Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Saturday, August 22, 2015

ORANG MUSLIM KAYA

Jika orang Muslim kaya, itu memang keren.

Tapi perlu diperhatikan bahwa ia harus muslim (berserah diri pada Allah) dahulu barulah menjadi kaya.

Tidak seharusnya untuk menjadi muslim (berserah diri  pada Allah) seseorang menunggu menjadi kaya terlebih dahulu. Jangan-jangan belum sempat menjadi muslim, kita sudah keburu dipanggil Allah. Bahkan bisa jadi sebelum kaya, kita sudah meninggal.

Jika proses KAYA mendahului menjadi MUSLIM, bisa jadi inilah yg terjadi KAYA MUSLIM (seperti orang muslim), gak bener-bener muslim, gak Kaffah, alias muslim KW.

Dan jika masih ada orang yang berdalih menjadi muslim dapat berbarengan dengan menjadi kaya, menurus saya itu juga tidak memiliki makna, lihatlah ini "Mkuasylaim". Anda tidak sedang salah baca atau bukan pula salah eja. Kata tersebut adalah pemaksaan proses menjadi Muslim dan Kaya secara bersamaan.

Maka menjadi muslim lah terlebih dahulu barulah menjadi kaya (MUSLIM KAYA), hal ini menjadi lebih bermakna jika prosesnya dibalik (KAYA MUSLIM), terlihat seperti muslim saja tapi sesungguhnya bukan. Dan jangan pula memaksakan prosesnya menjadi MUSLIM dan KAYA secara bersamaan, maka akan menjadi MKUASYLAIM. Tidak ada maknanya.

Menjadi Muslim yang kaya tidak akan risau jika Allah ambil kembali kekayaannya. Menjadi kaya muslim akan galau jika Allah mengambil hartanya. Menjadi MKUASYLAIM, hidupnya pasti stress, hehehe (membacanya saja sudah stress apalagi menjalaninya).

Muslim tidak harus kaya, tetapi muslim kaya bisa membuat hidup lebih bermakna, insyaa Allah.


“Sekelompok fakir dari kaum muhajirin mendatangi Nabi SAW, lalu mengadu: beruntunglah para orang kaya, mereka memilik derajat, kehormatan dan kedudukan. Rasul SAW berkata: apa yang kalian maksud. Mereka menjawab: Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa, dan mereka sedekah sedangkan kami tidak bisa bersedekah serta mereka bisa memerdekakan budak sedangkan kami tidak bisa. Rasul SAW bersabda: maukah aku ajarkan sebuah amalan yang bisa mengungguli orang-orang sebelum dan sedudah kalian dan tidak ada yang bisa menandingi derajat kalian kecuali mereka yang berbuat seperti yang kalian amalkan. Mereka menjawab; baiklah, ya Rasulullah. Rasul bersabda: bacalah tasbih, takbir dan tahmid setiap selesai shalat masing-masing sebanyak 33 kali. Abu Shalih berkata: Kemudian orang-orang miskin itu kembali menemui Rasul SAW dan mengadu: ‘Orang-orang kaya telah mendengar hal itu dan mereka juga melakukan hal yang sama sebagaimana yang kami perbuat. Rasul SAW bersabda: Itulah kelebihan yang deberikan Allah SWT kepada siapa yang dikehendaki.” (H.R Muslim: 936)