Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Monday, May 27, 2013

BAGAIMANA MENJUAL DENGAN CARA COLD CANVASSING

Selesai saya memberikan materi tentang penjualan, beberapa peserta pelatihan menghampiri dan mengatakan, "Pak, saya minta diajarkan bagaimana cara cold canvassing. Saya lebih memilih cold canvassing ketimbang harus menjual pada keluarga dan kerabat."

Cold Canvassing adalah prosedur menjual pada orang yang belum dikenal. Seorang penjual langsung bertemu calon pelanggannya baik door to door atau di tempat umum seperti mall, pasar, rumah sakit, bioskop, bandara, dan lain sebagainya.

Dari kebanyakan penjual pemula yang saya jumpai, mereka tidak menjual kepada keluarga dan kerabat dekat untuk mengurangi risiko hubungan kekeluargaan. Mereka khawatir aktifitas penjualannya akan merusak hubungan keluarga dan kerabat dekatnya. Ini adalah persoalan mindset seorang penjual. Biasanya dalam pikiran mereka transaksi yang mereka lakukan akan menimbulkan kerugian dipihak pembeli. Bayangkanlah setiap orang yang Anda datangi berterimakasih pada Anda karena manfaat barang yang Anda tawarkan sangat berguna bagi mereka. Apakah perasaan Anda tentang menuual menjadi lebih baik?

Tentu saja YA, karena hampir setiap manusia akan bangga jika ia dapat memberi manfaat bagi orang lain. Tidak berbeda dengan menjual. Penjualan adalah menjawab masalah yang dihadapi calon pelanggan. Saya membeli mobil pertama saya karena saya punya masalah jika harus bepergian menggunakan motor bersama istri, anak saya yg berumur 9 tahun, dan yang masih bayi yang baru saja dilahirkan. Saya membeli mobil karena saya punya masalah. Anda membeli makan siang juga karena Anda akan bermasalah jika tidak makan. Orang lain mengganti BBnya dengan seri terbaru padahal yang lama masih bisa digunakan juga memiliki masalah di dalam sosialnya jika tidak terlihat selalu update dengan gadget teknologi terbaru. So, ini artinya, menjual adalah menjawab masalah.

Menjual juga artinya memberikan manfaat. Barang yang akan kita jual tidak akan laku jika tidak bermanfaat untuk menjawab masalah yang dimiliki calon pembeli Anda. Orang rela membayar lebih mahal dari orang lain karena sangat bergantung pada manfaat yang Anda jual. Saat musim hujan, panen bawang menurun drastis dan yang sudah dipanen banyak yang busuk. Harga bawang melonjak lebih dari 300% tapi tidak sedikit orang yang tetap membelinya.

Menjual itu adalah memberi manfaat yang bisa menjawab persoalan yang dimiliki pembelinya. Yakinlah bahwa Anda tidak akan ditolak oleh siapapun jika Anda yakin bahwa yang Anda jual bermanfaat bagi pembelinya. Baik oleh keluarga ataupun orang yang belum dikenal. Baiklah, kita kembali ke pembahasan bagaimana menjual dengan cara canvassing.

Proses penjualan secara cold canvassing tidak jauh berbeda dengan proses penjualan secara umumnya. Cold Canvassing hanya menghilangkan proses janji temu dan tetap mengikutkan proses PENDEKATAN-PENCARIAN FAKTA-PRESENTASI-MENGATASI KEBERATAN-PENUTUPAN PENJUALAN-PELAYANAN PURNA JUAL.

Penjual pemula hanya perlu dilengkapi dengan teknik bagaimana mendekati calon pembeli dalam cara canvassing. Tahapan ini menjadi sangat penting karena proses selanjutnya sangat bergantung dari kesan pertama. Selanjutnya? Terserah Anda...

Calon pembeli pertama kali akan menilai Anda dalam waktu 3 detik pertama kemunculan Anda. Penampilan sangat penting, dalam hal ini tidak hanya terbatas pada pakaian dan aroma tubuh saja tetapi juga mereka dapat melihat Anda merasa percaya diri atau tidak. Keyakinan Anda juga sangat menentukan kesan pertama yang berhasil.

Tahap berikutnya dalam cold canvassing adalah calon pembeli Anda harus bersedia mendengarkan Anda. Mereka hanya mau mendengarkan Anda jika yang Anda katakan pertama kali adalah bermanfaat buat mereka. Apakah Anda akan berbicara tentang produk Anda? Bisa juga. Tapi biasanya mereka sulit untuk melihat ketulusan dari kata-kata Anda. Mereka akan berpikir bahwa cara berbicara Anda yang manis dan lembut hanya agar mereka membeli produk Anda.

Berikanlah manfaat yang mereka tidak berisiko kehilangan sesuatu. Dalam satu kesempatan, saya bersama Mama saya berbelanja dan seorang wanita menawarkan tester minuman ringan. Setelah mencobanya, Mama saya berkata, "Beli satu aja Ndrie. Rasanya gak terlalu enak." Mama saya merasa bersalah jika tidak membeli karena kebaikan wanita yang sudah menawarinya tester minuman walaupun kemudian saya jelaskan bahwa kami tidak perlu membelinya jika memang tidak perlu dan perlu dicatat bahwa pembelian yang dihasilkan dari rasa kasihan seringkali bernilai kecil.

Apa yang bisa diterima calon pembeli Anda tanpa membuat mereka khawatir kehilangan uang mereka namun bermanfaat? Sederhana, TIPS yang dibutuhkan. Contoh, jika Anda melakukan canvassing di sebuah pusat perbelanjaan, Anda bisa melakukannya seperti ini.

Anda: Halo... Sore, Bapak Ibu dan Adek, lagi mau belanja, makan, atau nonton film? (Anda menghampiri keluarga, jangan menghalangi langkah mereka. Jika mereka tetap melangkah, Anda dapat mendampingi dengan ritme langkah yang sama sambil menjabat tangan orang yang paling "berkuasa" diantara mereka jika memungkinkan.)

Anda: Perkenalkan, saya Andrie Setiawan dari perusahaan asuransi jiwa, ijinkan saya 5 menit kedepan untuk memberikan tips Berbelanja, Makanan, atau Film silakan Bapak, Ibu, atau Adek kecil pilih tips tentang apa. Satu saja...(sambil Anda mengacungkan jempol bukan telunjuk Anda. Telunjuk dan jempol ada di satu tangan Anda jumlahnya sama-sama satu namun saat Anda mengacungkan jempol Anda sedang mengarahkan mereka untuk menyetujui tawaran Anda karena jempol secara konsensus berarti OK)

Bapak: Makanan deh, Mas. (sambil senyum. Senyuman dapat berarti mereka merasa aman dan nyaman bersama Anda. Tentu Anda harus mengenali senyuman tulus atau palsu.)

Anda: Baik, Pak. Pertama pemilihan tempat itu penting.Saat bersama anak-anak, memilih tempat makan yang ada tempat bermainnya menjadi sangat penting mengingat fungsi makan dipusat perbelanjaan bukan hanya untuk memenuhi rasa lapar namun juga bisa mengambil manfaat rekreasi.Jika Bapak dan keluarga hanya ingin makan di mall ini dan kemudian kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan, artinya Bapak disini hanya mampir maka sebaiknya Bapak sekeluarga makan yang cukup dan jika dibutuhkan Bapak bisa membeli makanan ringan dan air mineral untuk dibeli disebelah sana (sambil menunjuk arah supermarket). Toilet ada dilantai ini disebelah toko X (sambil menunjuk arah lagi). Sebaliknya jika memang tujuan Bapak sekeluarga datang kesini untuk tujuan rekreasi, Bapak bisa mengajak anak-anak untuk bermain sementara orangtuanya dapat beristirahat. Rekreasi anak-anak lebih banyak dihabiskan dengan aktifitas fisik sedangkan rekreasi orang dewasa lebih banyak diluangkan untuk aktifitas mental seperti sekarang.

Bapak: Terimakasih Mas, Anda dari asuransi kenapa kok malah kasih tips tentang belanja. (sambil senyum)

Anda: Kami para agen asuransi bertugas memberikan kenyamanan dan keamanan secara finansial kepada keluarga Indonesia. Berbelanja di mall juga butuh perencanaan keuangan agar kita mengeluarkan biaya yang kecil dan mendapatkan manfaat yang besar. Oh iya, Pak. Sekali lagi, saya Andrie Setiawan dari perusahaan asuransi X (sambil menunjukkan kartu Lisensi, bukan kartu nama, dan membiarkan Bapak ini memegang dan melihatnya ) boleh saya tahu nama Bapak, Ibu, dan Adek kecil?

Bapak: Saya Budi, ini istri saya dan ini anak saya Iwan. (sambil memegang dan melihat kartu lisensi Anda)

Anda: Senang bertemu dengan Pak Budi sekeluarga dan karena Pak Budi sudah mengambil manfaat dari tips yang saya baru saja bagi,sambil santai, saya mau memberikan tips tentang perencanaan keuangan bagaimana dengan dana yang lebih kecil untuk kesejahteraan keluarga yang lebih besar sama seperti ketika Pak Budi dan keluarga berbelanja dan makan di mall ini.

Nah, pembaca yang baik, sesi melakukan pendekatan dengan menggunakan salah satu teknik yang tidak pernah gagal sudah Anda pelajari. Apakah ini saat yang tepat bagi Anda untuk mencoba efek dahsyatnya? Ingat, menjual adalah memberikan manfaat yang lebih besar dari uang yang pembeli Anda bayarkan. Tunjukkan bahwa Anda bermanfaat, biarkan mereka merasakan itu dan mereka akan segera membeli Anda. Mengapa orang lain tidak berhasil melakukan cold canvassing? Karena mereka tidak tahu bagaimana berbagi manfaat, tapi Anda?
Sales Coach-Financial Coach

Tuesday, May 21, 2013

RAPIHIN HIDUP LO!

Pagi-pagi, yang selalu lain dari biasanya kami para trainer luar biasa bersiap-siap untuk memberikan energi luar biasa pada pada para peserta dan mendadak terdengar kalimat dari kawan kami, Ronny (sebut saja begitu-bukan nama sebenarnya) berkata pada kami semua, “Ayo rapihin meja dan rapihin muka.” (hehehe) Kami semua tertawa mendengarnya kemudian saya melanjutkan, “Rapihin juga hidup lo (hehehe).” Kembali kalimat-kalimat itu menjadi energi kami di pagi hari.

Merapikan Hidup? Apakah bisa? Bukankah hidup sudah digariskan Tuhan? Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda pernah melakukan hal ini atau Anda tidak tahu apakah bisa, perlu, atau harus merapikan hidup?

Penemuan terhebat abad ini adalah bukan tentang penemuan komputer ultra tipis, bukan tentang handphone super pintar, bukan pula tentang kendaraan super cepat. Penemuan terhebat abad ini adalah Tentang bagaimana manusia bisa mengubah nasibnya dengan cara mengubah cara berpikirnya.

“Lho lha ya itu... kan nasib sudah digariskan Tuhan?”  Tuhan menciptakan manusia dengan dua hal yang menyertai Takdir dan Nasib. Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang akan selalu mentakdirkan kebaikan bagi manusia, bagi Anda, bagi saya, dan bagi kita semua. Nasib? Tuhan menyerahkan nasib untuk manusia tentukan sendiri. Nasib Anda adalah keputusan Anda sendiri. Apa yang Anda dapatkan hari ini adalah keputusan yang telah Anda buat kemarin. Apa yang akan Anda dapatkan besok adalah keputusan yang Anda buat hari ini. Mereka yang hari ini merasa bahagia adalah karena mereka telah memutuskan untuk berbahagia hari ini. Jika Anda belum bahagia hari ini, putuskanlah besok untuk berbahagia. Saya tunggu kabar dari Anda besok apakah yang Anda putuskan itu terjadi. Email saya ke setiawan.andrie@gmail.com. Jika Anda tidak bahagia besok, garansi uang kembali, (hehehe). Karena Anda tidak membayar sepeser pun uang pada saya, maka tidak ada uang kembali namun bisa saya pastikan jika Anda tetap tidak bahagia besok, garansi kesedihan dan beban hidup akan kembali. Putuskan ya, BAHAGIA.

Bagaimana Nasib Anda terbentuk. 

PIKIRAN menjadi PERKATAAN berubah menjadi PERBUATAN yang dilakukan berulang-ulang kemudian menjadi KEBIASAAN melekat dalam diri menjadi KARAKTER dan jadilah NASIB

PIKIRAN = PERKATAAN =PERBUATAN = KEBIASAAN = KARAKTER = NASIB.

Contoh sederhana,

Misalnya, Anda punya pikiran buruk tentang pekerjaan Anda, pekerjaan membosankan, tidak layak untuk Anda, lingkungan tidak menyenangkan, atasan menyebalkan, dan lain-lain. Begitu hal-hal tersebut yang terpikirkan, sesekali Anda akan mengatakan hal tersebut pada orang lain paling tidak pada diri sendiri, “Payah dah kerjaan gue, gitu-gitu aja.

Memang kemudian, hari berikutnya Anda merasakan bahwa pekerjaan Anda tidak ada yang berbeda dari biasanya, gitu-gitu aja. Setiap berangkat ke tempat kerja perilaku Anda mulai menampakkan penurunan. Bahu turun, Wajah turun, langkah berat, kaki diseret, senyum tak terkembang dan hanya cemberut. Hal ini terjadi berualang-ulang setiap hari dan makin memantabkan karakter Anda yang menjadi sering mengeluh dan perilaku negatif lainnya.

Suatu hari, ada promosi di tempat Anda bekerja, atasan Anda mencari kandidat yang bisa menjalankan tantangan mengatur proyek sebagai syarat promosi, sayang sekali Anda tidak terpilih, atasan Anda menyerahkan proyek tersebut pada kawan Anda yang selalu tersenyum pada setiap orang, yang sangat bersemangat dalam melakukan pekerjaannya, dan kebiasaan membantu orang-orang di tempat kerjanya. Dan Anda hanya akan bilang, “Yah... memang dah NASIB gue dah gak promosi.”

Nah, kan? Apa yang saya bilang? Nasib Anda bergantung pada Pikiran Anda. Jika ada pikiran yang akan melemah kan Anda, segera ubah pikiran tersebut yang sesuai dengan hati Anda.

Pikiran Melemahkan
Pikiran Menguatkan
“Duh, capek banget nih kerjaan.”
“Saya tau, capek adalah tanda bahwa gue sudah melakukan tugas saya secara maksimal. Saya Cuma harus belajar mengatur energi saya.”
“Nih kerjaan gak selesai-selesai.”
“Nah, kesempatan mempraktekkan ilmu komunikasi untuk melipat gandakan energi, cari bantuan temen aaaah.”
“Bete deh nih kerjaan, gak ada apa yang beda.”
“Semakin sering dilakukan saya akan semakin ahli, dan orang ahli bayarannya mahal, asyiiiik.”
“Bos bisanya Cuma merintah doang, kerjain dong.”
“Ini dia waktunya latihan untuk jadi bos. Pemimpin yang baik bermula dari menjadi pengikut yang baik. Kalau dari atasan saya yang tidak baik, saya jadi tahu bagaimana menjadi pemimpin yang baik.”
Dll...
Dll...

Pikiran-pikiran ini bagaikan virus, begitu Anda katakan pada orang lain, masing-masing memiliki efek yang berbeda. Pikiran yang melemahkan akan menginfeksi pikiran orang lain menjadi lemah dan sebaliknya pikiran yang menguatkan akan membuat orang lain menjadi kuat. Untuk merapikan nasib kita, memang kita harus merapikan pikiran kita.

...DISCLAIMER...
“PERHATIAN! ILMU DIATAS SANGAT DAHSYAT KETIKA DIPRAKTEKKAN. DAMPAK NEGATIF DARI PIKIRAN YANG MELEMAHKAN MENJADI TANGGUNG JAWAB ANDA SENDIRI SEDANG DAMPAK POSITIF DARI PIKIRAN YANG MENGUATKAN AKAN MENJADI DOA BAGI SAYA DAN ANDA SEMUA.”

Wednesday, May 15, 2013

MENULIS JUGA TERAPI


Apa beda terapi dengan motivasi? Apa beda terapis dengan coach? Apa beda pelatihan dengan pencerahan?

Seringkali beberapa orang masih saling menukar definisi dari hal-hal diatas. Memang terkadang definisi tidak terlalu penting, yang terpenting adalah hasil sesuai dengan harapan. Orang yang merasa sakit akan datang ke seorang terapis untuk menjalani proses terapi. Orang yang butuh semangat mendengar cerita-cerita sukses dapat mendatangi sesi motivasi untuk mendapat pencerahan,  yang sering kali setelah keluar ruangan kelas, motivasi kita turun kembali, itu artinya yang hebat bukan ceritanya tapi orangnya...ehehe.... Dan untuk menemukan potensi  diri, Anda membutuhkan seorang coach.

Anda tentu tahu bahwa, pernah ada penelitian, 75% dari penyakit fisik disebabkan oleh psikis. Sama seperti fisik yang membutuhkan makanan sehat walaupun tidak jarang kita terpapar makanan sampah (junk food), Psikis kita membutuhkan “makanan positif” walaupun sering juga terlintas “makanan negatif” dalam pikiran kita. “Makanan positif” akan menghasilkan perkataan yang positif yang menjadi perbuatan positif, berkembang menjadi kebiasaan positif, berlanjut menjadi karakter positif, akhirnya nasib positif akan terus mengikuti hidup Anda. Sebaliknya “makanan negatif” akan menyebabkan nasib negatif.

Layaknya makanan, Anda akan memproses mengambil saripatinya dan mengubahnya menjadi energi, sisanya? Anda buang, karena tidak lagi dibutuhkan. Makanan negatif? Apakah Anda memerlukannya? Saya rasa tidak. Makanan negatif ini jika menumpuk, habislah energi positif Anda. Namun Anda juga tidak perlu membuangnya secara sembarangan karena salah-salah akan mengotori pikiran orang lain.

Saya tahu seseorang yang untuk menghindari perasaan negatifnya ia akan menyalahkan orang lain. Menghindar dari salah membuat pikirannya lebih baik namun membuangperasaan negatif dengan menyalahkan orang lain malah akan membuat lingkungan tempat tinggal fisik dan psikisnya tercemar. Lalu bagaimana membuang pikiran negatif ini?

Sebenarnya, proses membuangnya hanya dengan menetralkan perasaan negatifnya saja. Masalah masa lalu masih bisa membuat kita sedih padahal sudah terjadi tahunan, belasan tahun, bahkan puluhan tahun lalu. Itu karena emosi negatifnya masih melekat dalam pikiran kita.

Menulis dapat menetralkan emosi Negatif

1. Cari dan ingatlah masalah yang jika Anda mengingatnya perasaan sedih kembali merasuki pikiran dan perasaan Anda.

2. Sambil membayangkan, tulislah perasaan Anda diatas selembar kertas. Boleh huruf besar semua, boleh kecil semua, boleh campur-campur, boleh diukir-ukir, boleh diapakan saja terserah Anda karena itu adalah tulisan Anda dan itu adalah emosi Anda. Anda bebas mengendalikannya.

3. Jika sudah, tulislah tulisan-tulisan itu dalam ukuran yang lebih besar dan kertas Anda masih dapat menampung emosi-emosi itu.

4. Lalu, tulis lagi yang lebih besar dan saat ini mungkin hanya beberapa emosi saja yang dapat Anda tulis lengkap, sebagian mungkin terpotong.

5. Tulis lagi dengan ukuran lebih besar bahkan kertas Anda tidak cukup untuk menampung satu huruf saja.

6. Sekarang, bagaimana perasaan Anda?

7. Bosan dengan perasaan itu dan Anda memilih untuk menetralkannya? Benar? Hal itu terjadi baik Anda sadari ataupun tidak. Tidak mengapa, yang terpenting adalah kita bebas dari emosi negatif.
    
    Terapi tulisan lainnya dapat dituangkan dalam bentuk buku harian atau bahkan tulisan di blog. Yang harus Anda perhatikan, jika tulisan Anda bisa dibaca oleh orang lain, maka haruslah tulisan itu beremosi  positif. Jika tulisan Anda meremosi negatif,itu sama dengan Anda membuang SAMPAH sembarangan. Dan itu Jorok Orang-orang jorok di media sosial sering membuang sampah pikirannya secara sembarangan. Hindari orang ini.