Masalah adalah bukan Masalah sebelum Anda
menamakan Masalah tersebut sebagai Masalah. Percaya atau tidak, seringkali
masalah adalah bukan masalah dan tidak jarang kita sendiri yang menganggapnya
sebagai masalah. Jadi... Masalah adalah DL alias Derita Looo... hehehe...
Pernahkah Anda mengalami masalah dimasa
lalu yang kemudian terbawa sampai saat ini bahkan hingga mengganggu aktifitas
Anda hari ini? Padahal masalah tersebut terjadi sudah jauh diwaktu lalu namun
hal ini masih menjadi masalah sampai saat ini. Kok bisa?
Ini karena Emosi yang terkandung dalam
kejadian itu yang masih melekat dalam pikiran kita sampai saat ini. Itu namanya trauma. Untuk mengatasi trauma terkadang membutuhkan sesi terapi yang cukup
panjang, namun jika kita memang telah mengikhlaskan hal itu terjadi, trauma dapat
dinetralkan dalam waktu singkat. Setidaknya, trauma ini tidak mengganggu aktifitas
Anda.
Si Ani baru pindah pekerjaan yang sekarang
mengharuskannya berdiri didepan umum. Ia khawatir dengan traumanya yang terjadi saat ia SD akan
terulang. Saat itu ia diminta maju ke depan kelas
menjelaskan pelajaran hari itu. Karena suatu hal, ia melakukan sedikit kesalahan dalam menjelaskan
yang kemudian direspon teman-teman sekelasnya dengan tawa. Ia ingat seketika matanya mencari perlindungan
ke arah gurunya yang ternyata saat itu juga terlihat ia sedang tertawa. Jika ini terjadi
pada saya, mungkin saya akan merasakan kesedihan yang sama. Mungkin juga pada Anda, kali aja yeee...
Lain lagi Si Ina. Suatu hari, iamendatangi saya dan
mengatakan hari itu ia akan memberikan sebuah pelatihan namun masalah yang
sedang ia alami membuatnya khawatir akan berpengaruh pada performanya dalam
kelas yang kemudian merusak kelas pelatihannya.
Saya mengajak dua orang ini, secara terpisah, untuk berlatih
mengenali mana yang menjadi masalah dan mana yang bukan. Masalah si Ani adalah jika ia tidak
dapat berdiri didepan umum dalam pekerjaannya saat ini. Masa SD nya sudah tidak
lagi menjadi masalah karena dia, dan saya, akan belajar dari hal itu saat ini.
Masalah Si Ina adalah jika ia tidak bisa menyelesaikan masalah pribadinya dan
kemudian menambah masalah dalam pekerjaannya. Untuk Si Ina, saya menawarkan
untuk melepas sementara emosi dari masalah pribadinya. Sementara saja dan nanti
ia dapat membawanya kembali.
Bagaimana caranya?
Masalah tidak jarang dapat diumpamakan
seperti kita yang sedang mengenakan pakaian. Emosi kita menjadi berubah-ubah
ketika kita berganti-ganti pakaian. Kalau gak percaya, silakan ganti pakaian yang Anda kenakan sekarang.... Begitu juga ketika kita melihat orang lain
dengan pakaian yang bermacam-macam. Ada orang yang terlihat nyaman dengan
pakaiannya dan sebaliknya ada orang yang merasa bermasalah jika ia terus
mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengannya itu.
Saya mengatakan pada Ani dan Ina, setiap
hari kita mengenakan pakaian yang terlihat dan yang tidak terlihat. Pakaian yang
terlihat tentu kita kenakan untuk melindungi tubuh kita sedangkan “Pakaian” yang
tidak terlihat kita pakai untuk melindungi pikiran dan perasaan kita.
Semua kejadian bersifat netral. Kejadian
tersebut menjadi bermakna positif atau negatif setelah kita menambahkan emosi
kedalamnya. Saat masih merasakan emosi negatif dari suatu kejadian, itu artinya
kita masih mengenakan pakaian dengan emosi negatif. Tidak masalah mengenakan
pakaian ini jika kita merasa nyaman. Karena emosi negatif berguna untuk membuat
kita tetap waspada agar kejadian yang tidak diinginkan tidak terulang. Namun jika
kita tidak merasa nyaman mengenakannya, ini lah awal masalah baru terjadi. Maka
cara yang harus dilakukan, lepaskan “Pakaian” itu
Dengan menggunakan visualisasi, lihatlah
“Pakaian” yang tidak terlihat itu dan lekatkan emosi yang membuat Anda tidak nyaman
padanya. Perbesar rasa yang tidak nyaman tersebut dan semakin melekat dalam
pakaian tersebut. Sekiranya sudah dirasa cukup, terserah Anda mau melepaskannya
dengan seketika atau perlahan. Lepaskan hingga semuanya. Tanggalkan dan tinggalkan
dilantai. Melangkahlah kedepan satu atau dua langkah. Perhatikan kebelakang dan
lihat pakaian yang telah Anda lepaskan tertinggal di belakang Anda.
Bagaimana perasaan Anda sekarang? Ani dan
Ina merasa lebih baik dan hari itu mereka sanggup melaksanakan tugasnya dengan
baik. Upahnya buat saya? Mereka memberi saya 2M. Weiiiiist...
Gede banget upahnya...
Beneran, 2M=Makasih Mas.hehehe... dan itu
lebih berharga.
Selamat Mencoba...