Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Tuesday, March 26, 2013

PERBESAR WADAH MENTAL ANDA

Menyambung tulisan sebelumnya, saya masih tertarik membahas tentang wadah yang siap unuk menampung rezeki yang Tuhan berikan untuk kita. Ini karena sebagian besar waktu kita disibukkan untuk urusan ini.

Setiap orang ingin sukses, dan memiliki harta adalah salah satu indikator dari sukses selain tiga Ta lainnya, TahTa, KaTa, dan CinTa.

Tapi tolong dibedakan antara Harta dan Rezeki. Anda mendapat 1 miliar namun  tiba-tiba Anda harus menjalani pengobatan sebesar 2 miliar, kemungkinan itu bukan rezeki. Guru saya bilang, walau dapat sedikit namun rasa syukurnya banyak, itulah yang namanya rezeki. Yang lebih enak, dapetnya banyak dan rasa syukurnya lebih banyak lagi, ya Alhamdulillah.

Masih ingat apa yang saya tulis dalam tulisan sebelumnya? Bahwa Tuhan yang Maha Pengasih tidak pilih-pilih siapa yang akan diberiNya rezeki. Mengutip perkataan Aa Gym bahwa cicak yang tidak punya sayap saja bisa dapat makanan nyamuk yang bisa terbang. Segala Puji bagi Tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta.

Tuhan yang Maha Pengasih memberi pada siapa saja yang dikehendaki dan sebagai hambaNya tentu berbaik sangka lebih baik. Seringkali rezeki yang melimpah hanya lewat dan tidak sempat mampir dalam hidup kita. Mengapa? Karena wadahnya terlalu sempit.

Sewaktu masih kecil ketika diajarkan berdoa, kawan saya bertanya mengapa harus menengadah saat berdoa, kenapa tidak dengan posisi tangan yang lain, guru kami menjawab "kita sedang meminta dan terimalah pemberian Tuhan dengan tangan yang terbuka. Jika tanganmu tertutup, Pemberian Tuhan tidak dapat kalian terima.

Dari metafora itu saya belajar bahwa ketika meminta kita harus yakin dengan Allah yang Maha Pengasih dan persiapkan diri kita untuk menerima yang Allah berikan.

Mengapa ada orang yang secara turun temurun kaya dan sebaliknya ada juga orang yang fakir secara terus menerus?  Mengapa ada orang terlahir kaya namun tak lama ia menjadi miskin, juga sebaliknya mengapa ada orang terlahir miskin dan dalam waktu tak lama berubah menjadi kaya. Ternyata Program pikiran mereka memang berbeda. Orang-orang kaya memiliki mental kaya sedangkan orang-orang miskin memiliki keyakinan bahwa dirinya adalah orang yang tidak bisa kaya. Pikiran-pikiran mereka terbelenggu.

Terbelenggunya pikiran mirip dengan mekanisme menjinakkan gajah liar. Anda tahu bagaimana menjinakkan gajah liar? Gajah liar ditembak menggunakan peluru bius, ketika pingsan gajah ini diikat menggunakan rantai yang besar dan ditambatkan pada pohon yang besar. Hari-hari awal dia akan berusaha melepaskan rantai tersebut namun tidak bisa. Secara rutin pawang memberikan makan. Hari berikutnya gajah kembali berusaha melepaskan diri dari rantai dan usahanya tetap sia-sia. Beberapa hari berlalu dan gajah pun telah belajar dari pengalamannya bahwa melepaskan diri adalah sia-sia, toh tetap terikatpun kebutuhan fisik (makan) tetap terpenuhi. Hari berikutnya sang pawang mengganti rantai dengan tali plastik, hasilnya gajah tetap di tempatnya tidak berusaha lari. itu berarti pikirannya sudah dikendalikan dengan belenggu walaupun fisiknya bebas.

Ilustrasi itulah yang juga terjadi pada pikiran kita yang enggan melakukan lebih untuk mendapat kesuksesan yang lebih karena pikiran sudah terbelenggu dan berkata, "ah, ngapain capek-capek. Toh begini saja aku tetap hidup." Jadi, Anda sudah paham tetunya bahwa kaya atau miskin tergantung pada mentalnya. Sebagai seorang muslim saya seringkali sedih ketika melihat saudara-saudara saya meminta-minta untuk membangun mesjid bahkan sadar atau tidak keberadaan mereka telah mengganggu kelancaran pengguna jalan. Islam mengajarkan kaya dengan cara-cara yang baik maka sudah saatnya hentikan meminta-minta dan berusahalah lebih.

Seperti gambar diatas, semakin besar wadah mental kita, semakin banyak rezeki yang dapat kita tampung.

Dalam hipnosis, saya mengajarkan para peserta training Unlock The Wealth in You untuk mempraktikkan otosugesti. Mengucapkan sugesti untuk mengundang rezeki kedalam hidup kita. Sugesti ini di ucapkan setiap pagi sebelum memulai aktifitas dan dapat mengubah pola pikir alias mental kita.

SETIAP HARI AKU MENJADI SEMAKIN BAIK, SEMAKIN MENARIK REZEKI DARI ALLAH. DAN SETIAP HARI AKU MENJADI MANFAAT BAGI ORANG-ORANG DISEKITARKU. WADAH MENTALKU SEMAKIN BESAR DAN SEMAKIN SIAP MENERIMA REZEKI ALLAH DAN SEMAKIN BANYAK BERBAGI PADA SEMAKIN BANYAK ORANG.