Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Saturday, January 9, 2010

Di Hipnosis Kok Ketagihan!

H
ipnosis atau orang lebih mengenal hipnotis selalu menjadi hal menarik untuk diperbincangkan. Dari sisi awam, hal-hal yang berhubungan dengan spirit, roh-roh halus, kekuatan gaib masih sering diperbincangkan seolah-olah ada di balik hipnosis. Bagi para praktisi, hipnosis menjadi menarik berkaitan dengan cara kerja pikiran dan fenomena apa lagi yang dapat dieksplorasi untuk kemaslahatan umat.

Disisi lain hipnosis juga menjadi terkenal setelah tuduhan-tuduhan tindak kejahatan yang dilemparkan berkaitan dengan hipnosis. Apakah benar? Ah...gak juga...

Hipnosis, sepengetahuan saya, adalah sesuatu yang ilmiah. Tidak ada yang ajaib dengan namanya. Jika kita melihat hal-hal yang menakjubkan dalam hipnosis panggung...itu sih karena kita belum tahu caranya saja.

Lalu hipnosis ini sebenarnya apa? Nah untuk sejarah silakan lihat di wikipedia tentang Sejarah Hipnosis. Tapi jelasnya hipnosis pertamakali digunakan oleh para dokter dan praktisi psikologi untuk membantu penyembuhan penyakit fisik dan pastinya masalah psikologis.

Hebatnya, hipnosis ini bisa bikin ketagihan. “Lho kok gitu Ndrie?!”

Memang masih banyak orang yang takut dengan hipnosis, mendengar namanya saja sudah merinding. Kenapa? Yah... karena kita belum tahu hipnosis itu apa dan bagaimana.

Keponakan saya setiap kali bertemu selalu meminta, “Oom, hipnotis aku dong.” Dan setiap kali pula saya hanya senyum-senyum tetapi tidak melakukan yang ia minta. Baru beberapa waktu lalu akhirnya saya lakukan juga.

“Ok, coba sekarang Mbak Dita lemes, tangannya lemes, lehernya lemes, bagus, teru....s, sekarang matanya leme.......s dan bobo dulu yuk (sambil saya tarik sedikit tangannya agar kepalanya jatuh keatas bantal yang sudah saya sediakan)”. Mbak Dita saya memanggilnya karena ia adalah kakak sepupu dari anak saya, Irfan. Saya menggunakan kata ‘lemes’ karena saya yakin ia belum benar-benar memahami kata ‘rela......ks’. Hipnosis tidak bisa berjalan jika subjek tidak mengenal kata-kata yang kita gunakan. Bisa-bisa yang terjadi bukan induksi hipnosis tapi malah kursus bahasa, “Relaks artinya apa Oom?” Nah Lho!!

Dalam imajinasinya saya ajak Dita jalan-jalan ketempat yang ia sukai, ia yang memilih dan saya tidak tahu ia pergi kemana. Sesampainya disana saya masukkan program sederhana (sugesti) akan nilai-nilai keluarga bahwa orang disekitar mencintainya dan selalu ingin berbicara yang benar dan jujur.

Selesai sugesti, ia saya kembalikan ketempat semula, dan saya tanya, “Enak kan Mbak Dita?” ia senyum-senyum tanda setuju. “Oom Andrie gak tau, kemana tadi Mbak Dita pergi?” ia menjawab, “Kebun binatang Oom.” Sambil terus senyum-senyum, tak lama ia berkata, “Hipnotis Dita lagi dong Oom!” Ha...h! begitu ekspresi saya terkejut. “He.he.he.nanti lagi ya...” Lanjut saya.

Sahabat...

Kondisi hipnosis adalah kondisi yang sangat menyenangkan, dimana ketika seseorang dalam kondisi santai baik fisik maupun pikiran, semua rasa yang diinginkan bisa dimunculkan dalam pikiran. Ini salah satu kunci yang saya pegang sampai saat ini. Dan saya gunakan bagi siapa saja yang membutuhkan bantuan.

Bukan cuma Dita, Istri dan anak saya pun jadi “klien” tetap dan tantangannya sebelum mereka bisa santai, saya sebagai “terapis pribadi” harus bisa menenangkan diri. Bagaimanapun, biasanya seorang dokter bedah tidak pernah menginginkan untuk membedah keluarganya sendiri kecuali kepepet...he.he.he. Ya..benar...karena kedekatan hubungan emosional kadang-kadang dapat “mengacaukan” suasana.

Sahabat-sahabat saya di dept Training pun meminta lagi dan lagi. Yang masih saya ingat menarik dan lucu, ketika saya mendemonstrasikan Synchronized Drinking ala Derren Brown (silakan lihat dihalaman Group Easy Hypnosis) dan mengatakan bahwa jika dua orang manusia memiliki frekuensi pikiran yang sama maka yang satu dapat mengirimkan pesan mental ke orang lainnya. Selesai mereka tepuk tangan memberi apresiasi, seorang wanita single (sahabat saya juga, nama dirahasiakan..he.he.he.) mencondongkan tubuhnya kearah saya dan berkata sedikit berbisik, “Mas, kalo buat kirim pesan ke cowok bisa gak?” Ha.h.h.h.ha. (pada saat itu saya tidak berani tertawa seperti ini) Saya pun menjawab....”BISA asal kamu tahu no Handphone nya..” “Lho buat apa?” ia kembali bertanya, “Yah..buat SMS dia laaaaaah!” Jawab saya sambil bercanda dan ia pun senyum-senyum agak malu-malu dan hampir malu-maluin.he.he. Sahabat percaya atau tidak fenomena telepati memang ada, silakan baca tulisan saya tentang VIBRASI PIKIRAN di www.andrie-setiawan.blogspot.com atau www.andriesetiawan.multiply.com.

Satu lagi, sahabat saya yang lain, salah seorang manajer pemasaran di sebuah perusahaan asuransi no.1 di Indonesia menjadi ketagihan dengan konsep-konsep hipnosis setelah saya pandu melalui Chat Facebook untuk kembali pada perasaan bahagianya dan ia memilih untuk kembali ke resepsi pernikahannya. Dari ujung keyboard nya ia mengatakan jadi senyum-senyum sendiri. He.he.he.itu ciri-ciri dari ketagihan.

Dan masih banyak contoh lagi bahwa Hipnosis bisa membuat ketagihan. Jika ditulis semua disini, tentu menjadi sebuah buku. Yang terpenting, mungkin Anda, sahabat, bertanya, “Berarti bahaya dong Drie kalau sampai ketagihan?” InsyaAllah tidak. Jika Anda ketagihan sholat dan Dzikir, itu kan tidak bahaya. Seorang terapis yang baik tidak boleh memberikan sugesti agar seorang klien “kecanduan” terapis tersebut. Kalo gratisan sih tidak mengapa, kalau satu sesi klien harus mengeluarkan Rp 400 ribu?he.he.he.he.bisa tekor...kecuali klien tersebut punya hobi mengeluarkan uang.

“Jadi gimana Drie?”

Terapis tersebut dapat mengajarkan bagaimana seorang klien dapat menghipnosis dirinya sendiri. Karena hal-hal yang saya lakukan diatas dapat dilakukan oleh diri sendiri, tanpa bantuan terapis karena masih berada pada kondisi medium trance, yaitu kondisi yang dapat dilakukan sendiri.

Cara yang paling sederhana adalah dengan melakukan relaksasi sederhana seperti yang pernah saya contohkan dalam tulisan saya sebelumnya “Hipnosis bisa Menggantikan Kokok Ayam Jago 2010 dan...” di www.andrie-setiawan.blogspot.com atau www.andriesetiawan.multiply.com.

Terakhir, Istilah Hipnosis ditemukan oleh James Braid tahun 1842 dalam esaynya yg tidak dipublikasikan. Kata hipnosis (Hypnosis) ini sendiri berasal dari bahasa Yunani Hypnos yang artinya Tidur. Namun kemudian ia memnemukan bahwa kondisi hipnosis tidak sama seperti tidur. Ini adalah kondisi relaks pada syaraf-syaraf pikiran dan terfokus pada satu hal, yaitu sugesti sang terapis. Ia mengganti istilah hipnosis dengan monoideism tetapi istilah hipnosis (Hypnosis) sudah terlanjur populer. Hal ini juga terjadi di Indonesia, Proses yang Anda lihat atau rasakan adalah Hipnosis, dan orang yang memandu Anda masuk kedalam kondisi Hipnosis adalah seorang Hipnostis. Di Indonesia, orang-orang tidak membedakan antara proses dan praktisinya, dua-duanya sama-sama disebut Hipnotis. “Ga pa pa deh, yang penting pemahamannya sama.”

Dan jika sahabat sama-sama memahami bahwa hipnosis baik bagi kemaslahatan umat, silakan undang keluarga, teman, dan kerabat untuk bergabung di Group Easy Hypnosis.


Oom Hipnotis lagi dong!...

he.he.Nanti ya...Sekarang bobo’ dulu!