Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Tuesday, June 4, 2013

PEKERJAANKU, KEHORMATANKU

Sudah hari Senin lagi. Apa yang yang Anda rasakan, Sahabatku? Masih butuh dirumah? Perasaan malas bekerja menjalar keseluruh tubuh? Tidak ingin berurusan dengan hal-hal yang berulang-ulang dan membosankan di tempat kerja? Merasakan beratnya pekerjaan yang tidak sebanding dengan penghasilan? Apa lagi? Masih banyak alasan lain yang membuat kita tidak terlalu suka hari Senin, kan? 

Sekarang, ijin kan saya bertanya pada Anda dan ini juga pertanyaan untuk saya. Mangapa Anda harus melakukan ini semua? Yang mana? Ya pekerjaan yang tadi Anda katakan, membosankan, tidak sebanding dengan penghasilan, dan masih banyak lagi alasan negatif dan keluhan yang akan terus menghabiskan energi positif kita. 

Apakah pertanyaan di atas sulit untuk dijawab? Kebanyakan dari kita akan menjawab, "Ya karena saya memang harus bekerja." Itu bukan jawaban, hanya mengulang-ulang kata dan sedikit menambahkannya. Sahabat Pambaca, jika pikiran rasional Anda tidak mampu menjawab dengan baik, periksalah perasaan Anda mengapa Anda harus melakukan pekerjaan ini? 

Saya pernah melihat orang-orang yang tidak bersemangat di hari Senin, kasihan sekali mereka. Sadarkah saya bahwa setiap orang yang hidup pasti memiliki masalah? "Betul Pak! Tapi masalah saya ini berat sekali." Pernah dengar keluhan ini? Seharusnya Saya bahagia jika masalahnya berat sekali karena itu artinya? 

1. Saya sudah gak level di masalah-masalah yang ringan. 

2. Saya akan belajar hal yang baru karena masalah ini tidak sama dari yang pernah saya alami biasanya. 

3. Saya merasa luar biasa karena orang-orang biasa hanya akan mengalami masalah biasa, orang LUAR BIASA masalahnya berbeda. 

4. Saya akan lebih terlatih dari orang lain dan itu yang akan membuat saya semakin kuat. Ingat teori evolusinya Darwin, Yang paling kuatlah yang akan bertahan hidup (The Fittest will Survive). 

5. Saya menjadi semakin dewasa dalam hidup,kedewasaan sangat dibutuhkan untuk menjalani hidup yang lebih baik.Ingat, menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa tergantung kemauan. 

6. Saya siap naik ke level berikutnya. Naik level berikutnya berarti siap terima rejeki yang lebih besar. 

7. Masalah yang ringan hanya untuk orang-orang dengan ketrampilan yang rendah. 

8.Seperti naik tangga, akan lebih berat dibanding menuruninya. Masalah berat berarti naik peringkat. 

9. Dll... 

Masih banyak alasan positif yang dapat dicari oleh pikiran kita. Otak kita memang terampil mencari alasan, baik yang negatif maupun yang positif. Namun mengapa kita merasa lebih suka tanpa masalah? Mungkin karena doa kita yang perlu diperbaiki. Biasanya kita berdoa, "Ya Tuhan, ringankanlah bebanku, hilangkanlah kesulitanku." Dan ketika mendapatkan persoalan, pikiran cepat-cepat membatasi bahwa ini bukan karena kehendak Tuhan. Sahabat hebat, jika guru Anda ingin Anda naik kelas, maka ia harus memberi Anda ujian agar Anda layak berada di kelas yang lebih tinggi dan mungkin lebih baik kita berdoa, "Ya Tuhan, jadikan lah ujian ini menjadi pelajaran agar aku pantas mendapatkan karunia Mu yang lebih tinggi. Berikan aku kekuatan dan cerdaskanlah aku untuk mencari jawaban dan jalan keluar dari ujianMu." 

Dengan demikian kita tidak lagi mengeluhkan hal-hal yang tidak perlu dikeluhkan tentang pekerjaan kita. Walaupun terasa berat, saya tahu itu akan melatih agar Anda semakin hebat. Saya pernah melatih tenaga penjualan produk kredit sebuah bank ternama di Indonesia, mereka mengeluhkan bahwa pekerjaan nya tidak layak bagi mereka, manajemen yang tidak jelas, namun toh ternyata mereka masih bertahan disana. Saya mengatakan pada mereka, "Teman-teman, dengarkan saya. Saat Anda bergantung pada dia (sambil menunjuk ke depan), bukan kepada Dia (sambil menunjuk ke atas) maka Anda akan lebih banyak kecewa. Anda tidak tahu kan bahwa mungkin saja Tuhan saat ini sedang melatih Anda agar beberapa tahun lagi Anda bisa memiliki Bank sendiri?" Mereka terdiam dan sejak saat itu mereka berhenti mengeluh dan mengikuti materi dengan asyiknya. 

Lain lagi disebuah perusahaan besar, kata kawan saya, walaupun besar namun trainernya terlihat berat sekali saat harus mengajar. Ini tidak aneh bagi saya, karena mereka belum tahu nikmatnya menjadi trainer. Mereka masih menganggap bahwa ini hanya tugas dan bukan bagian dari hidup mereka. Wajar saja sebagai manusia mereka hanya mau mengajar saat "menguntungkan" mereka, maka saya sarankan pada kawan saya ini, "Seharusnya para trainer ini dibayar per Jam mengajar biar berebut jam ngajar." Dan saya tidak mengatakan lebih dari itu bahkan tidak sebuah rahasia bahwa jika mereka rajin meningkatkan kemampuan dengan memperbanyak jam terbang maka nilai mereka akan tinggi. Tidak, sekalipun saya tidak mengatakan rahasia itu. Karena jika mereka mengetahui seorang agen asuransi bisa menghasilkan seratus juta rupiah perbulan, trainer publik bisa menghasilkan jumlah yang sama hanya dalam dua hari. 

Jika orang-orang ini mengatakan mereka bekerja karena mencintai keluarga, saya kira mereka tidak sepenuhnya jujur. Orang yang mencintai keluarga akan bekerja sungguh-sungguh agar hasil yang didapat selalu bertambah agar bisa dipersembahkan bagi keluarga tercinta. Orang-orang yang penuh dengan keluhan hanya mendapat sesuai yang dia kerjakan dikurangi biaya penyakit karena stress akibat banyak keluhan. 

Saya menyadari bahwa pekerjaan adalah kehormatan. Saat pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda diambil alih orang lain dan membiarkan diri Anda bersantai tanpa pekerjaan, orang itu sedang merenggut kehormatan Anda. Dan Anda yang mengeluhkan pekerjaan Anda, itu sama dengan Anda mengeluhkan kehormatan Anda. 

Selamat Pagi dan Selamat Menjaga Kehormatan!