Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Sunday, December 8, 2013

INVESTASI BUKAN (hanya) MATEMATIS, TETAPI (juga) PSIKOLOGIS

Dahulu, saya menganggap bahwa investasi adalah urusan bank dan juga lembaga keuangan lainnya yang saya tidak tahu apa itu. Investasi benar-benar alien bagi saya. Lalu saya mulai belajar tentang apa itu investasi. Diawal masa belajar, saya (seperti kebanyakan orang lainnya) menganggap bahwa investasi adalah benda matematis dimana semua isinya adalah perhitungan matematika. Seperti; berapa dana (modal) yang akan dinvestasikan, berapa tingkat pengembalian atau bunga yang diperoleh, jika dikalikan keduanya maka berapa yang akan saya dapatkan dalam beberapa tahun kedepan. Namun ternyata saya salah. Investasi bukanlah benda matematis, tetapi perihal psikologis.

Yang paling mudah untuk dilihat, beberapa diantaranya, adalah melonjaknya harga emas ditahun 2008 dan 2009 an, dimana orang tidak percaya kekuatan dolar Amerika dan mereka menukarkan dolar dengan emas sehingga permintaan akan emas meingkat tajam yang mengakibatkan harga emas melambung.

Kedua, adalah yang baru-baru saja terjadi, yaitu melonjaknya harga dolar Amerika. Persediaan dolar Amerika di Indonesia menipis karena isu tapering off Quantitative Easing. Quantitative Easing adalah kebijakan bank sentral suatu negara untuk “membanjiri” masyarakat dengan cash sehingga pasar akan bergairah karena mudah mendapatkan kredit karena kemampuan membayar yang tinggi dan tentunya akan menggerakkan roda perekonomian negara tersebut. Namun akhir-akhir ini pemerintah Amerika berencana mengontrol kembali jumlah uang tunai yang beredar. Hal ini ditanggapi oleh investor dengan menukarkan rupiahnya dengan dolar Amerika agar ketika kebijakan ini jadi dijalankan, mereka tidak kekurangan dolar. Perlahan lalu pasti, dolar menghilang dipasaran dan membuat Rupiah tertekan dan nilainya jatuh. Mengapa Rupiah jatuh dan bertekuk lutut dihadapan Dolar Amerika? Psikologis! Mereka lebih percaya dolar ketimbang Rupiah. Percaya atau tidaknya seseorang adalah bukan matematis melainkan psikologis. Ditambah lagi, orang-orang yang tidak mencintai negaranya sendiri, Indonesia Raya, ikut-ikutan memborong Dolar Amerika yang malah membuat nilai Rupiah makin menyusut.

Satu lagi, harga-harga saham yang sangat bergantung pada harapan atau ekspektasi investor. Saat investor percaya bahwa sebuah saham harganya akan naik dan kemudian orang-orang ikut memercayai hal tersebut, maka permintaan akan saham tersebut meningkat dan dengan demikian meningkatkan harga saham tersebut. Sebaliknya, orang-orang akan menjual sahamnya saat mereka tidak memercayai bahwa perusahaan tersebut tidak akan memberikan keuntungan yang baik ditahun yang sama, maka setiap orang menjual saham perusahaan tersebut yang membuat persediaan saham perusahaan tersebut  berlimpah dipasar kemudian menuruhkan harga saham tersebut. Nyatanya, di tahun 2008 beberapa perusahaan dipercaya tidak akan memberikan keuntungan yang baik hingga sahamnya jatuh, namun tetap saja perusahaan tersebut dapat menciptakan untung besar diakhir tahun.

Melonjaknya harga emas, dolar, dan saham, sangat dipengaruhi oleh keputusan psikologis bukan matematis.


Hal serupa juga terjadi saat kita memutuskan apakah memulai investasi atau menundanya. Jika semua orang berpikir matematis, maka tidak akan ada orang yang menunda investasi. Mari kita lihat contoh dibawah ini;


Ali memutuskan untuk berinvestasi lebih awal untuk persiapan masa pensiunnya sedangkan Amir menundanya hingga beberapa tahun lagi. Ali, yang memulai lebih awal, hanya mengeluarkan dana Rp. 72 juta dan mendapatkan dana yang jauh lebih besar dari pada Amir yang mengeluarkan uang lebih besar, yaitu Rp 168 juta. Jelas bahwa Investasi Bukan (hanya) Matematis, Tetapi (juga) Psikologis.

Tool diatas dapat di download dalam format Ms Excel disini.

Tuesday, October 22, 2013

APAKAH BOLEH BERHAYAL TINGGI?

Pertanyaan ini mungkin pernah ditanyakan pada Anda atau mungkin Anda sendiri pernah menanyakan pertanyaan ini. Saat mendapatkan pertanyaan ini, saya menjawab BOLEH. Saya tidak membedakan menghayal, bermimpi, bercita-cita atau sejenisnya karena terkadang, kawan bicara kita tidak bisa membedakan hal-hal tersebut. 

Persamaan dari ketiganya adalah adanya aktivitas mental untuk membayangkan atau visualisasi. Sebagian orang, setelah proses visualisasi, melakukan proses mental yang berikutnya yaitu membuat keputusan apakah ingin mendapatkan apa yang telah dibayangkan atau membiarkan bayangan tersebut sebagai gambaran mental biasa. 

Bercita-cita memiliki rumah dan mobil? Jika Anda menginginkannya, segera putuskan dan katakan pada diri Anda bahwa Anda menginginkannya. 

Buat yang masih sendiri yang menginginkan keluarga yang baik dengan memiliki pasangan yang baik? Segera komunikasi-kan pada pikiran dan perasaan Anda. Katakan bahwa Anda sangat mau untuk mendapatkannya. Menginginkan hal lain pun, Anda hanya tinggal membayangkan dan memutuskan, MAU atau TIDAK. 

Apakah semudah itu? InsyaAllah Ya. Anda melihat buah mangga menggantung di pohonnya dan Anda menginginkannya. Anda mengatakan pada pemiliknya dan ia mengijinkan Anda memakannya, lalu apa yang kemudian Anda harus lakukan? Tentu Anda harus mengambilnya dengan cara-cara yang diperkenankan. 

Dalam konteks spiritual, dunia ini milik Tuhan termasuk apa yang kita miliki dalam pikiran dan perasaan. Tuhan yang Maha Pengasih akan memberi apa yang Anda minta. Setelah itu, jemputlah rizki Nya. 

Berhayallah, Bermimpilah, Bercita-citalah kemudian putuskan bahwa Anda menginginkannya karena yang demikian itu Anda sedang menciptakan peta dalam pikiran Anda kemana Anda akan menuju. Menuju tempat yang belum Anda ketahui, membutuhkan peta yang lengkap dan detil. Membayangkan apa yang Anda inginkan adalah proses pembuatan "peta"dalam pikiran Anda.

Thursday, September 19, 2013

PETANI YANG MENYUBURKAN LADANG ORANG LAIN

Setiap hari mencari rejeki, kita bagaikan petani yang menggarap sawah dan ladang masing-masing. Dan setiap hari juga kita sering melihat para petani ini sibuk dengan ladangnya sendiri-sendiri. Pergi pagi dan pulang petang bahkan sampai malam. Menggarap, menanam, menyiram dan memupuk, dan tak jarang kita menjaga dari hal yang merusak tanaman dan ladang kita.
Bercita-cita mendapatkan hasil panen yang bagus, seringkali kita terlena menganggap ini lah hal yang paling penting kita lakukan setiap hari agar hasilnya nanti sempurna. Kita hanya memikirkan ladang dan diri sendiri. Tak hanya hama yang kita anggap mengganggu, bahkan beberapa kali, Tuhan yang menciptakan musim kemarau pun dianggap telah mengganggu hasil pekerjaan kita.
Ditengah keegoisan kita, ada seorang petani yang hasil ladangnya berlimpah dengan kualitas nomer satu. Berbeda dengan hasil ladang petani lain dengan lokasi yang tidak berdekatan. Penasaran akan hal itu, seorang mahasiswa calon insinyur petanian bertanya pada petani ini. Mengapa ladangnya dan ladang-ladang disekitarnya memiliki panen melimpah dengan kualitas nomer satu.
Petani ini menjawab, "Saya membagi bibit unggul yang saya miliki pada petani-petani yang berdekatan serta memberi mereka pupuk yang terbaik. Saya juga mengairi ladang-ladang mereka. Saya ikut membantu mengusir hama dari ladang mereka."
Petani ini melanjutkan, "Mas calon Insinyur, dengan cara seperti ini lah ladang saya menghasilkan panen terbaik. Perhatikanlah, jika saya tidak memberi bibit yang unggul pada petani disekitar dan bibit mereka jelek, maka angin akan menerbangkan serbuk sari bibit jelek tadi ke ladang saya. Perkawinan serbuk sari yang kualitasnya jelek itu akan berpengaruh buruk pada tanaman saya."
"Jika saya tidak mengaliri ladang mereka, tanah mereka menjadi tidak subur, unsur hara dalam tanah pun rusak. Maka hal itu juga akan berpengaruh pada tanah ladang saya yang ada disekitarnya."
"Jika saya tidak membantu mereka menghalau hama, maka bisa jadi ladang mereka menjadi sarang hama dan menular ke ladang saya. Itulah yang saya lakukan. Sederhana, tidak ada yang istimewa namun Tuhan memberikan hasil yang istimewa pada ladang saya dan petani disekitar."
Mahasiswa ini menyimpulkan bahwa ketika berbuat baik pada orang lain, faktanya adalah orang tersebut sedang berbuat baik pada diri sendiri.
Membantu orang lain, ternyata itu adalah bantuan untuk diri sendiri. Memberikan modal pada orang lain juga berarti bahwa kita sedang berusaha mensejahterakan diri sendiri.
Ia teringat apa yang pernah ditulis oleh Zig Ziglar bahwa Cara terbaik untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan adalah dengan membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Ilmu ladang ini sangat berguna dalam kehidupan karena sesungguhnya kitapun sedang berladang untuk kehidupan kita. Ilmu TABUR dan TUAI saja belum cukup. Kita juga masih harus MENYUBURKAN ladang orang lain untuk kesuburan ladang kita sendiri.
Tulisan ini saya dedikasikan bagi para penjual uang memberikan manfaat pada pembelinya, bagi para guru dan pelatih yang memberikan ilmu berguna, bagi para orangtua yang mendidik anak-anaknya agar menjadi pondasi kuat bagi kehidupan semua, dan bagi semua orang yang membantu orang lain dalam pekerjaannya.Andrie Setiawan


Andrie Setiawan, S. Pd, M. M, C. Ht,  CFP®
Neuro-Financial Coach©

Thursday, September 5, 2013

GEJALA TIDAK PERCAYA DIRI DAN CARA MENGATASINYA

Kita sering mendengar frasa ini dan lebih sering terdengar dengan PeDe (singkatan dari Percaya Diri). Mungkin juga sering kali kita merasa dan berpikir bahwa kita sudah cukup percaya diri namun beberapa kali saya menjumpai orang yang mengatakan ini sebenarnya ia sedang tidak percaya diri dan sedang menutupi ketidak-percayaan dirinya itu.
Berikut adalah gejala-gejala saat kita tidak sedang percaya diri;
      
      1.       Ketidakmampuan memercayai
Sulit sekali untuk memercayai baik itu diri sendiri maupun memercayai orang lain. Sulit pula memercayai bahwa yang ia terima atau yang ia lakukan adalah benar. Saat kita dalam situasi seperti ini, kita menjadi sangat bingung. Tekanan mental atau yang sering kita sebut stres bisa bermula dari hal ini.

Bagaimana mengatasi hal ini: Teman yang baik dan dapat dipercaya dapat dimintai pendapatnya. Walaupun sarannya tidak sepenuhnya benar, dengarkanlah. Bila perlu catat plus dan minusnya yang akan terjadi jika saran itu dilakukan.

      2.       Bergosip atau bergunjing
Seringkali kita bergunjing untuk merendahkan pihak lain dan meninggikan diri sendiri. Orang yang tinggi tetaplah tinggi dan tidak akan menjadi rendah karena pembicaraan negatif. Sebaliknya, orang yang biasa-biasa saja malah seringkali mendapat posisi yang tinggi karena pembicaraan negatif.

Saat kita bergunjing, sebenarnya kita sedang merendahkan diri sendiri namun sering kali kita tidak menyadarinya karena biasanya orang-orang yang mengajak atau sedang kita ajak bergunjing juga sedang merendahkan diri mereka sendiri. Nah, kebayang kan, saat semua sama-sama merendahkan diri, kita tidak sadar siapa yang lebih tinggi. Untuk mengetahui ini, dengarkanlah orang yang sedang bergunjing namun tetaplah berada diluar aktifitas bergunjing itu. Anda akan segera menyadari bahwa orang-orang yang bergunjing sedang membuka kelemahannya sendiri.

Bagaimana mengatasi hal ini: Stop bergunjing! Saat dipaksa masuk dalam aktifitas pergunjingan, dengarkanlah sesaat kemudian berikanlah kesimpulan positif dari apa yang sudah dibicarakan, dijamin besok-besok Anda tidak lagi diajak bergunjing. Misalnya:

Gossips: Si Wati tuh ya, selalu aja kalo ngerjain sesuatu gak pernah bener. Masa ngerjain kerjaan kaya begitu aja lama bener. Kalo gue ya, mungkin sebentar aja udah kelar kaleee...

Anda: Bisa jadi dia ngerjain itu dan butuh waktu lebih lama karena dia harus teliti banget. Bagus kan kalau teliti, jadi terhindar dari kesalahan yang harusnya gak terjadi nantinya. Heeeeee...?? Gimana?

      3.       Membandingkan diri dengan orang lain.
Membandingkan dengan orang lain tidaklah salah, terlebih jika niatnya adalah untuk perbaikan diri. Saya sering membandingkan diri saya dengan para pembicara senior yang sudah lebih dulu berkarya dalam dunia pembicara publik dan selalu ingin menjadi seperti mereka.

Tapi jika membandingkan untuk mencari kesalahan orang lain dan meninggikan citra diri sendiri dihadapan orang lain, ini adalah tanda-tanda tidak percaya diri.

Bagaimana mengatasi hal ini: Percayalah bahwa Tuhan menciptakan Anda dengan banyak kelebihan. Jika Anda saat ini merasa tidak demikian, Anda hanya belum menyadarinya. Anda tentu tahu bahwa citra diri yang positif dapat dibentuk bukan dengan merendahkan citra orang lain. Dan jika Anda masih menggunakan cara ini, sadarlah bahwa cara ini sudah usang. Orang-orang tidak menyukai iklan televisi yang merendahkan dan mencari keburukan produk lain. Dampaknya, seperti sebuah kesepakatan orang-orang tersebut tidak membeli iklan yang menjelek-jelekkan.

Fokus saja pada apa yang bisa Anda berikan pada banyak orang. Dengan begitu, pikiran Anda akan sibuk memberi daripada meminta. Memberi manfaat akan meningkatkan citra diri Anda daripada meminta dianggap positif yang tidak bertampak langsung terhadap manfaat yang dirasakan orang lain.

Saat tulisan ini dibuat, saya baru saja selesai memberikan pelatihan kepada tenaga penjual asuransi jiwa #1 di Indonesia. Salah satu ketakutan terbesar adalah ketika citra diri mereka beserta produk yang dibawanya dianggap tidak baik oleh orang lain. Kembali diingat bahwa didnia ini tidak semua orang akan langsung menyukai kita, beberapa orang membutuhkan proses menilai apakah kita benar-benar bermanfaat atau bahkan mendambah masalah mereka.

      4.       Tidak tahan menerima kritik
Kritik memang sering kali diasosiasikan dengan hal negatif dan beberapa kali orang mengaitkannya dengan penyerangan secara psikologis terhadap diri kita. Jika kita tidak nyaman menerima kritik, itu adalah hal biasa karena secara sosial manusia ingin menjadi manfaat bagi sesama dan kritikan sering kali dianggap sebagai penolakan atas apa yang telah dilakukan.

Bagaimana mengatasi hal ini: Kita tidak bisa mengubah kritikan yang telah dilontarkan tetapi kita bisa mengubah persepsi saat menerimanya, sehingga kita tidak tergesa-gesa merespon dan terkesan melakukan pembelaan yang tidak mendasar. Orang-orang yang memiliki kedewasaan mental yang matang dapat meresepon kritikan dengan baik. Mereka menunggu dan mendengarkan kritikan mencari makna positif dari kritik tersebut.
Contoh,

Kritik: “Seharusnya perusahaah asuransi Anda, yang katanya no. 1, bisa memberikan pelayanan lebih baik dari perusahaan lainnya dong. Pelayanan untuk hal ini harusnya lebih cepat dan tidak memakan waktu lama seperti ini.”

Anda: “Saya setuju, Pak. Memang seharusnya hal ini bisa lebih cepat. Kami masih terus melakukan perbaikan dalam hal ini. Proses penilaian risiko perusahaan kami dilakukan secara hati-hati sehingga hal ini memakan waktu sedikit lebih lama namun demikian kami terus melakukan perbaikan.” (Tersenyumlah)

      5.       Pembelaan diri.
Saat Anda membela diri, hal itu menunjukkan bahwa Anda sedang merasa diserang. Membela diri adalah keharusan. Membiarkan diri diserang secara pesikologis tanpa pembelaan akan melemahkan mental diri dan lama kelamaan diri Anda akan memercayaai bahwa Anda adalah seseorang dengan nilai diri yang rendah.

Lagi-lagi ada tapinya, Pembelaan diri yang terburu-buru tanpa dipikirkan terlebih dahulu seringkali menjadi hal yang akan disesali karena belum tentu Anda saat itu sedang diserang.

Seperti pembahasan sebelumnya, pembelaan diri kadang-kadang datang saat kita menerima kritikan atau saat kita merasa sedang disalahkan.

Bagaimana mengatasi hal ini: Sama seperti saat menerima kritik, tunggu dan dengarkan lah terlebih dahulu kemudian setelah cukup waktu Anda dapat meresponnya. Beberapa kali, kita dengan mudahnya dapat tersulut emosi ketika disalahkan. Sadarlah bahwa ketika Anda tidak sedang berniat berbuat salah, sesungguhnya itu hanya lah pelajaran. Meminta maaf dengan baik akan melegakan situasinya

Bersambung dengan gejala-gejala tidak percaya diri lainnya seperti;

     6.       Menghindari penolakan 
     7.       Menghindari kemungkinan gagal
     8.       Marah-marah pada orang lain (khususnya marah yang tidak pada tempatnya)
     9.       Kecenderungan menjatuhkan orang lain
   10.   Perilaku agresif
   11.   Penundaan
   12.   Mementingkan siapa yang benar
   13.   Tidak mampu menerima pujian
   14.   Keengganan menerima risiko

   15.   Cepat bereaksi ketika merasa diserang

Wednesday, July 17, 2013

UANG MEMANG PENTING TAPI BUKAN SEGALANYA

Sahabat, apakah Anda tahu apa alasan Anda melakukan pekerjaan setiap hari? Uang? Mengapa? Tidak ada yang lain? Sering kali kita terjebak dalam asumsi yang sepertinya benar tapi berbahaya menyesatkan.

Dengarkanlah ungkapan ini, “Uang Memang Bukan Segalanya, tetapi Segalanya Butuh Uang.” Entah siapa yang pertama kali menciptakan kalimat penuh daya hipnotis ini. Kalimat pertama yang langsung direspon oleh pikiran Anda bahwa itu adalah sebuah kebenaran yang dengan cepat disusul oleh kalimat yang mengarahkan pikiran Anda pada arah yang berbeda. Saking cepatnya, pikiran Anda tidak sempat menyaring pesan dibalik kalimat itu.

Lihatlah kejadian ini, dalam sebuah seminar wirausaha seorang pemuda menghampiri seorang pengusaha muda. Dengan canggung pemuda ini memulai percakapan,

Selamat pagi, Pak. Senang bisa bertemu Anda dan saya sangat ingin menjadi kaya raya seperti Bapak.” Bilang pemuda ini.

Pengusaha ini bertanya, “Sebagai seorang pemuda, berapa kekayaan yang Anda inginkan saat ini?

Bagi saya, Satu Miliar Rupiah sangatlah hebat, Pak.” Jawab pemuda ini.

Mas, maukah Anda mendapatkan Satu Miliar Rupiah dari saya tapi Anda harus menukarnya dengan kedua mata Anda? Maukah Anda menukarnya dengan kedua lengan Anda? Maukah Anda menukarnya dengan kedua kaki Anda? Dengan jantung Anda? Dengan Hati Anda? Dengan otak Anda?” Kata pengusaha muda ini sambil tersenyum dan kemudian melanjutkan, “Anda sudah sangat kaya dan kekayaan Anda melekat pada diri Anda, Mas.

Di tempat lain, sebut saja Ali, seorang manajer di sebuah perusahaan terkemuka yang selalu berangkat ke kantor setengah enam pagi hari dan baru pulang biasanya jam sembilan malam, bahkan tidak jarang ia sampai rumah jam sebelas malam.

Malam ini Ani anaknya yang masih berumur tujuh tahun sengaja menunggu Ali, ayahnya, pulang dari kantor yang sekitar jam sebelas malam baru sampai rumah saat itu.

“Ani, kenapa kamu belum tidur, Nak?” Tanya Ali sambil melempar senyum pada anaknya.

Aku sengaja nunggu Papa karena ada yang mau aku tanyakan, Pa.” Jawab anak perempuan yang lucu ini dengan kepolosannya.

Kamu mau tanya apa?” Tanya Ali lagi.

Berapa gaji Papa sebulan, Pa?” Lanjut Ani.

Sambil membereskan pakaian ganti karena Ali segera ingin mandi, Ali menjawab, “Kamu hitung sendiri ya, Papa sehari dibayar Rp. 700.000 dan Papa bekerja rata-rata selama sepuluh jam sehari dan bekerja selama 24 hari sebulan.

Oh, berarti Papa digaji Rp. 70.000 sejam ya? Boleh aku pinjam uang Lima Ribu rupiah aja, Pa?” Minta Ani.

Ani! Kamu mau apa sih, malam-malam begini tanya gaji terus pinjam uang segala. Papa capek besok harus bekerja lagi. Sudah, kamu tidur sana!” Sergah Ali dengan keras.

Dengan wajah sedih, Ani menundukkan kepala tidak berani menatap Papanya, berbalik badan dan berjalan dengan lemas menuju kamarnya.

Ali merasa bersalah karena berbicara keras pada anaknya yang lucu itu, tak lama kemudian ia menyusul kekamar Anaknya. Terlihat Ani sedang duduk sedang memegang celengannya.

Maafkan Papa sudah bicara keras sama kamu, Nak. Kalau kamu mau beli mainan, besok Papa belikan ya, tidak perlu meminjam uang segala. Saat ini sudah malam, kita tunggu sampai besok ya.” Jelas Ali kepada Ani

Ani gak mau beli mainan, Pa. Ani Cuma mau main sama Papa setengah jam saja. Karena kata Mama waktu Papa sangat berharga. Ani sudah hitung gaji Papa dan Tabungan Ani cuma Rp. 30.000, untuk meminta waktu Papa setengah jam membutuhkan Rp. 35.000, makanya Ani mau pinjam Lima ribu supaya bisa main sama Papa.” Jawab Ani sambil menangis.

Napas Ali menjadi sesak dengan mata berkaca-kaca, sama seperti sesaknya napas saya dan mata yang mulai berair ketika menulis kembali sebuah cerita yang pernah saya baca dari sebuah buku ini.

Sahabat, uang memang penting, tapi bukan segalanya. Seorang filusuf Cina, Konfusius, memiliki tiga pertanyaan dahsyat bagi saya sampai saat ini. Jika ingin sukses, jawablah tiga pertanyaann ini, 

1.  Apakah Anda sadar bahwa ada orang-orang yang mencintai dan mendukung Anda untuk menjadi sukses?

2. Apakah Anda memiliki orang-orang yang Anda cintai?

3. Apakah Anda tahu apa yang Anda lakukan esok untuk mencapai kesuksesan itu?

Jika Anda bisa menjawab semua pertanyaan dengan YA, Anda adalah orang yang bahagia. Kebahagiaan bukan uang dan uang tidak secara sederhana langsung membuat Anda bahagia. Di meja kerja, saya menempelkan selembar uang Seratus Ribu Rupiah yang mengundang pertanyaan beberapa kawan saya. Bukan bermaksud sombong, tetapi saya sedang mengajarkan pada pikiran saya bahwa;

UANG adalah sekedar kertas dan tetaplah selembar kertas dan terus akan begitu. Uang itu tidak akan berguna sebelum aku membelanjakannya untuk sesuatu yang bermanfaat. Bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, dan orang-orang sekitar. Yang aku cari bukanlah uang, tetapi manfaat yang bernilai dari uang tersebut yang akan membawa kebahagiaan bagi ku dan orang-orang sekitar. aku membuka pikiran ku untuk menerima keberlimpahan yang akan tersalurkan pada orang-orang disekeliling ku. Menjadi Gardu Rejeki yang tidak pernah menghamba pada Uang. Kebahagiaan adalah bukan tentang uang dan kekayaan yang sebenarnya adalah jika aku tahu cara menghasilkan uang, membelanjakannya, menyimpan, dan mengembangkannya, serta menikmatinya. Aku menikmati hidupku karena ada orang-orang yang mencintaiku dan aku cintai, dan aku menikmati apa yang aku kerjakan.

Salam Keberlimpahan dari Pontianak,

Sedang Mengajar untuk 30 orang agen asuransi tentang perencanaan keuangan     


Tuesday, June 18, 2013

Ah... Saya kan Cuma Dibayar Murah


Memperhatikan lingkungan disekitar saya, membuat saya ingin menulis tentang hal ini. Ada orang yang di meja kerjanya memasang tulisan "Jangan Mangeluh" tapi masih tetap mengeluh, ada pula yang berharap penghasilan besar dengan melakukan hanya hal-hal yang kecil-kecil saja. Ada yang mengeluarkan energi besar tapi lebih mementingkan hal tersebut dilihat orang lain dari pada menjaga kualitas hasil, dan juga ada yang tidak sabar melompat ingin menjadi pemimpin padahal belum pernah menjadi pengikut yang baik. Contoh lain yang lebih buruk lagi adalah cerita tentang seorang guru yang sering terlambat, jangankan untuk mempersiapkan materi ajar, untuk mencuci muka dari debu jalan pun ia tidak sempat.

Bayangkan Anda adalah pemimpin mereka, beri mereka teguran, kira-kira apa yang menjadi alasan mengapa mereka masih mempertahankan hal-hal tersebut? Biasanya, terucap atau tidak, mereka merasa hal tersebut sepadan dengan bayaran yang mereka terima. "Ah... Saya kan Cuma Dibayar Murah", kira-kira itu yang dikatakan pikirannya.

Ada kebingungan (bias) dalam jawaban itu. Bayaran rendah yang kita terima MENYEBABKAN performa kerja kita yang buruk atau sebaliknya, performa kerja kita yang buruk akan MENYEBABKAN bayaran rendah yang kita peroleh?

Saya tidak pernah berhenti belajar tentang hukum sebab dan akibat, gaya tarik menarik dan gravitasi, serta hukum tolak menolak yang sudah sejak lama ditemukan para ahli seperti Isaac Newton dan Archimedes. Walaupun kehidupan tidak masuk dalam pelajaran yang bersifat eksakta (ilmu pasti) namun hukum-hukum itu berlaku dalam kehidupan. "Lho? Itu artinya kehidupan kita juga bersifat pasti dong?" Saya tidak bilang begitu tapi Brian Tracy mengatakan bahwa prestasi dapat diprediksi. Apa yang Anda inginkan harus sesuai dengan apa yang Anda lakukan untuk mencapainya.

Pelajaran menulis dan mengarang yang diajarkan disekolah selalu menuntut agar kita memulainya dari pembukaan, kemudian masuk ke bagian isi, lalu penutup. Ini yang menyebabkan para calon sarjana merasa tertekan saat harus menulis skripsi. Saat saya harus melalui proses skripsi dan tesis, saya merasa hal tersebut sangat menyenangkan. Saya tidak memulai dari awal, saya langsung berpikir bagaimana akhirnya. Saya membayangkan apa yang menyenangkan untuk dibaca dalam skripsi dan tesis saya, bagaimana orang-orang yang membacanya akan mendapatkan manfaat dari tulisan saya, setelah saya dapat idenya lalu saya mencari tahu ilmu apa saja yang menantang dalam penulisan skripsi dan tesis. Saya menemukan hal ini adalah mata kuliah statistik dan metode penelitian, dibagian inilah mahasiswa harus bolak balik menemui pembimbingnya. Saya memelajari ilmu itu dengan teliti dan mendapatkan esensi filosofinya. Statistik dan metodologi penelitian menjadi mata kuliah yang menyenangkan sementara banyak teman tidak menyukainya. Terakhir, barulah saya memikirkan judul yang disusul dengan proses penulisan. Pada saat diuji, saya dapat menunjukkan pemahaman atas apa yang saya tulis, itu artinya para penguji harus ikhlas memberi saya nilai "A".

Apa hubungan skripsi dan tesis dengan pekerjaan saya yang dibayar murah? Begitulah kira-kira pertanyaan pembaca yang mulai tidak sabar untuk mendapatkan manfaat tulisan ini.

Sahabat-sahabatku yang baik, masing-masing dari kita adalah PENULIS kehidupan diri sendiri. Banyak dari kita yang ingin memulainya dengan sangat mewah dan istimewa namun kemudian kita tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Sama seperti sebuah tulisan kehidupan, Anda ingin memiliki judul yang luarbiasa bagus, namun Anda belum tahu apa yang akan Anda tulis. Saya sering memerhatikan bagaimana sebuah acara resepsi pernikahan digelar dengan sangat mewah dan menghabiskan banyak biaya namun kehidupan selanjutnya malah tidak seindah dan semewah resepsinya. Mereka adalah yang hanya mementingkan judul dari pada akhir yang baik.

Pekerjaan kita adalah bagian dari tulisan kehidupan kita. Sebuah artikel kecil yang melengkapi seluruh tulisan kehidupan kita yang selalu ingin berakhir dengan bahagia. Maka dari itu, pikirkanlah sejak awal bagaimana akhirnya nanti. Siapapun dan apapun pekerjaannya, Anda dapat bertanya; HASIL AKHIR APA YANG SAYA INGINKAN TERJADI PADA DIRI SAYA SEBAGAI SEORANG....(sebutkan pekerjaan Anda)?

Lalu pikirkan hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk mencapainya. Apakah Anda telah menguasai hal-hal tersebut? Jika belum, pelajari dan praktikkan sampai ahli. Lalu lakukanlah dan akhirnya tunggu hasilnya dengan sabar.

Anda semua selalu memiliki potensi yang dapat membantu diri sendiri untuk sukses sesuai keinginan Anda masing-masing. Potensi yang tidak terlihat itu bagaikan mutiara dalam lumpur. Memang, mutiara tetaplah mutiara yang harganya mahal, namun jika itu terpendam dalam lumpur yang dalam maka tak satupun yang melihat Anda untuk diambil dan menjadi manfaat. Anda harus terlihat (Stand Up), kemudian tunjukkan kemampuan Anda beserta hasilnya (Speak Up), dan Anda akan diperhitungkan (Be Counted)

Lalu, terakhir, apa akar kebaikan dari semua itu? DISIPLIN POSITIF, Nasib baik adalah hasil dari karakter yang baik efek dari kebiasaan baik. Untuk menjadi kebiasaan, hal-hal positif harus dilakukan secara disiplin. Musuh dan akar kejahatan nomor wahid dalam kehidupan kita adalah DISIPLIN NEGATIF, terbiasa malas adalah hasil dari displin juga. Biasa mengeluh juga hasil disiplin. Biasa datang terlambat mutlak hasil disiplin, dan biasa mendapatkan bayaran kecil juga hasil disiplin.

Masih mengeluhkan pendapatan kecil? Mungkin Anda harus mengubah disiplin bersyukur Anda lalu bertindaklah. Saya berdoa semoga dengan seketika penghasilan Anda berubah menjadi besar. Amiiiin.... Namun pertanyaannya sudah siapkah kita menerima bayaran yang sangat besar dengan disiplin penghasilan kecil yang kita miliki. Kalau begitu saya ubah doanya, Ya Tuhan tahanlah rejeki kami sampai kami pantas menerima rejekiMu yang lebih besar.

Tuesday, June 4, 2013

PEKERJAANKU, KEHORMATANKU

Sudah hari Senin lagi. Apa yang yang Anda rasakan, Sahabatku? Masih butuh dirumah? Perasaan malas bekerja menjalar keseluruh tubuh? Tidak ingin berurusan dengan hal-hal yang berulang-ulang dan membosankan di tempat kerja? Merasakan beratnya pekerjaan yang tidak sebanding dengan penghasilan? Apa lagi? Masih banyak alasan lain yang membuat kita tidak terlalu suka hari Senin, kan? 

Sekarang, ijin kan saya bertanya pada Anda dan ini juga pertanyaan untuk saya. Mangapa Anda harus melakukan ini semua? Yang mana? Ya pekerjaan yang tadi Anda katakan, membosankan, tidak sebanding dengan penghasilan, dan masih banyak lagi alasan negatif dan keluhan yang akan terus menghabiskan energi positif kita. 

Apakah pertanyaan di atas sulit untuk dijawab? Kebanyakan dari kita akan menjawab, "Ya karena saya memang harus bekerja." Itu bukan jawaban, hanya mengulang-ulang kata dan sedikit menambahkannya. Sahabat Pambaca, jika pikiran rasional Anda tidak mampu menjawab dengan baik, periksalah perasaan Anda mengapa Anda harus melakukan pekerjaan ini? 

Saya pernah melihat orang-orang yang tidak bersemangat di hari Senin, kasihan sekali mereka. Sadarkah saya bahwa setiap orang yang hidup pasti memiliki masalah? "Betul Pak! Tapi masalah saya ini berat sekali." Pernah dengar keluhan ini? Seharusnya Saya bahagia jika masalahnya berat sekali karena itu artinya? 

1. Saya sudah gak level di masalah-masalah yang ringan. 

2. Saya akan belajar hal yang baru karena masalah ini tidak sama dari yang pernah saya alami biasanya. 

3. Saya merasa luar biasa karena orang-orang biasa hanya akan mengalami masalah biasa, orang LUAR BIASA masalahnya berbeda. 

4. Saya akan lebih terlatih dari orang lain dan itu yang akan membuat saya semakin kuat. Ingat teori evolusinya Darwin, Yang paling kuatlah yang akan bertahan hidup (The Fittest will Survive). 

5. Saya menjadi semakin dewasa dalam hidup,kedewasaan sangat dibutuhkan untuk menjalani hidup yang lebih baik.Ingat, menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa tergantung kemauan. 

6. Saya siap naik ke level berikutnya. Naik level berikutnya berarti siap terima rejeki yang lebih besar. 

7. Masalah yang ringan hanya untuk orang-orang dengan ketrampilan yang rendah. 

8.Seperti naik tangga, akan lebih berat dibanding menuruninya. Masalah berat berarti naik peringkat. 

9. Dll... 

Masih banyak alasan positif yang dapat dicari oleh pikiran kita. Otak kita memang terampil mencari alasan, baik yang negatif maupun yang positif. Namun mengapa kita merasa lebih suka tanpa masalah? Mungkin karena doa kita yang perlu diperbaiki. Biasanya kita berdoa, "Ya Tuhan, ringankanlah bebanku, hilangkanlah kesulitanku." Dan ketika mendapatkan persoalan, pikiran cepat-cepat membatasi bahwa ini bukan karena kehendak Tuhan. Sahabat hebat, jika guru Anda ingin Anda naik kelas, maka ia harus memberi Anda ujian agar Anda layak berada di kelas yang lebih tinggi dan mungkin lebih baik kita berdoa, "Ya Tuhan, jadikan lah ujian ini menjadi pelajaran agar aku pantas mendapatkan karunia Mu yang lebih tinggi. Berikan aku kekuatan dan cerdaskanlah aku untuk mencari jawaban dan jalan keluar dari ujianMu." 

Dengan demikian kita tidak lagi mengeluhkan hal-hal yang tidak perlu dikeluhkan tentang pekerjaan kita. Walaupun terasa berat, saya tahu itu akan melatih agar Anda semakin hebat. Saya pernah melatih tenaga penjualan produk kredit sebuah bank ternama di Indonesia, mereka mengeluhkan bahwa pekerjaan nya tidak layak bagi mereka, manajemen yang tidak jelas, namun toh ternyata mereka masih bertahan disana. Saya mengatakan pada mereka, "Teman-teman, dengarkan saya. Saat Anda bergantung pada dia (sambil menunjuk ke depan), bukan kepada Dia (sambil menunjuk ke atas) maka Anda akan lebih banyak kecewa. Anda tidak tahu kan bahwa mungkin saja Tuhan saat ini sedang melatih Anda agar beberapa tahun lagi Anda bisa memiliki Bank sendiri?" Mereka terdiam dan sejak saat itu mereka berhenti mengeluh dan mengikuti materi dengan asyiknya. 

Lain lagi disebuah perusahaan besar, kata kawan saya, walaupun besar namun trainernya terlihat berat sekali saat harus mengajar. Ini tidak aneh bagi saya, karena mereka belum tahu nikmatnya menjadi trainer. Mereka masih menganggap bahwa ini hanya tugas dan bukan bagian dari hidup mereka. Wajar saja sebagai manusia mereka hanya mau mengajar saat "menguntungkan" mereka, maka saya sarankan pada kawan saya ini, "Seharusnya para trainer ini dibayar per Jam mengajar biar berebut jam ngajar." Dan saya tidak mengatakan lebih dari itu bahkan tidak sebuah rahasia bahwa jika mereka rajin meningkatkan kemampuan dengan memperbanyak jam terbang maka nilai mereka akan tinggi. Tidak, sekalipun saya tidak mengatakan rahasia itu. Karena jika mereka mengetahui seorang agen asuransi bisa menghasilkan seratus juta rupiah perbulan, trainer publik bisa menghasilkan jumlah yang sama hanya dalam dua hari. 

Jika orang-orang ini mengatakan mereka bekerja karena mencintai keluarga, saya kira mereka tidak sepenuhnya jujur. Orang yang mencintai keluarga akan bekerja sungguh-sungguh agar hasil yang didapat selalu bertambah agar bisa dipersembahkan bagi keluarga tercinta. Orang-orang yang penuh dengan keluhan hanya mendapat sesuai yang dia kerjakan dikurangi biaya penyakit karena stress akibat banyak keluhan. 

Saya menyadari bahwa pekerjaan adalah kehormatan. Saat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda diambil alih orang lain dan membiarkan diri Anda bersantai tanpa pekerjaan, orang itu sedang merenggut kehormatan Anda. Dan Anda yang mengeluhkan pekerjaan Anda, itu sama dengan Anda mengeluhkan kehormatan Anda. 

Selamat Pagi dan Selamat Menjaga Kehormatan!

Monday, May 27, 2013

BAGAIMANA MENJUAL DENGAN CARA COLD CANVASSING

Selesai saya memberikan materi tentang penjualan, beberapa peserta pelatihan menghampiri dan mengatakan, "Pak, saya minta diajarkan bagaimana cara cold canvassing. Saya lebih memilih cold canvassing ketimbang harus menjual pada keluarga dan kerabat."

Cold Canvassing adalah prosedur menjual pada orang yang belum dikenal. Seorang penjual langsung bertemu calon pelanggannya baik door to door atau di tempat umum seperti mall, pasar, rumah sakit, bioskop, bandara, dan lain sebagainya.

Dari kebanyakan penjual pemula yang saya jumpai, mereka tidak menjual kepada keluarga dan kerabat dekat untuk mengurangi risiko hubungan kekeluargaan. Mereka khawatir aktifitas penjualannya akan merusak hubungan keluarga dan kerabat dekatnya. Ini adalah persoalan mindset seorang penjual. Biasanya dalam pikiran mereka transaksi yang mereka lakukan akan menimbulkan kerugian dipihak pembeli. Bayangkanlah setiap orang yang Anda datangi berterimakasih pada Anda karena manfaat barang yang Anda tawarkan sangat berguna bagi mereka. Apakah perasaan Anda tentang menuual menjadi lebih baik?

Tentu saja YA, karena hampir setiap manusia akan bangga jika ia dapat memberi manfaat bagi orang lain. Tidak berbeda dengan menjual. Penjualan adalah menjawab masalah yang dihadapi calon pelanggan. Saya membeli mobil pertama saya karena saya punya masalah jika harus bepergian menggunakan motor bersama istri, anak saya yg berumur 9 tahun, dan yang masih bayi yang baru saja dilahirkan. Saya membeli mobil karena saya punya masalah. Anda membeli makan siang juga karena Anda akan bermasalah jika tidak makan. Orang lain mengganti BBnya dengan seri terbaru padahal yang lama masih bisa digunakan juga memiliki masalah di dalam sosialnya jika tidak terlihat selalu update dengan gadget teknologi terbaru. So, ini artinya, menjual adalah menjawab masalah.

Menjual juga artinya memberikan manfaat. Barang yang akan kita jual tidak akan laku jika tidak bermanfaat untuk menjawab masalah yang dimiliki calon pembeli Anda. Orang rela membayar lebih mahal dari orang lain karena sangat bergantung pada manfaat yang Anda jual. Saat musim hujan, panen bawang menurun drastis dan yang sudah dipanen banyak yang busuk. Harga bawang melonjak lebih dari 300% tapi tidak sedikit orang yang tetap membelinya.

Menjual itu adalah memberi manfaat yang bisa menjawab persoalan yang dimiliki pembelinya. Yakinlah bahwa Anda tidak akan ditolak oleh siapapun jika Anda yakin bahwa yang Anda jual bermanfaat bagi pembelinya. Baik oleh keluarga ataupun orang yang belum dikenal. Baiklah, kita kembali ke pembahasan bagaimana menjual dengan cara canvassing.

Proses penjualan secara cold canvassing tidak jauh berbeda dengan proses penjualan secara umumnya. Cold Canvassing hanya menghilangkan proses janji temu dan tetap mengikutkan proses PENDEKATAN-PENCARIAN FAKTA-PRESENTASI-MENGATASI KEBERATAN-PENUTUPAN PENJUALAN-PELAYANAN PURNA JUAL.

Penjual pemula hanya perlu dilengkapi dengan teknik bagaimana mendekati calon pembeli dalam cara canvassing. Tahapan ini menjadi sangat penting karena proses selanjutnya sangat bergantung dari kesan pertama. Selanjutnya? Terserah Anda...

Calon pembeli pertama kali akan menilai Anda dalam waktu 3 detik pertama kemunculan Anda. Penampilan sangat penting, dalam hal ini tidak hanya terbatas pada pakaian dan aroma tubuh saja tetapi juga mereka dapat melihat Anda merasa percaya diri atau tidak. Keyakinan Anda juga sangat menentukan kesan pertama yang berhasil.

Tahap berikutnya dalam cold canvassing adalah calon pembeli Anda harus bersedia mendengarkan Anda. Mereka hanya mau mendengarkan Anda jika yang Anda katakan pertama kali adalah bermanfaat buat mereka. Apakah Anda akan berbicara tentang produk Anda? Bisa juga. Tapi biasanya mereka sulit untuk melihat ketulusan dari kata-kata Anda. Mereka akan berpikir bahwa cara berbicara Anda yang manis dan lembut hanya agar mereka membeli produk Anda.

Berikanlah manfaat yang mereka tidak berisiko kehilangan sesuatu. Dalam satu kesempatan, saya bersama Mama saya berbelanja dan seorang wanita menawarkan tester minuman ringan. Setelah mencobanya, Mama saya berkata, "Beli satu aja Ndrie. Rasanya gak terlalu enak." Mama saya merasa bersalah jika tidak membeli karena kebaikan wanita yang sudah menawarinya tester minuman walaupun kemudian saya jelaskan bahwa kami tidak perlu membelinya jika memang tidak perlu dan perlu dicatat bahwa pembelian yang dihasilkan dari rasa kasihan seringkali bernilai kecil.

Apa yang bisa diterima calon pembeli Anda tanpa membuat mereka khawatir kehilangan uang mereka namun bermanfaat? Sederhana, TIPS yang dibutuhkan. Contoh, jika Anda melakukan canvassing di sebuah pusat perbelanjaan, Anda bisa melakukannya seperti ini.

Anda: Halo... Sore, Bapak Ibu dan Adek, lagi mau belanja, makan, atau nonton film? (Anda menghampiri keluarga, jangan menghalangi langkah mereka. Jika mereka tetap melangkah, Anda dapat mendampingi dengan ritme langkah yang sama sambil menjabat tangan orang yang paling "berkuasa" diantara mereka jika memungkinkan.)

Anda: Perkenalkan, saya Andrie Setiawan dari perusahaan asuransi jiwa, ijinkan saya 5 menit kedepan untuk memberikan tips Berbelanja, Makanan, atau Film silakan Bapak, Ibu, atau Adek kecil pilih tips tentang apa. Satu saja...(sambil Anda mengacungkan jempol bukan telunjuk Anda. Telunjuk dan jempol ada di satu tangan Anda jumlahnya sama-sama satu namun saat Anda mengacungkan jempol Anda sedang mengarahkan mereka untuk menyetujui tawaran Anda karena jempol secara konsensus berarti OK)

Bapak: Makanan deh, Mas. (sambil senyum. Senyuman dapat berarti mereka merasa aman dan nyaman bersama Anda. Tentu Anda harus mengenali senyuman tulus atau palsu.)

Anda: Baik, Pak. Pertama pemilihan tempat itu penting.Saat bersama anak-anak, memilih tempat makan yang ada tempat bermainnya menjadi sangat penting mengingat fungsi makan dipusat perbelanjaan bukan hanya untuk memenuhi rasa lapar namun juga bisa mengambil manfaat rekreasi.Jika Bapak dan keluarga hanya ingin makan di mall ini dan kemudian kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan, artinya Bapak disini hanya mampir maka sebaiknya Bapak sekeluarga makan yang cukup dan jika dibutuhkan Bapak bisa membeli makanan ringan dan air mineral untuk dibeli disebelah sana (sambil menunjuk arah supermarket). Toilet ada dilantai ini disebelah toko X (sambil menunjuk arah lagi). Sebaliknya jika memang tujuan Bapak sekeluarga datang kesini untuk tujuan rekreasi, Bapak bisa mengajak anak-anak untuk bermain sementara orangtuanya dapat beristirahat. Rekreasi anak-anak lebih banyak dihabiskan dengan aktifitas fisik sedangkan rekreasi orang dewasa lebih banyak diluangkan untuk aktifitas mental seperti sekarang.

Bapak: Terimakasih Mas, Anda dari asuransi kenapa kok malah kasih tips tentang belanja. (sambil senyum)

Anda: Kami para agen asuransi bertugas memberikan kenyamanan dan keamanan secara finansial kepada keluarga Indonesia. Berbelanja di mall juga butuh perencanaan keuangan agar kita mengeluarkan biaya yang kecil dan mendapatkan manfaat yang besar. Oh iya, Pak. Sekali lagi, saya Andrie Setiawan dari perusahaan asuransi X (sambil menunjukkan kartu Lisensi, bukan kartu nama, dan membiarkan Bapak ini memegang dan melihatnya ) boleh saya tahu nama Bapak, Ibu, dan Adek kecil?

Bapak: Saya Budi, ini istri saya dan ini anak saya Iwan. (sambil memegang dan melihat kartu lisensi Anda)

Anda: Senang bertemu dengan Pak Budi sekeluarga dan karena Pak Budi sudah mengambil manfaat dari tips yang saya baru saja bagi,sambil santai, saya mau memberikan tips tentang perencanaan keuangan bagaimana dengan dana yang lebih kecil untuk kesejahteraan keluarga yang lebih besar sama seperti ketika Pak Budi dan keluarga berbelanja dan makan di mall ini.

Nah, pembaca yang baik, sesi melakukan pendekatan dengan menggunakan salah satu teknik yang tidak pernah gagal sudah Anda pelajari. Apakah ini saat yang tepat bagi Anda untuk mencoba efek dahsyatnya? Ingat, menjual adalah memberikan manfaat yang lebih besar dari uang yang pembeli Anda bayarkan. Tunjukkan bahwa Anda bermanfaat, biarkan mereka merasakan itu dan mereka akan segera membeli Anda. Mengapa orang lain tidak berhasil melakukan cold canvassing? Karena mereka tidak tahu bagaimana berbagi manfaat, tapi Anda?
Sales Coach-Financial Coach

Tuesday, May 21, 2013

RAPIHIN HIDUP LO!

Pagi-pagi, yang selalu lain dari biasanya kami para trainer luar biasa bersiap-siap untuk memberikan energi luar biasa pada pada para peserta dan mendadak terdengar kalimat dari kawan kami, Ronny (sebut saja begitu-bukan nama sebenarnya) berkata pada kami semua, “Ayo rapihin meja dan rapihin muka.” (hehehe) Kami semua tertawa mendengarnya kemudian saya melanjutkan, “Rapihin juga hidup lo (hehehe).” Kembali kalimat-kalimat itu menjadi energi kami di pagi hari.

Merapikan Hidup? Apakah bisa? Bukankah hidup sudah digariskan Tuhan? Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda pernah melakukan hal ini atau Anda tidak tahu apakah bisa, perlu, atau harus merapikan hidup?

Penemuan terhebat abad ini adalah bukan tentang penemuan komputer ultra tipis, bukan tentang handphone super pintar, bukan pula tentang kendaraan super cepat. Penemuan terhebat abad ini adalah Tentang bagaimana manusia bisa mengubah nasibnya dengan cara mengubah cara berpikirnya.

“Lho lha ya itu... kan nasib sudah digariskan Tuhan?”  Tuhan menciptakan manusia dengan dua hal yang menyertai Takdir dan Nasib. Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang akan selalu mentakdirkan kebaikan bagi manusia, bagi Anda, bagi saya, dan bagi kita semua. Nasib? Tuhan menyerahkan nasib untuk manusia tentukan sendiri. Nasib Anda adalah keputusan Anda sendiri. Apa yang Anda dapatkan hari ini adalah keputusan yang telah Anda buat kemarin. Apa yang akan Anda dapatkan besok adalah keputusan yang Anda buat hari ini. Mereka yang hari ini merasa bahagia adalah karena mereka telah memutuskan untuk berbahagia hari ini. Jika Anda belum bahagia hari ini, putuskanlah besok untuk berbahagia. Saya tunggu kabar dari Anda besok apakah yang Anda putuskan itu terjadi. Email saya ke setiawan.andrie@gmail.com. Jika Anda tidak bahagia besok, garansi uang kembali, (hehehe). Karena Anda tidak membayar sepeser pun uang pada saya, maka tidak ada uang kembali namun bisa saya pastikan jika Anda tetap tidak bahagia besok, garansi kesedihan dan beban hidup akan kembali. Putuskan ya, BAHAGIA.

Bagaimana Nasib Anda terbentuk. 

PIKIRAN menjadi PERKATAAN berubah menjadi PERBUATAN yang dilakukan berulang-ulang kemudian menjadi KEBIASAAN melekat dalam diri menjadi KARAKTER dan jadilah NASIB

PIKIRAN = PERKATAAN =PERBUATAN = KEBIASAAN = KARAKTER = NASIB.

Contoh sederhana,

Misalnya, Anda punya pikiran buruk tentang pekerjaan Anda, pekerjaan membosankan, tidak layak untuk Anda, lingkungan tidak menyenangkan, atasan menyebalkan, dan lain-lain. Begitu hal-hal tersebut yang terpikirkan, sesekali Anda akan mengatakan hal tersebut pada orang lain paling tidak pada diri sendiri, “Payah dah kerjaan gue, gitu-gitu aja.

Memang kemudian, hari berikutnya Anda merasakan bahwa pekerjaan Anda tidak ada yang berbeda dari biasanya, gitu-gitu aja. Setiap berangkat ke tempat kerja perilaku Anda mulai menampakkan penurunan. Bahu turun, Wajah turun, langkah berat, kaki diseret, senyum tak terkembang dan hanya cemberut. Hal ini terjadi berualang-ulang setiap hari dan makin memantabkan karakter Anda yang menjadi sering mengeluh dan perilaku negatif lainnya.

Suatu hari, ada promosi di tempat Anda bekerja, atasan Anda mencari kandidat yang bisa menjalankan tantangan mengatur proyek sebagai syarat promosi, sayang sekali Anda tidak terpilih, atasan Anda menyerahkan proyek tersebut pada kawan Anda yang selalu tersenyum pada setiap orang, yang sangat bersemangat dalam melakukan pekerjaannya, dan kebiasaan membantu orang-orang di tempat kerjanya. Dan Anda hanya akan bilang, “Yah... memang dah NASIB gue dah gak promosi.”

Nah, kan? Apa yang saya bilang? Nasib Anda bergantung pada Pikiran Anda. Jika ada pikiran yang akan melemah kan Anda, segera ubah pikiran tersebut yang sesuai dengan hati Anda.

Pikiran Melemahkan
Pikiran Menguatkan
“Duh, capek banget nih kerjaan.”
“Saya tau, capek adalah tanda bahwa gue sudah melakukan tugas saya secara maksimal. Saya Cuma harus belajar mengatur energi saya.”
“Nih kerjaan gak selesai-selesai.”
“Nah, kesempatan mempraktekkan ilmu komunikasi untuk melipat gandakan energi, cari bantuan temen aaaah.”
“Bete deh nih kerjaan, gak ada apa yang beda.”
“Semakin sering dilakukan saya akan semakin ahli, dan orang ahli bayarannya mahal, asyiiiik.”
“Bos bisanya Cuma merintah doang, kerjain dong.”
“Ini dia waktunya latihan untuk jadi bos. Pemimpin yang baik bermula dari menjadi pengikut yang baik. Kalau dari atasan saya yang tidak baik, saya jadi tahu bagaimana menjadi pemimpin yang baik.”
Dll...
Dll...

Pikiran-pikiran ini bagaikan virus, begitu Anda katakan pada orang lain, masing-masing memiliki efek yang berbeda. Pikiran yang melemahkan akan menginfeksi pikiran orang lain menjadi lemah dan sebaliknya pikiran yang menguatkan akan membuat orang lain menjadi kuat. Untuk merapikan nasib kita, memang kita harus merapikan pikiran kita.

...DISCLAIMER...
“PERHATIAN! ILMU DIATAS SANGAT DAHSYAT KETIKA DIPRAKTEKKAN. DAMPAK NEGATIF DARI PIKIRAN YANG MELEMAHKAN MENJADI TANGGUNG JAWAB ANDA SENDIRI SEDANG DAMPAK POSITIF DARI PIKIRAN YANG MENGUATKAN AKAN MENJADI DOA BAGI SAYA DAN ANDA SEMUA.”

Wednesday, May 15, 2013

MENULIS JUGA TERAPI


Apa beda terapi dengan motivasi? Apa beda terapis dengan coach? Apa beda pelatihan dengan pencerahan?

Seringkali beberapa orang masih saling menukar definisi dari hal-hal diatas. Memang terkadang definisi tidak terlalu penting, yang terpenting adalah hasil sesuai dengan harapan. Orang yang merasa sakit akan datang ke seorang terapis untuk menjalani proses terapi. Orang yang butuh semangat mendengar cerita-cerita sukses dapat mendatangi sesi motivasi untuk mendapat pencerahan,  yang sering kali setelah keluar ruangan kelas, motivasi kita turun kembali, itu artinya yang hebat bukan ceritanya tapi orangnya...ehehe.... Dan untuk menemukan potensi  diri, Anda membutuhkan seorang coach.

Anda tentu tahu bahwa, pernah ada penelitian, 75% dari penyakit fisik disebabkan oleh psikis. Sama seperti fisik yang membutuhkan makanan sehat walaupun tidak jarang kita terpapar makanan sampah (junk food), Psikis kita membutuhkan “makanan positif” walaupun sering juga terlintas “makanan negatif” dalam pikiran kita. “Makanan positif” akan menghasilkan perkataan yang positif yang menjadi perbuatan positif, berkembang menjadi kebiasaan positif, berlanjut menjadi karakter positif, akhirnya nasib positif akan terus mengikuti hidup Anda. Sebaliknya “makanan negatif” akan menyebabkan nasib negatif.

Layaknya makanan, Anda akan memproses mengambil saripatinya dan mengubahnya menjadi energi, sisanya? Anda buang, karena tidak lagi dibutuhkan. Makanan negatif? Apakah Anda memerlukannya? Saya rasa tidak. Makanan negatif ini jika menumpuk, habislah energi positif Anda. Namun Anda juga tidak perlu membuangnya secara sembarangan karena salah-salah akan mengotori pikiran orang lain.

Saya tahu seseorang yang untuk menghindari perasaan negatifnya ia akan menyalahkan orang lain. Menghindar dari salah membuat pikirannya lebih baik namun membuangperasaan negatif dengan menyalahkan orang lain malah akan membuat lingkungan tempat tinggal fisik dan psikisnya tercemar. Lalu bagaimana membuang pikiran negatif ini?

Sebenarnya, proses membuangnya hanya dengan menetralkan perasaan negatifnya saja. Masalah masa lalu masih bisa membuat kita sedih padahal sudah terjadi tahunan, belasan tahun, bahkan puluhan tahun lalu. Itu karena emosi negatifnya masih melekat dalam pikiran kita.

Menulis dapat menetralkan emosi Negatif

1. Cari dan ingatlah masalah yang jika Anda mengingatnya perasaan sedih kembali merasuki pikiran dan perasaan Anda.

2. Sambil membayangkan, tulislah perasaan Anda diatas selembar kertas. Boleh huruf besar semua, boleh kecil semua, boleh campur-campur, boleh diukir-ukir, boleh diapakan saja terserah Anda karena itu adalah tulisan Anda dan itu adalah emosi Anda. Anda bebas mengendalikannya.

3. Jika sudah, tulislah tulisan-tulisan itu dalam ukuran yang lebih besar dan kertas Anda masih dapat menampung emosi-emosi itu.

4. Lalu, tulis lagi yang lebih besar dan saat ini mungkin hanya beberapa emosi saja yang dapat Anda tulis lengkap, sebagian mungkin terpotong.

5. Tulis lagi dengan ukuran lebih besar bahkan kertas Anda tidak cukup untuk menampung satu huruf saja.

6. Sekarang, bagaimana perasaan Anda?

7. Bosan dengan perasaan itu dan Anda memilih untuk menetralkannya? Benar? Hal itu terjadi baik Anda sadari ataupun tidak. Tidak mengapa, yang terpenting adalah kita bebas dari emosi negatif.
    
    Terapi tulisan lainnya dapat dituangkan dalam bentuk buku harian atau bahkan tulisan di blog. Yang harus Anda perhatikan, jika tulisan Anda bisa dibaca oleh orang lain, maka haruslah tulisan itu beremosi  positif. Jika tulisan Anda meremosi negatif,itu sama dengan Anda membuang SAMPAH sembarangan. Dan itu Jorok Orang-orang jorok di media sosial sering membuang sampah pikirannya secara sembarangan. Hindari orang ini.

Monday, April 22, 2013

SAKIT KEPALA? BERSUJUDLAH

Bagi orang kota, sakit kepala mungkin sudah biasa. Karena biasa, itu malah mengganggu. Sebentar-sebentar seseorang bisa mengalami sakit kepala. Dari mulai sekala ringan, lalu sedang, bahkan hingga yang sangat menyakitkan.

Menurut penelitian, 75% penyakit yang diderita orang kota adalah psikosomatis. Artinya ada 25% yang memang sakit kepala karena gangguan fisiologis.

Walaupun berbeda, kedua penyebab diatas memiliki dampak yang sama. Memang sering kali ketika sakit kepala karena gangguan fisiologis dapat sembuh dengan beristirahat atau jika intesitasnya agak berat, seseorang dapat minum obat anti sakit kepala. Namun sakit kepala karena psikis akan terus berlanjut walau sudah istirahat dan minum obat.

Apakah ada obatnya? Ada, Emotional Therapy seperti hipnoterapi dan sejenisnya. Anda yang tidak memiliki kenalan terapis atau letak klinik yang jauh dari rumah Anda malah membuat Anda repot, salah-salah malah membuat Anda makin sakit kepala.

Yang sederhana, obatnya ada dirumah Anda, dalam diri Anda, bahkan lebih dekat dari urat nadi Anda. Yaitu Allah.

“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” [QS. Qaaf : 16]. 

Masih ingat pembahasan kita sebelumnya bahwa penelitian menemukan titik Tuhan yang terletak dalam otak kita? Nah, itu Artinya Allah benar-benar lebih dekat dari urat leher kita.

Saat sholat, nikmatilah aktifitas sujud Anda, karena hanya dalam kondisi tersebut seluruh pembuluh darah yang terkecilpun dapat teraliri darah. Hanya dalam kondisi tersebut artinya tidak dapat terjadi saat kita berdiri, duduk, atau tidur, hanya saat sujud. Gerakan sujud ini bahkan sekarang sudah sangat populer masuk dalam gerakan yoga.


“Subhana rabbiyal a’la wa bihamdih”
“Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Agung dan dengan puji-Nya”

Sambil membaca dan meresapi maknanya, Anda menikmati aliran darah yang mengalir keseluruh pembuluh darah di otak Anda. Darah membawa oksigen dan nutrisi akan menyegarkan seluruh bagian otak. Kenyamanan akan segera Anda rasakan. Nikmatnya Sujud.

Bersujudlah karena kita hanyalah butiran debu dialam semesta.
Bersujudlah karena Allah yang menggenggam hidup kita.
Bersujudlah karena kita memang membutuhkannya.

Bangaimana dengan Anda yang tidak melaksanakan Sholat, ambilah gerakan sujud tanpa bermaksud mencederai keyakinan Anda dan berikan pikiran Anda sugesti-sugesti positif (yang saya bahas dalam tulisan-tulisan sebelumnya) yang akan menyembuhkan sakit kepala Anda.

Tuesday, April 16, 2013

PERKENALKAN, SAYA ADALAH 123 MIND NAVIGATOR

Seorang navigator adalah bukan seorang pengemudi. Seorang navigator memberikan bantuan memastikan arah yang dituju pengemudi agar tetap dijalur yang benar sesuai dengan peta yang dimiliki.

Setiap manusia adalah seorang pengemudi walaupun belum tentu semua orang merasa bahwa mereka adalah pengendali pikiran mereka sendiri. Untuk mengendalikan hidup, Anda harus kendalikan tubuh Anda. Untuk mengendalikan tubuh, Anda harus mengendalikan pikiran Anda. Anda yang mampu mengendalikan pikiran, Andalah sang pengemudi kehidupan. Sebaliknya, orang-orang dengan mental penumpang akan bergantung pada para "pengemudi" yang mengarahkan hidup mereka.

Mind Navigator adalah pembantu Anda. Terkadang seorang pengemudi tidak dapat melihat semua bagian jalan yang ia lalui dari balik roda setir. Seorang navigator dibutuhkan. Anda adalah pemilik pikiran Anda sendiri namun terkadang Anda membutuhkan navigator pikiran untuk membantu melihat "jalan" Anda dari sisi yang berbeda.

Seorang Mind Navigator memiliki ilmu yang dibutuhkan pikiran sehingga perjalanan pengendalian pikiran terasa mudah dan aman. Teknologi Pikiran adalah salah satu ilmu yang utama yang harus dimiliki oleh Mind Navigator.

123MindNavigator, 123 adalah angka yang mudah untuk diingat dengan demikian saya menggunakannya agar Anda mudah mengingat saya. Navigasi pikiran semudah menghitung 1, 2, dan 3. 123 juga simbol bagaimana nilai hidup kita harus bertambah setiap harinya. Seorang Mind Navigator tahu bagaimana membantu mendapatkannya.

PANGGIL SAYA 123 MIND NAVIGATOR
setiawan.andrie@gmail.com
Twitter:@AndrieSetiawan





Sunday, April 14, 2013

TERNYATA GURUNYA EYANG SUBUR JAGO NLP


Beberapa waktu lalu  ketika berita tentang Eyang Subur sedang panas-panasnya, tidak sengaja saya menonton acara infotainment di TV. Saat itu diberitakan seseorang yang kabarnya adalah guru dari Eyang Subur menolak mengatakan bahwa Eyang Subur adalah muridnya.

Ia mengatakan bahwa Subur memang pernah datang kepadanya untuk meminta penglaris agar usaha jahitnya ramai pelanggan. Anda tahu apa yang disaratkan pada Subur ini? Hanya membawa rupa-rupa kembang dan merendam kembang-kembang ini dalam air. Subur diminta untuk mandi menggunakan air rendaman kembang ini dan sisanya disiramkan disekeliling tempat usahanya.

Apakah ada “bau” mistis dalam ritual ini? Tidak sama sekali. Dugaan saya adalah saat Subur meminta penglaris, bau badannya tidak menyenangkan. Jika , yang dianggap, gurunya saja tidak tahan baunya, apalagi calon pelanggannya (hehehe…). Ritual mandi kembang sudah dijalankan oleh spiritualis tradisional (dukun) sejak dahulu kala. Itu memang karena pada jaman dahulu kembang adalah salah satu sumber pewangi tubuh. Bukan hanya orang yang menginginkan penglaris, putri-putri raja pun mandi kembang.

Wangi tubuh ini memiliki dua efek sekaligus. Terhadap yang mencium wangi ini, dalam konteks eyang Subur adalah calon pelanggannya dan terhadap diri sendiri, saat kita wangi pikiran menjadi lebih segar senyum mudah terkembang dan kepercayaan diri muncul. Tiga syarat tersebut memang dibutuhkan dalam proses penjualan Moment of Truth, yaitu dalam tiga detik pertama saat kontak dengan calon pelanggan.

Tempat usaha yang wangi juga akan menjadi daya tarik pelanggan. Tempat yang wangi mengisyaratkan kebersihan, kebersihan mengisyaratkan ketelitian, ketelitian mengisyaratkan profesionalisme dan hebatnya otak kita akan memproses isyarat-isyarat tersebut jauh lebih cepat dari waktu yang saya butuhkan untuk mengetik kalimat diatas. Dulu orang menggunakan kemenyan untuk pewangi ruangan, namun saat ini menyan merupakan wewangian yang terlanjur diasosiasikan dengan
mistis.

Entah guru dari Pak Subur ini pernah belajar NLP dari Jawara-jawara NLP Indonesia seperti Pak Ronny FR atau Pak Hingdranata Nikolay, yang pasti syarat mandi kembang dan siram air kembang tersebut telah membawa Pak Subur masuk kedalam Circle of Excellence yang menjadi modal utama menjalankan usaha.

Monday, April 8, 2013

SHALAT ISTIKHARAH DALAM TINJAUAN PSIKOLOGIS


Anda pernah bingung menentukan pilihan, bahkan sampai membuat Anda pusing tujuh keliling, makan tak enak tidurpun tak nyenyak (hehehe... gak segitunya juga kali ya)?

Jika jawaban Anda YA, apa yang Anda lakukan untuk menentukan pilihan? Ilmu psikologi menawarkan banyak pilihan dan Anda dapat mencari dan mencobanya satu persatu namun jika hal-hal itu tidak manjur, ada baiknya Anda lakukan Shalat Istikharah.

Menurut Robert Dilts salah satu tokoh NLP (Neuro Linguistic Programming) Spiritual adalah tingkatan tertinggi dalam Neuro-Logical Level maka Shalat adalah cara yang tepat untuk menjawap persoalan Anda ini.

Sebegitu ajaibkah Sholat Istikharah sehingga dapat menentukan pilihan yang tepat?

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya menyebutkan bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan kelengkapannya dan sesungguhnya Allah itu selalu ada dan dekat dengan kita.

...Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (Al-Baqarah: 214) 

Allah menciptakan otak manusia dengan beberapa bagian Cerebrum, Batang Otak, dan Cerebellum. Penjelasan lengkap tentang mereka silakan mencarinya dalam informasi yang tersebar di internet. Namun ada sedikit tentang amigdala yang terletak dekat batang otak. Bagian ini selain mengontrol indera manusia juga berfungsi sebagai pusat emosi. Para ahli menemukan bahkan didalamnya terdapat bagian yang dinamakan TITIK TUHAN (God Spot). Dari namanya tentu kita bisa mengira bahwa bagian itu memiliki fungsi spiritual.

Menarik, kan? Agama dan ilmu pengetahuan sudah sama-sama saling membuktikan bahwa Tuhan itu sangat dekat. Logika saya, Allah telah membenamkan perangkat keras dan lunak dalam otak manusia agar manusia dapat selalu berkomunikasi dengan NYA.

Lalu, bagaimana selanjutnya tentang ritual sholat Istikaharah yang menjadi sarana berhubungan dengan Allah dalam meminta petunjuk diberikan pilihan yang tepat? Bagaimana pula hubungannya dengan ilmu psikologi?

DOA

Dalam ilmu psikologi populer, beberapa Doa berfungsi mirip dengan kalimat afirmasi. Dalam pelatihan-pelatihan motivasi, peserta sering diberikan kalimat afirmasi untuk dibaca setiap hari, pagi, siang, dan sore, bahkan diletakkan dan ditempel ditempat-tempat yang sering kita kunjungi agar kita selalu membacanya.

Otak manusia adalah bagian dari tubuh manusia yang fungsi maksimalnya masih belum diketahui. Ilmu pengetahuan sampai saat ini belum mampu mengukur seberapa besar tepatnya kapasitas otak manusia. Yang menarik dari bagian ini adalah secara “ajaib” kemampuan otak manusia masih dapat terus berkembang.

Semua informasi yang masuk kedalam otak berjalan melalui saluran yang disebut neuron dan setiap informasi baru akan disimpan sementara dalam korteks cerebrum yang jika informasi ini dilakukan berulang-ulang maka neuron akan menciptakan selubung protein (mielin) yang membungkus neuron. Semakin sering informasi ini diulang-ulang maka semakin tebal selubung mielin dan semakin tebal selubung mielin ini maka semakin lancar aliran informasi yang dapat diproses oleh otak kita.

Proses berikutnya informasi akan disimpan untuk waktu yang sangat panjang hingga puluhan tahun di cerebellum atau otak kecil.

Sederhananya, proses ini terjadi saat Anda pertama kali belajar naik sepeda. Korteks Cerebrum akan memerintahkan tubuh untuk menjadi seimbang. Saat itu pikiran Anda sangat sibuk, “saking” konsentrasinya Anda bahkan ketika ada yang memanggilpun Anda tidak dengar. Itulah proses Pikiran Sadar Anda. Saat Anda melatihnya berulang-ulang, selubung mielin akan semakin tebal, informasi tentang bersepeda jadi lebih mudah Anda mengerti, baik informasi yang Anda dapatkan dari orang lain maupun pengalaman Anda dalam latihan. Saat itu Anda masih tidak bisa diajak “ngobrol” saat bersepeda karena peranan pikiran sadar Anda masih mendominasi. Diulang dan diulang lagi lalu setelah terampil, korteks cerebrum akan mengirimkan informasi ini untuk disimpan dalam cerebellum dan saat itu Anda tidak perlu berpikir keras untu menyeimbangkan tubuh saat bersepeda. Prosesnya seolah otomatis dan saat ini Anda sudah bisa diajak “ngobrol”. Fungsi keseimbangan diambil Otak Kecil dan Korteks Otak Besar bisa mengambil alih tugas lainnya.

Hal ini juga terjadi pada pelajaran bahasa, orang yang berbahasa Inggris dan mengalami cedera otak dan ingatannya rusak namun ia masih tetap bisa berbahasa Inggris. Seorang perokok yang kehilangan ingatannya tidak serta merta kehilangan ingatan dalam merokok, dan hal-hal lainnya.

Kesimpulannya, sesuatu yang diulang-ulang akan menjadi program otak untuk jangka waktu yang sangat panjang. Doa yang diucapkan berulang-ulang dengan penuh kekhusyukan dan keyakinan akan membentuk peta dalam otak. Peta inilah yang akan menuntun pikiran kita untuk mendapatkan apa yang kita minta dalam doa.

NIAT

Amal perbuatan bergantung pada niatnya. Tentu Anda sudah sering mendengar potongan kalimat yang diambil dari hadits Rasulullah SAW tersebut. Saat Anda “datang” pada Allah, Anda tentu sudah menetapkan niat mengapa Anda mendatangi NYA, apa yang ingin Anda minta, dan lain-lain dan lain-lain. Niat ini penting dan sama pentingnya dengan doa. Niat memberikan peta (rancangan/rencana) pada otak tentang apa saja yang harus dilakukan untuk dicapai. Dengan demikian otak diberi batasan dan filter hal-hal apa saja yang boleh masuk kedalam pikiran dan hal-hal apa saja yang harus ditolak karena hal tersebut akan merusak program otak yang sudah direncanakan dalam niat.

Contoh, Hari ini cerah dan Anda meniatkan diri Anda untuk berenang. Amal perbuatan atau tindakan yang Anda lakukan berikutnya adalah memilih baju renang. Otak Anda akan memerintahkan mata Anda hanya melihat pakaian renang dan selain pakaian renang abaikan. Maka Anda hanya akan memilih tumpukan yang berisi koleksi pakaian renang Anda dan sangat mungkin Anda tidak melihat jaket apa lagi membawanya. Yang lebih hebat lagi, walaupun kemudian turun hujan namun niat Anda sudah bulat, Anda akan tetap berenang walau dibawah hujan. Itulah kekuatan niat dalam memprogram otak kita.

Anda yang masuk kedalam kelas motivasi dan kemudian memprogram pikiran Anda untuk sukses, otak Anda hanya akan bereaksi pada hal-hal yang bisa membuat Anda sukses dan meolak hal-hal yang melemahkan Anda agar gagal.

Niat Sholat Istikharah adalah meminta petunjuk untuk pilihan yang tepat. Tentu otak Anda sudah membuat batasan dan filter hanya menerima petunjuk untuk hal-hal yang menjadi pilihan untuk dipilih.

GERAKAN SHOLAT

Telah dibuktikan bahwa gerakan sholat mampu memberikan ketenangan bahkan temuan-temuan terkini, gerakan sholat lebih hebat dari gerakan yoga yang fungsinya sama-sama untuk memberikan ketenangan.

Pikiran sadar manusia yang sedang sibuk berada pada belombang Beta. Dalam gelombang ini, seseorang tidak mampu mendapat inspirasi karena pikirannya sangat berfokus pada satu atau dua hal saja. Ini seperti yang telah saya contohkan dalam kegiatan belajar bersepeda. Saat Anda khawatir terjatu dari sepeda karena masih baru belajar, otak Anda tidak mampu memproses informasi yang datang dari luar dengan baik padahal disekitar kita bisa jadi terdapat banyak jawaban dari persoalan yang kita hadapi. Untuk itu, ketenangan pikiran dibutuhkan.

Bukti lainnya tentang bagaimana otak bekerja adalah bahwa setiap informasi saat kita sibuk kita abaikan secara sadar namun tetap disimpan dalam bawah sadar. Kemudian, saat pikiran kita tenang, bawah sadar akan mengumpulkan dan menyusun potongan-potongan informasi tersebut menjadi sebuah jawaban dari persoalan kita.

Saya pernah menceritakan dalam buku saya KOMUNIKASI DAHSYAT DENGAN HIPNOSIS bagaimana proses ini sering terjadi dalam hidup saya. Suatu hari pikiran saya menjadi sangat lelah memikirkan sebuah teknik permainan gitar, saat itu saya masih remaja dan saya adalah pemain gitar dalam Band. Semua teknik saya coba, semua buku saya baca, dan karena lelah tidak menemukan jawaban, tertidurlah saya. Dalam tidur saya bermimpi melakukan teknik yang saya sedang cari, saya memainkan gitar saya dengan sempurna persis seperti yang saya inginkan. Mendadak saya terbangun dan langsung mengambil gitar saya mempraktikkan apa yang terjadi dalam mimpi saya dan BERHASIL, teknik itu kemudian saya kuasai. Apakah teknik itu saya dapatkan dari keajaiban mimpi? Bukan. Teknik itu saya dapatkan dari keajaiban otak.

Itu juga yang saya sering sarankan pada orang tua untuk meminta anak-anaknya beristirahat setelah lelah belajar. Memaksakannya untuk terus belajar hanya akan membuat kinerja otak malah menurun.
Dalam gerakan sholat, Anda menemukan gerakan-gerakan yang menenangkan dan dalam kondisi tersebut gelombang otak Anda akan dibawa kedalam kondisi Alfa ditambah bacaan sholat yang Anda lafalkan akan membuat Anda hanyut dalam alfa yang dalam. Dalam kondisi inilah, informasi-informasi disusun dengan rapi oleh bawah sadar kita. Teruslah konsentrasi dalam bacaan karena itu akan membuat kondisi pikiran menjadi semakin baik.

DOA ISTIKHARAH

Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.


Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun
Keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. Kemudian dia menyebut keinginanya”
                                                  

Doa ini yang menjadi Positive Reinforcement dalam Behavioural Psychology, yang akan memantapkan pilihan Anda karena dari awal proses Anda sudah menyerahkannya pada Allah dan diakhiri dengan penyerahan yang juga pada Allah. Hal ini akan membuat pilihan yang Anda ambil ekologis dengan tubuh dan pikiran Anda.