Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Thursday, April 29, 2010

Hipnosis Mengarahkan Perilaku Anak

Banyak orang tua menginginkan anaknya rajin belajar karena dengan begitu, harapannya anak tersebut pasti pintar, jika sudah pintar tentu akan memilih jalan yang benar dan suatu hari akan menjadi orang yang tenar.

Sahabat, coba silakan simak yang satu ini. Pertama sekali sadarlah bahwa Anak bergantung orangtuanya. Apakah Anda setuju?...Hmmm...saya belum mendengar bahwa Anda setuju...apa? oh...baiklah jika sudah setuju saya akan melanjutkan.

Pertanyaan berikutnya, Apakah Anda juga rajin belajar seperti yang Anda inginkan atas anak Anda? Nah ini yang sering jadi masalah. Kita sebagai orang tua tidak rajin membaca, mengharapkan anak rajin membaca. Kita tidak rajin menulis, maunya anak pandai menulis. Sahabat tercinta, ketahuilah bahwa anak-anak kita dengan bangga selalu ingin seperti orangtuanya. Like Father – Like Son, Like Mother – Like Daughter. Pernahkah Anda melihat iklan televisi yang mempertontonkan betapa bangganya seorang Anak atas apa yang dilakukan Ayahnya. Salah satunya mengatakan, “Ayahku yang memiliki jalan raya, dong.” Ini sangat mungkin, anak kita mengekspresikan kebanggaannya dengan, “Ayahku,dong, gak suka membaca.” Hehe...mungkin kan?

Yang ketiga, apakah persepsi Anda tentang belajar sama dengan persepsi anak tentang hal yang sama? Apakah yang Anda maksud membaca, sama dengan yang dimaksud anak kita? Ini juga sering menjadi persoalan yang pelik. Belajar tidak selalu terlihat seperti sedang membaca, membaca tidak selalu terlihat memegang buku, karena seorang anak bisa belajar dengan cara apapun dan membaca apa saja seperti sedang membaca buku.

Yang keempat, apakah Anda tahu bagaimana mendapatkan kesenangan dari proses belajar? Apakah kesenangan Anda sama seperti kesenangan yang Anak harapkan? Setiap Anak termasuk juga Anda yang sudah tidak lagi anak-anak pasti lebih suka jika dapat bersenang-senang dalam proses apapun dan tentu kesenangan itu membuat anak Anda semakin getol belajar.

Pertanyaan terakhir, apakah Anda memiliki waktu yang cukup untuk mengkomunikasikan ide Anda dan mendengarkan apa yang anak Anda butuhkan? Banyak orang bilang kualitas lebih baik dari kuantitas., itu sangat benar. Dan setahu saya, teori probabilitas juga benar, semakin banyak waktu Anda bersama mereka, semakin banyak peluang komunikasi berkualitas yang didapat.

Ketika orangtua datang pada terapis agar anaknya diterapi, lebih sering orangtuanya lah yang membutuhkan terapi. Banyak orangtua melihat hipnosis sebagai ‘pil ajaib’ yang dapat dengan seketika mengubah perilaku anak, bahkan karakternya. Sekali lagi anggapan itu salah. Bahkan semua orangtua mempraktikkan hipnosis, termasuk Anda, walau mungkin tidak menyadarinya. Silakan baca kembali tulisan saya tentang Bagaimana Menghipnosis Anak, unduh dan simpan untuk dibaca kembali sebagai pengingat dan bagi lah orang disekitar Anda agar mereka dapat membantu untuk mengingatkan Anda.

http://www.ibhcenter.org/uploads/ebook/bagaimana%20menghipnosis%20anak-andrie%20setiawan.pdf

PACING dan LEADING selalu MATCHING

Ketika Anak sudah sulit diberi nasihat, bukan berarti itu terlambat dan lantas dengan cepat berpikir bahwa anak perlu seorang terapis. Lakukan saja sendiri dan itu lebih hemat, kan?hehe...

Pacing Leading adalah teknik komunikasi untuk mendapatkan hati orang lain (Pacing) kemudian mengarahkannya seperti keinginan kita (Leading). Silakan Anda membayangkan bagaimana kita gagal meminta anak kita berhenti bermain video game dan menyuruhnya belajar. Kembali pada pertanyaan diatas, apakah Anda tahu bagaimana mendapatkan kesenangan dari proses belajar? Ketika anak Anda mengasosiasikan belajar dengan ketidak senangan maka wajar saja ketika ia memilih untuk tetap bermain.

Lalu caranya?

Ikutlah bermain bersamannya. Dan Asyiklah larut dalam permainan itu. Minta ia untuk menceritakan apa yang harus Anda lakukan untuk memenangkan permainan. Tunjukkan bahwa Anda menikmati permainan dan bagaimana Anda dapat belajar dengan cepat dan menikmati pelajarannya. Berikan kalimat atribusi yang menyatakan bahwa anak Anda adalah anak yang pandai dalam bermain video game dan itu berarti ia memiliki kemampuan belajar yang hebat, nyatakan perasaan Anda betapa bangganya Anda memilikinya. Katakan bahwa keterampilan belajarnya dapat ia bawa untuk mempelajari apa saja khususnya pelajaran sekolah dan ceritakan bagaimana menyenangkannya pelajaran sekolah karena pada prinsipnya pelajaran sekolah sama dengan game, ada tantangan, memiliki pola, dan terdapat kesenangan ketika mampu menghadapi tantangan itu. Nyatakan lagi perasaan Anda ketika anak Anda melakukan apa yang Anda pikirkan dan lihatlah perasaan bangga di wajah anak Anda. Kemudian mintalah untuk beralih dari video game nya dan kemudian mengambil buku pelajarannya. Dan ingat, Anda harus menemaninya karena anak Anda talah mengasosiasikan bahwa kesenangan itu adalah ketia ada Anda disisinya. Anda baru boleh meninggalkannya untuk belajar sendiri ketika sudah terlihat ia mendapatkan kesenangannya.

Sahabat, untuk mempermudah melakukan hal diatas Anda cukup mengenali polanya. Quantum Teaching mengajarkan ‘Open The Front Door’ untuk memasuki hati seseorang kemudian mengarahkannya pada apa yang Anda inginkan. Bukalah ‘Pintu Hati’ nya dimulai dari yang paling depan. Jika Anda perhatikan huruf depan setiap kata maka akan menjadi singkatan OTFD yang kepanjangannya adalah;

Observe-Think-Feel-Desire

Observe; Perhatikan perilaku anak Anda, katakan apa yang Anda lihat. Contoh diatas, Anda ikut terlibat dengan apa yang anak Anda lakukan.

Think; katakan apa yang Anda pikirkan dari perilaku yang Anda perhatikan.

Feel; katakan yang Anda rasakan atas perilaku itu.

Desire; sarankan untuk melakukan apa yang Anda harapkan.

Jika kita pilah maka contah diatas adalah sebagai berikut

Observe, Ikutlah bermain bersamannya. Dan Asyiklah larut dalam permainan itu. Minta ia untuk menceritakan apa yang harus Anda lakukan untuk memenangkan permainan. Tunjukkan bahwa Anda menikmati permainan dan bagaimana Anda dapat belajar dengan cepat dan menikmati pelajarannya.

Think, Berikan kalimat atribusi yang menyatakan bahwa anak Anda adalah anak yang pandai dalam bermain video game dan itu berarti ia memiliki kemampuan belajar yang hebat. Katakan bahwa keterampilan belajarnya dapat ia bawa untuk mempelajari apa saja khususnya pelajaran sekolah dan ceritakan bagaimana menyenangkannya pelajaran sekolah karena pada prinsipnya pelajaran sekolah sama dengan game, ada tantangan, memiliki pola, dan terdapat kesenangan ketika mampu menghadapi tantangan itu.

Feel, nyatakan perasaan Anda betapa bangganya Anda memilikinya. Nyatakan lagi perasaan Anda ketika anak Anda melakukan apa yang Anda pikirkan dan lihatlah perasaan bangga di wajah anak Anda.

Desire, Kemudian mintalah untuk beralih dari video game nya dan kemudian mengambil buku pelajarannya.

Pola ini sangat sugestif bagi anak Anda dan sama kekuatannya untuk digunakan ketika melakukan persuasi apapun. Sahabat, sekarang giliran Anda melakukannya pada anak Anda. Masuki hatinya kemudian bawa untuk memasuki hati Anda.

Lain waktu saya akan berbagi bagaimana menyusun sugesti dengan menggunakan pola ‘Open The Front Door’. Sebelum pola sugesti itu benar-benar Anda dapatkan, memberi buah tangan untuk buah hati dengan menyisipkan kalimat atribusi dan sugesti benar-benar dapat mengarahkan perilaku anak. Ketika pulang dari negeri Singa saya membawakan oleh-oleh buku untuk anak saya dan mengatakan bahwa ilmu ini dari negeri seberang dan bacalah, juga saya menyisipkan atribusi bahwa anak saya adalah memang anak yang gemar membaca. Sampai hari ini Anak saya benar-benar ‘gila’ membaca. Beberapa hari lalu pulang dari sebuah training yang saya bawakan di Kalimantan, saya membawakan Anak saya teropong ‘binocular’ dan saya mengatakan, “Fan, ini untuk Irfan supaya kamu bisa MENGAMATI APA SAJA disekitar kamu, karena Bapak tahu kamu banyak belajar dari yang kamu amati.