Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Sunday, September 2, 2012

KATAKAN, “SELAMAT ULANG TAHUUUUUN”!





Beberapa hari lalu saya berkesempatan memberikan pelatihan tentang perencanaan keuangan di kota Makassar, kota dengan kuliner lezat dan saya sempat menikmati coto, konro, palu basa dan yang tak kalah penting adalah krispinya mi Titi.

Walau temanya adalah perencanaan keuangan, tapi tetap saja saya senang untuk meng explore materi keuangan yang nota bene eksakta digabung dengan ilmu teknologi pikiran.

Kami belajar bahwa berapa lama konsentrasi orang normal terhadap sesuatu dapat diukur dari usianya. Artinya jika usianya 30 tahun, seseorang  dapat berkonsentrasi pada sesuatu secara terus menerus selama 30 menit. Pengetahuan ini bermanfaat buat pada pembicara, pelatih, pengajar termasuk guru, penjual termasuk agen asuransi dan MLM, dan tak terkecuali presiden.

Dan seharusnya Pak Presiden sudah mengetahui ilmu ini sebelum memberikan pidato dalam penutupan Hari Anak Nasional. Kala itu, Pak Presiden menegur pendengarnya yang anak-anak karena tertidur. Ingatlah pembaca, Umur otak sama dengan Lama konsentrasi. Kalau anak tersebut berusia 11 tahun, maka ia hanya mampu berkonsentrasi terus menerus selama 11 menit.

Lalu apa yang harus dilakukan Pak Presiden setelah 11 menit, apa yang harus dilakukan para dosen, apa yang harus dilakukan pembicara dan apa juga yang harus dilakukan agen asuransi setelah beberapa menit yang sama dengan usia calon nasabahnya?

BREAK THE STATE!

Yupe, ganti situasinya. Dalam dunia pendidikan kita bisa menggunakan energizer atau sekedar evaluasi yang berfungsi untuk me- refresh otak peserta didik yang saya sebut BrainTask©. Para ahli bidang pendidikan menyarankan bahwa aktifitas haruslah berhubungan dengan materi pemelajaran dan saya telah mencoba yang berbeda dengan melakukan sesuatu yang tidak berhubungan dengan materinya.

Ketika jumlah menit presentasi saya sudah mencapai angka usia otak rata-rata peserta pelatihan saya, saya meminta mereka... baik bapak dan ibu silakan beri senyuman yang paling manis yang Anda miliki pada orang-orang di depan, di belakang, di kanan dan di kiri dan katakan SELAMAT ULANG TAHUUUUN!” Mereka melakukannya dengan meriah.

Mengapa kalimat ini yang saya pilih? Mungkin itu yang sampai saat ini yang masih menjadi pertanyaan Anda. Para pembaca setia, ini karena saya yakin bahwa hari ulang tahun adalah hari yang kita lewati dengan perasaan yang berbeda dibandingkan hari-hari biasanya, tidak peduli apakah Anda merayakannya dengan keluarga, kerabat, dan teman-teman atau tidak. Kebanyakan dari kita berperasaan lebih bahagia dan dengan mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN serta menerima kalimat ini kita bisa sama-sama kembali pada hari dimana kita berulang tahun dan kembali merasakan bahagianya.
Kepada agen-agen asuransi yang saya latih di Makassar beberapa hari lalu, saya mengatakan bahwa kalimat ini dapat mengembalikan kesegaran dan kebahagiaan menikmati aktifitas mereka terutama saat ditolak calon nasabah (hehehe...tenang bapak ibu, karena orang Indonesia jumlahnya ratusan juta), mereka bisa mengatakan kalimat ini didepan cermin melihat diri mereka sendiri... SELAMAT ULANG TAHUUUUN!