Seminar dan
Workshop Super Teenager Super Hero. Menjadi Remaja H.E.B.A.T*
(Akronim H.E.B.A.T dan maknanya menjadi hak intelektual
Andrie Setiawan.)
Saya masih didalam pesawat kembali menuju Jakarta dari
Pangkal Pinang. Dalam banyak perjalanan keliling Indonesia berbagi ilmu melatih
keterampilan, baru kali ini rasanya saya menuliskan live reportnya. Bukan karena tidak ingin membaginya, selama ini
saya tuliskan dalam FB maupun Twitter.
Kepolisian Resor Pangkal Pinang menjadi pionir dalam
menjalin hubungan dengan para remaja di area yang menjadi tanggung jawabnya.
Acara bertajuk Polisi Sahabat Pelajar ini pertama kalinya diadakan oleh
kepolisian Republik Indonesia dan bersyukur saya terlibat didalamnya sebagai
pembicara Inspirator remaja H.E.B.A.T.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak
menuju masa dewasa awal. Dan dalam masa perubahan ini, para remaja memiliki
tugas yang menantang untuk dilalui. Pergaulan mereka mulai menjadi lebih luas,
pilihan informasi tentang apa saja yang berkaitan dengan hidup (mereka) mulai
berdatangan, dan beriringan dengan energi fisik yang meningkat.
Dalam masa seperti ini, mereka harus dibekali
pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk menjalankan hidup jika tidak
ingin menjadi "korban" arus perubahan. Hidup ini tidak seperti air
yang hanya mengalir mengikuti arus, hidup ini seperti bahtera diatas samudera
yang memilki banyak pilihan arah dan dibutuhkan nakoda terlatih untuk
mengarunginya.
Mereka membutuhkan kedewasaan menjalani ini semua.
Saya setuju apa yang pernah dikatakan oleh iklan (baca:iklannya bukan
produknya, "Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa adalah pilihan."
Secara alamiah, memang beberapa orang memperoleh kedewasaannya sejalan dengan
usia dan pengalaman hidupnya namun kedewasaan, saya pikir, akan lebih segera
diperoleh dengan pendidikan dan latihan.
Beberapa orang menjadi lebih dewasa dari lainnya
karena orang-orang pertama menjalani lebih banyak persoalan hidup dan belajar
dari hal-hal tersebut. Ini yang saya maksud bahwa kedewasaan bisa diajarkan dan
dilatih. Dalam pendidikan dan latihan, para remaja diberikan
persoalan-persoalan yang bersifat analogi dan metafora sesuai dengan
prinsip-prinsip positif kehidupan.Dengan miniatur dan representasi persoalan
kehidupan, para remaja belajar menghadapi jika suatu saat mereka mendapatkan
mereka mendapatkanpersoalan serupa.
Banyak ahli mengatakan, masa remaja adalah masa
pencarian identitas. Saya setuju walau saya punya pandangan berbeda. Masa
remaja adalah masa MENUNJUKKAN IDENTITAS. Mereka sudah tahu apa maunya namun
mereka perlu mendapatkan informasi yang benar bagaimana mereka dapat memperoleh
yang diinginkannya. Saya tidak percaya jika ada yang mengatakan ada remaja yang
(berpredikat) nakal. Mereka hanya ingin menunjukkan identitas namun memiliki
informasi yang salah tentang bagaimana melakukan hal itu.
Menjadi inspirator Remaja HEBAT, saya mendefinisikan
apa yang disebut HEBAT untuk para remaja. HEBAT adalah akronim yang berarti;
H =Harapan dan Impian
E =Energi Positif
B =Badan Sehat
A =Andal dan Handal
T =Tekad Kuat dan Bulat
Seorang remaja harus
memiliki HARAPAN dan IMPIAN, dengan begitu ia tahu hasil apa
yang ingin dicapainya. Setelah memiliki harapan dan impian, mereka harus
meyakini bahwa harapan dan impiannya adalah baik, untuk dirinya sendiri dan
tentu untuk orang banyak. Kebaikan untuk banyak orang diartikan sebagai sikap
toleransi yang mengikis egoisme yang semakin menebal dikalangan masyarakat.
Sederhanya begini, seorang remaja yang ingin menjadi seorang pembalap, tentu ia
hanya melakukan kebut-kebutan diarena balap. Jika ia melakukannya dijalan raya
sebagai dalih dari latihan, maka tujuan itu telah menjadi tidak baik bagi
banyak orang.Setelah meyakininya, seorang remaja harus memiliki strategi agar
bisa mendapatkan impiannya.
Remaja ,yang kita sama-sama
ketahui, memiliki energi besar harus
mengetahui dan memanfaatkannya untuk hal-hal positif. Kepercayaan diri dan
kebaikan hati dapat menjadi ENERGI
POSITIF. Kesenangan membantu orang menghasilkan lebih banyak energi positif
yang dapat berupa bantuan-bantuan dari banyak orang saat kita membutuhkan.
Keyakinan bahwa yang baik akan berhasil menguatkan usaha yang kemudian
terbentuk nilai-nilai pribadi yang kuat yang berguna untuk menyaring
pengaruh-pengaruh negatif dari luar yang dapat melemahkan usaha-usaha menuju
kebaikan.
Energi Positif harus diimbangi dengan energi fisik.
Kita pasti sudah mengetahui dan memahaminya. Dan energi fisik harus diimabangi
oleh energi mental. Seperti pepatah mengatakan, “Di dalam Tubuh yang kuat terdapat
jiwa yang sehat.” Bahkan saya
memercayai juga sebaliknya. Jiwa yang sehat akan menjaga tubuh yang kuat. Remaja
tidak membutuhkan ROKOK dan NARKOBA. Mereka hanya membutuhkan aktifitas Tubuh
dan Mental yang baik serta informasi yang benar untuk berbadan sehat. Saya
percaya bahwa rokok adalah pintu gerbang bagi remaja untuk mencoba
barang-barang adiktif lainnya, NARKOBA. Anda tahu, para perokok, bahwa Anda pun
sudah tidak lagi membutuhkan rokok saat ini. Anda yang mulai merokok saat
remaja, Anda, tidak benar-benar membutuhkan rokok saat itu. Silakan Anda
mengingat-ingat hal tersebut. Saat itu Anda hanya butuh diakui agar Anda
mendapatkan pengakuan dari teman-teman sebaya Anda, kan? Pada masa itu, remaja
sudah mulai mengenal Group Identification.
Seorang remaja yang ingin diakui oleh kelompoknya harus memiliki identitas
serupa dengan anggota kelompok tersebut. Saat itu lah para remaja mulai
membentuk organisasi, hal positif yang rawan tergelincir menjadi negatif
seperti pembentukan geng-geng. Saat ini? Saat Anda sudah dengan mudah
mendapatkan pergaulan, Anda sudah tidak membutuhkan rokok, kan? Mengapa Anda masih
merokok saat ini? Karena pikiran manusia sangat pintar membuat alasan. Pikiran
Anda akan mengatakan bahwa Anda membutuhkan rokok karena dengan demikian Anda
akan menjadi lebih tenang dan dapat berpikir dengan baik, dan dengan senyum
saya menjawab pikiran Anda, “Tanpa Rokok pun, Anda dapat menjadi lebih tenang
dan berpikir dengan baik. Jika Anda ingin, silakan hubungi saya di setiawan.andrie@gmail.com dan
ijinkan saya memberitahu caranya.
Sudah fitrahnya manusia, ia akan selalu mencari lingkungan
sosialnya. Dalam lingkungan tersebut, nyatanya, terdiri dari bermacam-macam
orang dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan begitu, setiap
anggota akan menjadi dibutuhkan dan membutuhkan satu sama lain. Dalam hal
demikian, ada orang-orang yang sedikit dibutuhkan dan ada yang sangat
dibutuhkan. Dalam kehidupan remaja, hal ini juga terjadi dengan kekhususan yang
disebut solidaritas tinggi. Setiap remaja selalu ingin menjadi anggota kelompok
yang dapat diANDALkan dan HANDAL dalam melakukan tugas-tugas kelompoknya. Anda
sering mendengar, tentunya, sebuah perkelahian antar pelajar sering kali dipicu
hal-hal sepele. Solidaritas yang sangat tinggi ini yang menguatkan hal-hal yang
bersifat kebersamaan. Mengarahkan pola pikir REMAJA untuk menjadi HANDAL dan
dapat diANDALkan pada hal-hal yang baik akan membantu mereka mendapatkan
hal-hal yang menjadi “tugas utama” mereka dalam kelompoknya yaitu MENJADI
POPULER diantara para remaja lain.
Setiap fase tumbuh kembang, setiap orang memiliki
tugas-tugas dan seorang anak yang beranjak remaja harus diajarkan tentang
tujuan hidup. Tentu dengan informasi yang benar, karena ,sekali lagi, saya
tidak percaya ada remaja nakal melainkan hanya remaja yang memiliki informasi
yang kurang tepat. Tujuan hidup haruslah dapat mereka lihat dengan jelas
sehingga mereka tidak mudah “tertipu” oleh rayuan yang seolah memperlihatkan
kebaikan namun berdampak membahayakan mereka. Seperti cerita di bawah ini;
Suatu hari
ada satu orang Indonesia meninggal dunia dan malaikat menemui jiwanya. Karena
orang Indonesia kadang-kadang melakukan kebaikan walau kadang-kadang dampaknya
juga merugikan orang lain, maka malaikat tersebut mempersilakan orang ini untuk
memilih.
“Kamu ingin
masuk surga atau neraka?” Tanya malaikat.
Bingung lah
orang ini dan berkata dalam hatinya, “Nah, lho. Kok disuruh milih? Gue jadi
bingung nih. Kalo kata orang-orang sih masuk surga enak, dan kenapa gue harus
memilih. Pilihannya neraka, lagi. Duh gimana nih...”
Malaikat tahu
apa yang menjadi pikirannya dan melanjutkan perkataannya, “Kalau kamu bingung,
biar saya tunjukkan bagaimana keadaan neraka dan surga. Mana yang kamu ingin
lihat terlebih dahulu?”
“Surga deh,
malaikat.” Pilih orang itu.
Dibukanya
pintu surga dan terlihat suasana yang tenang dan menenangkan. Sungai mengalir,
burung berkicau, suasananya teduh dan orang itu terhentak karena pintu segera
ditutup.
“Sekaran saya
mau liat neraka.” Pinta orang itu
Pintu neraka
dibuka dan terlihat sebuah pesta yang menggembirakan. Semua orang tampak bergembira.
Cahaya warna-warni mengelilingi. Orang-orang bisa makan dan minum sepuasnya diiringi
musik dan tarian-tarian. Ini benar-benar membuat orang itu bingung karena
ternyata NERAKA lebih bergembira. Akhirnya ia memutuskan;
“Saya pilih NERAKA,
malaikat.”
“Baik, kamu
akan dimasukkan ke dalam neraka besok.”
Keesokannya
dengan bersemangat ia menuju neraka dan masuklah ia. Begitu masuk, ia langsung
disambut makhluk-makhluk besar mengerikan dan mencambuknya dengan cambuk api dan kepedihan yang tak terperi ia rasakan. Proteslah ia pada malaikat yang
mengantarkannya.
“Wahai
malaikat, ini tidak seperti yang aku lihat kemarin, bagaimana ini?”
Malaikatpun
menjawab, “Hai manusia, tidakkah engkau tahu, kemarin itu NERAKA sedang PROMO.”
Maka saya katakan pada para remaja itu, “Kalau ada yang tawarin narkoba, itu artinya
neraka lagi promosi. Hehehe”
Hari ini NARKOBA, besok PENJARA, lusa masuk NERAKA.
TEKAT KUAT dan BULAT mereka butuhkan untuk bertahan hanya pada tujuan-tujuan
yang baik.
POLISI...YES...
PELAJAR...OK...
MAKSIAT...NO...
KEBAJIKAN...YES...YES...YES...OK...
Begitulah komitmen Polisi dan Pelajar Pangkal pinang
yang terikat dal bentuk yel yel yang selalu diteriakkan sepanjang acara.