Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Sunday, February 21, 2010

Masa lalu bukan Masalah lu!

Kita memang tidak bisa kembali ke masa lalu dan juga tidak bisa mengubahnya sehingga kita bisa terlepas dari masalah-masalah yang terjadi pada diri kita saat itu. Tapi, sahabat, bukan berarti kita tidak bisa memperbaikinya kan?

Sahabat, jika kita ingin berbaik hati pada diri kita, tidak pernah ada masalah-yang ada adalah pelajaran yang berguna. Apa yang terjadi di masa lalu merupakan pelajaran berharga yang bisa jadi tidak didapatkan oleh orang lain. Dan hebatnya kitalah yang mengalami dan mengetahuinya pertama kali. Seperti yang Aristoteles katakan bahwa orang sukses adalah orang yang mengetahui pertama kali.

Tambah lagi, sebuah presuposisi NLP yang sangat bagus yang sampai saat ini saya percaya berhasil membuat saya nyaman dalam menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan menjadi lebih baik.

“Kita tidak bisa mengubah dunia, tetapi kita bisa mengubah cara pandang kita terhadap dunia ini.”

Jika sahabat pernah merasa bahwa dunia ini kejam, itu adalah karena cara pandang Anda. Yaitu memperbesar masalahnya dan memperkecil hal-hal yang baik tentang dunia. Ya...itu lah formula jitu untuk menjadi depresi...Perbesar yang Buruk dan perkecil yang baik dari setiap kejadian....di jamin Anda langsung stres berat. Dan itu bukan yang direkomendasikan dalam tulisan saya ini.

Seorang teman mengeluhkan perasaannya yang khawatir dengan sesuatu yang tidak begitu jelas kenapa dan jantungnya yang berdegup keras ketika harus berbicara didepan umum. Sebelumnya ia tidak demilkian. Ternyata satu peristiwa yang ia alami membuatnya demikian. Hari itu dalam sebuah acara ketika ia berbicara didepan umum, ia mendapatkan pertanyaan yang tidak bisa ia jawab dengan segera. Ia melakukan Pause yang cukup panjang yang membuat hadirin tidak sabar. Ia dapat mengingat bagaimana wajah para hadirin berubah seolah tumbuh tanduk dikepala dan taring di giginya. Dan semakin ia mengingat hal tersebut, semakin keringat dingin membasahi tubuhnya dan semakin berdetak kuat jantungnya.

Kemudian apa yang dapat dilakukan?

Sahabat, ia tidak sadar atau mungkin lupa bahwa tidak semua orang yang berpandangan demikian. Paling tidak ia tidak menyadari bahwa ada orang-orang yang tetap dapat menghargainya. Nah ini lah yang akan kita gunakan untuk mengembalikan kepercayaan dirinya. Perbesar yang Baik dan Perkecil yang Buruk.

“Ok Man!” ini bukan sapaan yang kebarat-baratan tetapi nama teman saya ini memang Parman.

“Lo masih bisa mengingat semuanya waktu itu kan?”
“Masih Ndrie, sekarang aja dah mulai gemetar lagi.” Begitu hebat perasaan itu, teringat saja sudah dapat membawanya kembali pada perasaan yang sama waktu itu.

“Ya udah...lo mau ya ikhlasin hal itu pergi...” Saya mengikat kontrak dengannya agar hasilnya lebih mak nyus.

“Tutup mata ya...biar lebih asik...tarik nafas dalam...relaks...bagus...terusin aja...ijinkan diri lo untuk semakin nyaman...bahkan semua kenyamanan dalam hidup lo bisa dirasakan kembali, walaupun gue ga tau apa yang menyebabkan perasaan nyaman itu, yang terpenting gue mau mengajak lo mengalami sesuatu yang baru...bagus...”

“Lo bisa dengerin hitungan gue dan pada angka satu, kembalilah lagi ke waktu itu, ...dan...satu....dan lo ada disini sedang berbicara didepan umum, ada seseorang yang bertanya dan wow...ini pertanyaan yang lo kenal tapi memang lo membutuhkan waktu berpikir untuk menjawabnya...lanjutkan Man...! Wajah orang-orang itu semakin ga sabar dan lo semakin khawatir Man...kalo kekhawatiran lo dah sampai puncaknya lo kasih tau gue ya...pelan-pelan aja”

“Udah Ndrie.”

“Ok, sekarang pause, hentikan gambarnya dan keluar dari tubuh lo, sekarang. Lihat ada beberapa orang yang sebenarnya tetap memandang lo dengan penuh penghargaan...gue juga ga tau mereka duduk dimana, perhatiin lagi dan lo yang lebih tau...dah ketemu?”

“Udah Ndrie.”

“Bagus, untuk orang-orang yang barusan, perjelas warnanya dan jika mereka bersuara, perbesar suaranya. Nah untuk orang-orang yang wajahnya kurang menyenangkan tadi, buat gambarnya jadi hitam-putih dan samar-samar, kalau mereka bersuara, ubah suaranya...yang rada lucu juga boleh. Sudah?”

“Udah Ndrie.”

“Good sebelum lo masuk lagi kedalam tubuh lo, dihitungan ke satu kita puter ulang alias rewind kejadiannya secepat kilat kayak kita lagi puter ulang video favorit lo dan saat rewind gambarnya jadi lucu banget dan suaranya aneh banget...nikmatin aja...tapi hebatnya orang-orang yang menyenangkan tadi gambarnya tetap tenang dan menyenangkan. Siap...3..2...1.....wuss......putar cepat sekarang...”

“ dan Man! Lo masuk kedalam tubuh lo dan kita ulangi dari awal pembicaraan lo sama mereka. Biarkan orang-orang yang kurang menyenangkan tetap hitam putih dan samar serta suara yang tidak jelas dan lucu dan nikmati pandangan orang-orang yang bersahabat dan hangat yang pernuh warna membuat lo menikmati sesi itu.”

Sepertinya Parman menikmati betul sesi itu. Saya menawarkannya jika ia ingin mengulang sesi itu. Sahabat, Parman dapat saja mengulangi sesinya ketika perasaannya belum sepenuhnya membaik.

“Gimana sekarang Man?”

“Menyenangkan Ndrie, dah bener lagi.” Begitu jawabnya, tapi...

“Eits...sebentar...kita check dulu ya...kalo gue menyebutkan nama acara itu...apa masih deg-degan?”

“Dah nggak Ndrie!”

“Bagus, dah lulus..dah pulang sana! hehehe. Masalalu bukan Masalah lu lagi, kan?” Saya menutupnya dengan canda dan membuat hari itu menjadi menyenangkan buat saya karena energi saya bertambah. Alhamdulillah