Certified Instructors-Indonesian Board of Hypnotherapy

Friday, December 18, 2009

Mengubah Mindset dengan Meta Model

Halo Temans! Pernahkah Anda bertanya, apa yang menjadi sebab Perilaku kita? Jawabannya adalah Mindset. Sederhananya Mindset adalah keyakinan seseorang untuk merespon sesuatu yang berhubungan dengan dirinya.

Apa yang kita lakukan disebut sebagai Perilaku, Sistim Perilaku ini dipengaruhi oleh Sistim Berpikir dan sistim berpikir ini adalah hasil dari Keyakinan (Mindset) yang kita miliki.

Sekarang dapat dipahami bahwa kita akan melakukan segala hal hanya yang kita yakini. Sebagai contoh, seseorang sangat takut untuk berbicara didepan umum karena ia percaya ia tidak akan berhasil dalam membawakan materi pembicaraan. Contoh lainnya, seseorang hanya akan makan sedikit sekali karena dia percaya, makanan akan membuat dirinya gemuk dengan begitu suaminya tidak akan menyukainya lagi.

Mindset tidak hanya berbicara tentang contoh yang buruk saja. Karena keyakinan yang kuat, seseorang yang terlahir dalam keluarga yang berkekurangan secara ekonomi, bahkan sekolah saja ia tidak tamat, dapat menjadi Multi Milyarder.

Keyakinan yang Baik ataupun Buruk bergantung pada kualitas program yang masuk kedalam pikiran kita. Istilahnya Garbage In Garbage Out, Jika program yang masuk kedalam pikiran kita buruk, maka hasilnya akan buruk pula. Semakin lama program ini kita jalankan, semakin sulit untuk diubah.

Lho memangnya Mindset perlu diubah? Jawabnnya PERLU, jika hal itu membuat hidupnya sulit.

Memangnya bisa diubah? Jawabnya juga BISA.

Mindset seperti program dalam komputer, Jika programnya sesuai dengan Sistim Operasinya maka program ini akan berjalan dengan baik. Jika programnya tidak sesuai, atau buruk maka akan membuat sistim operasi tersebut dijalankan dengan buruk atau mati total alias rusak. Dengan demikian untuk mengubah Mindset yang harus dilakukan adalah dengan meng-uninstall program lama yang tidak berguna dan meng-install program baru yang siap untuk dijalankan.

Dalam karir saya sebagai seorang trainer penjualan di perusahaan Asuransi, saya sering menjumpai para tenaga pemasar yang membutuhkan bantuan untuk mengubah Mindset-nya. Terkadang mereka tidak tahu harus dimulai dari mana untuk mengubah keyakinannya, maka dari itu saya katakan mereka butuh bantuan.

Meta Model, berdasarkan pengalaman saya,adalah alat ampuh untuk menghadapi hal ini. Meta Model adalah pola-pola pertanyaan yang dikembangkan oleh Richard Bandler dan John Grinder berdasarkan pola bahasa yang digunakan Virginia Satir dan Frizt Perls.

Tipe-tipe pertanyaan tertentu ternyata memiliki memiliki manfaat terapeutik. Dengan kata lain orang dapat menjadi lebih baik/sehat setelah mendapatkan pertanyaan tertentu. Nah Lho! Apa bener? Percaya tidak percaya silakan Anda coba. Jika hasilnya benar maka silakan Anda percaya saja, dan jika tidak berhasil, silakan latihan terus sampai berhasil..he..he..artinya PERCAYA aja deh.

Selain itu, pola pertanyaan ini bisa membantu orang untuk menemukan kembali informasi yang hilang, menghubungkan kembali kepengalaman internal, dan menata kembali peta-peta kognitif.

Satu hari, selesai taining mengenai Investasi, seorang peserta mendekati saya dan bertanya, “Pak Andrie, calon nasabah saya adalah agen properti dan dia menanyakan tentang buku JANGAN BELI UNITLINK Bila Anda tidak paham Benar.”

Buku ini memang menjadi momok bagi para pemasar asuransi, tetap bagi saya buku ini sangat bagus. Kita akan lihat nanti mengapa saya katakan bagus.

“Apa yang menjadi masalahnya, Pak?” Tanya saya

“Saya khawatir dia ga jadi beli unitlink, Pak. Apalagi dia juga agen properti.” Jawabnya.

“Apa maksud Bapak dengan menyebut dia agen Properti?” Kejar saya.

“Ya artinya dia paham juga, Pak.” Balasnya.

“Ah..Bapak yakin begitu?” tanya saya lagi, dan tampaknya ia mulai ragu menjawab pertanyaan itu. Ketika ia masih dalam kebingungan untuk menjawab pertanyaan tadi, saya lanjutkan denga pertanyaan lain.

“Bagaimana Bapak memahami buku tersebut? Boleh baca lagi judulnya, Pak?” Pinta saya dan Si Bapak membacakannya untuk saya.

“JANGAN BELI UNITLINK Bila Anda tidak paham Benar”

Memang penulisan dan grafis judul buku tersebut sudah diperhitungkan dan mengarahkan pada satu hal dengan mencetak besar-besar kata JANGAN BELI UNITLINK dan sebaliknya kecil-kecil untuk bila Anda tidak paham Benar. Dan pikiran Bapak tersebut telah terarahkan oleh judul tersebut.

“Berarti jika tidak paham, dilarang membeli unitlink kan, Pak?” Uji saya.

“Betul.” Jawabnya mantap.

“Berarti jika sudah paham, orang boleh beli produk ini dong Pak?” Tanya saya lagi.

“Iya.” Jawabnya semakin mantap.

“Setelah Bapak mengikuti training ini, Bapak sudah Paham atau belum?” Buru saya.
“Sudah, Pak!” Jawabnya lagi

“Berarti Bapak boleh beli unitlink kan? Dan Bapak yakin bahwa apa yang Bapak pahami dapat diajarkan ke orang lain (Presuposisi NLP) seperti ke calon nasabah tersebut. Dan setelah ia paham tentu saat baginya untuk membeli dari Bapak.” Serbu saya.

Wajahnya berubah lebih ceria namun tak lama kembali lagi dan bertanya.

“Tapi pak, katanya unitlink lebih banyak ruginya dari pada untungnya?” Tanyanya penasaran.

“Lebih banyak dari apa, Pak? Apakah pembandingnya sejenis? Atau Apple to Apple?” Kemudian saya lanjutkan dengan penjelasan.

“Pak, tentu Bapak tahu bahwa setiap produk memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing dan setiap produk sebelum diluncurkan tentu harus melalui tahapan pengontrolan kualitas dan Test Drive. Tidak hanya Asuransi, produk otomotif, makanan, dan lainnya. Ketika perusahaan memastikan untuk meluncurkan produk tersebut, sudah dapat dipastikan bahwa keunggulannya jauh lebih banyak dari pada kekurangannya bagi para penggunanya. Ketika unitlink diluncurkan pasti manfaatnya lebih besar dari pada kekurangannya. Gampangkan Pak?” Tutup saya.

Bapak tersebut mulai tersenyum dan mengatakan, “Iya Pak, sekarang gampang padahal tadi susah lho." Saya membalas, “Itu karena tadi Bapak percaya hal tersebut susah, sekarang ketika berpikir mudah hal ini beberan jadi mudah.”

Setelah bertukar nomor telp, saya pamitan untuk Sholat Jum’at, karena hari itu, ya tentu saja, Jum’at pukul 11.30.



apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.


(al Jumu’ah:10)