Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Saturday, April 19, 2014

SAYA ORANG EKSAK. SAYA TIDAK BISA MENJUAL, PAK!

Dalam sebuah kesempatan seseorang bertanya pada saya bagaimana melakukan komunikasi penjualan dengan lancar. Sebagai praktisi mind technology, kita tahu bahwa biasanya orang-orang yang mengatakan demikian telah melakukan generalisasi dan penyempitan ide mengenai dirinya maupun status tentang dirinya.

Untuk mengetahui cara membantu meyakinkan orang tersebut bahwa ia bisa seperti apa yang ia inginkan (menjual) tentu harus dilakukan fact finding terlebih dahulu. Berikut percakapan kami saat itu.

Saya            : Komunukasi penjualan yang lancar seperti apa yang bapak maksud?

Penanya     : Saya orang eksak, Pak. Saya jarang ketemu orang. (eksak biasa merupakan sebutan bagi orang yang kuliahnya jurusan teknis atau mereka yang bekerja dibidang teknis)

Si penanya melakukan generalisasi bahwa orang eksak yang notabene bidangnya teknis, yang menurutnya jarang bertemu orang, tidak mampu berkomunikasi dengan orang-orang.

Saya            : Masa jarang ketemu orang? Dari rumah ke kantor kan banyak orang yang dilihat, Pak? Hehehe. Memang eksaknya apa yang Bapak maksud? (Saya bertanya secara spesifik jurusan dan bidang apa yang ia geluti)

Penanya     : Kimia, Pak.

Saya            : Wah keren banget tuh, Pak.

Penanya     : Keren gimana, Pak?

Saya            : Ngambil kimia dimana, Pak?
Saya tidak langsung menjawab pertanyaannya dan saya mencari informasi yang untuk memperkuat saran-saran (sugesti) saya nanti.
Penanya     : UNPAD, Pak.

Saya            : Wah tambah keren lagi tuh, Pak. Yang di Jatinangor ya?

Saya sedang menancapkan YES-SET. Jika jawabannya adalah YA maka saya bisa mendapatkan manfaat bahwa ia akan lebih memercayai saya karena saya mengetahui sebagian yang ia pikirkan. Dalam komunikasi, teknik membaca pikiran dengan menebak hal-hal umum tentang orang yang kita ajak bicara dapat menarik kesan bahwa kita dan dia adalah dalam komunitas yang sama. Orang-orang akan lebih terbuka saat berbicara dengan orang yang memiliki banyak persamaan dan yang telah mengetahui informasi tentang satu sama lain.

Penanya     : Bener Pak.

Nah sekarang saatnya memberikan sugesti (saran-saran). Saya menggunakan reframing. Reframing adalah teknik komunikasi untuk “membingkai ulang” makna dari sebuah ide. Apa itu maksudnya dan bagaimana caranya? Silakan perhatikan ini.

Saya            : Pak, tentu Bapak tahu... (saya menggunakan generalisasi dengan menganggap ia telah mengetahui apa yang saya katakan. Saya menggunakan teknik ini karena diawal ia juga melakukan generalisasi atas dirinya.) Orang eksak, khususnya orang kimia itu adalah orang yang jago komunikasi. Coba aja nih ya Pak... Dalam berkomunikasi, banyak reaksi kimia yang yang terjadi dalam tubuh manusia. Saat seseorang mendengarkan kata-kata Bapak dan menjadi bahagia Dopamine di dalam otak yang bertanggung jawab atas kebahagiaan itu. Saat Bapak berbicara dengan seseorang dan ingin terus berbicara dengan orang tersebut karena Bapak merasa mendapatkan manfaat dari pembicaraannya, Endorfin lah yang bertanggung jawab membuat Bapak kecanduan. Ketika Bapak berbicara dengan calon nasabah bahwa asuransi sangan berguna bagi anak-anak yang dicintainya dan kemudian perasaannya tersentuh seketika muncul perasaan kasih sayang yang mendalam pada anak-anaknya, Oksitosin lah yang bertanggung jawab atas hal ini. Masih banyak lagi fenomena komunikasi dan hal-hal tadi melibatkan reaksi kimia dalam tubuh. Orang-orang kimia lah yang sangat memahami akan hal ini. Jadi apakah Bapak masih yakin tidak bisa lancar dalam berkomunikasi padahal ilmunya sudah Bapak kuasai?

Penanya     : Betul Pak, kalau begitu akan saya coba. Terimakasih Pak.

Sahabat Pembaca yang baik hatinya, seringkali kita tidak yakin kita tidak dapat melakukan sesuatu padahal kita sudah memiliki ilmu (modal) nya. Memang saya tahu bahwa setiap orang termasuk saya butuh orang lain yang mengingatkan itu. Dengan memahami bagaimana memaknai apa yang telah kita miliki dan terus memelajari apa yang belum kita miliki, kita akan mampu menghadapi persoalan-persoalan dimasa mendatang dengan lebih tenang. Persoalan selain membutuhkan jawaban, juga membutuhkan ketenangan dalam menjawabnya. Ketenangan membutuhkan ilmu pengetahuan kadang-kadang orang yang mengingatkan. Dengan beberapa teknik sederhana dalam komunikasi Anda akan merasakan efek yang dahsyat.