Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Wednesday, February 27, 2013

Memimpin dengan EPos


Hampir setiap pagi setiap bertemu kawan-kawan, saya senang untuk membicarakan apa saja yang bisa membuat terinspirasi dan menginspirasi. Baru saja saya berbincang-bincang dengan office boy yang saya sedang semangati untuk melanjutkan sekolahnya. Memang kepedulian saya dipengaruhi oleh pertemanan kami yang sudah terjalin selama tujuh tahun. Saya melihat ada keinginnya untuk berubah namun beberapa faktor "mengganggu" langkahnya. Harus diMOTIVASI. 

Seperti yang saya katakan pada tulisan saya sebelumnya, saat kita memotivasi orang, bukan kita yang menjadi motivasinya. Kita hanya perlumemunculkan MOTIF untuknya berAKSI. Suatu hari ia dipanggil oleh pihak manajemen, karena masa mengabdinya yang sudah lama, ia ditawari menjadi staf admin. Karena pendidikannya yang tidak tamat SMA, ia tidak melanjutkan kelas 3 SMA tepatnya, tentu pihak manajemen tidak dapat memproses rencana awalnya. Saya menawarinya zakat saya untuk membantu biaya sekolahnya, memang untuk satu program zakat saya hanya bisa membantu dan belum menutup semua biaya yang dibutuhkan. 

Menawarkan zakat ini bagian dari kampanye saya dalam ekonomi syariah yang menjadikan zakat sebagai leverage (daya ungkit) yang dapat mengoptimalkan kehidupan orang-orang ekonomi kelas bawah agar terungkit naik ketingkat menengah lalu ke atas. Anda yang ingin bergerak bersama saya untuk menawakan zakat Anda untuknya bisa menghubungi saya di setiawan.andrie@gmail.com. 

Apa hubungannya dengan memimpin dengan EPos? EPos singkatan dari Energi Positif. Kawan saya ini seorang suami dan juga seorang ayah dan artinya ia adalah seorang pemimpin baik dalam keluarganya maupun untuk dirinya sendiri. Kami berbincang tentang bagaimana ia bisa menjadi pemimpin yang H.E.B.A.T. untuk keluarga dan dirinya sendiri. Sebagai seorang pemimpin, ia harus menyadari tentang 3 hal; KEAHLIAN, ASET, ENERGI POSITIF.

Seorang Pemimpin harus AHLI. 

Yes, ia harus terampil. Terampil dalam hal memimpin tentunya. Apakah seorang pemimpin harus menjadi spesialis dalam hal tertentu. Sepengamatan saya, para pemimpin hebat adalah mereka yang mampu mengakomodasi orang-orang yang dipimpinnya. Artinya, pada level pemimpin seseorang saatnya menjadi generalis ketimbang spesialis. Seorang pemimpin adalah orang yang AHLI dalam memimpin orang-orang AHLI, seorang Generalis yang memimpin para Spesialis. Tentu menjadi AHLI, Anda harus punya banyak pengetahuan yang selain ini dapat membangun kredibilitas juga dapat membantu menyelesaikan persoalan-persoalan pengikut Anda. 

Menjadi AHLI dalam memimpin sama seperti ketika Anda ingin mendapat manfaat dari olahraga, Anda harus melakukan dan mengalaminya sendiri. Pengalaman Anda akan banyak membantu menjadikan Anda AHLI dalam memimpin. Hal diatas yang saya paparkan hanya sekelumit saja yang bisa menjadikan Anda AHLI dalam memimpin. Cari sumber-sumber lain, bacaan, buku, audio seminar, guru, dan tulisan-tulisan saya di Blog ini. 

Bersyukurlah pada Tuhan atas ASET yang diberikan Nya pada Anda. Tuhan memberikan tiga ASET yang melekat pada diri kita dan jika kita mengatakan kita bersyukur pada Yang sudah memberi ASET ini, maka caranya adalah GUNAKAN lah. Karena hukum alamiah dari ASET yang melekat pada diri kita adalah GUNAKAN atau MUSNAHKAN. Kalau kita tidak menggunakannya maka dengan sendirinya aset tersebut akan musnah, itu adalah hukum alam yang berlaku baik Anda percaya atau tidak. 

Tiga ASET yang saya maksudkan adalah FISIK, KECERDASAN, HATI. Mensyukuri ASET FISIK adalah dengan bekerja keras. Bekerja keras adalah full action dan zero complain. Setiap dari kita dalam menjalankan tugas, pasti kita pernah mengalami hal-hal yang mungkin Anda sebut sebagai masalah, hambatan, atau apapun yang saya sendiri menyebutnya sebagai tantangan. Masalah sebenarnya adalah ilusi pikiran kita. 

Masalah menurut kebanyakan orang adalah saat Keinginan dan Kenyataan dipisahkan oleh Gap atau Jarak, padahal jarak tersebut belum tentu menjadi masalah bagi Anda. Mari kita uji bahwa ini benar ilusi pikiran kita; 

Anda harus menyeberang sebuah selokan, dari sisi satu ke yang lain berjarak 1/2 meter. Apakah ini masalah? Saya yakin Anda tidak akan menganggap ini masalah karena Anda bisa dengan mudah melangkah keseberang. 

Jika jarak (Gap) sisi yang satu ke yang lainnya adalah 1 meter, apakah ini Anda sebut masalah? Mungkin Anda masih bisa melompatinya, yah paling tidak ini Anda anggap TANTANGAN. 

Jika jaraknya adalah 2 meter, apakah ini masalah bagi Anda? Sebagian dari Anda menganggap 'ya, ini masalah'. Bagaimana kalau di sisi selokan ada papan sepanjang 3 meter yang mampu menahan beban tubuh Anda? Pasti ini bukan masalah bagi Anda dan jika memang tidak tersedia papan tersebut Anda masih tetap bisa mencarinya bahkan membuatnya. Benar, kan? So, Masalah itu ilusi pikiran yang Ada adalah tantangan. 

Setiap kali saya mendapati keiinginan saya tidak sesuai dengan kenyataan, maka saya katakan... MENARIK! Kata ini memicu otak untuk mencari jalan keluarnya bukan malah tersesat didalam labirin keluhan yang akan menguras energi kita dak kita kemudian mati kelelahan. 

Tuhan memberi kita Fisik yang memiliki batasan. Anda yang sudah melewati masa pertumbuhan, tinggi badan Anda akan 'mentok' dan tidak bertambah lagi. Tinggal perkembangan Anda yang masih bertambah alias badan kita bertambah melar dengan lemak..hehehe... Itu perbedaan antara Pertumbuhan dengan Perkembangan. Tumbuh itu keatas dan berkembang itu kesamping. Jadi, kita sudah tidak tambah tinggi tapi tambah melar...hehehe. 

Baiklah, mari kita kembali ke pembicaraan. Jika tubuh Anda setinggi 167cm dan harus memetik buah setinggi 250cm, apa yang Anda lakukan? Ya' betul, Anda mengambil galah dan beberapa dari Anda mengambil tangga, walaupun sisanya dari Anda memutuskan untuk memanjat menggunakan ASET FISIK Anda. Anda yang mengambil galah atau tangga, Anda sedang mengandalkan ASET KECERDASAN Anda. Mensyukuri ASET FISIK, Anda bekerja keras. Mensyukuri ASET KECERDASAN, Anda kerja cerdas. 

Kita semua diberi waktu 24 jam tapi mengapa ada orang yang bisa mengerjakan pekerjaan lebih banyak? Mereka bekerja dengan kecerdasan mereka selain fisiknya. Lalu, setelah Anda menggunakan dua ASET tersebut, Anda masih tetap harus menggunakan ASET HATI, kerja ikhlas. Kata guru saya, ikhlas itu tidak diucapkan tetapi dirasakan. Setelah mengerjakan tugas Anda sebagai pemimpin, jangan diucapkan tapi rasakan saja. 

"Lho... Tapikan perlu tahu apa yang sudah kita lakukan, Ndrie." 

Betul,Sahabat Hebat... Ini polanya, TUNJUKKAN kepemimpinan Anda pada pengikut Anda, biarkan pengikut Anda MeRASAKANnya, setelah itu baru Anda boleh memBERITAHU apa yang sudah Anda lakukan. 

Memimpin dengan EPos.

Coba Anda perhatikan wajah pemimpin-pemimpin sukses dan silakan lihat wajah-wajah pemimpin-pemimpin yang gagal kemudian ditangkap polisi dan sedang dalam proses hukum. Masing-masing dari mereka mengeluarkan energi yang dapat Anda rasakan dan hebatnya Anda bisa merasakan perbedaan energi positif dan negatif. 

Energi ini masing-masing akan menarik energi serupa. Jika Anda pernah mendengar keluhan seseorang, "aduuuuh..kenapa ya kok setiap hari ada aja masalah. Hidupku ini kok masalaaaaaah terus." Perhatikan wajah orang itu, energi yang Anda rasakan dari wajahnya positif atau negatif? 

Kata guru saya lagi, energi itu tidak bertambah dan energi tidak dapat dimusnahkan, jumlah energi adalah tetap. Energi bisa berpindah dan bisa juga bertransformasi berubah bentuk. Saat Anda makan, yang sebenarnya yang Anda manfaatkan adalah bukan daging yang Anda makan melainkan energi yang tersimpan didalam daging tersebut. Energi tersebut berpindah kedalam tubuh Anda dan Anda menjadi lebih berenergi sebesar energi yang masuk kedalam tubuh Anda. Energi ini kemudian Anda keluarkan dalam bentuk aktifitas, pekerjaan Anda. Energi fisik dan pikiran berubah menjadi penghasilan yang didapat sebesar energi yang sudah dikeluarkan. Penghasilan tersebut dibelikan makanan yang akan kembali menjadi energi tubuh Anda, sebagian untuk membeli kebahagiaan Anda dan keluarga yang juga akan menjadi energi bagi pikiran Anda. 

Alam semesta ini juga kumpulan dari energi. Saat Anda mengeluarkan energi positif, Anda akan mendapatkan hal positif kembali kepada Anda. Sebaliknya, jika negatif yang Anda keluarkan maka hal-hal negatif yang akan datang pada diri Anda. 

"Ndrie, gimana kalau saya sudah mengerjakan hal-hal positif untuk bawahan saya tetapi ia membalasnya dengan keburukan, itu bagaimana?" 

Cek diri, jangan-jangan Anda sedang mencairkan tabungan energi negatif Anda yang pernah Anda lakukan pada orang lain. Atau, Anda tetap tenang karena Anda sedang menabung dalam rekening tabungan energi Positif, Anda akan mencairkannya nanti saat Anda membutuhkannya. Berbuat baik pada banyak orang dan Anda sedang memperbanyak tabungan energi positif Anda. Dan Anda yang ingin menyampaikan zakat Anda untuk orang yang membutuhkan, insyaAllah Anda sedang menambah saldo tabungan energi positif Anda. Selamat memimpin dengan EPos