya, saya tidak membahas keduanya lagi disini dan membiarkan Anda pembaca yang budiman mencarinya dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya.

Saya tidak sepakat dengan ungkapan “hidup yang mengalir seperti air”. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Menempati ruang yang kosong terbentuk seperti wadahnya. Bercampur dengan benda lainnya yang bersih maupun yang kotor. Dan itu artinya kita tidak memiliki pilihan dalam hidup ini. Hanya (terpaksa) mengalir mengikuti keadaan (bukan nasib).

Hidup ini selalu ada pilihan untuk orang-orang optimis. Hidup ini memiliki banyak pilihan unuk diambil. Kita, manusia, bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dan kita dapat memilih salah satunya, tentu dengan konsekuensi masing-masing dari pilihan yang diambil.

Ditempat kerja, kita dapat memilih menjadi bahagia atau dikendalikan pekerjaan kita, dalam keluarga kita dapat memilih menjadi anggota keluarga yang membahagiakan lainnya daripada menyusahkannya, dalam perjalanan kita dapat memilih santai dan menikmati perjalanan ketimbang ugal-ugalan, dalam masalah kita dapat memilih bersabar dibanding amarah berkobar, dan pilihan demi pilihan telah tersedia bagi orang-orang yang optimis lebih dari orang yang pesimis yang menjadi korban keadaan.

"Saya tidak mau menjadi korban keadaan, bagaimana cara keluar dari situasi ini?"

Caranya sederhana... Hanya perlu mengubah pikiran kita.

"Lalu bagaimana cara mengubah pikiran kita?"

Nah, yang ini sulit caranya...hehehe... Tapi tenang, saya, insyaAllah, tidak akan meninggalkan Anda tanpa solusi, paling tidak saya bisa menitipkan inspirasi untuk berubah.

Masih ingat ini? PIKIRAN > PERKATAAN > PERBUATAN > KEBIASAAN > KARAKTER > NASIB. Pikiran akan menyebabkan perkataan. Perkataan yang berulang-ulang akan menjadi perbuatan. Perbuatan yang berulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan terus menerus akan menjadi karakter. Karakter akan menyebabkan nasib kita sendiri. Nasib baik dimulai dari pikiran yang baik dan sebaliknya, pikiran buruk menyebabkan nasib buruk.

Kembali lagi ke pembahasan mengubah pikiran. Bagaimana mengubah pikiran? Ingat, walaupun ini sulit bukan berarti tidak mungkin. Pikiran dapat berubah jika kita mengubah penggunaan kata-kata kita secara terus menerus dan konsisten. Perhatikan ini...

Daripada berkata

"Kebetulan anak saya dua, Pak."

Lebih baik berkata,

"Alhamdulillah anak saya sudah dua, Pak."

Menghilangkan kata kebetulan mengajak diri sendiri bertanggungjawab atas konsekuensi yang sudah dipilih. Mengucap syukur akan memberitahu pikiran kita bahwa pilihan yang telah kita buat adalah tepat.

Daripada berkata,

"Kebetulan saya ingin memiliki rumah dan mobil, Pak."

Lebih baik mengatakan,

"Alhamdulillah, saya sudah memiliki kebutuhan akan rumah dan mobil."

Kalimat diatas merupakan pilihan daripada tergantung pada keadaan.
Daripada mengatakan,

"Kebetulan saya seorang karyawan, Pak."

Lebih baik mengatakan,

"Alhamdulillah saya seorang karyawan, Pak."

Saat kita menghilangkan kata "kebetulan" dan menggantinya dengan kata-kata penuh rasa syukur, maka perasaanpun akan berubah. Jika Anda tidak percaya, mengapa Anda tidak mencobanya agar Anda tahu "rasa"nya.

Semua yang terjadi adalah bukan kebetulan, karena mereka adalah kehendak Tuhan.

“(Yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (At-Takwiir: 28-29).

Dan itu adalah setelah apa yang Anda usahakan.

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
(QS: Ar-Ra'd Ayat: 11)


Saturday, April 19, 2014

SAYA ORANG EKSAK. SAYA TIDAK BISA MENJUAL, PAK!

Dalam sebuah kesempatan seseorang bertanya pada saya bagaimana melakukan komunikasi penjualan dengan lancar. Sebagai praktisi mind technology, kita tahu bahwa biasanya orang-orang yang mengatakan demikian telah melakukan generalisasi dan penyempitan ide mengenai dirinya maupun status tentang dirinya.

Untuk mengetahui cara membantu meyakinkan orang tersebut bahwa ia bisa seperti apa yang ia inginkan (menjual) tentu harus dilakukan fact finding terlebih dahulu. Berikut percakapan kami saat itu.

Saya            : Komunukasi penjualan yang lancar seperti apa yang bapak maksud?

Penanya     : Saya orang eksak, Pak. Saya jarang ketemu orang. (eksak biasa merupakan sebutan bagi orang yang kuliahnya jurusan teknis atau mereka yang bekerja dibidang teknis)

Si penanya melakukan generalisasi bahwa orang eksak yang notabene bidangnya teknis, yang menurutnya jarang bertemu orang, tidak mampu berkomunikasi dengan orang-orang.

Saya            : Masa jarang ketemu orang? Dari rumah ke kantor kan banyak orang yang dilihat, Pak? Hehehe. Memang eksaknya apa yang Bapak maksud? (Saya bertanya secara spesifik jurusan dan bidang apa yang ia geluti)

Penanya     : Kimia, Pak.

Saya            : Wah keren banget tuh, Pak.

Penanya     : Keren gimana, Pak?

Saya            : Ngambil kimia dimana, Pak?
Saya tidak langsung menjawab pertanyaannya dan saya mencari informasi yang untuk memperkuat saran-saran (sugesti) saya nanti.
Penanya     : UNPAD, Pak.

Saya            : Wah tambah keren lagi tuh, Pak. Yang di Jatinangor ya?

Saya sedang menancapkan YES-SET. Jika jawabannya adalah YA maka saya bisa mendapatkan manfaat bahwa ia akan lebih memercayai saya karena saya mengetahui sebagian yang ia pikirkan. Dalam komunikasi, teknik membaca pikiran dengan menebak hal-hal umum tentang orang yang kita ajak bicara dapat menarik kesan bahwa kita dan dia adalah dalam komunitas yang sama. Orang-orang akan lebih terbuka saat berbicara dengan orang yang memiliki banyak persamaan dan yang telah mengetahui informasi tentang satu sama lain.

Penanya     : Bener Pak.

Nah sekarang saatnya memberikan sugesti (saran-saran). Saya menggunakan reframing. Reframing adalah teknik komunikasi untuk “membingkai ulang” makna dari sebuah ide. Apa itu maksudnya dan bagaimana caranya? Silakan perhatikan ini.

Saya            : Pak, tentu Bapak tahu... (saya menggunakan generalisasi dengan menganggap ia telah mengetahui apa yang saya katakan. Saya menggunakan teknik ini karena diawal ia juga melakukan generalisasi atas dirinya.) Orang eksak, khususnya orang kimia itu adalah orang yang jago komunikasi. Coba aja nih ya Pak... Dalam berkomunikasi, banyak reaksi kimia yang yang terjadi dalam tubuh manusia. Saat seseorang mendengarkan kata-kata Bapak dan menjadi bahagia Dopamine di dalam otak yang bertanggung jawab atas kebahagiaan itu. Saat Bapak berbicara dengan seseorang dan ingin terus berbicara dengan orang tersebut karena Bapak merasa mendapatkan manfaat dari pembicaraannya, Endorfin lah yang bertanggung jawab membuat Bapak kecanduan. Ketika Bapak berbicara dengan calon nasabah bahwa asuransi sangan berguna bagi anak-anak yang dicintainya dan kemudian perasaannya tersentuh seketika muncul perasaan kasih sayang yang mendalam pada anak-anaknya, Oksitosin lah yang bertanggung jawab atas hal ini. Masih banyak lagi fenomena komunikasi dan hal-hal tadi melibatkan reaksi kimia dalam tubuh. Orang-orang kimia lah yang sangat memahami akan hal ini. Jadi apakah Bapak masih yakin tidak bisa lancar dalam berkomunikasi padahal ilmunya sudah Bapak kuasai?

Penanya     : Betul Pak, kalau begitu akan saya coba. Terimakasih Pak.

Sahabat Pembaca yang baik hatinya, seringkali kita tidak yakin kita tidak dapat melakukan sesuatu padahal kita sudah memiliki ilmu (modal) nya. Memang saya tahu bahwa setiap orang termasuk saya butuh orang lain yang mengingatkan itu. Dengan memahami bagaimana memaknai apa yang telah kita miliki dan terus memelajari apa yang belum kita miliki, kita akan mampu menghadapi persoalan-persoalan dimasa mendatang dengan lebih tenang. Persoalan selain membutuhkan jawaban, juga membutuhkan ketenangan dalam menjawabnya. Ketenangan membutuhkan ilmu pengetahuan kadang-kadang orang yang mengingatkan. Dengan beberapa teknik sederhana dalam komunikasi Anda akan merasakan efek yang dahsyat.

Wednesday, April 2, 2014

DILARANG Berdebat dalam MENJUAL!

Bisnis penjualan, saya yakin, merupakan bisnis tertua didunia ini, dan silakan Anda perhatikan bahwa dunia ini juga berjalan karena penjualan.

Dari makanan dan minuman sampai dengan otomotif, motor dan mobil. Dari jasa perjalanan sampai dengan jasa kesehatan, kita hidup dengan saling jual dan beli. Dan jangan salah sangka, Anda yang karyawan pun adalah seorang penjual, menjual tenaga dan ide Anda dan perusahaan membayarnya dengan gaji.

Menjual bukan sekedar tukar menukar antara barang dengan uang Anda, bukan juga tentang apa transaksi yang terjadi saat ini tanpa berkaitan dengan masa lalu dan masa yang akan datang, menjual lebih dari itu.

Bagi Anda yang MENJUAL, dengar kan ini. Manjual adalah proses memotivasi calon pelanggan Anda untuk membuat keputusan memilih ide yang Anda bawa dan tawarkan kepadanya.

Katakanlah mulanya Anda ingin membeli mobil keluarga keluaran Toyota, sambil melihat-lihat Anda mampir ke dealer Suzuki, entah mengapa Anda kemudian memilih Suzuki sampai kemudian Anda memberitahu saya bahwa mobil pilihan Anda sesuai dengan kebutuhan keluarga dengan harga yang lebih hemat dan teknologi yang sama hebat, pusat pelayanan purna jual yang dekat dari rumah serta harga suku cadang yang murah meriah. Rupanya sales mobil Anda telah memotivasi Anda untuk membuat pilihan.

Dalam dunia asuransi juga demikian,Anda telah mendatangi calon nasabah Anda berkali-kali, namun ia tidak kunjung menandatangani surat pengajuan asuransi yang menjadi dasar kontrak yang akan diterbitkan, namun beberapa saat kemudian Anda mengetahui bahwa ia telah menandatangani kontrak melalui agen asuransi lain. Setelah mendapat penjelasan, Anda baru mengetahui bahwa orang tersebut membutuhkan asuransi untuk persiapan warisan sementara Anda terus menerus menawarkan perlindungan biaya pendidikan. Agen asuransi lain lebih tahu bagaimana memotivasi nasabah ini untuk membuat keputusan dan pilihan.

JADI! INGAT! Menjual = Memotivasi

Ada beberapa saran tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam Menjual, salah satu larangan dalam menjual adalah BERDEBAT. Dalam setiap kesempatan berbicara di depan para tenaga pemasaran saya selalu mengatakan, “Dilarang berdebat dalam menjual! Anda dimungkinkan untuk MENANG dalam perDEBATan, tapi Anda bisa diPASTIkan KALAH dalam penjualan.”

Beberapa tips motivasi penjualan yang dapat Anda gunakan adalah:

1. Singkirkan “Tembok penghalang” antara Anda dan dia.
2. Berdirilah sedikit lebih tinggi.
3. Ketahuilah bagaimana Anda dapat membantunya, hanya Anda!

Tembok penghalang yang saya maksud bukan yang dapat dilihat secara fisik tetapi yang dapat dirasakan secara emosi. Rasa canggung, kaku, dan sungkan, adalah ciri-ciri masih terbentangnya tembok penghalang di antara Anda berdua.

Yang membuat tembok penghalang ini ada biasanya karena; Anda adalah orang baru baginya, ia belum mengenal Anda, penampilan Anda tidak meyakinkan, ia memiliki pengalaman buruk dengan Anda atau penjual lain yang menjual barang/jasa yang sama.

Yang dapat menghancurkan dinding penghalang dan melumerkan kebekuannya dimulai dari PENAMPILAN fisik yang sesuai dengan kesan yang akan dimunculkan. Saat badan kita tidak sehat, kita biasa pergi ke dokter. Biasanya penampilan yang kita dapat lihat adalah dokter tersebut memakai jas putih dan berkalung stetoskop. Penampilan ini benar-benar mengesankan bahwa ia adalah seorang dokter yang memiliki pengetahuan dan keterampilan penyembuhan. Suatu ketika, seorang kawan saya pun dikira seorang dokter hanya karena ia mengenakan jas putih. Penipuan penculikan bayi yang baru-baru ini terjadi pun karena orangtua bayi salah mengira penculik itu adalah dokter sungguhan lantaran penculit tersebut mengenakan baju dokter.

Contoh di atas baik kejadian yang positif maupun negatif, dapat Anda saksikan bahwa penampilan sangat penting untuk menghancurkan tembok penghalang, yang terpenting penampilan itu sesuai dengan kesan yang ingin dimunculkan.

Penampilan ini juga dapat membantu Anda untuk “berdiri sedikit lebih tinggi” dari calon pembeli Anda. Ingat sekali lagi, menjual = memotivasi. Anda yang seorang agen asuransi, Anda selalu mendengungkan fungsi asuransi adalah untuk melindungi diri dari kerugian keuangan sehingga akan membuat kehidupan sejahtera namun penampilan Anda terlihat seperti orang yang tidak sejahtera. Pakaian Anda lusuh, aroma Anda menyengat mengganggu, wajah Anda lesu, maka kemungkinan besar calon nasabah Anda tidak percaya apa yang Anda katakan.

Berdiri sedikit lebih tinggi adalah Anda tampil memberi contoh, jika Anda penjual produk kesehatan, maka Anda harus tampak lebih sehat. Jika Anda penjual Asuransi, maka Anda tampil sedikit lebih sejahtera. Jika Anda penjual makanan, maka Anda harus terlihat sedikit lebih bertenaga karena makanan yang Anda makan, dan seterusnya. Mengapa saya katakan “sedikit lebih tinggi”? Yang sedikit ini akan mudah dicapai dan ditiru oleh orang lain. Jika jarak antara Anda dan dia sangat jauh, posisi Anda sangat tinggi dan ia sangat rendah, hal ini akan membuatnya ragu apakah ia bisa menjadi seperti Anda atau tidak. Dan saat ia tidak bisa mengikuti posisi Anda, ia akan mengalami penurunan motivasi.

Beberapa kali dalam penjualan tentu Anda akan merasakan penolakan. Sebagai mahluk sosial, tentu kita merasa tidak nyaman ketika ditolak dan respon cepat yang terjadi dalam pikiran kita biasanya bertahan dan membela diri. Misalnya; “Ah, mobil murah nanti malah cepet rusak, biayanya malah lebih mahal.” “Asuransi? Kakek saya gak pake asuransi hidupnya juga bahagia, tuh!” “Saya gak perlu vitamin ini, saya sudah sehat berolah raga.”

Jawaban yang biasa dimulai dengan, “Beda, pak.” “Bukan begitu, bu.” “Kata siapa, mas?” adalah cikal bakal perdebatan. Anda dapat menggantinya dengan mengafirmasi pernyataan calon pelanggan Anda.
Benar, pak. Kebanyakan mobil murah malah berbiaya mahal karena service center nya tidak ada, suku cadangnya mahal, sehingga malah banyak uang yang dikeluarkan.” (Tunggulah sejenak jangan segera melakukan klarifikasi atas produk Anda. Tunggu responnya. Kemungkinan calon pelanggan Anda akan senang karena Anda memahaminya, kemudian lanjutkan. “Nah dealer kami memiliki bengkel layanan purna jual yang telah bertaraf internasional, semua menggunakan sistem komputer sehingga kualitas standar dan akurasi terjaga, biaya layanan kami juga tetap yang paling murah dibanding lainnya dan semua suku cadang tersedia disini.”

Masih perlu contoh lagi? Saya kira Anda sudah dapat membuatnya sendiri bagaimana menghindari perdebatan.

Terakhir, ketahuilah bagaimana Anda, dan hanya Anda, dapat membantu memenuhi kebutuhannya. Carilah apa yang tidak dicari orang lain. Lakukanlah apa yang tidak dilakukan orang lain. Sehingga hanya Anda yang mampu melakukannya dan tidak ada pengganti diri Anda. Dengan begitu, Anda akan semakin dipercaya dan motivasi yang Anda berikan akan benar-benar diterima.

Selamat Menjual Berdebat tidak menjadikan penjualan hebat, memahami kembali bahwa penjualan adalah bagian dari motivasi akan membuat komunikasi diri menjadi lebih tinggi.